Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harapan tersebut bisa menjadi kenyataan. Sebagian keluarga memiliki anak yang

BAB II LANDASAN TEORI. pertumbuhan atau perkembangan mengalami kelainan atau penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hadirnya seorang anak merupakan harapan dari setiap orangtua.

BAB VI PENUTUP. dirumuskan kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Kondisi anak tunagrahita di SDLB-C PGRI Among Putra Ngunut,

BAB I PENDAHULUAN. dengan kekurangan, salah satunya adalah keterbelakangan mental.

BAB I PENDAHULUAN. khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau. sosial dan emosional dibanding dengan anak-anak lain seusianya.

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Hal ini didukung oleh berkembangnya ilmu pengetahuan, serta semakin

SINDROMA DOWN Deteksi dini, Intervensi dini dan Pemantauan

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down

BAB 1 PENDAHULUAN. pada retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berarti. Anak datang menawarkan hari-hari baru yang lebih indah, karena

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

Tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Subaverage),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BIMBINGA G N N P ADA S ISWA W DENGAN HAMBATA T N

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

2016 PROSES PEMBENTUKAN RESILIENSI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

17/02/2016. Mei Vita Cahya Ningsih. Chromosome 21

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan mental. Pada kenyataannya tidak

merupakan faktor penting untuk pembentukan self disclosure dan akan mempermudah self disclosure seseorang kepada orang lain (Mastuti, 2001). Pada umum

KROMOSOM Variasi jumlah dan Struktur. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah upaya yang. dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, dimana dalam penggunaannya organisme hidup, terutama manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat berpergian ke suatu tempat, mungkin kita pernah menjumpai

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP ANATOMI, FISIOLOGI, DAN GENETIKA. : Memahami garis besar materi perkuliahan

BAB V PENUTUP. Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri. Batang maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

GAYA BELAJAR ANAK DOWNSYNDROME DI SEKOLAH PAUD INKLUSI RUMAH DONGENG AGUS DS PEKANBARU

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 Sumber Data Literatur Buku 1. "Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus" oleh Geonifam

Anita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

bukan homolognya sehingga menghasilkan gamet yang menyebabkan terjadinya Down syndrome. Tanda klinis umum yang terjadi pada anak Down syndrome yaitu

DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A

Hereditas dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

MENGENAL ANAK ASPERGER Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

Berdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu :

Pendahuluan. Kelainan dan penyakit genetika. Kariotipe kromosom. Deteksi Mutasi DNA. Teknik pengecatan pada kromosom 5/25/2016

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. Kadang kala malah lebih luas,

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KELAHIRAN SINDROMA DOWN

TUNAGRAHITA. M. Umar Djani Martasuta

I. PENDAHULUAN. Masalah-masalah perkembangan individu sejak dilahirkan, masa kanak-kanak,

BAB III ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Brain Development in Infant Born with Small for Gestational Age

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak diharapkan tumbuh dan berkembang secara sehat, baik fisik,

PENERIMAAN DIRI IBU TERHADAP ANAK DOWN SYNDROME S K R I P S I

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014

STANDAR KEMAMPUAN JASMANI DAN ROHANI PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA CIREBON TAHUN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi gen pada

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Etiology dan Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak

PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT. yaitu, celah bibir, celah langit-langit, celah bibir dan langit-langit. Celah dari bibir dan langitlangit

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

BAB 11 KELUMPUHAN OTOT WAJAH

BAB I PENDAHULUAN. Harapan bagi setiap wanita yang ada di dunia ini adalah untuk bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

MELATIH MOTORIK ANAK DOWN SYNDROME DENGAN METODE PERSIAPAN MENULIS DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.

Definisi Bell s palsy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebiasaan mengadakan hubungan seksual bebas mungkin dapat dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki rasa minder untuk berinteraksi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

PENGALAMAN PRIMIGRAVIDA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang

Transkripsi:

