BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit, menuntut adanya peningkatan kualitas serta profesionalisme sumber daya manusia, termasuk didalamnya sumber daya manusia dibidang keperawatan.keperawatan merupakan ujung tombak pelayanan yang menghadapi klien selama 24 jam terus-menerus, selama menjalani perawatan dalam upaya membantu mengatasi masalah klien dalam bentuk aspek biologis, pisikologis, sosial dan spiritual yang diberikan oleh perawat yang merupakan bentuk dari asuhan keperawatan (Triwibowo, 2013). Kinerja merupakan hasil kerja dimana hal ini menggambarkan sejauh mana aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas dan berusaha dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Definisi lain menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Roymond, 2013). Kinerja bukan hanya sekedar perawat yang bersedia melakukan suatu tindakan atau tidak, tetapi yang paling penting adalah apakah perawat melakukan suatu tindakan keperawatan didasari adanya motivasi atau sekedar melaksanakan kegiatan rutinitas. Oleh karena itu motivasi akan memberikan dampak yang secara terus-menerus bagi seorang perawat dalam melakukan tindakan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012). Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasinya dalam bekerja. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu
akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Motivasi merupakan suatu proses dimana kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah tercapainya suatu tujuan tertentu (Nursalam, 2009). Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menimbulkan semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah atasan, rekan sekerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non-uang, jenis pekerjaan dan tantangan.motivasi individu untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya, keberhasilan organisasi (menejemen) dalam mempertahankan perawat terbaik yang dimiliki hanya dapat terjadi berkat kepiawaian dalam memahami kebutuhan perawat dan kemampuan mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang dapat membuat perawat termotivasi secara internal(roymond, 2013). Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intrinsikadalah sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, seseorang tersebut mendapat kepuasan dalam melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seseorang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah elemen-elemen di luar pekerjaan yang melekat dipekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seseorang termotivasi seperti status ataupun kompensansi (Triwibowo, 2013). Dapat dilihat bahwa ada sumber daya manusia seperti para suster di Rumah Sakit Katolik yang mempunyai motivasi bekerja berdasarkan penghargaan intrinsikyang kuat.motivasi bekerja mereka adalah aspek surgawi, bukan mencari pendapatan tinggi. Keyakinan pribadi akan ibadah terhadap agama yang menghasilkan jalan kesurga merupakan penghargaan terhadap
pekerjaannya. Dengan demikian, penghargaan materi bukan hal penting (Laksono, 2005). Hasil penelitian Juliani (2007) menemukan bahwa variabel motivasi yang dimiliki oleh perawat pelaksana berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan. Selain itu, hasil penelitian Abubakar (2005) menunjukan bahwa pengahasilan dan pendapatan rumah sakit akan meningkat dengan adanya peningkatan motivasi perawat di Instalasi Gawat Darurat RSU Dr. Soedarso.Penelitian Naswati (2001) menemukan adanya hubungan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kendari Sulawesi Tenggara. Perawat dengan motivasi rendah cenderung akan menghasilkan kinerja yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawan cara terhadap beberapa perawat pelaksana di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) perawat mengatakan masih kurangnya perhatian perusaahaan atas pekerjean, tidak adanya pengiriman karyawan untuk melakukan pengembangan pendidikan, belum jelasnya system pemberian insentif berdasarkan pekerjaan sehingga membuat parawat kurang termotivasi baik ditinjau dari segi intrinsik maupun ekstrinsiksehingga mempengaruhi kualitas dari pekerjaan itu sendiri, hal ini terlihat dari banyaknya perawat pelaksana yang belum melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP, tidak semua melakukan pencatatan dokumentasi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan, masih belum efisiennya jam masuk dan pergantian shif. Berdasarkan dari keterangan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Tahun 2014. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya maka penulis merumuskan masalah penelitian apakah ada hubungan motivasi intrinsik
danekstrinsikdengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Kelas III Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Tahun 2014. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsikdengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan motivasiintrinsik dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Tahun 2014. b. Untuk mengetahui hubungan motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Tahun 2014. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dihahrapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Manajemen Rumah Sakit Bagi manajemen Rumah Sakit Bangkatan Binjai PT Perkebunan Nusantara II (Persero) khususnya bidang keperawatan diharapkan dapat memberi masukan mengenai pentingnya menumbuhkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik dalam upaya meningkatkan kinerja perawat guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan keperawatan terhadap pasien di Instalasi Rawat Inap. 2 Bagi pengembangan ilmu pengetahuan Khususnya bidang keperawatanpengembangan khasanah kepustakaan dalam penciptaan motivasi intrinsik dan ekstrinsik guna meningkatkan kinerja perawat dan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya
3 Bagi peneliti Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang keperawatan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh salama mengikuti pendidikan di Universitas Sari Mutiara Indonesia, khusunya dibidang manajemen keperawatan dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik dalam bidang pekerjaan keperawatan.