BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Hal ini ditujukan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Painem, 2009). Dalam menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk, digunakan alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi merupakan metode yang digunakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat sementara atau bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas seseorang. Terdapat berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia ditempat layanan KB. Walaupun demikian pasangan usia subur masih mengalami kesulitan di dalam memilih jenis kontrasepsi. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan mekanisme metode kontrasepsi (Saifudin, 2006). Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode kontrasepsi, diantaranya adalah usia pasangan usia subur 1
(PUS), usia anak terkecil, biaya, asal budaya, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan status wanita (Pendit, 2007). Data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007 menyebutkan, penduduk di Indonesia berjumlah sekitar 224,9 juta jiwa, menempati urutan keempat di dunia (Sirait, 2008). Tingkat pemakaian alat kontrasepsi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari 57 % pada tahun 1997 dan tahun 2008 telah mencapai 61,4%. Data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 jumlah PUS yang menjadi peserta KB aktif tercatat sebanyak 4.784.150 jiwa peserta dengan rincian pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 406.097 jiwa (8,49%), Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 262.761 jiwa (5,49%), Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 52.679 jiwa (1,10%), kondom sebanyak 92.072 jiwa (1,92%), implan sebanyak 463.786 jiwa (9,69%), suntik sebanyak 2.753.967 jiwa (57,56%), pil sebanyak 752.788 jiwa (15,74%) (BKKBN Jateng, 2012). Peserta KB aktif di Indonesia sampai bulan Desember 2010, metode kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama para pasangan usia subur (PUS) dengan prosentasi sebesar 50,20%, pil 28,30%, kondom 8,70%, IUD 4,30%, Metode Operasi Wanita (MOW) 1,00%, Metode Operasi Pria (MOP) 0,20% (BKKBN, 2011). 2
Studi pendahuluan telah dilakukan peneliti di Dukuh Gentan, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, pada bulan September 2014. Jumlah penduduk sebanyak 635 jiwa dengan jumlah PUS sebanyak 154 jiwa, yang mengikuti KB suntik 80 jiwa (51,95%). Hasil wawancara dari 10 ibu yang memakai kontrasepsi suntik, 2 ibu berpengetahuan baik, karena ketika diberi pertanyaan tentang macam-macam kontrasepsi sampai dengan efek sampingnya dia menjawab dengan benar. 4 ibu berpengetahuan cukup, karena ibu-ibu menjawab dengan sebagian salah dan sebagian benar. 4 ibu berpengetahuan kurang, karena ketika ditanya tentang macam-macam kontrasepsi sampai dengan efek sampingnya para ibu hanya bisa menyebutkan sebagian macam-macam kontrasepsi saja. Ibu-ibu mengalami kesulitan dalam pemilihan metode kontrasepsi yang tersedia alasanya karena ibu-ibu tidak tahu macam macam kontrasepsi yang ada. Kebanyakan mereka memakai kontarsepsi suntik, mereka hanya mengikuti dari teman-teman yang sudah memakai kontrasepsi. Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik di Dusun Gentan, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan. 3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik di Dukuh Gentan, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi pada ibu-ibu di Dusun Gentan, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan. b. Untuk mengetahui jumlah pemilihan metode kontrasepsi suntik pada ibu-ibu di Dusun Gentan, Desa Tukang, Kecamatan pabelan. c. Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik 4
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi masyarakat dan pertimbangan untuk menambah wawasan tentang pemilihan metode kontrasepsi suntik. 2. Bagi profesi kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi profesi kesehatan untuk memberikan konseling dan penyuluhan dalam pemilihan metode kontrasepsi suntik. 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pentingnya pengetahuan tentang kontrasepsi pemilihan metode kontrasepsi suntik bagi wanita usia subur. 5