HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN
|
|
- Suparman Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN Nur aini Rahmawati 1, Aris Budhi Arti 2 Abstak : Permasalahan yang utama adalah faktor sosial budaya, kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, dan semakin gencarnya iklan susu formula. Dibandingkan dengan susu formula termahal atau yang diklaim terbaik sekalipun, kualitas ASI takkan pernah tertandingi. Di dalam ASI banyak mengandung zatzat yang bermanfaat sekaligus sangat dibutuhkan bayi untuk proses tumbuh kembang maupun penunjang kecerdasannya yang tak dimiliki susu formula, sehingga Departemen Kesehatan maupun WHO (World Health Organization) menegaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi minimal 6 bulan pertama. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI eksklusif di Posyandu Desa Kemudo, Prambanan, Klaten. Metode penelitian diskriptif korelasional, pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di Posyandu Desa Kemudo, Prambanan, Klaten pada bulan April sampai dengan Mei tahun Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling secara purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisa data chi square. Hasil penelitian Ketertarikan iklan susu formula di Posyandu Desa Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten sebagian besar pada kategori baik dengan prosentase 60 %. Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Desa Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten sebagian besar tidak memberikan Asi Eksklusif dengan prosentase 76,6 %. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif dengan nilai 2 = 10,497, p = 0,007 (p < 0,05), OR = 0,52 dan CI 95% Nilai OR 0.52 berarti bahwa ibu yang tidak tertarik dengan iklan susu formula cenderung 0.52 kali untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Kata Kunci : Ketertarikan Iklan, Susu Formula, ASI Eksklusif
2 62 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, I. PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian WHO Air susu ibu (ASI) adalah (2000) di enam negara berkembang, makanan yang terbaik yang dapat resiko kematian bayi antara usia 9-12 diberikan oleh seorang ibu kepada bulan meningkat 40% jika bayi bayinya. Komposisi dalam ASI sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut tidak disusui, bayi berusia dibawah dua bulan angka kematiannya bayi pada setiap saat, ASI juga meningkat menjadi 48% (Roesli, mengandung zat pelindung yang dapat 2008). menghindari bayi dari berbagai Menurut Survey Demografi dan penyakit infeksi. Dipandang dari sudut Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun ekonomi pemberian ASI juga sangat , didapati data jumlah menguntungkan baik bagi keluarga maupun negara (Perinasia, 2004). Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia sebulan setelah pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 2 bulan hanya mencakup 64%, pada bayi usia 2-3 bulan 46%, dan 14% pada bayi usia 4-5 bulan, yang kelahirannya hanya 25-80%, lebih lebih memprihatinkan 13% bayi buruk lagi di daerah kumuh perkotaan dibawah usia 2 bulan telah diberi (Jakarta, Makassar, Surabaya dan makanan tambahan, yang seharusnya Semarang) pemberian itu hanya sampai 40%, bahkan ada bayi yang baru berumur dua minggu sudah diberikan disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif di Tanah Air hingga saat ini masih sangat rendah yakni makanan lain (Amiruddin, 2006). antara 39%-40% dari jumlah ibu yang Proporsi pemberian ASI pada bayi melahirkan. Di Klaten cakupan kelompok usia 0 bulan sebesar 73,1%, 1 bulan 55,5%, 2 bulan 43%, 3 bulan 36% dan kelompok usia 4 bulan 16,7%. Semakin bertambahnya usia bayi terjadi penurunan pola pemberian ASI sebesar 1,3 kali atau sebesar 77,2% (Purnamawati, 2001). pemberian ASI pada tahun 2005 hanya 3,14%, selanjutnya pada pasca gempa yaitu pada juni 2006 dicanangkan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif sehingga cakupan naik menjadi 21,3%, tahun 2007 naik menjadi 23%, dan hingga pertengahan
3 Nur Aini Rahmawati, Aris budhi Arti, Hubungan Ketertarikan Iklan Susu 63 tahun 2008 telah mencapai 40% (Kedaulatan Rakyat, 2008). United Nations International Childrens Emergency Fund (UNICEF) menyatakan 30 ribu kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia tiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak lahir tanpa harus memberikan makanan/minuman tambahan kepada bayi. UNICEF menyebutkan bukti ilmiah yang dikeluarkan oleh jurnal Paediatrics pada Terungkap data bahwa bayi yang diberi susu formula memiliki kemungkinan meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Peluang itu 25 kali lebih tinggi daripada bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif. Banyaknya kasus kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun yang sempat melanda beberapa wilayah Indonesia dapat diminimalisasi melalui pemberian ASI secara eksklusif, oleh karena itu sewajarnya ASI eksklusif dijadikan prioritas program di negara berkembang ini (Nuryati, 2008). Permasalahan yang utama adalah faktor sosial budaya, kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, dan semakin gencarnya iklan susu formula dengan adanya penyebaran brosurbrosur tentang iklan susu formula. Dibandingkan dengan susu formula termahal atau yang diklaim terbaik sekalipun, kualitas ASI takkan pernah tertandingi. Di dalam ASI banyak mengandung zat-zat yang bermanfaat sekaligus sangat dibutuhkan bayi untuk proses tumbuh kembang maupun penunjang kecerdasannya yang tak dimiliki susu formula, sehingga Departemen Kesehatan maupun WHO (World Health Organization) menegaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi minimal 6 bulan pertama (Depkes, 2004). WHO / UNICEF menetapkan Global Strategy for Infant and Young Child Feeding yang di Indonesia ditindaklanjuti dengan Penyusunan Strategi Nasional Pemberian Makanan Bayi dan Anak yaitu memberikan ASI dalam 30 menit setelah kelahiran, memberikan hanya ASI saja atau ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang cukup dan bermutu sejak bayi umur 6 bulan dan meneruskan
