potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

Perkembangan Pariwisata Bali

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

seiring waktu. Banyaknya industri pariwisata membuat semakin banyak peluang masyarakat Indonesia khususnya Bali yang bekerja di bidang Pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sektor andalan dalam pembangunan Indonesia dan pembangunan daerah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh orang-orang yang relatif kaya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

BAB IV ANALISIS DATA

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Situasi yang sama juga tampak di kota kota besar seperti kota Medan. Hotel

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna, keunikan budaya, adat-istiadat, dan tradisi yang di miliki oleh masyarakatnya. Perkembangan pariwisata di Bali selain disebabkan oleh alam dan kebudayaan yang dimilikinya juga disebabkan oleh adanya dukungan baik dari pemerintah maupun pihak-pihak yang terkait dengan dunia kepariwisataan. Pariwisata di Bali juga menimbulkan dampak yang baik bagi industriindustri lain yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang pariwisata salah satu dampak itu adalah Multiplier effects. Menurut Glasson (1990) multiplier effects adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain. Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa industri pariwisata dapat menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama industri pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata, hotel, restoran dan transportasi lokal. Sementara komponen pendukungnya, mencakup industri-industri dalam bidang transportasi, makanan dan minuman, serta industri kecil / tradisional sebagai penyedia bahan-bahan yang di gunakan oleh industri pariwisata seperti hotel. Salah satu yang mendapat dampak dari multiplier effects pariwisata adalah perusahaan-persahaan pensuply/penyedia barang/jasa yang dibutuhkan hotel yaitu di sebut dengan Supplier. Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2010:51) kemitraan pembeli atau supplierbuyerpartnership adalah istilah yang banyak digunakan. Apabila dilakukan 1

2 dengan baik dan berhasil maka banyak keuntungan yang di dapat oleh kedua pihak terutama dalam peningkatan efisiensi (mengurangi cost), peningkatan mutu, dan peningkatan speed (delivery time). Sehingga dapat simpulkan multiplier effects dari pariwisata sanagat berpengaruh baik untuk kemajuan usaha-usaha kecil dan besar seperti supplier. Denpasar menjadi salah satu Kota yang mendapat pengaruh dari perkembangan pariwisata dan terkenal sebagai ibu Kota dari Provinsi Bali. Perkembangan pariwisata di Kota Denpasar tentunya sertai dengan meningkatnya sarana dan prasarana akomodasi, seperti hotel dan Restaurant, serta penunjang pariwisata lainnya khususnya daerah timur Kota Denpasar yaitu Sanur. Salah satu keunikan dari kawasan Sanur adalah keindahan pantainya dan berbeda dengan kawasan turis lainnya. Sanur menawarkan ketenangan untuk wisatawan yang menyukai kesederhanaan serta kealamian. Sanur sudah terkenal sejak perang Puputan Badung, pada tahun 1906. Kawasan Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis belgia A.J. Le Mayeur bersama istrinya yang telah menetap di Kawasan Sanur sejak tahun 1937, dan telah banyak berkembang serta dibangun fasilitas-fasilitas pendukung dalam kepariwisataan seperti restourant, bar, dan hotel-hotel kecil maupun besar salah satunya adalah Fairmont Sanur Beach Hotel. Fairmont Sanur Beach Hotel merupakan hotel berbintang lima yang terletak dipinggir Pantai Semawang Sanur dan berjarak 14 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Fairmont Sanur Beach Hotel berdiri sejak tahun 2012 yang pada saat itu bernama Regent Bali hingga pada tahun 2014 berganti manajemen dan berubah nama menjadi Fairmont Sanur Beach hotel. Seiring dengan bergantinya manajemen sehingga banyak fasilitas-

3 fasilitas yang mengalami perbaikan untuk menyesuaikan dengan standar internasional. Fairmont Sanur Beach Hotel telah terdaftar dan resmi menjadi suatu badan Perseroan Terbatas (PT) yang bernama PT. Pancaran Kreasi Adiprima. Fairmont Sanur Beach Hotel memiliki 95 suite dan 25 villa yang masing-masing telah dilengkapi dengan dekorasi tradisional Bali dan ruang tamu dengan pemandangan taman yang hijau dan pemandangan laut. Setiap suite dan villa di lengkapi dengan fasilitas TV satelit layar datar dan speaker di setiap sudut kamarnya, dan khusus untuk villa masing-masingnya telah di lengkapi dengan private pool. Berdasarkan sarana dan prasarana tersebut menjadikan Fairmont Sanur Beach Hotel mempunyai potensi untuk menarik wisatawan, hal tersebut dapat dilihat dari tingkat hunian kamar Fairmont Sanur Beach Hotel pada Tabel 1.1.

4 Tabel 1.1 Tingkat Hunian Kamar / Room Accupancy Fairmont Sanur Beach Hotel Periode Januari Desember Tahun 2015 Bulan Accupancy (%) Januari 60,68 Februari 65,76 Maret 62,37 April 67,01 Mei 68,64 Juni 70,05 Juli 72,85 Agustus 75,97 September 63,45 Oktober 68,97 November 64,85 Desember 67,07 Rata-Rata 67,31 Sumber :Fairmont Sanur Beach Hotel, 2016. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat hunian kamar di Fairmont Sanur Beach Hotel paling rendah adalah Bulan Maret yaitu sebesar 62,37 persen yang di sebabkan karena kunjungan wisatawan ke bali memasuki low season dan yang tertinggi adalah pada Bulan Agustus yaitu mencapai 75,97 persen yang disebabkan karena bulan ini mamasuki musim liburan/high season dan adanya event yang diselenggarakan sehingga hotel mendapatkan banyak booking untuk kamar. Adapun tingkat hunian kamar di Fairmont Sanur Beach Hotel sangat mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan, Selain itu pendapatan juga dihasilkan dari penjualan makanan dan minuman. Jumlah pendapatan Farmont Sanur Beach Hotel pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.

5 Tabel 1.2 Pendapatan Fairmont Sanur Beach Hotel Periode Januari Desember Tahun 2015 Bulan Total Pendapatan (Rp) Persentase (%) Januari 4,271,877,240 4.72 Februari 5,333,755,216 5.90 Maret 4,026,193,241 4.45 April 4,362,364,540 4.82 Mei 4,797,937,836 5.30 Juni 7,561,249,120 8.35 Juli 11,370,501,928 12.56 Agustus 12,370,096,254 13.67 September 7,209,260,105 7.96 Oktober 9,795,722,906 10.82 November 9,588,937,639 10.60 Desember 9,848,149,761 10.88 Jumlah 90,536,045,786 100 Sumber :Fairmont Sanur Beach Hotel, 2016. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pendapatan Fairmont Sanur Beach Hotel paling rendah adalah Bulan Maret yaitu sebesar Rp.4.026.193.241 yang di sebabkan oleh kujungan wisatawan menurun dan pendapatan tertinggi adalah pada Bulan Agustus yaitu mencapai Rp.12.370.096.254 yang di sebabkan karena telah memasuki musim liburan dan adanya event besar yang diselenggarakan oleh lamborghini Club Indonesia sehingga hotel di boking selama 2 minggu dan mendapatkan penghasilan banyak dari penjualan kamar, makanan dan minuman. Tingginya pendapatan Fairmont Sanur Beach Hotel tidak terlepas dari peranan dari department-department yang mendukung operasional. Fairmont Sanur Beach Hotel telah membagi Department-department tersebut menjadi dua yaitu yang pertama, Department yang bertugas di depan dan berhadapan langsung dengan tamu (front of the house) antara lain Front Office Department, Food and Beverage Department, Spa Department dan House Keeping Department dan yang ke dua yaitu department yang bertugas di belakang dan tidak berhadapan langsung

