BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

Caecilia Nastiti Ekasari

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan keluarga menjadi fenomena yang sudah lazim terjadi pada era

BAB II LANDASAN TEORI

PEREMPUAN DALAM BIROKRASI Hambatan Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi Pemerintah Provinsi DIY

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung yang dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang

BAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tingkat produktifitas maksimal. Persaingan yang ketat juga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah perusahaan yang harus

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih dan ditekuni oleh manusia baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berarti meningkatkan tanggung jawab wanita sebagai pribadi yang mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kemiskinan merupakan masalah yang belum sepenuhnya bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi leader dalam suatu industri tertentu. Salah satu faktor yang dapat

2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh konflik pekerjaan..., Sekar Adelina Rara, FPsi UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wanita yang bekerja. Bahkan ada banyak perusahaan, yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa dekade terakhir telah banyak penelitian dan. perdebatan panjang yang terjadi dalam masyarakat mengenai gender dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi wanita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan dengan pilihan jurusan jurnalistik, broadcasting dan public

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan yang telah ditandatanganinya. Untuk itu auditor akan sangat berhati-hati

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum

BAB I PENDAHULUAN. media yang digunakan oleh manusia dalam bertukar ide dan berbagai informasi. Saat

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

BAB I PENDAHULUAN. untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami

BAB I PENDAHULUAN. maju dari posisi yang dimiliki saat ini, apalagi dalam masyarakat yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

Abstrak. Kata kunci: pemberdayaan, kesejahteraan, potensi, koperasi wanita

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi pegawai dimana perusahaan atau organisasi sekarang berusaha

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. sama sekali belum pernah dimasuki kaum hawa. pernah melihat wanita sebagai penerbang, tetapi kini Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya keluarga dalam mendidik anak menjadikan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah fenomena yang terjadi di seluruh dunia beberapa dekade terakhir. Banyak alasan yang mendasari perempuan terlibat dalam dunia bisnis / dunia kerja. Kesetaraan gender, emansipasi perempuan, pemenuhan kebutuhan dan perubahan kultur merupakan beberapa alasan yang menyebabkan perempuan terjun dalam dunia bisnis. Fenomena peningkatan jumlah perempuan yang bekerja di Indonesia semakin banyak. Beberapa hal yang memicu wanita bekerja antara lain adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, kemampuan (skill dan pengetahuan) yang dimiliki dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kesuksesan karier perempuan dalam dunia bisnis. Perlu dipahami bahwa pada beberapa dekade terdahulu dan mungkin sampai hari ini masih melekat faham bahwa peranan perempuan adalah mengurus anak dan rumah tangga. Perempuan tidak pantas untuk bekerja. Dan bila bekerja, kemampuan perempuan dianggap tidak sebaik kemampuan laki-laki serta kurang mampu untuk bersaing. Hal inilah yang menyebabkan kaum laki-laki lebih dominan (dalam hal jumlah dan kesuksesan karier) di pasar tenaga kerja. 1

2 Namun, pada saat ini faham tersebut mulai luntur. Saat ini ada banyak perempuan yang terlibat dalam pekerjaan. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi kini memaksa wanita untuk bekerja meninggalkan rumah demi membantu suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, ada perubahan paradigma mengenai pekerjaan wanita, wanita tidak lagi bekerja hanya untuk membantu suami memrnuhi kebutuhan keluarga, tapi juga untuk memenuhi tuntutan aktualisasi diri yang ada di dalam dirinya. Wanita kini diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula keinginan untuk bekerja. Bahkan kini ada banyak perempuan yang memegang jabatan penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Jabatan yang tinggi tersebut merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan karier perempuan di dunia kerja. Sukses karier menurut Rowley (2013:16) dapat diukur berdasarkan tiga faktor yaitu: 1) kepuasan pada karier, 2) gaji, dan 3) tingkatan manajerial. Pekerja perempuan dinyatakan memiliki karier yang baik jika ia puas dengan karier yang diperolehnya. Selain itu, besarnya gaji dan jabatan yang dimiliki merupakan indikator kesuksesan karier. Tidak mudah bagi perempuan bekerja untuk mencapai karier yang tinggi. Ada banyak tahapan, kesempatan atau bahkan hambatan bagi perempuan untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Rowley (2013:13) dalam penelitiannya menemukan bukti yang nyata bahwa pengalaman kerja, pelatihan dan pengembangan, budaya dominasi laki-laki, mentoring, maskulinitas dan konflik pekerjaa-keluarga merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi sukses karier perempuan.

3 Pengalaman kerja, pelatihan dan pengembangan, mentoring dan maskulinitas merupakan faktor-faktor yang memberikan pengaruh positif terhadap sukses karier perempuan, sedangkan budaya dominasi laki-laki dan konflik pekerjaan-keluarga adalah faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap sukses karier perempuan (Rowley, 2013:5). Hasil penelitian Rowley (2013) juga diperkuat oleh penelitian Christine et al., (2010:128) bahwa konflik pekerjaankeluarga memberikan dampak negatif terhadap karier perempuan. Ayudiarini (2013:11) dalam penelitiannya menemukan bukti yang nyata bahwa, budaya organisasi dan pelatihan dan pengembangan berpengaruh secara signifikan dalam menentukan sukses karier perempuan. Penelitian sejenis yang menguji faktor-faktor sukses karier perempuan juga dilakukan oleh Tharenou dan Conroy pada tahun 1994. Hasil penelitian Tharenou dan Conroy (1994:25) pada organisasi yang menganut budaya paternalistik, laki-laki lebih mendominasi untuk mencapai karier tertinggi dalam suatu organisasi. Organisasi lebih memberikan prioritas kepada laki-laki untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi. Kondisi ini tentunya memberikan hambatan bagi perempuan untuk mencapai sukses dalam karier. Sebaliknya, O Brien et al., (2010:525) dalam penelitiannya memberikan informasi bahwa mentoring memberi bantuan bagi perempuan untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Pekerja perempuan yang juga berperan ganda sebagai ibu rumah tangga memiliki konflik yang lebih kompleks. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki dua kewajiban yang harus dilakukannya yaitu menyelesaikan pekerjaan

4 di kantor dan di rumah. Tuntutan dari masing-masing peran yang saling berbenturan tentunya akan menimbulkan konflik pekerjaan-keluarga. Tingginya konflik pekerjaan-keluarga akan berdampak negatif pada sukses karier perempuan (Ragins dan Sundstrom, 1989:70). Rowley (2005:122) dalam penelitiannya memberikan bukti yang nyata bahwa konflik pekerjaan-keluarga yang dialami perempuan bekerja di Korea memberikan pengaruh negatif terhadap sukses karier. Faktor lain yang dibutuhkan untuk mencapai sukses karier menurut Thomas dan Gabarro (1999), Burke dan Nelson (2002) seperti dikutip Rowley (2013:6) adalah pengalaman kerja serta pelatihan dan pengembangan. Perempuan yang memiliki pengalaman atau kesempatan kerja yang baik dan dukungan pihak manajemen dalam memberikan pelatihan dan pengembangan akan memberikan kontribusi positif pada sukses karier perempuan. Fagenson (1990) seperti dikutip Rowley (2013:6) menyatakan bahwa faktor personalitas seperti maskulinias juga memberikan dampak positif pada sukses karier perempuan. Perempuan yang memiliki motivasi tinggi untuk memperoleh jabatan, tantangan dalam pekerjaan, bersedia untuk bekerja keras demi mencapai tujuan merupakan indikator dari maskulinitas yang memberikan pengaruh positif pada sukses karier. Sukes karier para perempuan pekerja di Yogyakarta sekiranya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut di atas. Pada penelitian ini, penulis ingin menguji faktor-faktor yang mempengaruhi sukses karier perempuan yang bekerja dalam industri jasa dan manufaktur di Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rowley (2013) yaitu untuk menguji pengaruh dominasi budaya laki-laki, mentoring,

5 maskulinitas, konflik pekerjaan-keluarga, pengalaman kerja dan pelatihan dan pengembangan terhadap suskses karier pada wanita pekerja. 1.2. Perumusan Masalah Pada dasarnya manusia (perempuan) bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam perkembangannya, perempuan juga memiliki motivasi untuk dapat sukses dalam karier mereka. Hambatan atau tantangan untuk mencapai kesuksesan dalam karier cukup besar. Namun kemampuan yang dimiliki perempuan tentunya dapat memberikan dukungan bagi sukses karier mereka. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh dominasi budaya laki-laki terhadap sukses karier manajer perempuan? 2. Bagaimana pengaruh dominasi budaya laki-laki terhadap pengalaman kerja dan pelatihan dan pengembangan manajer perempuan? 3. Bagaimana pengaruh mentoring terhadap sukses karier manajer perempuan? 4. Bagaimana pengaruh mentoring terhadap pengalaman kerja dan pelatihan dan pengembangan manajer perempuan? 5. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap sukses karier manajer perempuan?

6 6. Bagaimana pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap sukses karier manajer perempuan? 7. Bagaimana pengaruh maskulinitas terhadap sukses karier manajer perempuan? 8. Bagaimana pengaruh koflik pekerjaan keluarga terhadap sukses karier manajer perempuan? 1.3. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih spesifik dan terfokus serta untuk membatasi permasalahan yang diteliti, penulis membuat batasan sampel dan variabel yang diteliti yaitu sebagai berikut: 1. Sampel pada penelitian ini dibatasi pada manajer perempuan di Yogyakarta yang berkerja di industri jasa dan manufaktur. 2. Variabel yang diteliti terdiri dari: dominasi budaya laki-laki, mentoring, maskuninitas, konflik pekerjaan-keluarga, pengalaman kerja, pelatihan dan pengembangan dan sukses karier. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh dominasi budaya laki-laki terhadap sukses karier manajer perempuan. 2. Menganalisis pengaruh dominasi budaya laki-laki terhadap pengalaman kerja dan pelatihan dan pengembangan manajer perempuan.

7 3. Menganalisis pengaruh mentoring terhadap sukses karier manajer perempuan. 4. Menganalisis pengaruh mentoring terhadap pengalaman kerja dan pelatihan dan pengembangan manajer perempuan. 5. Menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap sukses karier manajer perempuan. 6. Menganalisis pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap sukses karier manajer perempuan. 7. Menganalisis pengaruh maskulinitas terhadap sukses karier manajer perempuan. 8. Menganalisis pengaruh koflik pekerjaan keluarga terhadap sukses karier manajer perempuan. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi para perempuan bekerja mengenai tantangan yang dihadapi untuk mencapai sukses karier. Selanjutnya, para pekerja perempuan dapat menciptakan suatu strategi guna mengatasi masalah yang timbul dalam pencapaian karier (sukses karier) tersebut. 2. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan literatur yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses

8 karier perempuan serta pertimbangan pihak manajemen untuk mempekerjakan perempuan dalam organisasi atau perusahaan mereka. 3. Guna laksana penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis untuk pengembangan model penelitian yang lebih kompleks mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sukses karier manajer perempuan. 1.6. Sitematika Penulisan Laporan Penelitian Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori Bab ini berisikan tentang uraian teoritis yang digunakan sebagai dasar teori yang mendukung penelitian ini yaitu mengenai penelitian terdahulu, variabel-variabel penelitian, kerangka kerangka penelitian dan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari bentuk dan lokasi penelitian, populasi, sampel, dan metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, metode pengukuran data, metode pengujian instrumen serta metode analisis data.

9 Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai analisis serta pengujian terhadap jawaban responden dari kuesioner yang dibagikan dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Bab V : Penutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan, implikasi manajerial dan saran yang penulis ajukan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan.