ANALISIS DAMPAK LALULINTAS SAAT EKSISTING, KONSTRUKSI DAN PASKA KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN UNDERPASS JATINGALEH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Βαβ Ι Πενδαηυλυαν I TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

EVALUASI KELAYAKAN TEKNIS LALU LINTAS PADA PERANCANGAN UNDERPASS JATINGALEH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan transportasi. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan. hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH


BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) JATINGALEH

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisis simpang empat bersinyal Jl.Yos Sudarso Jl.Pahlawan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Ketileng Raya-Semarang Selatan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MAJAPAHIT KOTA SEMARANG (STUDI KASUS: SEGMEN JALAN DEPAN KANTOR PEGADAIAN SAMPAI JEMBATAN TOL GAYAMSARI) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan aktifitas suatu kota menyebabkan peningkatan pergerakan orang dan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas perekonomian terus meningkat begitu pula dengan aktifitas kendaraan guna

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. volume lalu lintas tinggi. Lalu lintas lancar dan teratur dapat menunjukkan bahwa

KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA Jl.M.PANJAITAN Jl.BOGOR ATAS Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA JURNAL SKRIPSI

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 3/rekat/14 (2014) : Kabupaten Sidoarjo. Anita Susanti. Dosen Teknik Sipil. Universitas Negeri Surabaya

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III METODOLOGI 3.1 ALUR PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

Evaluasi Kinerja Pelayanan Pada Simpang Empat Juanda Kabupaten Sidoarjo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

III. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JALAN CIPTOMANGUNKUSUMO JALAN PELITA KOTA SAMARINDA.

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

Pristiwa Sugiharti 1, Wahyu Widodo 2. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

rata-rata 19 km/jam ; Jalan Kolektor dengan kecepatan rata-rata 21 km/jam ; Jalan Lokal dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil studi di kawasan sekitar Jalan Sardjito. Lokasi ini dipengaruhi oleh:

PERENCANAAN SIMPANG JALAN TIDAK SEBIDANG SEBAGAI SOLUSI AKIBAT PENINGKATAN ARUS LALU LINTAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BATASAN MASALAH. Arah pergerakan lalu lintas adalah sama dengan existing. Ruas jalan, persimpangan dan jalinan yang ditinjau adalah sekitar lokasi

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka semakin ramai pula lalu

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2.1 ANALISIS DAN OPTIMALISASI SIMPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

GITA VINDI HARDIANIDA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL JL. RADEN MOHAMMAD MANGUNDIPI - JL. LINGKAR TIMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

PENGARUH PERLINTASAN KERETA API TERHADAP KINERJA JALAN RAYA CITAYAM (169T)

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

ANALISA DAN KOORDINASI SINYAL JALAN DIPONEGORO SURABAYA

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

ANALISIS TUNDAAN PADA RUAS JALAN MAJAPAHIT KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

H.4 ANALISIS DAMPAK LALULINTAS SAAT EKSISTING, KONSTRUKSI DAN PASKA KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN UNDERPASS JATINGALEH Elfira Apriati 1*, Rachmat Mudiyono 2, Muhamad Faiqun Ni`am 2 Mahasiswa Magister Teknik Sipil 1*, Dosen Magister Teknik Sipil, 2 Jurusan Pasca Sarjana, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Islam Sultan Agung Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang Email: elf_apr@yahoo.com Abstrak Arus lalu lintas yang terdapat di kawasan Jatingaleh terkenal sangatlah padat, bukan hanya pertumbuhan kendaraan setiap tahun yang terus bertambah tetapi dikawasan tersebut terdapat lokasi pasar, perkantoran, perumahan dan merupakan akses jalan menuju tempat-tempat pendidikan.tujuan pembangunan infrastruktur tersebut adalah untuk mengurai kemacetan kawasan Jatingaleh Semarang yang dilalui jalur akses menuju wilayah Semarang bagian selatan, antara Jalan Teuku Umar dan Jalan Setiabudi. Jalan tersebut yang menghubungkan Semarang kota menuju Banyumanik dan Tembalang serta wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan metode yaitu deskriptif, komparative (perbandingan), survey, penelitian, tindakan, korelasi, dan ekspos. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Kinerja Ruas Jalan dengan MKJI, 1997. Hasil analisis menunjukkan saat eksisting di ruas jalan Teuku Umar dan di ruas jalan Setia budhi telah masuk dalam tingkat pelayanan F. Dua simpangan tak bersinyal yang terdapat di persimpangan antara Jl. Teuku Umar dengan Jl.Kesatrian (Simpang Kesatrian) dan simpang antara Jl.Setia Budi Jembatan Tol dengan Jalan Pintu Masuk Tol Seksi B/Jl. Taman Teuku Umar Jalan Pintu Keluar Tol Seksi C/Jl. Jatingaleh II (SimpangJatingaleh) berada dalam derajat kejenuhan E. Lalu hasil analisis pada saat konstruksi di ruas jalan Teuku Umar dan Setia budhi sama- sama berada di tingkat pelayanan F.. Kata kunci: Underpass Jatingaleh, Kinerja Ruas Jalan dan Derajat Kejenuhan 1. PENDAHULUAN Rencana pembangunan underpass Jatingaleh telah dimulai pada tanggal 18 Juni 2015 dengan ditetapkannya PT. Armada Hada Graha sebagai pemenang tender (no.kontrak HK.02.03/ PPKSDT/PKT/2015/03). Tujuan pembangunan infrastruktur tersebut adalah untuk mengurai kemacetan kawasan Jatingaleh Semarang. Kemacetan di kawasan Jatingaleh berada pada saat jamjam puncak, kemacetan terjadi di ruas Teuku umar dan di ruas jalan Setia budhi. Simpang tak bersinyal di persimpangan jalan ksatrian dan persimpangan jatingaleh (jembatan Jatingaleh) juga menyumbang kemacetan di lokasi tersebut sehingga perlu dilakukan penanganan yang serius, maka alternative penanganan yang dilakukan adalah pembuatan Underpass Jatingaleh. Rencana pembangunan underpass Jatingaleh sepanjang 1.5 km memiliki dampak besar dan penting bagi sekitar kawasan di Jatingaleh tersebut, jumlah pergerakan kepadatan jalan raya di Jatingaleh saat konstruksi dan paska konstruksi dapat dikaitkan dengan kepadatan arus lalu lintas pada jalan tersebut. Gambar 1 Lokasi Penelitian Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 17

Analisis Dampak Lalulintas Saat Eksisting Konstruksi... (Apriati dkk.) Tabel 1 Tingkat pelayanan jalan (Traffic Planning and Engineering, 2end Edition Pergamon Press Oxword,1979) TINGKAT PELAYANAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS BATAS LINGKUP V/C A B C D E F Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah. Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir Arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti, permintaan sudah mendekati kapasitas Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, antrian panjang (macet) 0,00-0,20 0,20-0,44 0,45-0,74 0,75-0,84 0,85-1,00 1,00 2. METODOLOGI Survai Manajemen lalu lintas kondisi eksisting Survai volume lalu lintas ruas jalan, yaitu survai yang dilakukan adalah menghitung volume lalu lintas kendaraan secara terklasifikasi yang meliputi kendaraan tak bermotor, kendaraan berat, kendaraan ringan dan sepeda motor yang lewat pada Jl. Teuku Umar, Jl. Ksatrian dan Jl. Setiabudi hasil survai ini untuk mengetahui trend / periode puncak arus lalu lintas yang melewati kawasan konstruksi underpass Jatingaleh. Survai Kecepatan Perjalanan Survai ini bertujuan untuk mendapatkan data kecepatan perjalanan di ruas jalan untuk kendaraan ringan pada waktu tertentu. Data tersebut digunakan untuk keperluan kalibrasi hasil analisis kecepatan.survai dilakukan pada ruas Jl. Teuku Umar, Jl. Ksatrian dan Jl. Setiabudi dengan cara mengukur secara manual waktu tempuh kendaraan ringan untuk melintasi dua titik sejauh 100 meter. Pengumpulan Data Sekunder. Pengumpulan data sekunder antara lain berupa peraturan daerah, surat keputusan pemerintah daerah,jumlah pendapatan kota Semarang,tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor dan lain-lain yang terkait dengan penelitian ini. Analisis kinerja ruas jalan. Analisis yang dilakukan adalah menghitung beberapa parameter yang mempengaruhi kinerja ruas, seperti : derajat kejenuhan, kecepatan. Metode yang digunakan adalah MKJI, 1997. Hasil perhitungan dengan MKJI ini kemudian dikalibrasi untuk mendapatkan hasil perhitungan yang mendekati kondisi yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Metode analisis Geometrik. Nilai pertumbuhan lalu lintas dianalisis menggunakan metode bunga majemuk atau metode analisis Geometrik 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari analisis dari data hasil lapangan saat kondisi eksisting Tabel 2 Ruas Jalan Teuku Umar Volume Derajat Kejenuhan Kapasitas Jalan 1941 smp/jam 1712 smp/jam 1,34 1,18 1452smp/jam 18 ISBN 978-602-99334-7-5