6 dengan tamu yang antara lain, Engenering Deparetment, Human Resources Department dan Accounting Department yang bertugas dalam menangani keuangan hotel, sehingga keluar masuknya keuangan dapat di bendung agar hotel tidak mengalami kerugian. Berdsasarkan tingginya perndapatan Fairmont Sanur Beach Hotel maka banyak keperluan dalam operasional hotel yang harus terpenuhi sehingga sangat penting supply barang dan kerjasama dengan pihak perusahaan lain dari luar hotel. Tingginya kebutuhan akan barang yang di terima sangat bergantung pada Supplier, maka perlu mendapatkan penanganan serta pelayanan yang baik terhadap keluar masuknya barang, Accounting Department dalam hal ini penjalin kerja sama dengan supplier. Purchasing merupakan bagian dari Accounting Department yang bertugas untuk memesan barang/jasa kepada supplier. Masuknya bahan-bahan,baik yang di gunakan oleh Food & beverage Department, Housekeeping Department, Spa Department, Human resources Department, Engenering Department, Front Office Department dan Accounting Department harus tepat waktu sehingga operasional hotel dapat berjalan. Proses pemesanan barang hingga pembayaran harus mendapatkan pelayanan yang baik sehingga tidak terjadi keterlambatan waktu pembayaran dan kerjasama dengan supplier tetap berjalan dengan baik. Jumlah supplier berdasarkan jenis barang yang ditransaksikan dengan Fairmont Sanur Beach Hotel pada tahun 2015 dapat di lihat pada Tabel 1.3.

7 Tabel 1.3 Data Jumlah Supplier di Fairmont Sanur Beach Hotel pada Tahun 2015 No Department Jumlah (Supplier) Persentase (%) 1 House keeping 27 11,80 2 Front Office 16 6,98 3 Spa 22 9,61 4 Food and Beverage 82 3,80 5 Engenering 52 22,70 6 Accounting 23 10,04 7 Human Resources 7 3,06 Jumlah 229 100 Sumber : Fairmont Sanur Beach Hotel,2016. Tabel 1.3 menunjukan bahwa department yang paling banyak menjalin kerjasama dengan supplier adalah Food and Beverage Department yaitu sebanyak 82 supplier, hal tersebut disebabkan karena dalam penjualan makanan dan minuman Food and Beverage Department sangat banyak memerlukan bahan baku sehingga supplier yang digunakan juga cukup banyak oleh sebab itu Food and Beverage Department sangat bergantung kepada supplier dalam operasionalnya. Sedangkan department yang paling sedikit bekerjasama dengan supplier adalah Human Resources Departmentyaitu hanya sebanyak 7 supplier, itu disebabkan oleh sedikitnya penggunaan bahan baku dari luar dalam operasionalnya. Penggunaan supplier yang tidak sedikit di Fairmont Sanur Beach Hotel membuat pembayaran tagihan yang dibayarkan kepada supplier juga sangat tinggi. Jumlah pembayaran tagihan supplier dapat dilihat pada tabel 1.4.

8 Tabel 1.4 Data Jumlah Pembayaran Tagihan Supplier di Fairmont Sanur Beach Hotel Periode Januari Desember Tahun 2015 Bulan Total Pembayaran (Rp) Persentase (%) Januari 855,846,996 6.22 Februari 877,466,236 6.38 Maret 811,790,323 5.90 April 942,383,276 6.85 Mei 866,990,735 6.30 Juni 1,060,509,517 7.71 Juli 1,072,888,930 7.80 Agustus 1,456,521,240 10.60 September 1,190,243,260 8.65 Oktober 1,492,891,899 10.85 November 1,190,265,386 8.65 Desember 1,935,870,311 14.07 Jumlah 13,753,668,109 100 Sumber :Fairmont Sanur Beach Hotel, 2016. Tabel 1.4 menunjukan bahwa pembayaran terendah yaitu pada bulan Maret mencapai Rp.811,790.323 hal tersebut dikarenakan penggunaan bahan baku yang sedikit serta kunjungan tamu yang sepi dan mempengaruhi pendapatan, sehingga tagihan yang harus di bayar juga sedikit. Sedangkan pembayaran yang tertinggi adalah pada bulan Desember yaitu mencapai Rp.1,935,870,311 hal tersebut dikarenakan tagihan akhir tahun menumpuk dan mengharuskan Accounting Department membayar agar pembayaran pada tahun 2015 bisa ditutup (closing) sehingga membuat terdapatnya jumlah yang banyak. Besarnya jumlah tagihan dan banyaknya supplier yang bekerjasama dengan Fairmont Sanur Beach Hotel membuktikan bahwa peran serta supplier sangat penting, sehingga kepuasan supplier merupakan perioritas utama pelayanan Accounting Department. Tetapi pada kenyataannya masih terdapat keluhan Supplier yang antara lain disebabkan oleh keterlambatan pembayaran. Keterlambatan pembayaran tagihan disebabkan oleh kurangnya ketelitian

9 receiving dan purchasing, sehingga sering terjadi salah komunikasi atau kehilangan dokumen supplier yang mengakibatkan tagihan supplier tidak dapat diproses oleh AP (Account Payable). Fairmont Sanur Beach Hotel seharusnya dalam pembayaran sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan di Fairmont Sanur Beach Hotelselalu berjalan lancar tetapi pada kenyataanya sering terjadi keluhan dari supplier karena keterlambatan pembayaran tagihan. Jumlah keluhan supplier pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.5. Tabel 1.5 Jumlah Keluhan Supplier di Fairmont Sanur Beach Hotel pada Bulan Januari Desember Tahun 2015 Bulan Jumlah keluhan (Supplier) Persentase (%) Januari 5 8.20 Februari 6 9.83 Maret 5 8.20 April 3 4.91 Mei 2 3.28 Juni 2 3.28 Juli 5 8.20 Agustus 7 11.48 September 7 11.48 Oktober 5 8.20 November 6 9.83 Desember 8 13.11 Jumlah 61 100 Sumber : Fairmont Sanur Beach Hotel, 2015. Tabel 1.5menunjukan bahwa total jumlah keluhan supplier pada tahun 2015 yaitu mencapai 61 supplier. Jumlah keluhan supplier yang tertinggi pada bulan Desember sebanyak 8 supplier, dan yang terendah pada bulan Mei dan Juni sebanyak 2 supplier. Banyaknya jumlah keluhan supplier antara lain di sebabkan karena, pembayaran tagihan yang terlambat, lamanya mengantri pada saat pengiriman barang, waktu istirahat karyawan Accounting Department yang tidak

10 tentu, dan ketersedian store yang jauh sehingga membuat supplier kejauhan dalam memasukan barang ke store. Tingginya jumlah keluhan supplier mendorong pentingnya melakukan evaluasi dengan harapan terjalin kerja sama yang baik kepada dua belah pihak yaitu pihak Fairmont Sanur Beach Hotel dengan pihak supplier sehingga dapat mengurangi keluhan supplier yang dapat berimbas dengan kepercayaan pihak supplier terhadap Fairmont Sanur Beach Hotel. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka perlu diperhatikan pelayanan Accounting Department terhadap kepuasan supplier yang dalam hal ini sebagai penyedia atau pemberi kebutuhan yang diperlukan dalam operasional Fairmont Sanur Beach Hotel. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah tingkat kepuasan supplier terhadap kualitas pelayanan Accounting Department di Fairmont Sanur Beach Hotel?" 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : "Untuk mengetahui tingkat kepuasan supplier terhadap kualitas pelayanan Accounting Department di Fairmont Sanur Beach Hotel?"

11 1.4 Manfaat Penelitian Akan banyak hal positif yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini yakni: 1. Manfaat akademis dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan mahasiswa serta menerapkan pengetahuan dan konsep yang didapat di bangku kuliah, khususnya dalam meningkatkan konsep-konsep manajement perhotelan pada Accounting Department serta dapat diterapkan pada industri pariwisata nantinya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak Fairmont Sanur Beach Hotel mengenai kualitas pelayanan Accounting Department kepada supplier yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan di masa mendatang. selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membaca hasil dari penelitian ini. 1.5 Sistematika Penyajian Adapun sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penelitian ini terklasifikasi atas lima bab seperti berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka diuraikan tentang konsep-konsep yang relevan dengan penelitian, baik itu tinjauan penelitian sebelumnya maupun deskripsi daripada tinjauan dan konsep yang mendukung serta terkait dengan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian diuraikan tentang lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PEMBAHASAN Bab hasil pembahasan diuraikan tentang penjabaran secara rinci menegenai hasil penelitian dan pembahasanya yaitu gambaran umum Ubud, hasil dan pembahasan atas pokok masalah yang diteliti. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab simpilan dan saran berisikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian serta saran-saran yang sekitarnya dapat memberikan nilai guna dalam pengelolaan pariwisata dan saran-saran yang diberikan dari hasil penelitian.