4 64 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, pemberian ASI sampai berumur 2 tahun (Sudarsono, 2007). Dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya hubungan Berdasarkan studi pendahuluan ketertarikan iklan susu formula dengan yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2009 di Posyandu Desa Kemudo, pemberian ASI Eksklusif oleh ibu menyusui. Prambanan, Klaten didapatkan data Populasi adalah keseluruhan balita yang usia 0-5 tahun sebanyak 150 orang. Hasil wawancara pada 10 ibu yang menyusui bayi usia 0-6 bulan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi pada penelitian ini adalah pada ibu yang mempunyai bayi usia 0- ada 6 ibu yang mengatakan 6 bulan yang berkunjung di Posyandu memberikan susu formula pada Desa Kemudo, Prambanan, Klaten bayinya dan ada 4 ibu yang pada bulan April sampai dengan Mei mengatakan masih memberikan ASI saja. tahun 2009 sebanyak 150 responden. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). II. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasional yaitu adalah non probability sampling suatu metode penelitian yang secara purposive sampling dimana dilakukan dengan tujuan utama untuk pengambilannya didasarkan pada membuat gambaran atau diskripsi pertimbangan tertentu yaitu tentang suatu keadaan secara obyektif disesuaikan dengan tujuan yang dengan cara mencari hubungan dua diharapkan dari penelitian variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2003). Metode pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Notoatmodjo, 2005) dengan jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan sampel yang memiliki cross sectional yaitu metode kriteria yang telah ditetapkan sampai pengambilan data yang di lakukan batas waktu penelitian. dalam waktu yang bersama dengan subyek yang ada (Notoatmodjo, 2003).
5 Nur Aini Rahmawati, Aris budhi Arti, Hubungan Ketertarikan Iklan Susu 65 Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di Posyandu Desa Kemudo, Prambanan, Klaten tahun b. Bisa membaca dan menulis c. Bersedia menjadi responden Adapun kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Ibu menyusui yang mempunyai bayi yang menderita penyakit kronis atau penyakit bawaan. Instrument adalah alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui hubungan ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif istrument yang digunakan adalah kuesioner dengan tipe dichotomous choice dengan cara memilih salah satu jawaban dari dua alternatif jawaban (ya atau tidak) yang disediakan. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan data primer yaitu dengan cara memberikan informed consent dan penjelasan terlebih dahulu bagaimana cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan pada ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi di Posyandu Desa Kemudo, Prambanan, Klaten III. HASIL DAN BAHASAN 1. Analisa Univariat Analisa univariat adalah untuk mengetahui variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik responden dengan menggunakan distribusi frekuensi. Karakteristik responden terdiri dari umur, pendidikan dan pekerjaan ibu, selain itu dianalisa tentang ketertarikan iklan susu formula dan pemberian ASI Eksklusif. a. Karakteristik Responden 1) Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan No Pendidikan Frekuensi % Rendah Menengah Tinggi ,3 6,7 Jumlah Sumber : Data Primer 2009
6 66 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, Berdasarkan tabel 4.2 prosentase tertinggi adalah pada ibu dengan pendidikan menengah yaitu 22 orang (73,3%) dan prosentase terkecil adalah pendidikan tinggi yaitu sebanyak 2 orang (6,7%). 2) Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi % 1 2 Bekerja Tidak bekerja ,3 76,7 Jumlah Sumber : Data Primer 2009 Dalam penelitian ini sebagian besar ibu adalah tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebanyak 23 orang (76,7%) dan ibu yang bekerja sebanyak 7 orang (23,3%). b. Ketertarikan Iklan Susu Formula Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketertarikan Iklan Susu Formula No 1 2 Ketertarikan Iklan Susu Formula Tertarik Tidak tertarik Frekuensi % Jumlah Sumber : Data Primer 2008 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden tidak tertarik terhadap iklan susu formula sebanyak 18 orang (60%), sedangkan yang tertarik terhadap iklan susu formula sebanyak 12 orang (40%). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak tertarik terhadap iklan susu formula. c. Pemberian ASI Eksklusif Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif No Pemberian ASI Eksklusif 1 2 Benar Tidak Benar Frekuensi % ,3 76,7 Jumlah Sumber : Data Primer 2009 Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu memberikan ASI Eksklusif dengan tidak benar yaitu sebanyak 23 orang (76,7%) dan yang memberian ASI Eksklusif dengan benar hanya 7 orang (23,3%).
7 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif Tabel 4.6. Pemberian ASI Eksklusif Ketertarikan Nur Aini Rahmawati, Aris budhi Arti, Hubungan Ketertarikan Iklan Susu 67 ASI Eksklusif Hubungan Ketertarikan Iklan Susu Formula dengan Pemberian ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 2 p OR Lower CI 95% Upper Tertarik Tidak tertarik 2 (6,7%) 5 (16,7%) 10 (33,3%) 13(43,3%) n = 30 signifikansi < 0,05 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif dengan nilai 2 = 10,497, p = 0,007 (p < 0,05), OR = 0,52 dan CI 95% Nilai OR 0.52 berarti bahwa ibu yang tidak tertarik terhadap iklan susu formula cenderung 0.52 kali untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tidak tertarik seseorang terhadap iklan susu formula maka pemberian ASI Eksklusif akan terlaksana dengan benar. B. Bahasan 1. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden adalah berpendidikan menengah yaitu sebanyak 22 responden (73,3%). Pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ibu yang berpendidikan tinggi lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah sehingga promosi dan informasi
8 68 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, tentang ASI Eksklusif dengan mudah dapat diterima dan dilaksanakan (Kurniadi, 2006). Pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja (ibu rumah tangga) sebanyak 23 orang (76,7%). Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan manusia, sedangkan definisi pekerjaan dalam arti sempit adalah usaha yang digunakan untuk melaksanakan tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang (Wikipedia Indonesia, 2006). 2. Ketertarikan Iklan Susu Formula Ketertarikan responden terhadap iklan susu formula sebagian besar adalah tidak tertarik sebanyak 18 orang (60%), dikarenakan sebagian besar responden mempunyai pendidikan menengah. Pendidikan dapat mempengaruhi perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan seseorang. Menurut Sumartono (2002), iklan dapat mempengaruhi pola dan perilaku antar pribadi dan kelompok. Pengaruh itu bisa positif dan bisa negatif. Iklan susu formula yang bagus dapat dengan mudah beredar di kalangan jaringan komunikasi para ibu yang sedang menyusui. Responden tertarik dengan iklan susu formula dikarenakan sebagian responden belum mengetahui tentang manfaat ASI Eksklusif. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan tentang ASI sebagian besar diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber seperti media elektronik dan media cetak. Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu seingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan (Notoatmodjo, 2003). 3. Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI eksklusif di Posyandu Desa Kemudo Prambanan Klaten termasuk kurang dari target karena dari 30 responden hanya 7 orang saja yang memberikan ASI Eksklusif. Hal ini dikarenakan sebagian responden bekerja di luar rumah sehingga tidak dapat memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Dan didukung pula dengan pengetahuan responden yang kurang baik tentang ASI eksklusif. Menurut Perinasia (2004), pemberian ASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja segera
9 Nur Aini Rahmawati, Aris budhi Arti, Hubungan Ketertarikan Iklan Susu 69 setelah bayi lahir sampai berusia 6 bulan tanpa makanan atau minuman lain. ASI adalah air susu yang dikeluarkan oleh payudara ibu dan merupakan makanan terbaik untuk bayi, mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang cukup dan seimbang dalam susunan yang diperlukan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal pada bulan-bulan pertama kehidupannya. 4. Hubungan Ketertarikan Iklan Susu Formula dengan Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai 2 = 10,497, p = 0,007 (p < 0,05), OR = 0,52 dan CI 95% Nilai OR 0.52 berarti bahwa ibu yang tidak tertarik dengan iklan susu formula cenderung 0.52 kali untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tidak tertarik terhadap iklan susu formula maka pemberian ASI Eksklusif akan terlaksana dengan baik. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Setyaningsih (2006), bahwa ada hubungan antara iklan susu formula dengan pemberian ASI eksklusif bahwa ibu yang membaca iklan susu formula cenderung untuk tidak memberikan ASI Eksklusif. Menurut Nagib (1998), perilaku ibu menyusui berkaitan dengan pengetahuan dan pada prinsipnya terhadap pemberian ASI Eksklusif. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang ASI dapat menimbulkan perilaku terhadap menyusui sehingga akan mengakibatkan tindakan menyusui bayi yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Ibu dengan pendidikan tinggi akan tertarik terhadap iklan susu formula. Menurut Kurniadi (2002), ibu yang berpendidikan tinggi lebih mudah dan dapat menerima suatu ide baru dibandingkan dengan ibu dengan pendidikan rendah sehingga promosi dan informasi tentang ASI Eksklusif dengan mudah dapat diterima dan dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketertarikan iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif hanya 0,52 dikarenakan
10 70 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, masih banyak faktor yang Disamping itu pemberian ASI mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif didukung dengan Eksklusif yaitu pendidikan ibu, pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan pengetahuan, pekerjaan dan ibu. pendapatan. Menurut Lestari (2002) IV. SIMPULAN DAN SARAN bahwa pengetahuan mempunyai A. Simpulan hubungan yang signifikan dengan Berdasarkan analisis data dari pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif. Hal ini didukung dengan pendapat Roesli (2000) yang mengatakan bahwa adanya perbedaan pengetahuan ibu hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ketertarikan iklan susu formula di Posyandu Desa Kemudo Kecamatan tentang ASI akan mempengaruhi Prambanan Kabupaten Klaten perbedaan lamanya memberikan ASI Eksklusif, tingkat pengetahuan ini sebagian besar pada kategori tidak tertarik dengan prosentase 60 %. sangat dipengaruhi oleh adanya 2. Pemberian ASI Eksklusif di pandangan-pandangan masyarakat Posyandu Desa Kemudo Kecamatan tentang ASI Eksklusif yang belum Prambanan Kabupaten Klaten tentu benar. Menurut Wikipedia (2006), ibu yang bekerja sambil menyusui akan sebagian besar tidak memberikan ASI Eksklusif dengan prosentase 76,6 %. lebih cepat menghentikan pemberian 3. Ada hubungan yang bermakna ASI Eksklusif daripada ibu yang tidak antara ketertarikan iklan susu bekerja, disamping itu keluarga dengan formula dengan pemberian ASI pendapatan rendah atau kurang Eksklusif dengan nilai 2 = 10,497, cenderung lebih lama dalam p = 0,007 (p < 0,05), OR = 0,52 dan memberikan ASI Eksklusif CI 95% Nilai OR 0.52 (Notoatmodjo, 2003). berarti bahwa ibu yang tidak tertarik Berdasarkan hasil penelitian dapat dengan iklan susu formula disimpulkan bahwa pemberian ASI cenderung 0.52 kali untuk eksklusif berhubungan dengan memberikan ASI Eksklusif pada ketertarikan iklan susu formula. bayinya.
11 Nur Aini Rahmawati, Aris budhi Arti, Hubungan Ketertarikan Iklan Susu 71 B. Saran Dalam penelitian ini saran yang diberikan antara lain : 1. Bagi Orang Tua a. Bagi orang tua yang mempunyai pengetahuan baik dapat mempertahankan pengetahuan tentang ASI eksklusif bagi anaknya terutama usia 0-6 bulan. b. Bagi orang tua yang sudah memberikan ASI eksklusif untuk dapat memperhatikan pemberian ASI eksklusif sehingga kebutuhan bayi dapat tercukupi dan sesuai. 2. Bagi Posyandu Desa Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Agar tenaga kesehatan yang ada dapat berkoordinasi dengan Puskesmas untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan balita khususnya dalam mensukseskan program ASI Eksklusif. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hendaknya dapat melakukan penelitian tentang pemberian ASI eksklusif dengan mengambil variabel yang lain sehingga akan lebih mendukung hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, R Susu FormulaBayi. p?option=com.content&dopdf=1&id=44 26 Januari 2009 jam WIB. Arikunto, S Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi V. Rineka Cipta. Jakarta Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi VI. Rineka Cipta. Jakarta. Baskoro, A Panduan Praktis Ibu Menyusui. Banyu Media. Yogyakarta. Departemaen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta. Depkes RI Kebijakan Departemen Kesehatan Tentang Peningkatan Pemberian ASI Pekerja Wanita. hp?option. 20 Januari jam WIB. Fathia Teknik Menjadwal Menyusui. prtl/cyberwoman/detail.aspx?x= Mother+And+Baby&y=cyberwo man%7co%7co%7c8%7 15 Maret 2009 jam WIB. Indriarti, MT ASI, Susu Formula, dan Makanan Bayi. Arcan. Jakarta. Kedaulatan Rakyat Cakupan Pemberian ASI Eksklusif. d. 15 Januari jam WIB.
12 72 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, Klein, S Panduan Merawat Bayi dan Balita. Diva Press. Yogyakarta. Kurniadi Dorong ASI Ekslusif. Avaible From http// 27 Januari 2009 jam WIB. Lestari, Hubungan Pengetahuan ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita. KTI. Klaten Nagib, Hubungan Perilaku dengan Pengetahuan, Tesis. Jakarta Notoatmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. Nuryati, S Susu Formula dan Angka Kematian Bayi. 03/06/susu formula-dan-angkakematian-bayi/ 6 Maret 2008 jam WIB. Perinasia Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Perinasia. Jakarta. Purnamawati, Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif. KTI. Klaten Purwanti Konsep Penerapan ASI Eksklusif. EGC. Jakarta. Roesli, U Mengenal ASI Eksklusif. PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta Mengenal ASI Eksklusif. PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta Mengenal ASI Eksklusif. PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta. Rosita, S ASI Untuk Kecerdasan Bayi. Edisi I. Ayyana. Yogyakarta. Russel, J. Thomas dan W. Ronald Lare Tata Cara Periklanan Kleppner. PT Gramedia. Jakarta. Soenanto Petunjuk Tentang Susu Komposisi Susu Formula yang Baik Bagi Bayi. tion/index?qid. 6 Maret jam WIB. Sudarsono, A Susu Formula VS ASI /03/03/susu-formula-vs-asi. 3 Maret 2009 jam WIB. Sunartyo, N Panduan Merawat Bayi dan Balita. Diva Press. Yogyakarta. Sumartono, Pengetahuan, diakses 13 Maret 2009 Jam WIB Suradi, Ruslina Manfaat ASI dan Menyusui. FKUI. Jakarta. Wikipedia Indonesia Perayaan Hari Ibu di Era IMD dan ASI Eksklusif. ariibu. 15 Januari jam WIB.
BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi, tidak dapat diganti dengan makanan lainnya dan tidak ada satupun makanan yang dapat menyamai ASI baik dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang merupakan makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan.
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nadia Ulfa Taradisa*,Tumiur Sormin **, Musiana** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN Wahyuningsih ABSTRAK Upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang baru
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN
PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN Endah Purwaningsih 1), Ana Puji Lestari 2) Abstrak : Menurut Survei Demografi
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah cara yang paling efektif dan murah untuk menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di bawah enam bulan
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan menempati kisaran ke dua sebagai
Lebih terperinciDAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN KLATEN
DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN KLATEN Anna Uswatun Qoyyimah 1), Wiwin Rohmawati 2) 1) Prodi Kebidanan, Stikes Muhammadiyah Klaten Email: wonderfull_pices@yahoo.co.id
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN
PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Alfan F.W*, Titi Astuti**, Merah Bangsawan** ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI Astri Wahyuningsih 1, Dian Windy 2 Abstrak : Menyusui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi dan menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR
HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi dan ditentukan dari tingkat kesehatan masyarakatnya di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut ditentukan oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciDUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN
DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif sekurang-kurangnya selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas dalam pemeliharaan status kesehatan holistik manusia telah dimulai sejak janin, bayi, anak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Dalam setiap tahapan dari siklus
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI
KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI Endah Purwaningsih 1), Sri Wahyuni 2) Abstrak : Menyusui adalah memberikan
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling ideal bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Keuntungan ASI akan lebih optimal jika bayi diberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK Pemberian ASI secara penuh sangat dianjurkan oleh para ahli
Lebih terperinciRina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Rina Harwati Wahyuningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta makanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan kurang gizi pada bayi dan balita disebabkan karena kebiasaan pola pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat, ketidaktahuan tentang cara pemberian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya untuk proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan hadiah pertama untuk bayi baru lahir dikehidupannya. Untuk bayi baru lahir, ASI adalah makanan utama dan terbaik yang bersifat alamiah.
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN
HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN Wiwin Rohmawati 1), Nur Aini Rahmawati 2), Eka Palupi Kartiningsih 3) Abstrak : Selama ini banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini berada jauh dari yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan mengandung seperangkat zat perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui merupakan hak setiap ibu termasuk ibu bekerja. Dalam Konvensi Organisasi Pekerja International tercantum bahwa cuti melahirkan selama 14 minggu dan penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina
KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN Lilik Hidayanti 1, Nur Lina ABSTRAK Pemberian ASI secara eksklusif memiliki banyak manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air susu ibu (ASI) terutama yang eksklusif tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Wanda Redisa Lambertus 1 & Imelda Sianipar 1* 1 STIK Immanuel Bandung Abstrak Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya
Lebih terperinciHUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK
HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK Nur Aini Rahmawati 1), Mila Sari Dwi Jayanti 2) Abstrak : Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. (Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W, 2000)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional pada dasarnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Demi terwujudnya pembangunan nasional,
Lebih terperinciJURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERAH MEGE KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH JURNAL KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciPENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN
PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN Niken Grah Prihartanti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013 1, * Sri Mulyati 1* Akper Prima Jambi Korespondensi Penulis
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS S.PARMAN BANJARMASIN Widya Arizki 1, Dwi Rahmawati 2, Dede Mahdiyah 1 1. Akademi Kebidanan Sari Mulia
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang meliputi seluruh aspek kehidupan dari berbangsa dan bernegara. Manusia sebagai modal dari pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan hidup suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Pembangunan SDM di suatu bangsa berguna untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian Kesehatan RI, juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi merupakan cara
Lebih terperinciHUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN
HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan dengan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Nurma Hi. Mabud 1, Jenny Mandang 2, Telly Mamuaya 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Keperawatan Disusun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2005). Manfaat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciSIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2
SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR ABSTRAK Yanti 1, Ika Tristanti 2 1 Mahasiswa AKBID Mitra Husada Karanganyar 2 Dosen AKBID Mitra
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL
HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Disusun Oleh : Evrilia Bayu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM GRINGSING BATANG 5 Anjar Puji Hastuti ABSTRAK World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI Ita Susanti, Nurasnah Sitohang, Farida Linda Sari Siregar Universitas Sumatera Utara E-mail : itasusanti50@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009 Putri Rahmasari 1, Sri Subiyatun 2, Ismarwati 3 Abstract:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan degan segala kelebihannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program MDGs 2015 Indonesia difokuskan pada penurunan angka kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization (WHO). Angka kematian bayi menjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011
EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NILA TITIS PAWESTRI NIM : 201010104147
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH
HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH NUZULUL RAHMI Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu dengan memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita, dengan demikian kesehatan anak sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare hingga menjadi salah satu penyebab timbulnya kesakitan dan kematian yang terjadi hampir di seluruh dunia serta pada semua kelompok usia dapat diserang oleh diare,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
17 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum mencapai target, salah satu di antara indikator keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut yang harus
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK Nur Khasanah dan Susilaningsih Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG CORRELATION STATUS TO WORK IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN WARD PALEBON CITY DISTRICT PEDURUNGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas maupun variabel tergantung dinilai hanya satu
Lebih terperinciSerambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337-9952 50 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN, PENDAPATAN DAN POLA ASUH DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI DESA MEUDHEUN KECAMATAN JAYA
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Sedangkan Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
Lebih terperinciARIS SETYADI J
HUBUNGAN PERSEPSI IBU-IBU TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia adalah gizi. Gizi merupakan faktor penting yang memegang peranan dalam siklus kehidupan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban) H. Miftahul Munir STIKES NU TUBAN ABSTRAK ASI adalah suatu emulsi lemak dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.
50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN 3 Anis Syafaat Nurmaya Dewi ABSTRAK Kebanyakan wanita di Indonesia
Lebih terperinciSugiarti dan Vera Talumepa
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG INISIASI MENYUSU DINI BERDASARKAN KARAKTERISTIK BIDAN DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2008 Sugiarti dan Vera Talumepa ABSTRAK Latar
Lebih terperinciSURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA DLANGGU KEC. DEKET KAB. LAMONGAN Nurul Hidayatul Chusniya, Lilin Turlina Korespondensi:
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinci