BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Prosedur pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah 1. Data perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 45 2. Data perusahaan yang tidak dapat diolah (27) Data perusahaan yang diolah 18 Sumber : Data sekunder yang diolah 2014 Dari 45 data perusahaan yang memenuhi kriteria sampel, terdapat 18 data perusahaan yang tidak dapat diolah, sehingga data yang diolah dalam penelitian ini adalah 54 sampel. 48
49 B. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 54 sampel. Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MVA 54 3604637000000 69572223430000 24225578090877.32 18811488543346.110 ROE 54.0394 1.1313.263069.1866514 NPM 54.0407.4254.196095.0913232 EPS 54 62.3385 3052.5558 710.336661 629.5800844 EVA 54 74117621793 29444745840701 4465691047846.69 6841300916420.141 Valid N 54 (listwise) Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 22.0 Dari output statistik deskriptif pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa : 1. N = 54 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 54 sampel yang terdiri 18 perusahaan yang dijadikan selama 3 tahun yang terdiri dari data variabel Return on equity, Net profit margin, Earning per share Economic value added dan Market value added.
50 2. Return on equity mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0.263069 dan nilai standar deviasi sebesar 0.1866514. Return on equity minimum sebesar 0.0394 yaitu pada PT. Indosat Tbk. Return on equity maksimum sebesar 1.1313yaitu pada PT. Unilever Indonesia Tbk. 3. Net profit margin mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0.196095 dan nilai standar deviasi sebesar 0.0913232. Net profit margin minimum sebesar 0.0407yaitu pada PT. Timah Tbk. Net profit margin maksimum sebesar 0.4254yaitu pada PT. Bank Central Asia Tbk. 4. Earning per share mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 710.336661 dan nilai standar deviasi sebesar 629.5800844. Earning per share minimum sebesar 62.3385 yaitu pada PT. Timah Tbk. Earning per share maksimum sebesar 3052.5558 yaitu pada PT. Indosat Tbk. 5. Economic value added mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 4465691047846.69 dan standar deviasi sebesar 6841300916420.141. Economic value added minimum sebesar 74117621793 yaitu pada PT. Timah Tbk. Economic value added maksimum sebesar 29444745840701 yaitu pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 6. Market Value Added mempunyai mean atau nilai rata sebesar 24225578090877.32 dan standar deviasi sebesar 18811488543346.110 Market Value Added minimum sebesar 3604637000000 yaitu pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Market Value Added maksimum sebesar 69572223430000 yaitu pada PT. Astra International Tbk.
51 2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas data Uji data dilakukan dengan analisa One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: 1) Ho: Data residual berdistribusi normal 2) Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : 1) Nilai Asym.Sig. (2-tailed) = lebih dari 0.05 maka data berdistribusi normal. 2) Nilai Asym.Sig. (2-tailed) = Kurang dari 0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 54 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.44933120 Most Extreme Differences Absolute.109 Positive.109 Negative -.075 Test Statistic.109 Asymp. Sig. (2-tailed).162 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
52 Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) nya sebesar 0,162 atau nilai lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada penilaian ini berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal. b) Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Metode untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari Tolerance Value (TOL) atau Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai TOL adalah 0.10 dan batas VIF adalah 10. Apabila TOL kurang dari 0.10 atau nilai VIF lebih dari 10 maka dapat disimpulkan terjadi multikoloniaritas. Tabel 4.4 Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF ROE.651 1.536 NPM.657 1.522 EPS.877 1.141 EVA.858 1.165 a. Dependent Variable: MVA
53 Dari hasil pengujian dan tabel 4.4, terlihat bahwa : 1) Variabel ROE (Return on equity) tidak ditemukan masalah multikolonearitas, karena angka tolerance sebesar 0.651 dan angka VIF sebesar 1.536 atau 1.536 <10. 2) Variabel NPM (Net Profit Margin) tidak ditemukan masalah multikolonearitas, karena angka tolerance sebesar 0.657 dan angka VIF sebesar 1.522 atau 1.522<10. 3) Variabel EPS (Earning Per Share) Pendanaan tidak ditemukan masalah multikolonearitas karena angka toletance sebesar 0.877 dan angka VIF sebesar 1.141 atau 1.141<10. 4) Variabel EVA (Economic Value Added)tidak ditemukan masalah multikoloneritas karena angka tolerance sebesar 0.858 dan angka VIF sebesar 1.165 atau 1.165<10. c) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya pronlem autokorelasi.model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi yang memenuhi syarat du < d < 4 du dengan menggunakan Durbin-Watson.
