DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SEMARANG. Oleh: Ines Delaney Natasha, Aufarul Marom, Dewi Rostyaningsih

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI BOS TAHUN 2011 di SMP AL AZHAR 14, SMP 12 dan SMP 29 Kota SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

PENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYALURAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

Implementasi Kebijakan Remidial Teaching pada Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran di SMP Negeri 3 Gresik

Ahmad Muhammad Fakhruddin ( ) Departeman Politik dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

DAFTAR PUSTAKA. Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Gava Media Yogyakarta: Gava Media.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR NEGERI (SD) DI JAKARTA TIMUR WILAYAH II

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Oleh : Reni Sabrina

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV-AIDS DI KABUPATEN KEBUMEN (Telaah Pasal 7)

PERANAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-MUMTAZ PONTIANAK KOTA

IMPLEMENTASI PROGRAM MANDIRI PANGAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG. Andy Kurniawan, Hartuti Purnaweni, dan Fathurrohman

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2014 J U R NAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Agustino, Leo. 2006, Politik & Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung

PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SMP NEGERI 1 KECAMATAN SINTANG KABUPATEN SINTANG

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TINGKAT SMP DI KOTA SEMARANG ( Studi Pada SMP Negeri 27 Semarang)

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA ABSTRACT

Rinmawan (Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako)

Lucyani Prastecia Mangopang 1. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Dana Perimbangan

Implementasi Program Gerdu Kempling di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MARGASARI KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

Analisis Implementasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2014

Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta. Oleh : Ayu Isrovani Pratiwi, Sundarso, Zainal Hidayat

Oleh: Dody Sukma Arta Permana NIM. E Abstrak

IMPLEMENTASI PROGRAM WIRAUSAHA BARU OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG GERDU KEMPLING KOTA SEMARANG TAHUN 2014

IMPLEMENTASI PERATURAN DISIPLIN PNS

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

Oleh : Dewi Mayangsari, R Slamet Santoso. Universitas Diponegoro

1 BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu. Pemerintah

Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Perizinan Mendirikan Bangunan di Kota Semarang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) DI KOTA SEMARANG. (Kajian Permendikbud No 80 Tahun 2013 Tentang PMU)

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Wajib Belajar 12 (Dua Belas) Tahun di Kabupaten Kudus

DAFTAR PUSTAKA. Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. bidang pemakaman kota Cimahi masih belum terlaksana dengan baik.

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sistem Administrasi PPDB Online di Dinas Pendidikan Kota Denpasar (Studi Kasus: SMP Negeri 3 Denpasar)

IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DI KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN BERBASIS LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) OLEH DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SEMARANG

DAFTAR PUSTAKA. Addin, A Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung : Puri

IMPLEMENTASI PELIMPAHAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT DALAM PEMBUATAN SURAT IJIN TEMPAT USAHA DI KECAMATAN MENJALIN KABUPATEN LANDAK

Ervin Restu Dianingtyas ABSTRACT

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA (STUDI TENTANG UPAYA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 OLEH PEMERINTAH KOTA PEKANBARU)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SEMARANG (STUDI DI SMP AL FATTAH)

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

Merlianawati Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unila ABSTRACT

IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI KOTA BEKASI

BAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang

Oleh : Nurul Fauziah, Kismartini

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

IMPLEMENTASI PROGRAM KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 7 SAMARINDA

Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro Batik Dalam Lingkup Klaster Batik Kota Semarang

MASYARAKAT DIMINTA LAPORKAN PUNGLI PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari segi perencanaan RAPBS SMP N 3 Pekuncen disusun oleh Tim yang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Universitas Diponegoro

IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG UTARA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PATEN (PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

METODE PENELITIAN. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KESEHATAN IBU YANG DIDANAI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

Analisis Perbedaan Persepsi Stakeholders Ters Atas Transparansi, Partisipasi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

Universitas Mulawarman.

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGATURAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH YANG BERSUMBER DARI SUMBANGAN MASYARAKAT (Studi di Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI YAYASAN YOHANES GABRIEL PERWAKILAN II SURABAYA

Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Kembangsari berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 (Telaah Pasal 61)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO JANWAR BINGKU PATAR RUMAPEA MARTHA OGOTAN

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN TESIS

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA SUNGAI PADUAN KECAMATAN TELUK BATANG KABUPATEN KAYONG UTARA.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

ABSTRACT. Keywords : Implementation, Policy, Advertisement s implementation, communication, recources, bureaucracy structure, dispotition

Destina Sari, Endang Masitoh W. Prodi Akuntansi FE UNIBA Surakarta ABSTRAK

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS ) TAHUN 2015 di SDN OO3 KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TIGA PROGRAM POKOK USAHA KESEHATAN SEKOLAH/ MADRASAH (TRIAS UKS/M) DI SMP KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Transkripsi:

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah di Sekolah Mengah Pertama Negeri 3 Semarang Sherli Marintan Marpaung Mahasiswa Program Studi S1 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro ABSTRACT Education is one of the most important aspect in human lives that helps making and improving a better life as a nation. Education is also a way to prepared students for their role in the future through guidance, teaching and training. The government has he main role in fulfilling the needs of education in society. The government has made a policy in educational field that is School Operational Assistance program. School Operational Assistance program has made to support 9- year compulsory education program. The government provides funds to schools so that students are exempt from all tuition fees. This program was started in July 2005 along with the beginning of 2005/2006 academic year. This research was conducted in SMP N 3 Semarang which is one of the best school in Semarang. This research is based on the reality of the implementation that there are several problems such as the limited use of School Operational assistance funds for schools as implementers. Based on the research, the implementation of School Operational Assistance program in SMP N 3 Semarang is still not optimal. Therefore the recommendation is by not limiting the use of School Operational Assistance funds for every schools, funding school based on the needs of each schools, and understanding the use of School Operational Assistance funds to avoid misperception in the implementation. Keywords: Education, Implementation, School Operational Assistance Program 1. Pendahuluan Pendidikan adalah aspek yang selalu harus ada dalam kehidupan manusia yang dapat membangun sebuah kehidupan dalam berbangsa. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pemerintah telah membuat program guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD / MI / SDLB dan SMP / MTs / SMPLB negeri / swasta dan Pesantren Salafiyah serta sekolah keagamaan non islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun sebagaimana ditulis dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah ini peserta didik di tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya operasional sekolah atau dengan kata lain tidak dipungut biaya. Kota Semarang sendiri sudah mulai melaksanakan program BOS sejak tahun 2006 yang diterima untuk satu semester yaitu bulan Juli-Desember. Terhitung tahun 2015, Sekolah Dasar dengan jumlah 511 sekolah dan 139.050 siswa mendapatkan total 27.810.000.000. Untuk Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 187 sekolah dan 65.399 siswa mendapatkan 16.349.750.000. Dana BantuAn Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama disalurkan ke rekening sekolah masing-masing. Untuk melakukan penelitian mengenai BOS di Kota Semarang, lokus penelitian bertempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semarang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Semarang karena SMP Negeri 3 Semarang merupakan salah satu sekolah unggulan dan terbaik di Kota Semarang. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat apakah dalam

pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah ini dapat berjalan dengan baik atau masih terkendala oleh berbagai faktor-faktor penghambat pelaksanaannya. Dalam implementasi program ini hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah seberapa jauh program tersebut tepat sasaran dan juga manfaat serta tujuan program BOS. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul penelitian Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semarang. 2. Metode Penelitian dan Teori Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian ini adalan deskriptif. Penelitian dengan metode kualitatif dan jenis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai latar dan interaksi yang kompleks dari partisipan serta fenomena- fenomena menurut pandangan dan definisi partisipan. Penelitian metode kualitatif dan jenis deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status fenomena, gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Situs penelitian menetapkan tempat atau wilayah di mana penelitian akan dilaksanakan. Lokasi atau wilayah yang diambil dalam penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Kota Semarang dan SMP Negeri 3 Semarang. Dalam penelitian ini penulis menunjuk informan utama yaitu Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah di Dinas Pendidikan Kota Semarang yang mengetahui dan memiliki data yang dibutuhkan oleh penulis. Selanjutnya, penulis memilih Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Semarang. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Semarang nantinya

