B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA KINERJA TAHUNAN Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan kinerja. Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Turunan dari rencana strategis dan rencana kinerja adalah penetapan kinerja yang merefleksikan kinerja yang sesuai dengan perencanaan anggaran. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerjanya berdasarkan sasaran/kegiatan, kebijakan dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Hasil dari proses ini berupa Rencana Kinerja Tahunan (RKT) seperti dijelaskan di bawah ini. Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 1
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang Sesuai Standart Persentase Jalan Provinsi dan Jalan Strategis dalam Kondisi Baik Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik pada Jalan Provinsi dan Jalan Strategis 5 KM 10 KM 15,4 KM 100 KM 1 Bh 300 Meter Meningkatnya Penyediaan air bersih untuk permukiman dalam rangka pencapaian target MDGs Persentase Jumlah Kawasan Permukiman yang Mempunyai Sanitasi dan Air Bersih 3.250 Jiwa 55 Unit Meningkatnya infrastruktur kawasan permukiman Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi Baik 2 Unit 11,50 KM 1 Kawasan Tersedianya TPA Regional dengan Sistem Sanitary Landfill yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jumlah Peserta Pelatihan Pengelolaan Persampahan 500 org Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia terkait Usaha jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum melalui pelatihan teknis jasa konstruksi. Terwujudnya Perencanaan, Pengaturan dan pembinaan, dan Pengembangan Tata Ruang Jumlah Peserta Pelatihan bagi Tenaga Kerja Konstruksi/Alat Berat Jumlah Peserta Pelatihan bagi Badan Usaha / Lembaga Konstruksi Jumlah Dokumen Rencana Tata Ruang KSP yang tersusun 165 Org 80 BU 2 Dok Terwujudnya Pengaturan, Pembinaan dan Koordinasi Pengendalian Tata Ruang Jumlah Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan 3 Keg D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 2
2.2 PERJANJIAN KINERJA Penetapan Kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), meski belum diatur secara eksplisit dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tetapi melalui Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Presiden Republik Indonesia menginstruksikan tentang penyusunan penetapan kinerja kepada menteri, jaksa agung, panglima TNI, Kepala Polri, Kepala LPND, Gubernur, Bupati, Dan Walikota, sebagaimana tercantum pada butir ketiga Inpres tersebut, yaitu sebagai berikut : "Membuat penetapan kinerja dengan Pejabat di bawahnya secara berjenjang, yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumber daya tertentu, melalui penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat." Penetapan kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan dicapai, antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. 2.3 INDIKATOR KINERJA indikator yang disepakati pada Renstra Dinas Pekerjaan Umum adalah indikator keluaran (output) untuk kegiatan serta indikator hasil (outcome) untuk sasaran. Yang dimaksud dengan indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Proses penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program dimasing-masing bidang. Adapun yang dimaksud dengan indikator kinerja sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 3
bersangkutan. setiap indikator kinerja sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam Renstra. 2.3.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah telah dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkungan Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, IKU adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan IKU secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan secara berjenjang. IKU pada tingkat SKPD adalah sekurang-kurangnya adalah indikator output sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan telah ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal dalam SKPD, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Dinas Pekerjaan Umum telah menetapkan Indikator kinerja Utama (IKU) Selanjutnya rincian Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dapat diuraikan sebagai berikut: 2.3.1.1 Bidang Sumber Daya Air Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya infrastruktur sumber daya air adalah sebagai berikut: 1) Persentase jaringan irigasi pertanian; 2) Persentase pengaman sungai yang sesuai standart; D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 4
3) Persentase tanggul pengaman pantai yang sesuai standart. 2.3.1.2 Bidang Bina Marga Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Terwujudnya infrastruktur jalan dan jembatan yang sesuai standart adalah sebagai berikut: 1) Persentase jalan provinsi dan jalan strategis dalam kondisi baik; 2) Persentase jembatan dalam kondisi baik pada jalan provinsi dan jalan strategis; 2.3.1.3 Bidang Cipta Karya Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan air bersih untuk permukiman dalam rangka pencapaian target MDGs adalah sebagai berikut: 1) Persentase jumlah kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih; Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya infrastruktur kawasan permukiman adalah sebagai berikut: 1) Persentase infrastruktur dalam kondisi baik; Penetapan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi SKPD untuk di capai dalam tahun tertentu. Pada tahun 2016, Dinas Pekerjaan Umum telah merencanakan kinerja dengan berpedoman kepada Renstra Dinas Pekerjaan Umum 2012-2017 yang telah direvisi dan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2016 yang telah direvisi. Targettarget yang terdapat dalam Dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang harus dicapai pada tahun 2016 berasal dari Dokumen Anggaran DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016. Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 5
Umum Tahun 2016 seperti dijabarkan sebagai berikut: Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air Persentase Jaringan Irigasi Pertanian Persentase Pengaman Sungai yang Sesuai Standart Persentase Tanggul Pengaman Pantai yang Sesuai Standart 11.792 Meter 10.196 Ha 1.367 Meter 150 Meter Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang Sesuai Standart Persentase Jalan Provinsi dan Jalan Strategis dalam Kondisi Baik 5 KM 10 KM 15,4 KM 100 KM Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik pada Jalan Provinsi dan Jalan Strategis 1 Bh 300 Meter Meningkatnya Penyediaan air bersih untuk permukiman dalam rangka pencapaian target MDGs Persentase Jumlah Kawasan Permukiman yang Mempunyai Sanitasi dan Air Bersih 3.250 Jiwa 55 Unit Meningkatnya infrastruktur kawasan permukiman Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi Baik 2 Unit 11,50 KM 1 Kawasan Tersedianya TPA Regional dengan Sistem Sanitary Landfill yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jumlah Peserta Pelatihan Pengelolaan Persampahan 500 org Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia terkait Usaha jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum melalui pelatihan teknis jasa konstruksi. Terwujudnya Perencanaan, Pengaturan dan pembinaan, dan Pengembangan Tata Ruang Jumlah Peserta Pelatihan bagi Tenaga Kerja Konstruksi/Alat Berat Jumlah Peserta Pelatihan bagi Badan Usaha / Lembaga Konstruksi Jumlah Dokumen Rencana Tata Ruang KSP yang tersusun 165 Org 80 BU 2 Dok Terwujudnya Pengaturan, Pembinaan dan Koordinasi Pengendalian Tata Ruang Jumlah Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan 3 Keg D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 6
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 2. Program Pengendalian Banjir 3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (DAK) 4. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 5. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 6. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (DAK) 7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 8. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 9. Program Perencanaan Tata Ruang 10. Program Pemanfaatan Ruang 11. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 12. Program Pembinaan Jasa Konstruksi 13. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 14. Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 15. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 16. Bina Marga (Lanjutan) 17. Cipta Karya (Lanjutan) 7.444.235.500 6.239.592.547 16.464.670.000 55.722.316.953 40.581.750.000 5.524.950.000 8.837.080.000 31.941.505.000 1.136.450.000 500.000.000 343.220.000 1.954.497.000 388.635.000 1.171.029.940 11.164.168.060 1.928.71.570 226.325.100 TOTAL 191.568.996.850 D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O II - 7