54 Tabel 4.5 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.868 a.753.733.46731 1.771 a. Predictors: (Constant), EVA, EPS, NPM, ROE b. Dependent Variable: MVA Nilai DW (d) sebesar 1,771 dibandingkan dengan nilai tabel durbinwatson dengan nilai signifikasi 5%, jumlah sampel 54 (N) dan jumlah variabel 4 (k=4), maka diperoleh nilai du 1,724. hasil perbandingan menunjukan nilai dw 1.771 lebih besar dari du yakni sebesar 1,730 dan lebih kecil dari (4-du) 4-1,724 = 2,276, sehingga memenuhi syarat du < d < 4 - du. sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual. d) Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi memiliki ketidaksamaan varians dari resiudal. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan metode grafik scatterplots.
55 GAMBAR 4.1 Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi layak dipakai, maka disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedastisitas. 3. Uji Hipotesis a) Uji Signifikan Simultan ANOVA (Uji F) Uji Kesesuaian model digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 5%. Apabila tingkat signifikansi uji F < 5%, maka terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikansi uji F > 5%, maka tidak
56 terdapat pengaruh yang dignifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 32.611 4 8.153 37.333.000 b Residual 10.701 49.218 Total 43.312 53 a. Dependent Variable: MVA b. Predictors: (Constant), EVA, EPS, NPM, ROE Dari pengujian regresi pada tabel 4.6 diperoleh F hitung 37.333 dengan probabilitas sebesar 0,000. Karena probibalitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat diartikan bahwa Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share dan Economic Value Added secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap Market Value Added secara signifikan. b) Uji Parameter Individual (Uji t) Uji T (T-test) bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independen dan variable kontrol secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen yang dimasukkan dalam model dengan signifikan 5%.
57 Tabel 4.7 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 14.460 1.405 10.293.000 ROE -.723.135 -.473-5.372.000 NPM -.031.143 -.019 -.216.830 EPS.315.078.307 4.046.000 EVA.462.042.837 10.922.000 a. Dependent Variable: MVA Untuk menguji hasil yang didapat dari persamaan regresi linear, maka dilakukan uji t. Jika statistik T tabel T hitung T tabel maka Ho diterima dan jika statistik T hitung > T tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh untuk : 1. Koefisien Return on Equity memiliki nilai t hitung sebesar -5.372 < 2,0049 t tabel dengan signifikasi sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Dengan kata lain Return on Equity (X 1 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Market Value Added (Y). 2. Koefisien Net Profit Margin memiliki nilai t hitung sebesar -.216 < 2,0049 t tabel dengan signifikasi sebesar 0.830 berati lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Dengan kata lain Net Profit Margin (X 2 ) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Market Value Added (Y).
58 3. Koefisien Earning Per Share memiliki nilai t hitung sebesar 4.046 > 2,0049 t tabel dengan signifikasi sebesar 0.000 berati lebih besar dari 0,05, maka Ho ditolak. Dengan kata lain Earning Per Share (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Market Value added (Y). 4. Koefisien Economic Value Added memiliki nilai t hitung sebesar 10.922 > 2,0049 t tabel dengan signifikasi sebesar 0,000 berati lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Dengan kata lain Economic Value Added (X 4 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Market Value added (Y). 4. Analisa Regresi Berganda a. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.8 Variables Entered/Removed a Variables Variables Model Entered Removed Method 1 EVA, EPS, NPM, ROE b. Enter a. Dependent Variable: MVA b. All requested variables entered. Dari tabel Variables Entered/Removed menunjukkan bahwa semua variable bebas dimasukkan dan tidak ada yang dikeluarkan.
59 Tabel 4.9 Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.868 a.753.733.46731 1.771 a. Predictors: (Constant), EVA, EPS, NPM, ROE b. Dependent Variable: LMVA Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau Adjusted R Square adalah 0.733 atau 73,3% artinya pengaruh Return on equity, Net profit margin, Earning per share dan Economic value added terhadap Market Value Added sebesar 73,3% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (Return on equity, Net profit margin, Earning per share dan Economic value added) mampu menjelaskan sebesar 73,3% variasi variabel dependen (Market Value Added). Sedangkan sisanya yaitu (100%-73,3% = 26,7%) dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Model penelitian ini, angka koefisien korelasi (R) pada tabel 4.9 sebesar 0,868 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah tinggi, karena memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,5 mendekati nilai 1.
60 Dari tabel 4.9 dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut : Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 Y = 14.460-0.723-0.031+ 0.315+ 0.462 Keterangan : Y = Market Value Added α = Konstanta β1-β4 = Koefisien Regresi X1 = Return On Equity X2 = Earning Per Share X3 = Net Profit Margin X4 = Economic Value Added Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 14.460 ; artinya jika ROE (Return On Equity) (X 1 ), NPM (Net Profit Margin) (X 2 ), EPS ( Earning Per Share) (X 3 ), dan EVA (Economic Value Added) (X 4 ) nilainya 0, maka MVA (Market Value Added) (Y) nilainya adalah 14.460. b. Koefisien regresi ROE (Return On Equity) (X 1 ) sebesar -0.723 pada variabel Return On Equity terdapat hubungan Negatif dengan Market Value
61 Added. Hal ini menunjukkan setiap penurunan 1 persen dari Return On Equity akan menyebabkan kenaikan Market Value Added yang diterima sebesar nilai koefisiennya. c. Koefisien regresi Net Profit Margin (X 2 ) sebesar -.031 pada variabel Net Profit Margin terdapat hubungan negatif dengan Market Value Added. Hal ini menunjukkan setiap penurunan 1 persen dari Net Profit Margin akan menyebabkan kenaikan Market Value Added. yang diterima sebesar nilai koefisiennya. d. Koefisien regresi EPS (Earning Per Share) (X 3 ) sebesar 0.315 pada variabel Earning Per Share terdapat hubungan positif dengan Market Value Added. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Earning Per Share akan menyebabkan kenaikan Market Value Added yang diterima sebesar nilai koefisiennya. e. Koefisien regresi EVA (Economic Value Added) (X 4 ) sebesar 0.462 pada variabel Economic Value Added terdapat hubungan positif dengan Market Value Added. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Economic Value Added akan menyebabkan kenaikan Market Value Added yang diterima sebesar nilai koefisiennya.
62 C. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share dan Economic Value Added berpengaruh terhadap Market Value Added return. Hal ini didasarkan pada tabel 4.6 dimana nila F hitung sebesar 37.333 dengan nilai sig sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05. hal ini menunjukkan bahwa variabel Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share dan Economic Value Added berpengaruh secara bersama-sama terhadap Market Value Added. 1. Pengaruh Return On Equity Terhadap Market Value Added Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui bahwa pengungkapan Return On Equity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Market Value Added. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang merupakan pengujian Return On Equity berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Market Value Added diterima. Return On Equity memiliki pengaruh negatif terhadap Market Value Added sehingga semakin tinggi nilai ROE di perusahaan akan menurunkan nilai MVA dalam perusahaan. Hal ini kontradiktif dengan penelitian Lila Equilibrilla (2008), Rina ulfayani (2008) dan Eka Setiawati (2009). Hal ini di sebabkan oleh nilai ROE setiap perusahaan itu pasti berbeda-beda dan perusahaan yang diteliti yang menyebabkan perbedaan yang sangat berbeda karena Semakin tinggi nilai rasio perusahaan maka semakin baik posisi perusahaan semakin kuat.
63 2. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Market Value Added Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui Net Profit Margin memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Market Value Adde. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) yang merupakan pengujian Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Market Value Added ditolak. Net Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap Market Value Added alasannya karena didalam perusahaan tersebut akan berusaha maksimal Net Profit Margin untuk meningkatkan Market Value Added perusahaan tersebut. Secara Teori Rasio ini menujukan seberapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba bersih yang tinggi. 3. Pengaruh Struktur Earning Per Share Terhadap Market Value Added Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui bahwa Earning Per Share memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Market Value Added. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) yang merupakan pengujian Earning Per Share berpengaruh positif terhadap Market Value Added diterima. Earning Per Share memiliki pengaruh terhadap Market Value added karena Earning Per Share akan menarik investor untuk membeli saham dalam perusahaan dan mengharapkan keuntungan yang besar dari per lebar sahamnya. Hal ini kontradiktif dengan penelitian Lila Equilibrilla (2008).
64 Secara Teori, Earning Per Share adalah laba bersih setelah bunga dan pajak yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Rasio yang menunjukan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham dalam satu periode. Semakin tinggi EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham. 4. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Market Value Added Berdasarkan pengujian tabel 4.7 diketahui bahwa Economic Value Added memiliki pengaruh Positif dan signifikan terhadap Market Value added. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) yang merupakan pengujian Economic Value Added berpengaruh positif terhadap Market Value Added diterima. Alasannya Economic Value Added suatu Perusahaan akan menaikan Market Value Added suatu Perusahaan. Hal ini kontradiktif dengan penelitian Lila Equilibrilla (2008), tetapi konsisten dengan Rina Ulfayani (2008). Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari Economic Value Added akan menyebabkan kenaikan Market Value Added yang diterima sebesar nilai koefisiennya.
65 TABEL 4.10 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Kesimpulan H1 Return On Equity berpengaruh Negatif terhadap Market Value Added Diterima H2 Net Profit Margin Market Value Added berpengaruh positif terhadap Ditolak H3 Eaning Per Share Market Value Added berpengaruh positif terhadap Diterima H4 Economic Value Added berpengaruh positif terhadap Market Value Added Diterima