akan menunjukkan ke bagian mana penulis akan mendapatkan data yang lebih lengkap.setelah data yang diperoleh sudah mencukupi maka data tersebut kemudian akan dianalisis. Dengan kata lain informan kunci pertama (first key informan) yang dipilih adalah Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah di Dinas Pendidikan Kota Semarang dan informan kunci kedua (second key informan) adalah Kepala Sekolah Menengah Pertama 3 Semarang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara wawancara dan dokumentasi, dan sebagai narasumber adalah Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kepala Sekolah dan Bendahara SMP Negeri 3 Semarang. Teori pendekatan implementasi menurut George Edward III menegaskan bahwa masalah utama administrasi publik adalah lack of attention to implementation. Ada empat isu pokok agar implementasi kebijakan menjadi efektif, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Komunikasi berkenaan bagaimana kebijakan dikomunikasikan pada organisasi dan/atau publik, ketersediaan sumber daya dalam pelaksanaan, sikap dan respon yang tanggap dari pihak yang terlibat. Sumber daya berkenaan dengan ketersediaan sumber daya pendukung khususnya sumber daya manusia. Disposisi berkenaan dengan kesediaan dari para implementator untuk membawa (carry out) kebijakan publik tersebut. Dan struktur birokrasi berkenaan dengan berjalannya rantai komando sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada. Berdasarkan pendekatan Model George C. Edwards, maka penelitian ini akan dilakukan dengan mengkaji empat faktor dari kebijakan yaitu struktur birokrasi, komunikasi, sumber daya dan

disposisi pada implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semarang. Dari empat faktor tersebut nantinya akan ditemukan berbagai gejala yang mempengaruhi proses Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semarang yang selanjutnya gejala-gejala tersebut akan dikaji dan diklasifikasikan sesuai dengan permasalahannya. adalah untuk bulan April Juni, triwulan ketiga adalah untuk bulan Juli Septermber, dan triwulan keempat adalah untuk bulan Oktober - November. Sepanjang tahun 2016, SMP Negeri 3 Semarang total memperoleh dana BOS sebanyak Rp. 504.810.000,00. Dana tersebut dialokasikan ke dalam berbagai urusan dan kebutuhan operasional sekolah, diantaranya adalah sebanyak Rp.96.760.000,00 untuk pengeluaran pegawai, Rp.330.750.235,00 untuk belanja 3. Hasil Penelitian Alur pencairan dana BOS di SMP Negeri 3 Semarang adalah melalui pusat yaitu Dinas Pendidikan Kota Semarang yang kemudian ditransfer ke rekening khusus BOS SMP Negeri 3 Semarang. Dana BOS dikeluarkan selama empat kali dalam setahun, yaitu diberikan pada tiap triwulan. Triwulan pertama adalah untuk bulan Januari Maret, triwulan kedua barang dan jasa, serta Rp 13.512.179,00 untuk belanja modal sekolah. Pada tahun 2016, jumlah peserta didik di SMP Negeri 3 Semarang adalah sebanyak 683 siswa, di mana besaran dana BOS yang diberikan per siswa adalah sebanyak Rp. 1.000.000,00 per tahun. Berkaitan dengan laporan pertanggung jawaban, SMP Negeri 3 Semarang telah melaksanakan sesuai

dengan aturan, yaitu menyerahkan laporan pengelolaan dana pada tiap akhir triwulan dalam satu tahun. Laporan tersebut ada yang bersifat dokumen dan ada yang dilakukan secara online. Dalam pelaksanaan BOS terjalin komunikasi yang baik di antara pihak Tim Manajemen BOS Tingkat Sekolah dengan orang tua atau wali murid SMP Negeri 3 Semarang. Komunikasi tersebut dapat dilihat dari adanya sosialisasi yang membahas apa itu program BOS, besaran dana yang diberikan, serta penggunaan dana yang diterima oleh pihak sekolah. Diketahui bahwa SMP Negeri 3 Semarang secara rutin mengadakan sosialisasi pada orang tua atau wali murid pada tiap tahun ajaran baru. Sosialisasi juga dilakukan antara Dinas Kota Semarang dan SMP Negeri 3 Semarang yang telah rutin dilakukan dua kali pada tiap tahunnya. Arahan dan sosialisasi tersebut pada dasarnya dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program BOS pada tahun sebelumnya serta membahas mengenai JUKNIS BOS untuk tahun selanjutnya untuk kemudian dipelajari oleh Tim Manajemen BOS pada tingkat sekolah. Kemudian pengelolaan dana BOS berkaitan erat dengan transparansi serta laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS. Tiap sekolah penerima dana BOS diwajibkan untuk membentuk Tim Manajemen BOS tingkat sekolah sebagai pihak-pihak yang diberikan mandat serta tanggung jawab untuk mengatur serta mengelola dana yang diberikan untuk akhirnya dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pihak SMP Negeri 3 Semarang dinilai telah transparan mengenai penerimaan serta penggunaan dana BOS. Hal ini dapat dilihat dari adanya papan pengumuman yang berisi penerimaan dana

BOS pada tiap triwulan selama satu tahun, serta pengeluaran dana BOS pada tiap triwulan selama satu tahun. Papan pengumuman tersebut dipasang di bagian depan sekolah dekat dengan ruang guru sehingga dapat dengan mudah dilihat oleh siswa maupun oleh orang tua atau wali murid SMP Negeri 3 Semarang. Dalam pelaksanaannya, SMP Negeri 3 Semarang dinilai telah mampu melaksanakan program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari bahwa SMP Negeri 3 Semarang sudah tidak lagi mengadakan penarikan iuran atau pungutan untuk biaya operasional sekolah dalam bentuk apapun. Walaupun demikian, SMP Negeri 3 Semarang masih menerima sumbangan secara sukarela dari orang tua murid. Sumbangan tersebut masih diperbolehkan dengan syarat bersifat tidak mengikat, tidak ditentukan besarannya, serta tidak ada tenggat waktu dalam pemberiannya. Sumbangan secara sukarela ini biasanya diberikan oleh orang tua pada tiap tahun ajaran baru, yang diserahkan langsung kepada pegawai Tata Usaha SMP Negeri 3 Semarang. Kemudian sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam hal implementasi suatu program. Tanpa adanya sumber daya yang sesuai dan berkompeten di bidangnya, maka sebagus apapun kebijakan disusun, maka tidak akan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya yang dinilai paling sesuai dengan tujuan kebijakan untuk dapat bertindak sebagai implementor kebijakan tersebut. Berkaitan dengan Program BOS di tingkat sekolah, sumber daya manusia yang bertindak sebagai implementor adalah Tim Manajemen BOS di tingkat

sekolah, yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Bendahara. Implementor harus mempunyai kapabilitas yang mampu untuk menjalankan dan mengelola program BOS pada tingkat sekolah. Agar Tim Manajemen BOS memiliki pengetahuan serta keterampilan yang baik, maka dibutuhkan arahan dari pihak Dinas Pendidikan Kota yang dilakukan melalui sosialisasi. Dinas Pendidikan Kota Semarang sendiri diketahui sudah melaksanakan sosialisasi kepada sekolahsekolah penerima Dana BOS di Kota Semarang. Sumber daya finansial juga merupakan masukan yang sangat mempengaruhi implementasi suatu program atau kebijakan. Hal ini dikarenakan bahwa, tiap apapun yang dilakukan pemerintah terutama dalam rangka menjalankan suatu kebijakan untuk menjawab permasalahan yang ada pada masyarakat, tentu membutuhkan biaya yang pastinya tidak sedikit. Terlebih lagi penelitian ini membahas mengenai Program BOS, tentu saja sumber daya finansial merupakan hal yang sangat krusial. Namun ternyata, kendala yang dihadapi oleh SMP Negeri 3 Semarang dalam hal implementasi Program BOS justru berkaitan dengan dana. Tim Manajemen BOS di SMP Negeri 3 Semarang mengalami kendala dalam hal pemanfaatan sumber daya finansial. Pihak SMP Negeri 3 Semarang merasa bahwa penggunaan dana yang diberikan tidak dapat digunakan secara maksimal karena terhalang oleh aturan-aturan yang tercantum dalam JUKNIS BOS. Hal tersebut sangat disayangkan karena beberapa kurikulum atau mata pelajaran bisa diterapkan lebih baik kepada siswa melalui metode pembelajaran yang lain,

misalnya melalui kegiatan studi budaya ke kota lain atau kegiatan lingkungan pedesaan. Namun kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana karena untuk menutupi biaya yang dibutuhkan tidak boleh menggunakan dana BOS, sedangkan pihak sekolah juga dilarang untuk menarik pungutan atau iuran dari orang tua, sehingga kegiatan belajar mengajar melalui kunjungan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Begitu pula untuk pengadaan fasilitas dan sarana prasarana yang sudah rusak di sekolah, biaya-biaya tersebut tidak bisa ditutupi dengan dana BOS. Selain itu, pihak sekolah juga merasa bahwa besaran atau presentase dana perolehan BOS tidak bisa disamakan antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Hal ini merujuk pada pendapat informan bahwa setiap sekolah memiliki kebutuhannya masing-masing, terlebih SMP Negeri 3 Semarang adalah sekolah yang unggul dalam bidang akademik. Adanya JUKNIS BOS memang sangat diperlukan agar seluruh penggunaan dana BOS jadi dapat lebih mudah dikontrol, namun ternyata adanya JUKNIS BOS juga dirasa menghalangi pihak sekolah dalam hal memanfaatkan dana BOS yang tersedia. Tim Manajemen BOS sekolah merasa bahwa ada banyak komponen yang seharusnya bisa dibiayai dengan dana BOS, namun karena tidak tercantum dalam JUKNIS BOS mengakibatkan sekolah tidak dapat mengalokasikan dananya untuk menutupi biaya-biaya yang dibutuhkan tersebut. Pembatasan-pembatasan ini sangat terkait dengan indikator penggunaan dana. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa implementsai

