TEORI ARSITEKTUR I SEMESTER GENAP 2016/ 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Wanita Subadra Abioso, Ir., M.T Halaman 1 dari 6

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Prinsip Desain poster

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

Perancangan buku visual untuk anak tuna rungu usia tahun sebagai media alternatif pembelajaran bahasa. oleh Dany A.B.

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

CUBISM (materi pengayaan)

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Setiap orang pasti mempunyai gagasan

Pengantar Studi Seni Rupa

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PROGRAM STUDI/ JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

dan kepribadian bangsa. Terutama kesenian daerah yang

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB II KERANGKA TEORI

memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

2. Sejarah Desain Interior

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

Rencana yang memiliki tujuan, ada proses mencipta, dengan kesadaran memasukkan unsur estetika. Products

arsitektur. Memberikan pemahaman tentang penerapan Kaidah, Konsep, dan Kriteria serta ketentuan-ketentuan rancangan lain pada suatu karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas pada produk dagang seperti t-shirt. T-shirt sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

pengalamannya maka yang ditiru adalah bentuk kendaraannya gerak kehidupan saja. xnanusia itu sendiri. Dimana hal ini

BAB 3: TINJAUAN TEMA

FOTOGRAFI ARSITEKTUR (ARCHITECTURE PHOTOGRAPHY) By : Bayu Widiantoro

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Frank F. Jefkin, ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu:

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA

BAB IV STRATEGI KREATIF

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Kecamatan Medan Marelan ada suatu Usaha Mikro Kecil dan

INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2)

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB 3 ELABORASI TEMA

Di era kiwari efisiensi tidak saja dilakukan terhadap (Desain) Arsitektur atau gedung sebagai sistem secara mandiri, namun harus dilakukan pula

JURNAL UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN HOTEL RESORT DI WISATA PANTAI ALAM INDAH. Disusun Oleh :

ELEMEN RUANG SKALA BENTUK

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

typos = bentuk grapho = menulis

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV Desain Scrapbook

Modul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

BAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

Bab 16 Karakteristik Animasi pada Matapelajaran Akidah Akhlak

Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Corporate Identity

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB II SINTAKS 2.1. SINTAKS

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.

Subdivisi Arsitektur Lanskap. Redinuka Ashil Karamah. Sempervivum tectorum

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB III ELABORASI TEMA

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

Peninggalan Islam.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB IV ELABORASI TEMA

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

Transkripsi:

TEORI ARSITEKTUR I SEMESTER GENAP 2016/ 2017 PERTEMUAN KELIMA TEKNIK PENATAAN VISUAL (DASAR) KAIDAH-KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODEREN TEKNIK PENATAAN VISUAL (DASAR) Teknik penataan visual adalah suatu cara yang didasari pada keahlian para arsitek untuk dapat menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada para pengguna melalui rancangannya. Komposisi yang dilakukan oleh para arsitek selama proses perancangan dapat bersifat menonjolkan hal-hal yang ingin disampaikan segera kepada para pengguna atau sebaliknya ingin disembunyikan dari atau disampaikan secara gradual atau di saat-saat terakhir kepada para pengguna. Di bawah ini akan diuraikan kaidah-kaidah umum berbahasa arsitektural yang sangat berperan pada tahap dasar proses penataan visual. KAIDAH-KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODERN STYLE Kata style = gaya secara harfiah (arti kata = literally) adalah abstraksi dari manner yang terjadi pada segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang. Manner secara individual adalah unik, sebagai contoh: Seseorang (setiap orang) akan menyetir, atau berdansa Rhumba, merebus telur, dan bahkan merancang sebuah gedung dengan cara mereka masing-masing karena secara individual mereka berbeda satu sama lain. Halaman 1 dari 5

Style atau gaya dalam konteks arsitektur merupakan gaya (ciri) yang muncul dari dalam diri sang arsitek pada setiap rancangannya. Gaya bersifat unik sesuai dengan keunikan masing-masing arsitek dan tidak dapat ditiru. Seringkali istilah gaya dikacaukan atau rancu dengan istilah langgam. Langgam Sejarah = Historical Style lebih pada gaya rancangan arsitektur yang diambil atau ditiru dari rancangan-rancangan sebelumnya. Sebagai contoh, 3 langgam arsitektur yang diakui oleh dunia adalah langgam Klasik = Classic (Arsitektur Yunani dan Romawi dan turunannya), Gotik = Gothic (langgam puncak pada Abad Pertengahan = Dark Ages), dan Moderen (Modern Architecture, langgam arsitektur yang paling bertahan sampai saat ini). Contoh Style = Gaya dan Historical Style = Langgam. Gambar di samping kiri adalah rancangan arsitektur dengan Langgam (Historical Style) Arsitektur Moderen. Begitu banyak arsitek yang merancang gedung dengan menerapkan langgam yang sama namun Gaya (Style) yang muncul akan berbeda. Sebagai contoh Arsitektur Moderen dengan Style berbeda seperti yang dapat disimak pada gambar di sebelah kanan. UNITY (KESATUAN = KEKOMPAKAN) Unity = Oneness, oneness atau kesatuan = kekompakan dalam konteks arsitektur adalah the putting together things, the composing of things, the combining of things into group to which we can then attribute the quality of oneness. Secara lugas dapat diterjemahkan sebagai mempersatukan elemenelemen dengan cara mengkomposisikannya dan dengan mengkombinasikan elemen-elemen terse-but ke dalam kelompok sedemikian rupa sehingga dapat memberi attribute = ciri untuk mencapai kualitas oneness. Kata kunci untuk Unity adalah attribute, oleh karenanya tidak semua komposisi dapat menca-pai unity dengan sendirinya. Contoh rancangan-rancangan arsitektur yang memiliki Unity dapat disimak pada kedua gambar di samping kiri dan bawah. Halaman 2 dari 5

Pemberian atribut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui pengulangan elemen yang sama di tempat berbeda pada suatu ran-cangan, menyamakan bentuk dasar suatu ran-cangan, pengulangan warna di tempat berbeda pada suatu rancangan, dan seterusnya. SKALA Terdapat 2 jenis skala yang dikenal dalam arsitektur. Pertama adalah skala sebagai instru-men pengukuran sebenarnya, dan kedua adalah skala pengukuran ruang seringkali disebut sebagai skala ruang yang berdasarkan pada size interpretation. Skala 1 adalah instrumen pengukuran yang hasilnya dinyatakan dalam cm, inch, kg, atau satuan lain yang sesuai dengan apa yang diukur. Gambar berskala adalah gambar yang memiliki suatu dimensi yang dinyatakan (direpresentasikan) dalam dimensi lain. Sebagai contoh gambar berskala 1 : 100, artinya dimensi panjang yang berukuran 100 cm = 1 m (ukuran sebenarnya) dinyatakan dalam 1 cm. Skala 2, terdapat 4 jenis skala yang berdasarkan pada size interpretation dalam bidang arsitektur yaitu: True atau Natural Scale = Skala Natural/ Normal Sebutan bagi skala gedung atau rancangan arsitektur yang memiliki ukuran yang memang sudah diduga atau dapat diduga oleh para pengguna dan/ atau pengamat. Pada umumnya rancangan arsitektur rumah tinggal menerapkan skala ini seperti halnya Villa Savoye rancangan Le Corbusier di samping ini. Intimate Scale = Skala Intim, adalah sebutan bagi skala gedung atau rancangan arsitektur yang memiliki ukuran sedikit lebih kecil (slightly smaller) daripada ukuran yang diharapkan atau telah diduga sebelumnya oleh para pengguna dan/ atau pengamat. Skala ini, sama halnya dengan skala natu-ral, seringkali diterapkan pada rancangan-rancangan rumah tinggal yang arsiteknya ingin memberikan kesan pada rancangan-nya sebagai sebuah cozy shelter (pelin-dung yang nyaman). Penerapan skala ini bertujuan untuk memberikan perasaan menyenangkan dan ringan serta mudah bagi para pengguna dan/ atau pengamat, dan mereka dapat merasakan bahwa lingkungannya tersebut telah dipersiapkan untuk mudah dikendalikan Halaman 3 dari 5

(manageable) sedemikian rupa sehingga mereka dapat merasa santai atau rileks. Monumental Scale = Heroic Scale = Skala Monumental, kebalikan dari Skala Intim skala ini adalah sebutan bagi skala gedung atau rancangan arsitektur yang seluruh bagiannya memiliki ukuran yang lebih besar dari yang secara normal diharapkaan atau diduga oleh penglihatan si pengguna dan/ atau pengamat. Rancangan berskala monumental ini harus ditangani secara hati-hati, karena kebalikan dari rancangan berskala intim yang cenderung akan memperbesar ego si pengguna dan/ atau pengamat, rancangan berskala monumental cenderung akan membenamkan ego si pengguna dan/ atau si pengamat. Perancang yang menerapkan skala ini pada rancangannya, ingin memberikan impresi kepada para pengguna dan/ atau pengamat perasaan yang merupakan perpaduan antara kekaguman dan rasa takut akan tetapi bukan sensasi yang menimbulkan tekanan atau ketakutan, seperti halnya apabila mereka merasakan smallness (kecil) dan fragility (kerapuhan) pada diri mereka secara berlebihan. Salah satu contoh rancangan terbaik dari rancangan yang menerapkan skala monumental ini adalah The Lincoln Memorial in Washington, D.C. di bawah ini. Rancangan tersebut memberi sensasi berupa impresi dan tidak menimbulkan depresi, sebaliknya memberikan perasaan bangga yang membuncah pada si pengguna dan/ atau si pengamat. Front of the Lincoln Memorial. The Lincoln Memorial in Washington, D.C., was completed in 1922. Visitors enter the memorial through a huge doorway, which leads to the main room containing a statue of President Abraham Lincoln. Brand X Pictures/PictureQuest. Microsoft Encarta 2009. 1993-2008 Microsoft Cor-poration. All rights reserved. Shock Scale = Skala Shok, di antara keempatnya merupakan skala yang paling jarang diterapkan pada suatu rancangan. Skala ini adalah sebutan bagi skala gedung atau rancangan arsitektur bahkan rancangan apapun yang memiliki ukuran yang tidak biasa, jauh di atas skala monumental atau jauh di bawah skala intim, yang memiliki kekuatan untuk menarik perhatian para pengguna dan/ atau pengamat. Kita akan exclaim atau bereaksi dengan teriakan suka cita atau sebaliknya apabila melihat miniatur lokomotif, miniatur menara Eiffel, bahkan terhadap boneka Micky Mouse setinggi 150 m pada suatu Halaman 4 dari 5

pertunjukan parade. Karena kita menyukai sensasi (freak) tersebut karena kita pun menikmati rasa terkejut atas kehadiran benda-benda tersebut di atas. Skala Shock ini tentunya dapat diterapkan pada rancangan-rancangan apabila sang arsitek ingin memberikan impresi mengejutkan dan menyenangkan sede-mikian rupa sehingga para pengguna dan/ atau pengamat dapat having fun = bersenang-senang. Contoh contoh di atas mungkin tidak terlalu tepat apabila dikatakan sebagai rancangan rancangan berskala shock, namun demikian sensasi menyenang kan yang ditimbulkan oleh rancangan tersebut mungkin dapat merepresen tasikan impresi skala shock yang dimaksud di atas. Halaman 5 dari 5