BAB V PENUTUP. Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri. Batang maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri. Batang maka dapat di simpulkan sebagai berikut :"

Transkripsi

1 104 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarka penelitian Metode Pembelajaran Individual Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang dapat dilihat dari: Bahwa anak Tuna grahita memiliki IQ di bawah rata rata dari anak normal biasanya, dan di klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu, Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52, Anak tunagrahita sedang disebut juga imbesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36, Kelompok anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini dapat dibedakan lagi antar anak tunagrahita berat dan sangat berat. Tunagrahita berat memiliki IQ antara 32-20, perhatiannya mudah terpecah, memiliki kesulitan dalam hal mengurus diri sendiri, kurang bergaul di masyarakat, memerlukan waktu yang lama dalam beradaptasi pada situasi, kondisi dan konsentrasi. Sedangkan untuk ciri fisiknya adalah yaitu wajah khas mongol, mata sipit dan miring, lidah dan bibir tebal dan suka menjulur, jari kaki melebar, kaki dan tangan pendek, kulit kering, tebal, kasar dan keriput, dan susunan geligi kurang baik, ukuran kepala tidak proposional terlalu besar juga kadang terlalu kecil.

2 Metode pembelajaran individual pada mata Pelajaran Agama Islam di SDLB Negeri Batang merupakan usaha memperbaiki kelemahan pengajaran klasikal. Dari segi kebutuhan pembelajaran, program pembelajaran individual lebih efektif di gunakan untuk Anak Berkebutuhan Khusus khususnya Tunagrahita, sebab siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan di sesuaikan dengan jenis ketunaan yang di sandang sendiri. Dari segi guru, yang terkait dengan jumlah pembelajar, tampak kurang efisien. Jumlah siswa perkelas dengan tingkat ketunaan yang berbeda meminta perhatian besar pada guru, dan hal itu akan melelahkan guru. Dari segi usia perkembangan pembelajar, maka metode pembelajaran individual cocok bagi Anak Tunagrahita. 3. Faktor Pendukung dan penghambat metode Pembelajaran Individual pada mata pelajaran Agama Islam bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri Batang. Ada dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk faktor pendukung, yaitu Faktor situasi, metode pembelajaran individual akan berjalan dengan baik jika ada situasi yang mendukung, situasi yang mendukung tersebut bisa dilihat dari keadaan guru dan siswanya. mengajar dengan di penuhi rasa ikhlas dan sabar. Kemudian Guru disini itu selalu menjunjung tinggi etos kerja dalam menjalankan Visi dan misi sekolah. Adanya dukungan dan kerjasama antara Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam, dan Orang tua siswa yang terjalin dengan baik.

3 106 Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaan pembelajaran Individual, kurangnya tenaga pengajar, dan kurangnya media pembelajaran yang mendukung pembelajaran Individual.

4 107 B. Saran-Saran 1. Untuk pengurus SDLB Negeri Batang a. Melengkapi sarana dan prasarana SDLB Negeri Batang agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar b. Mengusahakan pendanaan dengan membuka jaringan terhadap instansi yang terkait. c. Penataan ruang kelas. d. Meningkatkan kualitas personal dalam memajukan sekolah dengan manajemen yang baik. e. Meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan wali murid f. Meningkatkan administrasi sekolah g. Menambah staf pengajar untuk memenuhi rasio. 2. Untuk guru-guru SDLB Negeri Batang a. Meningkatkan kualitas guru untuk mengetahui potensi siswa b. Melakukan persiapan sebelum mengajar dan mampu menguasai kelas c. Mengembangkan minat bakat siswa sesuai keahlian atau ketrampilannya dengan ekstrakurikuler dengan mengikut sertakan dalam perlombaan. d. Untuk masyarakat yang berada disekitar lingkungan SDLB Negeri Batang. e. Kesadaran masyarakat lebih ditingkatkan untuk membangun kemajuan bersama.