program BOS di SMP Negeri 3 Semarang sudah cukup baik. Pelaksaan dapat berjalan dengan baik dilihat dari beberapa aspek antara lain, penyaluran dana BOS, penggunaan dana BOS, larangan penggunaan dana, mekanisme pemberlian barang dan jasa, pencatatan barang inventaris, komunikasi, sumber daya, disposisi, dan stukrut birokrasi. Pengelolaan dana BOS sudah cukup baik dilihat dari laporan pertanggungjawaban untuk diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Semarang yang sudah dilakukan secara berkala dan rutin setiap triwulan serta transparansi penggunaan dana BOS sudah dilakukan dengan memasang papan pengumuman di area sekolah. Pencapaian tujuan BOS di SMP Negeri 3 Semarang juga sudah bisa dikatakan tercapai dengan melihat kondisi bahwa sekolah sudah tidak lagi melakukan pungutan atau iuran dalam bentuk apapun kepada siswa sehingga seluruh biaya operasional sekolah sudah tidak lagi membebankan siswa terutama siswa miskin. Adapun kendala di beberapa aspek tertentu yaitu, Penggunaan dana BOS belum bisa dilakukan secara maksimal seperti ada beberapa komponen pembiayaan yang seharusnya bisa ditutupi dengan dana BOS namun tidak bisa dilakukan karena adanya keterbatasan dalam pemanfaatan dana BOS.Selain itu, pihak SMP Negeri 3 Semarang juga merasa besaran dana yang diterima tidak bisa disamaratakan dengan sekolah lain dengan tingkat kebutuhan yang berbedabeda. Kemudian dari aspek komunikasi, komunikasi yang terjalin antar pelaksana secara rutin dilakukan baik melalui sosialisasi ataupun melalui grup yang ada. Tetapi komunikasi juga menjadi suatu

hambatan karena menyebabkan terjadinya mispersepsi yang dialami peksana BOS mengenai aturan-aturan dalam hal penggunaan dana BOS. Berdasarkan hasil kesimpulan, diterima, selama dana yang digunakan adalah untuk kegiatan belajar mengajar dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak sekolah. maka beberapa saran yang bisa penulis berikan yaitu sebaiknya para pelaksana memiliki pemahaman yang lebih medalam dan jelas mengenai aturanaturan terkait dengan penggunaan dana BOS. Perlu adanya komunikasi 2 arah yang rutin mengenai penggunaan dana BOS sehingga pelaksana bisa menyampaikan dan menanyakan hal-hal apa saja yang dirasa kurang jelas. Pendanaan BOS juga perlu dilihat dari kebutuhandan kondisi sekolah yang berbeda-beda, sehingga dalam pembatasan penggunaan dana tidak bisa disama ratakan dengan sekolah lain. Tiap sekolah seharusnya diberikan kebebasan untuk memanfaatkan dana BOS yang

Indonesia. 2011. Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Agustino, Leo. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. 2008. Penerbit Alfabeta: Bandung. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. 2011. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta. Indiahono, Dwiyanto. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. 2009. Gava Media: Yogyakarta. Kusumanegara, Solahudin. Model dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. 2010. Gava Media: Yogyakarta. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. 2007. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung. Nawawi, Ismail. Public Policy. 2009. Penerbit PMN: Surabaya. Nugroho, Riant. Public Policy. 2009. PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. 2008. Penerbit Alfabeta: Bandung. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2009. Alfabeta: Bandung. Winarno, Budi. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. 2008. Penerbit MedPress. INTERNET Portal BOS Online Kota Semarang http://disdik.semarangkota.go.id/bosonline/ Portal organisasi anti korupsi (Indonesia Corruption Watch) http://www.antikorupsi.org/id/content/skan dal-dana-bos Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). http://id.wikipedia.org/wiki/indeks_pemba ngunan_manusia. Data Pencarian Dana BOS Kota Semarang tahun 2015. Website Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. http://www.jip.pdkjateng.go.id/- BERITA/2015/BOS/151015/33.pdf Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. 2012. Gava Media: Yogyakarta. Siswoyo, Dwi. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Subarsono, AG. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. 2010. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sugandi, Yogi Suprayogi. Administrasi Publik Konsep dan Perkembangan Ilmu di