BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dapat dikatakan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh peran karyawan, apalagi jika karyawan tersebut mendapatkan kepuasan kerja yang memuaskan maka para karyawan bersemangat bekerja yang tentu berdampak positif bagi perusahaan. Oleh karena itu tentu ada faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang menjadikan semangat para karyawan untuk bekerja. Dalam persaingan dunia kerja saat ini, perusahaan sangat membutuhkan orang yang bisa berfikir maju, inovatif, bahkan mampu berkarya dengan baik dalam kemajuan jaman. Maka dari itu berbagai perusahaan meningkatkan kinerja para karyawannya untuk mencapai sebuah tujuan dari perusahaan itu sendiri. Kinerja karyawan meningkat salah satu faktor, yaitu kepuasan kerja yang dimiliki oleh para karyawannya terpenuhi oleh perusahaan yang ditempati. Kompensasi berperan penting dalam kepuasan kerja karyawan itu sendiri. Karena kompensasi itu sendiri adalah sebagai bentuk nilai balas jasa atas apa yang telah dilakukan oleh karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi harus diberikan secara adil dan merata kepada karyawan perusahaan sesuai dengan prestasinya, menurut Vonny (2016:408). Pemberian kompensasi pada karyawan dinilai sebagai suatu upaya penting yang dapat dilakukan oleh perusahaan juga untuk memberikan kepuasan kerja bagi
karyawannya. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan, menurut Vonny (dalam Hasibuan, 2012). Pentingnya fasilitas kerja yang memadai akan berdampak positif pada proses kerja karyawan untuk perusahaan tersebut. Fasilitas kerja bermacam macam seperti gedung, peralatan kerja, perlengkapan kerja, maupun ruangan untuk bekerja. Yang dimana perusahaan mempersiapkannya untuk para karyawan sehingga terciptanya kepuasan kerja para karyawan perusahaan. Menurut Vonny (dalam Bary, 2002) fasilitas kerja adalah sebagai sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali. Pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu para pegawai atau para karyawannya merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan karyawan yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimal. Pengembangan karir kegiatan yang tersusun secara formal untuk meningkatkan kepuasan kerja karayawan. Pengembangan karir suatu kondisi yang menunjukan adanya peningkatanpeningkatan status dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan oleh organisasi yang bersangkutan, menurut Vonny (dalam martotyo, 2000:78). Lingkungan kerja adalah kondisi sekitar ruang lingkup pekerjaan, misalnya seperti teman kerja yang dimana dapat mempengearuhi kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik akan berdampak baik bagi kepuasan kerja karyawannya kepada perusahaan, namun sebaliknya jika lingkungan yang kurang baik akan
berpengaruh kurang baik pula bagi kepuasan karyawannya dan tentunya akan berdampak negative untuk perusahaan. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia berdiri pada tanggal 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2015 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI ini, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia. Pengguna jasa AirNav adalah Airline atau Maskapai Penerbangan yang melakukan perjalan udara di wilayah udara Indonesia baik itu penerbangan domestik maupun internasional.airnav sendiri merupakan badan usaha milik negara satusatunya yang mengelola jasa pelayanan navigasi penerbangan Seiring dengan berdirinya Perum LPPNPI Airnav Indonesia yang baru 4 (empat) tahun berdiri yang dibilang masih baru sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), maka perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memberikan jasa pelayan navigasi penerbangan terutama Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang, karena perusahaan yang baru saja berdiri tentunya banyak yang perlu di tingkatkan perusahaan terutama kepuasan karyawannya melalui keluhan keluhan karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang melalui wawancara langsung ke karyawan untuk mengumpulkan data keluhan berikut adalah data keluhan yang di dapat.