H.4 tingkat pelayanan jalan dapat di simpulkan masuk dalam tingkat pelayanan F yaitu arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, antrian panjang (macet). Tabel 3 Ruas Jalan Setia Budi Volume Derajat Kejenuhan Kapasitas Jalan 3277 smp/jam 3224 smp/jam 1,03 1,01 3189smp/jam tingkat pelayanan jalan dapat di simpulkan ruas Jl.Setia Budhi masuk dalam tingkat pelayanan F yaitu arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, antrian panjang (macet). Lalu dengan menganalisis 2 simpangan tak bersinyal yang terdapat di persimpangan antara Jl.Teuku Umar dengan Jl.Kesatrian (Simpang Kesatrian) didapat bahwa kapasitas simpang adalah 2319 smp/jam dan derajat kejenuhan simpang adalah 0,83, tingkat pelayanan di simpulkan pada kategori D yaitu arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir dan pada simpang antara Jl.Setia Budi Jembatan Tol dengan Jalan Pintu Masuk Tol Seksi B/Jl. Taman Teuku Umar Jalan Pintu Keluar Tol Seksi C/Jl. Jatingaleh II (SimpangJatingaleh) di dapat kapasitas simpang sebesar 3284 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) = 0,99 tingkat pelayanan masuk dalam kategori E yaitu arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti, permintaan sudah mendekati kapasitas. 1. Manajemen Arus Lalu Lintas sebelum konstruksi underpass Jatingaleh Alternative penanganan jangka pendek yang dilakukan adalah dengan pembuatan Underpass Jatingaleh yang bertujuan untuk mengurai kemacetan di ruas jalan dan simpang tersebut. Simpang Jatingaleh merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah yang sangat padat. Arus lalu lintas tersebut antara lain, arus utama dari utara (Jl. Teuku Umar) ke selatan (Jl.Setiabudi) menuju luar kota dan sebaliknya menuju pusat kota dengan jalan disekitarnya (Jl. Karang Rejo, Jl. Jatingaleh I, Jl. Jatingaleh II). Jl. Jatingaleh dan Jl. Taman Teuku Umar) serta adanya pintu masuk dan keluar jalan bebas hambatan yaitu jalan tol SeksiA (Jatingaleh-Srondol), Seksi B (Jatingleh-Krapyak) dan Seksi C (Jatingaleh-Kaligawe) dan ditambah dengan perilaku pengguna jalan yang kurang disiplin dalam berlalu lintas hal ini terbukti dengan banyaknya angkutan kota yang berhenti bebas/sembarangan di sepanjang simpang Jatingaleh (di depan pasar Jatingaleh khususnya) mengakibatkan kondisi lalu lintas semakin padat terutama pada jam-jam puncak, yaitu pagi dan. kemacetan semakin bertambah disebabkan oleh keberadaan pasar Jatingaleh. Gambar 2 titik kemacatan di Jatingaleh Analisis Kinerja Ruas Jalan 1. Ruas jalan Teuku Umar Pada saat konstruksi ruas jalan Teuku Umar di perlebar dengan variasi 550-950 cm, arus lalu lintas dapat dialihkan pada kiri dan kanan jalan tersebut. karena tidak ada pengalihan arus lalu lintas, hanya di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic con.volume lalu lintas ketika konstruksi pelebaran tidak terlalu berbeda dengan pada waktu existing. Kemacetan terjadi diakibatkan alat berat yang beroperasi saat Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 19

Analisis Dampak Lalulintas Saat Eksisting Konstruksi... (Apriati dkk.) konstruksi underpass. Underpass sendiri akan dibangun di atas eksisting jalan yang telah ada.volume lalu lintas yang dipergunakan adalah survey volume lalu lintas di lokasi penelitian saat konstruksi, di lihat dari DED underpass Jatingaleh dan penyesuaian menggunakan MKJI 1997. 2. Ruas jalan Setia Budi Ruas jalan Setia Budi di perlebar dengan variasi 700 1050 cm, arus lalu lintas yang melewati ruas jalan tersebut di alihkan ke kiri dan kanan jalan. Volume lalu lintas ketika konstruksi pelebaran tidak terlalu berbeda dengan pada waktu existing. Kemacetan terjadi di akibatkan alat berat yang beroperasi saat konstruksi underpass. arus lalu lintas dapat dialihkan pada kiri dan kanan jalan tersebut. Karena tidak ada pengalihan arus lalu lintas, hanya di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic con Permasalahan yang timbul akibat pembuatan konstruksi underpass Jatingaleh dan solusi yang dapat diambil untuk penyelesainnya Dampak negatif selain kemacetan yang semakin parah, dalam pembangunan underpass Jatingaleh pada tahap 1 yaitu pekerjaan pelebaran jalanteuku Umar jalan Setiabudi berpengaruh pada penyaluran air minum, terutama pada system penyaluran air minum di wilayah Semarang bagian atas, sehingga mengganggu distribusi air minum pelanggan di wilayah Semarang atas (Suara Merdeka.com, Senin, 03 April 2017), dan bukan itu saja dampak ekonomi dari ditutupnya jalan utama oleh Satuan Lalu-lintas dan Dishub sejak dari depan PLN sampai depan Nasmoco Gombel, dengan tujuan memperlancar arus lalin banyak pemilik kios atau warung makan, bahkan pedagang yang berjualan di Pasar Jatingaleh merasaka dampak secara ekonomis, yakni omzetnya turun karena calon pembeli susah mendapatkan akses (Suara Merdeka.com, 9 Oktober 2015).Dari dampak ekonomi yang terjadi akibat penutupan jalan utama dengan tujuan memperlancar arus lalu lintas perlu adanya kerja sama dari para pedagang dan pihak pihak terkait dan masalah yang timbul dapat di musyawarahkan dan dicari jalan keluarnya, jika tidak ada akses untuk calon pembeli maka pihak terkait dapat menyediakan akses sementara atau lahan parkir sementara bagi calon pembeli. Dan distribusi air yang terganggu akibat konstruksi underpass Jatingaleh dapat segera di informasikan kepada pelanggan dan perbaikan secepatnya 2. Manajemen Arus Lalu Lintas ketika konstruksi underpass Jatingaleh berlangsung a. Manejemen Arus Lalu Lintas Dari Awal Pekerjaan sta 0+000 s/d sta 0+700 Dari arah kota ke arah Solo/Yogya pelebaran dilakukan kiri dan kanan jalan, tidak ada pengalihan arus lalu lintas hanya di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic cone. b. Manejemen arus lalu lintas dari pekerjaan sta 0+700 S/D sta 1+050 Ketika dilaksanakan konstruksi underpass ksatrian maka pelebaran jalan dan kiri jalan harus telah selesai, maka arus lalu lintas dapat dialihkan pada kiri dan kanan jalan tersebut. tidak ada pengalihan arus lalu lintas hanya di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic cone c. Manejemen Arus Lalu Lintas Dari Pekerjaan sta 1+050 s/d sta 1+225 Ketikan dilaksanakan konstruksi underpass gombel maka pelebaran jalan dan kiri jalan harus telah selesai, maka arus lalu lintas dapat dialihkan pada kiri dan kanan jalan tersebut.tanjakan jalan gombel baru dan lama di jadikan 1 arah, kendaraan keluar tol jatingaleh ketika ingin menyeberang arah harus memutar ke tanjakan gomel baru menuju gombel lama. Lalu kendaraan dari arah tol krapyak dan dari jalan Karangrejo diarahkan memutar di jalan Teuku Umar dan semua kendaraan dari utara (bawah) diarahkan ke jalur paling kiri di jalan Setiabudi di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic cone Simulasi traffic ketika konstruksi berjalan 1. Diberlakukannya sistem buka tutup di Jembatan Jatingaleh selama proyek Underpass Jatingaleh berlangsung, kepolisian akan memberikan prioritas terhadap kepadatan kendaraan yang paling besar. 20 ISBN 978-602-99334-7-5

H.4 2. Saat pagi hari, arus kendaraan didominasi dari arah Gombel ke arah pusat kota. Dengan demikian, otomatis jalan di jembatan Jatingaleh akan diperluas untuk pengendara dari arah selatan. Sedangkan untuk sore hingga malam, arus kendaraan didominasi dari wilayah kota, sehingga batas jalan digeser ke sisi timur agar kendaraan dari arah utara bisa leluasa melintas. 3. Barier permanen yang terletak di tengah jembatan Jatingaleh nanti dibongkar untuk diganti barier plastik, sehingga lebih mudah direkayasa, lebih memprioritaskan penataan lalu lintas untuk kendaraan roda dua. 4. Sedangkan untuk kendaraan roda empat dan kendaraan besar dari arah selatan akan diarahkan. untuk masuk ke Tol Tembalang melalui pintu tol Sukun Banyumanik dan pintu tol arah Undip Tembalang, membersihkan parkir di Jalan Majapahit dekat pintu keluar Tol Gayamsari, karena volume kendaraan akan tinggi sebagai efek pengalihan kendaraan di wilayah selatan 5. Sementara itu, untuk lebih mendukung kelancaran selama proyek berlangsung, jalur Gombel Baru dan Gombel lama akan dijadikan satu arah. pengendara dari Srondol lewat Gombel Lama. Analisis lalu lintas kondisi setelah/pasca konstruksi. Rencana pembangunan underpass Jatingaleh Dengan volume kendaraan pada Ruas Jalan Teuku Umar pada saat konstruksi sebesar 3176 smp/jam dan ruas jalan Setia Budi pada saat konstruksi = 4117 smp/jam. Untuk pembangunan underpass akan dianalisa peningkatan volume kendaraan sampai dengan tahun ke -20. Berdasarkan hasil survei saat existing 2 simpangan tak bersinyal yang terdapat di persimpangan antara Jl. Teuku Umar dengan Jl.Kesatrian (Simpang Kesatrian) didapat bahwa kapasitas simpang adalah 2319 smp/jam dan derajat kejenuhan simpang adalah 0,83 tingkat pelayanan disimpulkan pada kategori D yaitu arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir dan pada simpang antara Jl.Setia Budi Jembatan Tol dengan Jalan Pintu Masuk Tol Seksi B/Jl. Taman Teuku Umar Jalan Pintu Keluar Tol Seksi C/Jl. Jatingaleh II (SimpangJatingaleh) di dapat kapasitas simpang sebesar 3284 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) = 0,99 tingkat pelayanan masuk dalam kategori E yaitu arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti, permintaan sudah mendekati kapasitas. 3. Manajemen Arus Lalu Lintas ketika konstruksi underpass Jatingaleh telah selesai. Arus lalu lintas dari arah arus utama dari utara (Jl. Teuku Umar) ke selatan (Jl. Setiabudi) menuju luar kota menggunakan jalur lurus diatas underpass Ksatrian ke Gombel, arus terpecah ketika kendaraan menuju jalan ksatrian, jalan jatingaleh III dan masuk tol Jatingaleh Krapyak. Keluar dari simpang ksatrian dapat masuk menuju underpas ksatrian dan menuju arah kota Semarang.Arah keluar tol tinggal mengikuti arah lurus ke Gombel, jika ingin memutar balik ke arah jalan Teuku Umar tinggal memutar arah ke underpass Gombel. Arah dari Solo ke Semarang tinggal mengikuti arah Gombel, arus terpecah ketika kendaraan masuk ke arah tol Krapyak Jatingaleh, jalan Karangrejo. Dari arah PLN dapat mengikuti arah menuju ke underpass ksatrian. 4. KESIMPULAN a. Dilihat dari kategori Derajat Kejenuhan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa arus lalu lintas yang terjadi di ruas jalan dan simpang tersebut sangat padat dan perlu dilakukan penanganan yang serius, dan dari maka alternative penanganan jangka pendek yang dilakukan adalah dengan pembuatan Underpass Jatingaleh yang bertujuan untuk mengurai kemacetan di ruas jalan dan simpang tersebut. b. Pada saat konstruksi ruas jalan Teuku Umar di perlebar dengan variasi 550-950 cm dan ruas jalan Setia Budhi di perlebar dengan variasi 700 1050 cm, arus lalu lintas dapat dialihkan pada kiri dan kanan jalan tersebut. tidak ada pengalihan arus lalu lintas hanya di pasang rambu rambu mulai dari 150 m, 200 m, lampu rotary, lampu tali pengarah dan traffic cone. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembmbing I Bapak Ir. H. Rachmat Mudiyono, MT., Ph.D dan Dosen Pembimbing II Bapak Ir. M. Faiqun Ni`am, MT., Ph.D yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 21

Analisis Dampak Lalulintas Saat Eksisting Konstruksi... (Apriati dkk.) DAFTAR PUSTAKA Hobbs,FD, 1979, Traffic Planning and Enginerring 2 nd Edition, Oxford Pergamon Press Suara Merdeka.com, 03 April 2017 Suara Merdeka.com, 9 22 ISBN 978-602-99334-7-5