BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

dokumen-dokumen yang mirip
Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. murni di Puskesmas Rowosari Semarang. Dengan pendekatan cross sectional

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

Z 2 α P Q n = d 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat descriptivedenganpendekatan cross sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Kelurahan Rowosari Kota

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

Nisa khoiriah INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB III METODE PENELITIAN. yang menyangkut variable bebas dan variable terikat akan dikumpulkan. Kelurahan Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

Transkripsi:

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Penelitian KEHAMILAN Pengetahuan ibu hamil Anemia defisiensi Zat Besi Faktor Penyebab : i) Usia Ibu ii) Pendidikan iii) Status ekonomi iv) Kepatuhan tablet Fe v) Pola hidup Suplemen mengandung Zat Besi Gambar 3.1 : Kerangka Teori

3.2 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan tentang kebutuhan konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi Ibu hamil Gambar 3.2 : Kerangka Konsep

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian deskriptif dengan pendekatan metode cross-sectional dimana variabel gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi dinilai secara simultan pada saat yang sama. 4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian Pengumpulan data untuk penilaian gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil akan dilakukan dari bulan September 2016 sampai bulan Nopember 2016. 4.2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Padang Bulan. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang dipilih menyangkut masalah yang diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. 4.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik sampling tertentu untuk mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. 4.3.2.1 Kriteria Inklusi 1. Semua ibu yang hamil di Puskesmas Padang Bulan 2. Ibu hamil yang sedia menjadi responden

4.3.3 Teknik Sampel Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode consecutive sampling dimana semua subjek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penilitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. 4.3.4 Besar sample Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang sedang hamil pertama kali dan berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Besar sampel dihitung menggunakan rumus besar sampel deskriptif kategorik : n = (Zα)² x P x Q (d)² Keterangan : n = Besar sampel Zα = Deviat baku alfa P = Proporsi kategori variabel yang diteliti Q = 1- P d = Presisi n = (1.96)² x (0.128) x (0.872) (0.1)² n = 42.88 (dibulatkan menjadi 43) Zα = 1.96 P = populasi ibu hamil dari data Puskesmas 2015 = 1280 (0.128) Q = 0.872 (1-0.128) d = 10% (0.1) Nilai Zα ditetapkan 1.96 berdasarkan α yang diinginkan (5%). Berdasarkan perhitungan diatas minimal sampel ibu hamil yang diperlukan adalah sebanyak 43 orang. Peneliti bulatkan angka tersebut kepada 50 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini peniliti akan mengumpulkan data primer yang diperoleh langsung dari responden. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengisisan kuesioner yang dirancang oleh peneliti untuk menentukan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1. Kuesioner Bagian A berisi identitas responden 2. Kuesioner Bagian B berisi kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida 4.5 Definisi Operasional 4.5.1 Variabel 1. Ibu Hamil merupakan ibu yang sedang hamil. 2. Tingkat Pengetahuan tentang Kebutuhan Suplemen mengandung Zat Besi merupakan hasil tahu dan pemahaman responden tentang kebutuhan suplemen mengandung zat besi. Cara Ukur : Angket Alat Ukur : Kuesioner Hasil Ukur : a. Tingkat pengetahuan dikatakan Baik apabila lebih 80% pertanyaan dijawab dengan benar b. Tingkat pengetahuan dikatakan Sedang apabila 60% sampai 80% pertanyaan dijawab dengan benar c. Tingkat pengetahuan dikatakan Kurang apabila kurang 60% pertanyaan dijawab dengan benar. Skala Ukur : Ordinal 4.6 Pengolahan dan Analisis Data Setelah data setiap responden dari kuesioner diperoleh, pengolahan dan analisis data dilakukan dengan memasukkan data tersebut ke dalam komputer.

4.6.1 Pengolahan Data Tahap-tahap pengolahan data adalah seperti berikut : 1. Editing, yaitu memastikan nama, identitas dan jawaban kuesioner dari responden terisi dalam daftar pertanyaan 2. Coding, dilakukan untuk menentukan reliabilitas dengan cara memberi kode atau angka tertentu pada variabel digunakan seperti usia, pendidikan, pekerjaan untuk mempermudah saat membuat tabulasi dan analisis data. 3. Entry, dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS. 4. Cleaning, memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan dan atau tidaknya kesalahan pada kode atau ketidaklengkapan data. 4.6.2 AnalisaData Analisis data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah Analisa Univariat. Jenis analisis statistik yang akan digunakan adalah statistik deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil yang diperoleh akan dianalisis dengan cara perhitungan presentase. Rumus yang dipakai untuk menghitung presentase adalah seperti berikut : Keterangan : P = X N x 100% P = Presentase X = Jumlah jawaban yang benar N = Jumlah jawaban seluruhnya

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Puskesmas Padang Bulan merupakan salah satu Puskesmas di Kota Medan yang terletak di Jalan Jamin Ginting Komplek Pamen, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Puskesmas ini termasuk salah satu Puskesmas yang ramai dikunjungi pasien termasuk peserta akses, dikarenakan penduduk warga Padang Bulan yang cukup padat. Selain itu, lokasi Puskesmas juga mudah dicapai karena terletak di pinggir jalan dan banyak angkutan umum yang melewati jalan tersebut. Letak Puskesmas yang strategis dan di tengah-tengah rumah penduduk sekitar memudahkan orang ramai berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Padang Bulan melayani 6 kelurahan yang ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Baru dengan luas 537 hektar. Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Padang Bulan adalah 12 501 jiwa. Puskesmas Padang Bulan beroperasi mulai jam 8 pagi sampai jam 6 sore pada hari senin sampai jumaat. 5.1.2. Karakteristik Responden Populasi ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan adalah 1280 orang per tahun. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang ibu hamil yang berkunjung ke bagian kesehatan ibu dan anak (KIA) Puskesmas Padang Bulan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data diberi kepada semua ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas padang bulan, medan. Pada penelitian ini data yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu hamil demografi responden seperti usia ibu hamil, status paritas, status pekerjaan, pendidikan terakhir serta sumber informasi tentang zat besi. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data sebagai berikut :

A. Data Demografi Responden Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden Data Demografi responden Kelompok Usia Jumlah (n=50) Presentase (%) <21 5 10,0 21-30 28 56,0 31-35 10 20,0 >35 7 14,0 Status Paritas Primigravida 15 30,0 Multigravida 35 70,0 Tahap Pendidikan SD 2 4,0 SMP 23 46,0 SMA 20 40,0 PT 4 8,0 Tidak Sekolah 1 2,0 Status Pekerjaan Tidak Bekerja 19 38,0 Bekerja 31 62,0 Berdasarkan tabel 5.1, dari 50 responden penelitian diketahui sebagian besar responden memiliki kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56,0 %). Pada kelompok usia kurang 21 tahun dan lebih 35 tahun didapati masingmasing sebanyak 5 orang (10,0 %) dan 7 orang (14,0%). Sisanya sebanyak 10 orang (20,0 %) pada kelompok usia 31-35 tahun. Menurut status paritas terdapat sebanyak 15 orang (30%) Ibu primigravida dan sebanyak 35 orang (70%) ibu multigravida. Pendidikan responden diketahui yang besar adalah yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 23 orang (46%) dan sebanyak 1 orang (2%) tidak sekolah. Status pekerjaan responden sebagian besar yaitu 31 0rang (62%) berstatus bekerja dan sebanyak 19 orang (38%) berstatus tidak bekerja.

B. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Sumber Informasi Frekuensi Presentase (%) Media 9 18,0 Tenaga Kesehatan 35 70,0 Pengalaman 6 12,0 Total 50 100,0 Dari tabel 5.2 dapat dilihat sebagian besar responden memperoleh informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 35 responden (70%). Sebanyak 9 responden (18,0%) memperoleh informasi dari media dan sisanya sebanyak 6 responden (12,0%) memperoleh informasi dari pengalaman. 5.1.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden C. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen Mengandung Zat Besi Tingkat Pengetahuan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik, sedang dan kurang. Tingkat pengetahuan dikatakan baik apabila responden mendapat skor lebih dari 80%, tingkat pengetahuan dikatakan sedang apabila responden mendapat skor antara 60%-80% dan tingkat pengetahuan dikatakan kurang apabila responden mendapat skor dibawah 60%. Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan terhadap Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen Mengandung Zat Besi Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) Baik 23 46,0 Sedang 16 32,0 Kurang 11 22,0 Total 50 100,0 Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 23 responden (46%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan sedang adalah sebanyak 16 responden (32%). dan sebanyak 11 orang responden (22%) memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Tabel 5.4: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Data Demografi Responden. Tingkat Pengetahuan Data Demografi Responden Baik Sedang Kurang Tot al n % n % n % n=50 % Kelompok Usia (tahun) <21 1 2,0 1 2,0 3 6,0 5 10,0 21-30 11 22,0 10 20,0 7 14,0 28 56,0 31-35 6 12,0 3 6,0 1 2,0 10 20,0 >35 5 10,0 2 4,0 0 0,0 7 14,0 Tot al 23 46,0 16 32,0 11 22,0 50 100,0 Status Paritas Primigravida 4 8,0 3 6,0 8 16,0 15 30,0 Multigravida 19 38,0 13 26,0 3 9,0 35 70,0 Tot al 23 46,0 16 32,0 11 25,0 50 100,0 Tahap Pendidikan SD 0 0,0 0 0,0 2 4,0 2 4,0 SMP 8 16,0 8 16,0 7 14,0 23 46,0 SMA 10 20,0 8 16,0 2 4,0 20 40,0 Pendidikan Tinggi 4 8,0 0 0,0 0 0,0 4 8,0 Tidak Sekolah 1 2,0 0 0,0 0 0,0 1 2,0 Tot al 23 46,0 16 32,0 11 22,0 50 100,0 Status Pekerjaan Tidak Bekerja 10 20,0 6 12,0 3 6,0 19 38,0 Bekerja 13 26,0 10 20,0 8 16,0 31 62,0 Tot al 23 46,0 16 32,0 11 22,0 50 100,0 Berdasarkan Tabel 5.4 ternyata sebagian besar responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik adalah dari kelompok usia responden antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 11 responden (22%). Mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah multigravida yaitu sebanyak 19 respondan (38%) dan sebanyak 8 responden (16%) memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah primigravida. Responden yang memiliki tahap pendidikan SMA mempunyai tingkat pendidikan yang baik yaitu sebanyak 10 orang (20%). Menurut tingkat pengetahuan berdasarkan status pekerjaan sebagian besar respondan yang

memiliki tingkat pengetahuan baik adalah yang berstatus bekerja yaitu 13 orang (26%). Tabel 5.5: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tingkat Pengetahuan Sumber Total Baik Sedang Kurang Informasi n % n % n % n % Media 7 14,0 0 0,0 2 4,0 9 18,0 Tenaga Kesehatan 13 26,0 13 26,0 9 18,0 35 70,0 Pengalaman 3 6,0 3 6,0 0 0,0 6 12,0 Total 23 46,0 16 32,0 11 22,0 50 100,0 Berdasarkan tabel 5.5, Mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan sedang dengan angka responden yang sama yaitu masingmasing 13 orang (26%) mendapat informasi dari tenaga kesehatan. 5.2. Pembahasan Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan responden dalam mengetahui pengertian benar dan kebutuhan sediaan suplemen mengandung zat besi dari segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya. Menurut Sukmadinata 33, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, paparan media massa, hubungan sosial dan pengalaman. Menurut tabel 5.3, diperoleh bahwa 46% ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan memiliki tingkat pengetahuan baik dan seramai 32% ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang serta sisanya 22% memiliki tingkat pengetahuan kurang. Menurut Depkes RI 34 usia merupakan salah satu variabel dari model demografi yang digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator psikologis yang berbeda. Menurut Notoatmojo 35, Usia menjadi salah satu faktor yang dapat

menggambarkan kematangan seseorang secara psikis, sosial sehingga membuat seseorang merespon pada informasi yang diperoleh dengan lebih baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya tangkap seseorang dalam mencerna informasi yang diperoleh sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Dari hasil penelitian sebagian besar ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56%) dan ibu hamil yang berumur 31-35 tahun sebanyak 10 orang (20%) yang menjadi responden mayoritas. Umur 21-35 tahun merupakan umur reproduksi sehat 36. Pada umur yang relatif muda dimungkinkan kurang kefahaman seseorang untuk mendapatkan informasi. Dari hasil tabel 5.4 tingkat pengetahuan berdasarkan usia diketahui bahwa dari 20 responden, 11 responden (22%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah dari kelompok usia 21-30 tahun. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh H.P.Astuti 37, dimana beliau menyatakan sebanyak 71,69% ibu hamil dalam kelompok usia antara 20-35 tahun memiliki tingkat pengetahun yang baik. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan. Semakin banyak paritas semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuannya akan bertambah sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman masa lalu mempengaruhi belajar. Dalam penelitian ini responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu primigravida, ibu yang sedang hamil pertama kali dan multigravida, ibu hamil yang sedang hamil lebih dari 2 kali. Dari total 50 responden didapatkan 15 responden (30%) daripadanya merupakan ibu primigravida dan 35 responden (70%) merupakan ibu multigravida. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa dari 35 (70%) ibu multigravida ternyata 19 (38%) ibu multigravida daripadanya memiliki pengetahuan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prameta 38 yang menyatakan bahwa ada hubungan erat antara paritas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan. Tahap pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan sediaan suplemen mengandung zat besi.

Menurut tabel 5.4. hasil penelitian ditemukan bahwa distribusi responden berdasarkan tahap pendidikan menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan SMA memiliki persentase tertinggi pada kategori tingkat pengetahuan yang baik yaitu seramai 10 responden (20%) dari 20 orang (40%). Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan responden untuk memahami informasi-informasi yang mereka terima. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi kehamilan disebabkan pengetahuan yang rendah mengenai kebutuhan zat besi selama kehamilan. Notoadmojo 35 menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dan juga dalam motivasi kerjanya akan berpotensi daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah. Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil dari distribusi frekuensi penelitian ini menunjukkan terdapat seramai 31 responden (62%) dengan status pekerjaan yang aktif sedangkan 19 responden (38%) yang berstatus tidak berkerja. Status tidak bekerja menurut penelitian ini adalah responden sebagai ibu rumah tangga. Menurut tabel silang tingkat pengetahuan berdasarkan status pekerjaan diketahui 13 orang (26%) dari responden bekerja memiliki tingkat pengetahuan baik dibandingkan dengan hanya 10 responden (20%) yang tidak bekerja. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaannya. Menurut hasil penelitian Jane MP dan Nova HK menyatakan ada hubungan signifikan antara status pekerjaan dan pengetahuan ibu hamil dimana mereka mendapat 64% responden yang tidak bekerja berpengetahuan baik sedangkan 62,9% ibu hamil berpengetahuan rendah. Hal ini dikarenakan, menurut mereka ibu rumah tangga mempunyai waktu luang lebih banyak dalam mencari informasi

tentang manfaat kesehatan selama kehamilan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian saudari Jane dan Nova 39. Sumber Informasi yang diartikan dalam penelitian ini adalah akses informasi yang diperoleh oleh ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi terutamanya zat besi selama kehamilan. Bidang profesional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi juga kemampuan memberikan pelayanan secara menyeluruh, baik dari aspek biologis, psikologis, sosial serta spiritual dengan penuh semangat yang diiringi dengan senyuman ikhlas dan tulus. Tenaga kesehatan bertanggungjawab memberikan pelayanan kualitas kepada ibu hamil karena pelayanan tersebut dapat mempengaruhi harapan ibu hamil terhadap informasi yang diterima. Kepedulian tenaga kesehatan dalam melakukan hubungan menjalin komunikasi dan melayani dengan ramah merupakan salah satu dimensi kualitas pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menurut tabel 5.2 menunjukkan 70% responden menerima informasi dari Tenaga kesehatan, sisanya 18% dari media dan 12% dari pengalaman. Berdasarkan tabel 5.5 tingkat pengetahuan berdasarkan sumber informasi menunjukkan mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik mendapat sumber informasi dari tenaga kesehatan. Menurut tabel 5.5, Peneliti berasumsi bahwa semakin sering petugas kesehatan memberikan informasi yang adekuat tentang kebutuhan zat besi selama kehamilan kepada Ibu hamil secara langsung dengan cara konseling maka dapat meningkatkan pengetahuan Ibu tentang kesehatan hamil, dan semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin mudah menerima informasi yang dimiliki.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah : 1 Secara keseluruhan hasil penilitian Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di Puskesmas Padang Bulan" adalah dalam kategori baik dengan presentase 46%. 2 Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai suplemen mengandung zat besi dari segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya dalam kategori baik. 3 Kebanyakkan responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 35 orang (70%) 6.2 Saran 1. Supaya dilanjutkan penelitian secara terperinci dengan menambah jumlah responden yang terlibat lebih banyak yaitu lebih dari 50 responden. 2. Ditingkatkan bilangan penelitian di Puskesmas Padang Bulan terhadap faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil seperti suku, agama, status ekonomi, pendapatan keluarga. 3. Tingkatkan kegiatan penelitian pada orang yang kunjung ke Puskesmas dan penduduk sekitar Puskesmas supaya mereka dapat membiasakan diri mewakili sebagai responden penelitian. Hal ini dapat mewujudkan situasi yang kondusif untuk memperoleh data yang tepat. 4. Supaya pihak Puskesmas Padang Bulan memberi penyuluhan yang lebih effisien dan efektif kepada ibu hamil mengenai kebutuhan konsumsi sediaan suplemen yang mengandung zat besi. 5. Bagi responden disarankan untuk lebih melibatkan diri sebagai responden pada penelitian yang dilakukan di tempat pelayanan kesehatan serta akses dan memperoleh segala info dan pengetahuan terhadap penelitian tersebut.