TABEL 1.1 REKAPITULASI HASIL PRASURVEI PERUM LPPNPI AIRNAV INDONESIA CABANG PRATAMA SEMARANG NO RESPONDEN KELUHAN VARIABEL 1 - Ruangan yang sempit 2 - Peralatan kantor kondisi mulai buruk - Gaji masih kurang sesuai 3 - Gaji kurang - Ruangan kurang nyaman 4 - Kurangnya gaji yang diterima - Ruangan sempit 5 - Fasilitas karyawan kurang - Gaji yang saya rasa kurang 6 - Gaji kurang - Lingkungan kerja perlu perbaikan 7 - Fasilitas penunjang kerja mulai memburuk - pola karir kurang - teman kerja kadang bikin males kerja kurang mendukung 8 - Fasilitas kondisi menurun untuk penunjang saat bekerja - Pola karir minus 9 - Fasilitas karyawan kurang - Pimpinan kurang memahami karyawannya - Gaji tidak sesuai dengan resiko 10 - Pendapatan gaji,tunjangan,dll kurang memuaskan - Fasilitasnya juga masih kurang 11 - Tidak adanya penambahan bonus - System kepegawainnya dalam pola karir hampir tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan 12 - Kinerja,promosi,assessment kurang jelas dan kurang transparan - Gaji/trace home pay amat sangat kurang - (Kompensasi) 13 - Jenjang karir kurang dan harus di perbaiki - Peralatan kerja rata-rata sudah usang bahkan ada yang rusak - Gaji sangat kurang 14 - Kurangnya komunikasi dalam sistem rotasi/mutasi karyawan operasional 15 - Gaji tidak sesuai dengan kenaikan kebutuhan dan kemahalan kebutuhan ekonomi (kompensasi)
Sumber : data yang sudah di rekapitulasi oktober 2016 Tabel 1.1 merupakan rekapitulasi keluhan dari pertanyaan tebuka yang ditujukan kepada 15 responden pada karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang. Dan dari data tabel 1.1 disimpulkan seperti pada tabel 1.2 di bawah ini. TABEL 1.2 Data prasurvei yang sudah diolah No. Keterangan Indikator Responden Jumlah Keluhan 1. Lingkungan kerja 15 6 2. Kompensasi 15 10 3. Fasilitas kerja 15 7 4. Karir 15 6 Sumber : data keluhan yang telah diolah oktober 2016 Dari data tabel 1.2 diatas menunjukan beberapa keluhan yang diambil dari wawancara langsung dari 15 responden seperti lingkungan kerja,kompensasi,fasilitas kerja, dan karir. Keluhan tertinggi pertama terdapat pada kompensasi sebanyak 10, kedua adalah fasilitas kerja sebanyak 7 responden, ketiga adalah lingkungan kerja dan karir sebanyak 6 responden. Tentunya maka perusahaan perlu membenahi untuk kepuasan kerja karyawan agar optimalnya karyawan bekerja untuk perusahaan. Dari data tabel 1.2 menunjukan cukup banyak keluhan yang didapat dari para karyawan dan hal tersebut berdampak negatif pada karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang yaitu terjadi peningkatan karyawan yang terlambat berikut adalah tabel 1.3 data rekapitulasi karyawan yang terlambat.
TABEL 1.3 Data Rekapitulasi Karyawan yang Terlambat Tahun 2016 BULAN Terlambat JANUARI 0 FEBRUARI 1 MARET 2 APRIL 0 MEI 0 JUNI 1 JULI 3 AGUSTUS 5 SEPTEMBER 6 Sumber : Staff Administrasi Perum LPPNPI Airnav Semarang Dapat dilihat dari tabel rekapitulasi absensi karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang tahun 2016 diatas pada bulan bulan terakhir terjadi peningkatan karyawan yang terlambat dan berakibat karyawan yang terlambat tidak mendapatkan uang makan sebesar Rp. 30.000/hari, dan terlambatnya karyawan dapat merugikan karyawan yang terkena sift, hal ini biasanya terjadi pada karyawan yang sift pagi. Sift pagi bekerja di mulai pada waktu 06.00-14.00 WIB dan untuk sift siang pada waktu 14.00-21.00 jika yang sift siang terlambat dating pada waktu 14.30, maka yang sift pagi harus menghandle terlebih dahulu sampai yang sift siang datang.
Maka dapat disimpulkan adanya masalah pada kepuasan kerja karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang. Dapat diangkat menjadi sebuah penelitian : Pengaruh Kompensasi, Fasilitas Kerja, Pengembangan Karir, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang). 1.2 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang diatas, Adanya ketidakpuasan pada karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang maka terdapat rumusan masalah yang akan diteliti sehingga nantinya akan meningkatkan kepuasan kerja di Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang dalam penelitian ini, adalah bagaimana cara mengurangi jumlah keluhan tersebut. Dengan demikian pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh faktor kompensasi terhadap Kepuasan kerja karyawan di Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang? 2. Bagaimana pengaruh faktor Fasilitas kerja terhadap Kepuasan kerja karyawan di Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang? 3. Bagaimana pengaruh faktor Pengembangan Karir terhadap Kepuasan kerja karyawan di Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang? 4. Bagaimana pengaruh faktor Lingkungan kerja terhadap Kepuasan kerja karyawan di Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang?
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Berdasarkan dari latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang 2. Menganalisis pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang 3. Menganalisis pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang 4. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Perum LPPNPI Airnav Indonesia Cabang Pratama Semarang. 2. Kegunaan penelitian a. Aspek teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penambahan atau masukan baru bagi bidang MSDM. Mengembangkan dan memperkuat penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Menambah informasi dan sumber referensi bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan, khusunya yang sedang atau akan mengadakan penelitian lebih lanjut. b. Aspek praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang ada dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang MSDM khususnya tentang perilaku SDM, disamping itu penulis diharapkan mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah. Bagi pihak lain Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang berminat di bidang MSDM.