5 108 f. Memperbanyak silahturahmi tidak hanya pada waktu acara resmi, melainkan waktu luang dijadikan ajang penguatan emosional g. Ikut menciptakan lingkungan positif dalam mendukung proses pembelajaran dan mengembangkan kreatifitas siswa. C. Penutup Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillahi Robbil Alamin kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, inayah, serta ridho-nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Mengingat kemampuan penulis yang sangat terbatas tentunya skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sumbangsih kritik maupun saran yang membangun sangat penulis harapkan demi lebih baiknya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin.

BAB IV ANALISIS DATA METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA

BAB IV ANALISIS DATA METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA 84 BAB IV ANALISIS DATA METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA Berdasarkan pada data yang telah dipaparkan pada BAB III, maka pada bab ini akan dilakukan analisis data.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dirumuskan kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Kondisi anak tunagrahita di SDLB-C PGRI Among Putra Ngunut,

BAB VI PENUTUP. dirumuskan kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Kondisi anak tunagrahita di SDLB-C PGRI Among Putra Ngunut, BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian yang penulis ajukan dalam bab I dan hasil penelitian lapangan yang penulis uraikan dalam bab IV, maka dapat dirumuskan kesimpulan seperti di bawah

Lebih terperinci

BIMBINGA G N N P ADA S ISWA W DENGAN HAMBATA T N

BIMBINGA G N N P ADA S ISWA W DENGAN HAMBATA T N BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN KECERDASAN (TUNAGRAHITA) DEFINISI Tunagrahita merupakan kondisi yg kompleks, menunjukkan kemampuan intektual yang rendah dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pendekatan Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Pendekatan Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada BAB V PEMBAHASAN A. Pendekatan Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Tunagrahita Sebagaimana data yang telah peneliti temukan dan kemukakan di atas, selanjutnya peneliti akan menganalisa

Lebih terperinci

Tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Subaverage),

Tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Subaverage), TUNA GRAHITA Tunagrahita Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (mental retardation). Tuna = Merugi. Grahita = Pikiran. Retardasi Mental (Mental Retardation/Mentally Retarded) = terbelakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional RI dan Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005, dapat ditetapkan dengan Permendiknas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SDLB NEGERI BATANG METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA

BAB III GAMBARAN UMUM SDLB NEGERI BATANG METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA BAB III GAMBARAN UMUM SDLB NEGERI BATANG METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA A. Profil Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batang SLB Negeri Batang adalah sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun yang telah lama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan pembangunan yang dicapai bangsa Indonesia khususnya pembangunan di bidang pendidikan akan mendorong tercapainya tujuan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Suatu Observasi Lapangan di SDLB Desa Labui, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh) Oleh: Qathrinnida, S.Pd Suatu

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014. TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

: UTARI RAHADIAN SETIYOWATI K

: UTARI RAHADIAN SETIYOWATI K Pengaruh Penggunaan Media Kartu Limbah Rumah Tangga Bungkus Plastik Bermerk Terhadap Kemampuan Membaca Kata Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas DII SLB C YSSD Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia di masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam segala bidang kehidupan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasannya jauh dibawah rata rata yang ditandai oleh keterbatasan intelejensi

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasannya jauh dibawah rata rata yang ditandai oleh keterbatasan intelejensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemahaman masyarakat umum mengenai anak berkebutuhan khusus masih sangat minim, kebanyakan mereka menganggap bahwa anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IBL

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IBL PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IBL (INQUIRY BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS IV SD N TANGKIL 03 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

EVALUASI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA BMT AL- HIKMAH JEPARA

EVALUASI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA BMT AL- HIKMAH JEPARA EVALUASI KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR PADA BMT AL- HIKMAH JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian layanan agar anak dapat tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan mental. Pada kenyataannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan mental. Pada kenyataannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Semua ibu pasti berharap dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan mental. Pada kenyataannya tidak semua orang tua mendapatkan

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA

PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA i PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA (Studi Kasus di Sekolah Luar Biasa Bagian C Taman Pendidikan dan Asuhan (SLB-C TPA) pada tingkat SDLB-C TPA Kabupaten Jember)

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Kependidikan Islam Oleh : ZAENAL HAKIM

Lebih terperinci

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog* Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog* Penderita sindroma Down atau yang sering disebut sebagai down s syndrom mampu tumbuh dan berkembang jika terdeteksi sejak dini, yakni sejak lahir

