III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni Lokasi penelitian di

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

III. METODE PENELITIAN

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

I. PENDAHULUAN. Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang yang potensial untuk

IV. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September 2004 di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2012 bertempat di

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

II. BAHAN DAN METODE

III METODE PENELITIAN

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2010, di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan data dianalisis secara kuantitatif

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2010 yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III BAHAN DAN METODE

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi akuarium berukuran 30x20x20 cm, instalasi aerasi, timbangan digital, thermometer, DO meter, ph paper, autoklaf, hot plate stirrer, spektrofotometer, labu erlenmeyer, tabung reaksi, petri disk, yellow tape, jarum ose, aluminium foil, sprayer, shaker (Boeco Germany PSU-15i), laminar air flow (Nuaire, Model No. NU-1264DDE). Sedangkan bahan-bahan yang digunakan penelitian ini yaitu udang vannamei berukural PL-21, air laut steril (Lampiran 1), akuades, alkohol 70%, media TSA(Tryptone Soy Agar) (Oxoid) (Lampiran 2), media TSB (Tryptone Soy Broth) (Oxoid) (Lampiran 2), larutan MnSO4 (Lampiran 3), larutan hipoklorit (Lampiran 4), larutan sodium phenate (Lampiran 5), isolat Campylobacter sp. TI6, Listeria sp. TI1, Nitrosococcus sp. TII5 dan limbah organik. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian terdiri dari 2 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah : Perlakuan 1 : Pemeliharaan udang vannamei yang diberi bakteri bioremediasi dan 19

limbah organik Perlakuan 2 : Pemeliharaan udang vannamei yang tidak diberi bakteri bioremediasi, tetapi tetap diberi limbah organic 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Penelitian 3.4.1.1 Persiapan Bakteri Uji Campylobacter TI6, Listeria TI1, Nitrosococcus TII5 Persiapan bakteri uji dilakukan dengan mengkultur kembali isolat bakteri Campylobacter sp. TI6, Listeria sp. TI1, Nitrosococcus sp. TII5 menggunakan media TSA (Lampiran 1). Kultur bakteri dilakukan dengan cara pemurnian terlebih dahulu pada agar lempeng, kemudian dilakukan kultur pada media TSA miring. 3.4.1.2 Persiapan Wadah dan Udang Uji Wadah yang akan digunakan berupa akuarium berukuran 30x20x20 cm dengan jumlah 12 unit. Sebelum digunakan, akuarium dibersihkan kemudian diisi air laut sebanyak 3 liter, yang telah diendapkan selama 24 jam. Organisme uji yang digunakan adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei) ukuran PL-21 dengan jumlah 10 ekor/akuarium. Udang diaklimatisasi terlebih dahulu di media pemeliharaan selama 7 hari dan diberi makan 4 kali sehari secara blind feeding. Pakan yang diberikan adalah pakan pellet komersil berbentuk crumble. Kandungan pakan setidaknya terdiri dari protein 38%, lemak 6%, serat kasar 3%, kadar abu 13%, dan kadar air 11%. 20

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian 3.4.2.1 Uji Patogenisitas Bakteri Patogenisitas ditentukan berdasarkan nilai LD 50 (Lethal Dosage 50). LD 50 merupakan derajat keganasan patogen atau ukuran patogenisitas dari bakteri Bakteri dikultur pada medium TSB kemudian diinkubasi dengan menggunakan orbital shaker selama 24 jam. Isolat bakteri disediakan dalam tingkatan densitas 0 CFU/ml sebagai kontrol, 10 3, 10 4, 10 5, 10 6 CFU/ml. Udang uji yang digunakan adalah udang vannamei PL 21, dengan panjang rata-rata 1,282 cm dan berat rata-rata 0,0084 gr (Umroh, 2007). Udang uji berasal dari Kalianda, Lampung Selatan. Setiap perlakuan ditebar udang berjumlah 10 ekor/ 3 liter air dengan tiga ulangan. Udang uji dipelihara dalam akuarium selama 7-14 hari dengan mengamati sintasan dan gejala klinis yang timbul. Nilai LD 50 didapat dengan menggunakan metode aritmatik Reed dan Muench (1938), metode ini menggunakan nilai-nilai kumulatif sebagai dasar perhitungan. Kematian kumulatif diperoleh dengan menambahkan secara suksesif ke bawah dan hidup kumulatif diperoleh dengan menambahkan secara suksesif ke atas. Penetuan LD50 didapatkan berdasarkan persamaan berikut : Selang Proporsi = Kematian di atas 50% - 50 Kematian di atas 50% - Kematian di bawah 50% Sehingga LD 50 didapat dari persamaan berikut : LD 50 = Log Konsentrasi dibawah 50% + selang proporsi 21

3.4.2.2 Uji Kemampuan Bakteri Mendegradasi TAN Uji skala laboratorium dilakukan dengan pemberian dosis bakteri yang didapat dari hasil uji LD 50. Setelah itu, pada pemeliharaan udang vannamei diberikan limbah organik berupa sedimen tambak dengan jumlah 900 gram/akuarium. Uji skala laboratorium dilakukan dengan 2 perlakuan, yaitu pemeliharaan udang vannamei yang diberikan bakteri bioremediasi dan diberi limbah organik serta pemeliharaan udang vannamei yang tidak diberi bakteri bioremediasi, namun tetap diberi limbah organik yang sama dengan perlakuan pertama. Pengamatan dilakukan selama 6 hari dengan parameter pengamatan sintasan hidup udang vannamei dan TAN (Total Ammonia Nitrogen). Udang diberi pakan komersial dengan metode pakan buta dan frekuensi pakan 4 kali dalam sehari (Subyakto, 2009). 3.4.3 Parameter Pengamatan 3.4.3.1 Sintasan Tingkat kelangsungan hidup udang merupakan perbandingan jumlah udang yang hidup dengan total udang yang ditebar pada awal pemeliharaan. Persamaan yang digunakan dalam mengukur kelangsungan hidup menurut Yustianti (2013) adalah : SR = x 100% Keterangan : SR Nt No : Kelangsungan hidup (Survival Rate) : Jumlah benur yang hidup di akhir penelitian : Jumlah total benur awal penebaran 22

3.4.3.2 Pengamatan Visual Abnormalitas Hewan Uji Pengamatan secara visual dilakukan untuk mengamati tingkah laku yang terjadi pada larva udang uji. Pengamatan dilakukan setelah larva diinfeksi bakteri melalui perendaman pada media pemeliharaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi nafsu makan dan pergerakan udang yang diberikan bakteri Campylobacter TI6, Listeria TI1, Nitrosococcus TII5. Pada pengamatan pemberian pakan dilihat dari sisa pakan yang tidak dimakan dan diklasifikasikan sebagai berikut (Yulian, 2011) : 1. Sangat responsif (++++) = tidak ada sisa pakan 2. Responsif (+++) = sisa pakan sebanyak 10% 3. Kurang responsif (++) = sisa pakan sebanyak 50% 4. Tidak responsif (+) = sisa pakan sebanyak 80-100% Pada pengamatan pergerakan udang pasca diberikan bakteri diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berenang normal (+++) = udang vannamei berenang di kolom air 2. Berenang tanpa arah (++) = udang vannamei berenang tidak beraturan 3. Berenang lemah di dasar (+) = sebagian besar udang vannamei berenang di dasar 23

3.4.3.3 Analisis TAN (Total Ammonia Nitrogen) 1. Analisis kadar TAN dilakukan dengan menyaring air sampel sebanyak 25 50 ml menggunakan kertas saring Whatman Cellulose Nitrate nomor 7140104 tipe WCN dengan mess size 0,45µm dan diameter 47 mm 2. Air sampel yang telah disaring diambil 10 ml menggunakan pipet dan masukkan ke dalam gelas piala. 3. Lalu, Air sampel ditambah 1 tetes larutan MnSO4 (Lampiran 4), 0,5 ml chlorox (oxidizing solution) (Lampiran 5) dan 0,6 ml phenate (Lampiran 6). Phenate ditambahkan dengan segera dengan menggunakan pipet tetes yang sudah dikalibrasi. Didiamkan selama ± 15 menit, sampai pembentukan warna stabil (warna akan tetap stabil sampai beberapa jam). 4. Larutan blanko dibuat dari 10 ml akuades. Dilakukan seperti prosedur 3. 5. Larutan standar dibuat dari 10 ml larutan standar ammonia (0,30 ppm) (Lampiran 7). Dilakukan seperti prosedur 3. 6. Sampel dan larutan standar diukur dengan larutan blanko pada panjang gelombang 630 nm, set spektrofotometer pada absorbance 0,00. Menghitung konsentrasi ammonia-n total (TAN) dengan persamaan : [TAN] Keterangan : = mg/l sebagai N = ppm NH 3 -N = Cst x As Ast Cst Ast As : konsentrasi larutan standar (0,30 mg/l) : nilai absorbance (transmittance) larutan standar : nilai absorbance (transmittance) air sampel, 24

3.4.3.4 Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilakukan satu minggu sekali, yang meliputi pengukuran suhu, oksigen terlarut (DO), ph, dan salinitas. 3.5 Analisis Data Data kelangsungan hidup udang vannamei dan total ammonia nitrogen (TAN) dianalisis menggunakan uji statistik nilai tengah (uji t) pada selang kepercayaan 95%. Sedangkan, pengamatan visual (tingkah laku) dan parameter kualitas dianalisa secara deskriptif. 25