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog* Penderita sindroma Down atau yang sering disebut sebagai down s syndrom mampu tumbuh dan berkembang jika terdeteksi sejak dini, yakni sejak lahir atau maksimal pada usia tiga bulan pertama, termasuk kemampuan kognitifnya. Meski tidak setinggi atau sebaik orang normal, namun dengan bekal keterampilan yang distimulasi sejak dini, mereka kelak dapat bekerja seperti orang pada umumnya. Oleh karenanya, bila ada orang tua yang memiliki anak dengan gangguan tersebut, perlu sekali membangun sikap yang lebih optimis untuk lebih memaksimalkan potensi yang ada dan sebaliknya mulai mengurangi perasaan sebagai beban bagi anggota keluarga yang lain. Sindroma Down dikemukakan pertama kali tahun 1866 oleh dr John Langdon Down dari Inggris sebagai kelainan genetik. Kelainan tersebut terjadi sebagai akibat adanya abnormalitas perkembangan kromosom dimana sepasang kromosom gagal untuk saling memisahkan diri saat pembelahan. Keadaan yang paling sering terjadi adalah terbentuknya kromosom nomor 21 yang tidak terdiri atas dua kromosom sebagaimana umumnya, melainkan tiga kromosom. Oleh sebab itu orang sering menyebutnya sebagai trisomi 21 yang mengakibatkan kelainan fisik dan keterbelakangan mental (retardasi me ntal). Umumnya penderita sindroma down ini mampu bertahan hidup sampai dengan usia 30-40 tahun. Salah satu faktor yang berperan dalam kelainan ini adalah usia ibu waktu hamil dan juga riwayat kehamilan sebelumnya. Resiko relatif ibu untuk melahirkan anak dengan sindroma down meningkat seiring pertambahan usia. Usia 25 tahun 1:1.200, usia 30 tahun 1:900, dan usia 40 tahun 1:100. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah melahirkan anak sindroma down harus dengan hati hati memantau perkembangan janinnya.

Deteksi Dini dan Tanda tanda Khas Pencegahan dan deteksi dini sangat disarankan untuk dilakukan, terutama pada bulan bulan awal kehamilan dengan cara pemeriksaan rutin ke dokter spesialis kandungan yang berkompeten. Melalui USG, deteksi dini dapat dilakukan pada usia kandungan antara 11 14 minggu. Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksa ketebalan cairan di belakang leher, mengambil dan memeriksa cairan ketuban atau plasenta, dan pemeriksaan darah ibu hamil. Apabila ternyata janin dinyatakan positif menderita gangguan tersebut, maka orang tua bisa segera memutuskan dan menyiapkan segala hal terutama yang berkaitan dengan kesiapan mental. Perlu diketahui pula bahwa sindroma down bukan penyakit genetik, ataupun penyakit yang disebabkan oleh kuman maupun virus. Penyakit ini tidak menular sehingga tidak ada alasan sama sekali untuk menghindari kontak atau mengucilkan penderitanya. Tanda tanda anak yang mengalami sindroma down ini tampak khas. Secara fisik, diantaranya adalah kepala belakang pipih / mengecil, dan kanal dalam telinga sempit yang mempengaruhi fungsi pendengarannya, tinggi badan relatif pendek dengan hidung datar. Karena ciri ciri fisik yang aneh menyerupai orang mongolia, maka sering juga dikenal dengan istilah mongolisme. Selain itu, ditemukan pula konsktruksi rahang dan mulut yang tidak normal sehingga mempengaruhi ketrampilan bicaranya, mata menjadi sipit karena adanya gangguan pada otot mata dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan, wicaranya terganggu karena gangguan konstruksi rahang dan mulut, serta lidah terlalu panjang, mata juling, atau katarak karena ada gangguan otot mata, rambut tipis, merah dan rontok, kaki dan tangan pendek termasuk ruas jari jarinya serta jarak antara jari satu dengan jari lainnya baik di kaki maupun tangan melebar. Lapisan kulit tampak keriput, serta otot dan sendi lemah. Selain gangguan gangguan tersebut, anak penderita sindroma down juga mungkin sekali menderita kelainan bawaan, seperti, gangguan jantung dan leukemia.

Penanganan Dari segi kognitif, tingkat kecerdasannyapun umumnya lebih rendah dari anak normal pada umumnya. Namun demikian, stimulasi untuk mengembangkan pelbagai aspek yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya seperti aspek sensomotorik, fisik, komunikasi, sosial dan emosional, serta bantu diri, masih memungkinkan untuk membuat mereka bisa mengikuti sekolah dasar meski tidak secepat anak normal lainnya. Bahkan di luar negeri, penderita sindroma down bisa melewati bangku SMA bahkan juga sarjana atau memiliki ketrampilan lain yang sesuai dengan bakatnya seperti seni musik dan seni peran. Dalam hal ini yang terpenting adalah adalah membuat dan mendorong mereka mau belajar secara aktif sejauh kemampuan yang ada. Dalam kenyataannya rasa khawatir dan malu dibicarakan orang karena memiliki anak dengan gangguan sindroma down, menjadikan orang tua justru menyimpan dan selalu melindunginya di dalam rumah. Dengan melakukan hal tersebut, justru akan semakin menutup kesempatannya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dan mengenal dunia luar. Pada prinsipnya, anak dengan gangguan sindroma down memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya. Tugas orang tualah untuk membawa dan membantu anak tersebut bergaul, bersosialisasi, tumbuh serta berkembang dan berkreasi dengan dunia sekitar. Sikap kasih, pengertian, dan empati akan menjadikannya merasa sebagai bagian dari masyarakat pada umumnya. *Psikolog / Dosen Fakultas Psikologi USM