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014. 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014. TANGGAL 23 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S1. Pendidikan Guru Sekolsh Dasar. Disusun Oleh: PRIHANDINI SUKUSDA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S1. Pendidikan Guru Sekolsh Dasar. Disusun Oleh: PRIHANDINI SUKUSDA PENGGUNAAN METODE URW (URAI, RUANG, DAN WAKTU) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD N V JEKULO KUDUS TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang berhak mendapatkan pendidikan khusus. Pernyataan ini sesuai dengan UU No.20 tahun 2003

Lebih terperinci

Kata kunci: Intelegensi *Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Kata kunci: Intelegensi *Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI ABSTRAK MASALAH INTELEGENSI PADA ANAK USIA DINI SERTA PENANGGULANGANNYA Yusep Sukrawan dan Tatang Permana * Intelegensi merupakan suatu faktor yang dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, karena di

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam. perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam. perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur mengartikan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA SEMINAR SEHARI MENJADI WANITA SHOLEHA, CANTIK DAN BERETIKA.

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA SEMINAR SEHARI MENJADI WANITA SHOLEHA, CANTIK DAN BERETIKA. 1 SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA SEMINAR SEHARI MENJADI WANITA SHOLEHA, CANTIK DAN BERETIKA. PAGUYUBAN WANITA PERADILAN AGAMA SE-JAWA TENGAH SEMARANG, 26 April 2016 السالم

Lebih terperinci

21 Februari Ibid 6 Peristilahan dan Batasan-Batasan Tunagrahita

21 Februari Ibid 6 Peristilahan dan Batasan-Batasan Tunagrahita 3 ANAK TUNAGRAHITA III.1 ANAK TUNAGRAHITA DAN PERKEMBANGANNYA Pengertian akan tumbuh kembang anak mencakup 2 hal kondisi yang berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Bupati Pemalang ; Yang saya hormati, Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatann Sipil Kabupaten Pemalang ; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyandang tunagrahita adalah 2,3%. Atau 1,95% anak usia sekolah. menyadang kelainan adalah orang, jadi estimasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menyandang tunagrahita adalah 2,3%. Atau 1,95% anak usia sekolah. menyadang kelainan adalah orang, jadi estimasi jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah. jumlah menyandang tunagrahita adalah 2,3%. Atau 1,95% anak usia sekolah menyadang tunagrahita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai kelainan khusus dan tingkat perkembangannya menyimpang dari tingkat perkembangan anak sebayanya baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal mendasar yang dilakukan oleh semua orang untuk menyampaikan suatu informasi, salah satunya komunikasi antara guru dan murid di sekolah inklusif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Institusi pendidikan sangat berperan penting bagi proses tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. Institusi pendidikan sangat berperan penting bagi proses tumbuh kembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Institusi pendidikan sangat berperan penting bagi proses tumbuh kembang anak dan memengaruhi anak dalam berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosialnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Setelah data hasil penelitian lapangan terkumpul yaitu tentang penggunaan games puzzle untuk melatih daya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta. didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta. didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang dimilikinya secara optimal. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dimiliki setiap individu itu berbeda-beda, baik dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi motorik, afektif

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DESA DI DESA GOLAN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DESA DI DESA GOLAN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 SKRIPSI KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DESA DI DESA GOLAN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN TUGAS AKHIR PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI DINAS PERINDUSTRIANDAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : SITI YULIANI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori atau Konsep 1. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa yang berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori atau Konsep 1. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa yang berbeda 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori atau Konsep 1. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa yang berbeda perkembangan fisik, mental, atau sosial dari perkembangan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan Tunagrahita merupakan suatu keadaan seseorang yang memiliki keterbelakangan mental. Hal ini ditandai dengan lemahnya kecerdasan dengan IQ dibawah rata-rata atau dibawah

Lebih terperinci

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan anak supaya lebih progresif baik dalam perkembangan akademik maupun emosi sosialnya sehingga mereka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggarannya pendidikan di Indonesia telah dijamin seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ANTARA PEMBIAYAAN KONVENSIONAL (LEASING) PSAK 30 DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (IJARAH) PSAK 107

ANALISIS PERBEDAAN ANTARA PEMBIAYAAN KONVENSIONAL (LEASING) PSAK 30 DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (IJARAH) PSAK 107 ANALISIS PERBEDAAN ANTARA PEMBIAYAAN KONVENSIONAL (LEASING) PSAK 30 DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (IJARAH) PSAK 107 (STUDI KASUS: PT BANK MUAMALATINDONESIA Tbk) Skripsi Program Studi Akuntansi Nama : AGUNG SUPRIYATNO

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI OLEH: ATIK NUSROTIN NIM. 3211103005 FAKULTAS

Lebih terperinci

2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA

2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia dan untuk itu setiap warga Negara termasuk anak berkebutuhan khusus berhak memperoleh pendidikan yang bermutu

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENULUSURAN PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA SEWILAYAH SEMARANG

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENULUSURAN PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA SEWILAYAH SEMARANG SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENULUSURAN PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA SEWILAYAH SEMARANG 1 SEMARANG, 31 MARET 2016 السالم عليكم ورحمة هللا

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang Strategi Manajemen Humas dalam Meningkatkan Penerimaan Siswa Baru di MTs Negeri Model Pemalang, dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI

REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI REALISASI ALOKASI DANA DESA DI DESA BINADE KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Hamimah NIM 080103101014 JURUSAN DIPLOMA III BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari hasil penelitian yang penulis laksanakan dan telah diadakan pembahasan sepenuhnya, maka dapat diambil sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN HURUF ALFABET UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN HURUF ALFABET UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN HURUF ALFABET UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SURABAYA Oleh: TAUFIQ PRATAMA KURNIAWAN NPM : 09.1.01.06175 Program Studi: Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

Oleh Riwi Septyan Hanani NIM

Oleh Riwi Septyan Hanani NIM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS STRUKTUR KATA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK GAME BERBASIS BIMBINGAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB PURWOSARI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MERAWAT DIRI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB DI SLB BHAKTI PERTIWI PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

PEMBELAJARAN MERAWAT DIRI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB DI SLB BHAKTI PERTIWI PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI PEMBELAJARAN MERAWAT DIRI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB DI SLB BHAKTI PERTIWI PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan ini BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki perbedaan dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 PEKANBARU

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 PEKANBARU PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 PEKANBARU Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh IVO ULTRAYANA NIM. 10913005293

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat

BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat 42 BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat SLB Negeri Ungaran (sebagai pengembangan dari SDLB Ungaran Tahun 2007), merupakan SLB yang pertama kali berdiri di Ungaran,

Lebih terperinci

BANJARNEGARA, 22 APRIL 2016

BANJARNEGARA, 22 APRIL 2016 1 SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA PELUNCURAN SISTEM INFORMASI PENULUSURAN PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA SEWILAYAH KARISIDENAN BANYUMAS BANJARNEGARA, 22 APRIL 2016 السالم عليكم

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perencanaan program ekstrakulikuler di MA Nurul Ulum banyak melibatkan semua warga sekolah yaitu: kepala Sekolah, waka kesiswaan, guru, OSIS, dan orang tua agar supaya dari

Lebih terperinci

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar)

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar) UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Salah satunya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. selalu berhubungan dengan tema tema kemanusiaan, artinya pendidikan

I. PENDAHULUAN. selalu berhubungan dengan tema tema kemanusiaan, artinya pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan kemanusiaan adalah dua entitas yang saling berkaitan, pendidikan selalu berhubungan dengan tema tema kemanusiaan, artinya pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

Oleh: SLAMET TRI MURYUDHO A54B111008

Oleh: SLAMET TRI MURYUDHO A54B111008 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V DI SD NEGERI 1 KARANGNONGKO KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) SKRIPSI

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) SKRIPSI PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB HJ SOEMIYATI HIMAWAN CANDISARI SEMARANG

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB HJ SOEMIYATI HIMAWAN CANDISARI SEMARANG METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB HJ SOEMIYATI HIMAWAN CANDISARI SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

STRATEGI PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMENANGAN PILKADA LANGSUNG BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008

STRATEGI PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMENANGAN PILKADA LANGSUNG BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008 1 STRATEGI PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMENANGAN PILKADA LANGSUNG BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008 STRATEGY OF PARTY GOLONGAN KARYA IN DIRECT TO WIN REGIONAL LEADER ELECTION OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, berkembangnya suatu lembaga tergantung pada sumber daya manusia yang memiliki produktivitas yang tinggi dan berkualitas. Sumber daya yang dimaksud

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sumber : 21 SLB Widya Bhakti Semarang didirikan sejak tahun 1981 di atas lahan seluas 1548 meter persegi dengan luas bangunan 546 meter persegi

Lebih terperinci

TUNAGRAHITA. M. Umar Djani Martasuta

TUNAGRAHITA. M. Umar Djani Martasuta TUNAGRAHITA M. Umar Djani Martasuta PERISTILAHAN KETERBELAKANG MENTAL LEMAH MENTAL LEMAH INGATAN LEMAH OTAK CACAT OTAK CACAT GRAHITA RETARDASI MENTAL MENTALLY RETARDED MENTALLY HANDICAPPED MENTALLY DEVECTIVE

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Sekolah Luar Biasa Tunagrahita di Bontang, Kalimantan Timur dengan Penekanan

Bab I Pendahuluan. Sekolah Luar Biasa Tunagrahita di Bontang, Kalimantan Timur dengan Penekanan Bab I Pendahuluan 1.1. Latar belakang 1.1.1 Judul Sekolah Luar Biasa Tunagrahita di Bontang, Kalimantan Timur dengan Penekanan Karakteristik Pengguna 1.1.2 Definisi dan Pemahaman Judul Perancangan : Berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran seorang anak di dunia ini adalah kebanggaan tersendiri bagi keluarga, manusia tidak dapat meminta anaknya berwajah cantik atau tampan sesuai dengan

Lebih terperinci

APLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL CALUNG BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR

APLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL CALUNG BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR APLIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL CALUNG BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika DISUSUN OLEH : NAMA : ROBBY DARMAWAN NO.

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh, KATA PENGANTAR Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh, uji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-nya, akhirnya LAKIP Tahun 2014 Pengadilan Agama Sumbawa Besar

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN BENGKALIS, 21 JULI 2016

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN BENGKALIS, 21 JULI 2016 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN 2016-2021 BENGKALIS, 21 JULI 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, YANG KAMI

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab ini akan penulis sajikan beberapa kesimpulan dan saran-saran yang penulis buat berkenaan masalah seputar Penyelenggaraan Bimbingan Ibadah Haji di Kelompok Bimbingan haji Al-Anwar

Lebih terperinci

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB ANAK MELALUI BERMAIN KOOPERATIF DI BA AISYIYAH KARANG DELANGGU KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB ANAK MELALUI BERMAIN KOOPERATIF DI BA AISYIYAH KARANG DELANGGU KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB ANAK MELALUI BERMAIN KOOPERATIF DI BA AISYIYAH KARANG DELANGGU KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun

Lebih terperinci

TRANSAKSI ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA : RACHMADANI FAKULTAS : HUKUM N.P.M : DISETUJUI dan DITERIMA OLEH :

TRANSAKSI ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA : RACHMADANI FAKULTAS : HUKUM N.P.M : DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : TRANSAKSI ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA NAMA : RACHMADANI FAKULTAS : HUKUM JURUSAN : ILMU HUKUM N.P.M : 28120090 DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : PEMBIMBING TRI WAHYU ANDAYANI, SH.

Lebih terperinci

BELAJAR SKRIPSI A FAKULTAS UNIVERSIT

BELAJAR SKRIPSI A FAKULTAS UNIVERSIT ANALISISS KESULITAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM BELAJAR MATEMATKA DI KELAS INKLUSI (Penelitiann Dilaksanakan Di SMK N 9 Surakarta) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum Wr. Wb Assalamualaikum Wr. Wb Ysh. Ketua Pengurus Daerah Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Provinsi Jawa Tengah atau yang mewakili; Ysh. Dewan Pertimbangan Cabang FKPPI

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN STRATEGI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. A.J. CENTRAL ASIA RAYA LIFE INSURANCE CABANG SURABAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN STRATEGI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. A.J. CENTRAL ASIA RAYA LIFE INSURANCE CABANG SURABAYA LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN STRATEGI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. A.J. CENTRAL ASIA RAYA LIFE INSURANCE CABANG SURABAYA Disusun untuk memenuhi sebagaian syarat Guna memperoleh sebutan Ahli

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DEBITUR PENERIMA KREDIT SAPI PERAH KUD GETASAN TAHUN DALAM MEMILIH TEMPAT PENJUALAN SUSU

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DEBITUR PENERIMA KREDIT SAPI PERAH KUD GETASAN TAHUN DALAM MEMILIH TEMPAT PENJUALAN SUSU FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DEBITUR PENERIMA KREDIT SAPI PERAH KUD GETASAN TAHUN 2000-2011 DALAM MEMILIH TEMPAT PENJUALAN SUSU SKRIPSI Disusun dan diajukan kepada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI DENGAN PENDEKATAN SOCIAL EMOTIONAL LEARNING (SEL) UNTUK MEMBENTUK KARAKTER DAN AKHLAK MULIA SISWA SEKOLAH DASAR DI PROPINSI DIY Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian yaitu manajemen pengembangan bakat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian yaitu manajemen pengembangan bakat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian yaitu manajemen pengembangan bakat dan minat siswa yang dilaksanakan di MI Ma arif NU 1 Pageraji dan MI Darul Hikmah Kabupaten Banyumas, dari hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun Oleh: SITI SYARIFATU ZULFA ALMAHIRO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun Oleh: SITI SYARIFATU ZULFA ALMAHIRO PELAKSANAAN SUPERVISI PENDEKATAN KOLABORATIF KEPALA MADRASAH DALAM MEMBINA KEMAMPUAN PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU PAI DI MI MIFTAHUL HUDA JLEPER MIJEN DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri dari fungsi intelektual yang dibawah rata rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, sekolah dasar (SD) merupakan salah satu jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, sekolah dasar (SD) merupakan salah satu jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, sekolah dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan dasar yang ditempuh oleh individu. Tanpa menyelesaikan pendidikan pada jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat merubah suatu pola pikir ataupun tingkah laku manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته 1 السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Bapak DR. H. Hasbi Hasan, M.H. Direktur Pembinaan Administrasi Ditjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI sekaligus nanti sebagai nara sumber ;

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA PEMBUKAAN LOMBA BACA PUISI, MADING, MTQ DAN KULTUM TINGKAT SMU/SMK/MA DAN LOMBA MTQ TINGKAT

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA PEMBUKAAN LOMBA BACA PUISI, MADING, MTQ DAN KULTUM TINGKAT SMU/SMK/MA DAN LOMBA MTQ TINGKAT BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA PEMBUKAAN LOMBA BACA PUISI, MADING, MTQ DAN KULTUM TINGKAT SMU/SMK/MA DAN LOMBA MTQ TINGKAT SMP/MTs SE KABUPATEN KULONPROGO Wates, 5 Maret 2011 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembelajaran dan penutup.

BAB V PENUTUP. pembelajaran dan penutup. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis hasil penelitian tentang pola supervisi dengan pendekatan non direktif maka penulis menyimpulkan penelitian ini sebagai

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH TINGKAT EKS-KARESIDENAN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 23 MARET 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH TINGKAT EKS-KARESIDENAN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 23 MARET 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH TINGKAT EKS-KARESIDENAN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 23 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INTAN SEJATI KLATEN LAPORAN MAGANG

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INTAN SEJATI KLATEN LAPORAN MAGANG PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INTAN SEJATI KLATEN LAPORAN MAGANG Laporan magang ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan jenjang Diploma III Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG/AUDIENSI DENGAN TENAGA KEBERSIHAN, PETUGAS PARKIR DAN NELAYAN SE-KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG/AUDIENSI DENGAN TENAGA KEBERSIHAN, PETUGAS PARKIR DAN NELAYAN SE-KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG/AUDIENSI DENGAN TENAGA KEBERSIHAN, PETUGAS PARKIR DAN NELAYAN SE-KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 13 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci