BAB I PENDAHULUAN. dalam model pembelajaran SQ3R ini siswa diharapkan menguasai materi

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita dan kesuksesan dalam belajar. Clouder (Rüştü Yeşil, 2013: 2)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa. terbaik dalam menyampaikan materi pelajaran. Agar proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara diberbagai belahan dunia manapun akan selalu. mengutamakan pendidikan karena keberhasilan suatu pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. rangka memeroleh ilmu pengetahuan, informasi, serta memeroleh hiburan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penerus bangsa. Perkembangan di segala aspek sangat kita harapkan. depan apalagi di Era Globalisasi seperti sekarang ini.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB I PENDAHULUAN. informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teori pembelajaran merupakan suatu acuan yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, pemilihan model pembelajaran sangat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sudah terancang kerangka keilmuan modern dalam rangka mengejar kesetaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. yang satu dengan yang lain. Mereka mimiliki kelebihan dan kekurangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah diharapkan mampu. memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif kepada para siswa guna

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Melalui pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. guru. Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

Sugiyono 37 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

Ari Kusyono A

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem pembelajaran yang efektif bagi siswa. Karena dalam metode ceramah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

PENDAHULUAN. Jurusan Fisika FMIPA UNNES Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang. Masykur, dkk., Penerapan Metode SQ3R Dalam Pemb 73

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar. Adapun model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru yaitu model ceramah. Anggapan bahwa siswa SMP sudah mahir membaca dan memahami teks. Namun dalam kenyataannya ada banyak siswa yang kurang lancar membaca karena tidak dibiasakan membaca. Untuk itu dalam model pembelajaran SQ3R ini siswa diharapkan menguasai materi pelajaran dengan tehnik membaca yang benar. Dalam model SQ3R ini dapat digabungkan dengan menggunakan alat-alat tehnologi yang digunakan dalam mengimplementasikan model- model mengajar. Dengan membuat slide yang ditampilkan melalui infokus maka siswa lebih memusatkan perhatiannya pada materi yang akan dipelajari. (Sagala:183) Model pembelajaran SQ3R ini dapat memusatkan perhatian siswa mulai dari awal pelajaran hingga ke pembahasan materi pelajaran sehingga tidak ada waktu yang disia-siakan dan pengajaran berlangsung dengan penuh arti. Jika dibaca sepintas tentang model SQ3R mungkin sudah tau apa yang akan dilaksanakan. Namun cara yang digunakan sering tidak sesuai dengan tahap-tahap yang ditentukan sehingga makna dari materi jadi sulit untuk dipahami. Ketika seorang pelajar sudah memahami tehnik membaca maka akan 1

2 mudah untuk memahami pelajaran yang lain. Misalnya dalam mata pelajaran biologi atau aljabar, pengajar terkadang berbicara mengenai cara membaca bahan tertentu, cara mempelajari suatu teks dan sebagainya. Dengan adanya kemampuan membaca yang benar maka siswa semakin giat lagi membaca hingga pada suatu saat siswa akan mencoba menggali kemampuan untuk menjadi seorang penulis. Menjadi seorang penulis itu harus dimulai dari dini. Dalam proses belajar mengajar diruang kelas guru menggunakan modelmodel pembelajaran sehingga suasana kelas lebih efektif. Pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang digunakan yaitu model SQ3R. Model mengajar yang menggunakan potensi cara membaca siswa terhadap materi pelajaran. Buku dan belajar adalah dua hal yang tak terpisahkan. Dalam belajar, membaca adalah kunci belajar yang paling baik. Kegiatan belajar di sekolah hampir 85% dilakukan dengan membaca dan banyak bahan atau buku yang harus dibaca. Oleh karena itu dalam model pembelajaran SQ3R ini guru menyarankan kepada siswa untuk membaca secara efektif dan efisien. Artinya siswa dapat mendayagunakan waktu, tenaga serta fikiran dalam membaca. (Sagala : 34) Membaca adalah sebuah keterampilan dan dapat meningkatkan wawasan siswa. Hal senada dikemukakan Marhijanto (2006 : 136), yang mengatakan bahwa : Membaca suatu keterampilan berbahasa dalam bentuk kegiatan melihat serta memahami isi tulisan baik dengan cara diujarkan maupun hanya dalam hati. Ada beberapa jenis bacaan yang bisa diperoleh dalam pengayaan ilmu pengetahuan. Jenis jenis 2

3 bacaan tersebut diantaranya : buku teks, makalah, surat kabar, jurnal ilmiah dan sebagainya. Masing-masing bahan bacaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda beda dengan bacaan buku teks, membaca jurnal ilmiah akan lebih sulit daripada membaca laporan surat kabar. Ketika menghadapi ujian sekolah, sering siswa bingung menghadapi buku tebal atau tumpukan buku yang harus dipahami dalam waktu cepat. Padahal waktu sangat terbatas. Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara siswa dituntut harus paham isi buku ini. Kondisi ini tak jarang membuat siswa panik bahkan stress. Untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia khususnya perlu diperhatikan secara khusus bagaimana kegiatan belajar mengajarnya. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus mengupayakan agar terjadi suatu proses pembelajaran yang berhasil, dimana siswa memahami apa yang telah dipelajarinya dalam jangka waktu pendek dan dalam jangka waktu panjang, program pembelajaran yang dilakukan dapat menghasilkan suatu lulusan yang berkualitas. Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuannya kepada siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu dalam kegiatan mengajar harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan model serta pemilihan media yang tepat dalam pengajaran. Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar 3

4 merupakan suatu proses yang mengandung kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana eduktif untuk mencapai tujuan tertentu (2009:4). Oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar guru cenderung menggunakan model ceramah hal ini menyebabkan 1). Siswa banyak yang tidak dimengerti materi yang disampaikan oleh guru mereka terkadang asyik ramai sendiri, 2). Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran, 3). Siswa cenderung bosan karena guru terlalu lama berdiri didepan kelas, 4). Tidak adanya keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sehingga siswa cenderung bersikap pasif, 5). Keberadaan guru pada waktu pembelajaran kurang mendapat perhatian siswa, 6). Sukar mengontrol sejauh mana perolehan belajar siswa, 7). Siswa lebih terfokus membuat catatan dan siswa akan cepat lupa, 8). Pengetahuan dan kemampuan siswa hanya sebatas yang diberikan guru.( Darsono: Canra) Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran SQ3R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dikelas VIII SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar peneliti menjadi terarah dan jelas 4

5 tujuannya maka perlu diadakan pengidentifikasian masalah. Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Pembelajaran PKn berpusat Pada guru. 2. Nilai PKn yang cenderung rendah karena kurangnya minat membaca siswa sehingga digunakan model pembelajaran SQ3R. 3. Siswa kurang teliti dalam membaca soal C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada pokok bahasan Teori Kedaulatan Rakyat dan Pemegang kedaulatan rakyat dan peranannya dalam meningkatkan hasil belajar PKn di kelas VIII-1 SMP Negeri I Teluk Mengkudu. D. Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka selanjutnya dapat dirumuskan permasalahannya yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model SQ3R pada mata pelajaran PKn. 2. Bagaimana pemahaman siswa dalam materi yang akan disampaikan dengan mengunakan model SQ3R. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian diharapkan dengan penelitian ini adalah : 5

6 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R pada mata pelajaran PKn 2. Untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi Teori Kedaulatan Rakyat dan Pemegang Kedaulatan Rakyat dan Peranannya dengan menggunakan pembelajaran SQ3R pada mata pelajaran PKn F. Manfaat Penelitian Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran PKn 2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R 3. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn. 4. Hasil penelitian ini dapat dterapkan untuk meningkatkan pemahan siswa pada mata pelajaran PKn. 5. Hasil penelitian ini dapat Sebagai bahan acuan atau referensi bagi para peneliti yang melakukan penelitian yang sejenis. 6