BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan (Edi dan Bobihoe, 2010) dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik dan Pupuk Sintesis (Anorganik) Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanah, air atau daun dengan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

TINJAUAN PUSTAKA. antara lain kemantapan agregat yang rendah sehingga tanah mudah padat,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Ampas Aren. tanaman jagung manis. Analisis kompos ampas aren yang diamati yakni ph,

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA Botani

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. jerami padi dan feses sapi perah dengan berbagai tingkat nisbah C/N disajikan pada

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Selada Selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan (Edi dan Bobihoe, 2010) dan dapat dibudidayakan di dataran tinggi maupun dataran rendah. Selada tumbuh optimum pada suhu udara antara 15 20 0 C. Namun, tumbuh baik pada dataran tinggi dan lembab (Rubatzky dan Yamaguci, 1998). Awal pengolahan tanah pada penanaman selada memerlukan pupuk kandang sekitar 10 15 ton/ha (Rukmana, 2007) dengan rekomendasi pada tanaman selada membutuhkan pupuk N setara 200 kg N ha -1, P 2 O 5 Setara 100 kg ha -1, dan K 2 O setara 100 kg ha -1 (Liu, dkk., 2014). Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung varietasnya. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20-25 cm dan lebar 15 cm (Wicaksono, 2008) dengan tinggi tanaman selada berkisar antara 20-30 cm (Saparinto, 2013). Klasfikasi tanaman selada adalah sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asterales : Asteraceae : Lactuca Species : Lactuca sativa L (Saparinto, 2013).

6 2.2. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik merupakan jenis pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia dan memiliki kadar hara yang tinggi (Lingga dan Marsono, 2007). Kadar hara yang tinggi menjadi alasan penggunaan pupuk kimia lebih cepat diserap tanaman (Sanchez, 1997). Pupuk anorganik dalam jangka pendek sangat diperlukan untuk merangsang awal pertumbuhan tanaman (Liu dkk., 2014), karena beberapa jenis tanah sering terjadi defisiensi unsur hara nitrogen (N) dan fosfor (P) (Ofori dan Safo, 1996). Pupuk anorganik sering digunakan karena mudah diabsorpsi tanaman (Liu dkk., 2014). Namun, pamanfaatan dalam jangka panjang sangat memerlukan pupuk organik (Sanchez, 1997). Kelemahan penggunaan pupuk anorganik selain merusak sifat-sifat tanah juga harganya relatif mahal (Altieri, 2000). Nitrogen berperan dalam merangsang pertumbuhan vegetatif (He dkk., 2004). Nitrogen dalam jumlah yang cukup berperan dalam mempercepat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan berat segar, khususnya batang dan daun (Lingga dan Marsono, 2007), karena unsur N membantu terjadinya pembelahan, perpanjangan dan diferensiasi sel karena memanfaatkan hasil fotosintesis (Lakitan, 2004). Salah satu jenis pupuk kimia yang mengandung N adalah urea. Urea CO(NH 2 ) 2 merupakan pupuk anorganik tunggal yang memiliki kandungan 45-46% N sehingga sangat cukup dalam menyediakan unsur hara (Silva dan Uchida, 2000). Kelemahan dari kandungan N yang tinggi yaitu apabila dalam proses penyerapan nitrat pada unsur hara nitrogen didalam tanah tidak diserap seluruhnya oleh akar maka unsur hara nitrogen tersebut terbawa dan mengalami pencucian tanah oleh air (Temme

7 dkk., 2009). Ketersedian unsur hara yang kurang akan berdampak pada serapan hara pada tanaman (Agustina, 2004) Fosfor merupakan salah satu element penting setelah N dan ketersediaanya terbatas dibeberapa daerah didunia (Kogbe dan Addiran, 2003). Fungsi fosfor pada tanaman adalah mendorong pertumbuhan tunas dan akar tanaman (Barus dkk., 2014). Unsur fosfor membantu dalam penyimpanan dan pemindahan energi hasil fotosintesis (Leiwakabessy, 2003). Fosfat membantu dalam menyusun ATP (adenosin trifosfat) sebagai proses penyimpanan dan transfer energi sehingga meningkatkan produksi tanaman (He dkk., 2004). Salah satu contoh penyediaan pupuk kimia P adalah TSP (Solaeman, 2008), TSP (triple superphospat) merupakan pupuk kimia tunggal yang memiliki kandungan 44-52% P 2 O 5 dan merupakan jenis pupuk penyedia P yang siap diserap tanaman (Husein dkk., 1998) 2.3. Pupuk Organik Pupuk organik terdapat beberapa jenis, yaitu pupuk kandang, pupuk hijau, bokashi, dan kompos (Purwendro dan Hidayat, 2007). Pupuk organik berpotensi besar menggantikan pupuk anorganik (Bertham, 2002). Pupuk organik memiliki kelebihan dalam menambah unsur hara makro dan hara mikro yang ada didalam tanah (Zahrah, 2011). Selain itu, juga berperan penting sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan (Supartha, dkk., 2012). Kesuburan tanah menjadikan pertumbuhan tanah dengan pupuk organik lebih baik dibanding pupuk anorganik (Hanum, 2013). Pupuk organik yang ditingkatkan nutrisi haranya mampu menyediakan kebutuhan unsur

8 hara bagi tanaman (Makinde dkk., 2011). Oleh karena itu, kualitas pupuk organik bergantung dari bahan baku atau proses dekomposisi (Pramaswari dkk., 2011). Pupuk kandang berasal dari kandang ternak baik berupa kotoran padat, urine, dan bercampur dari sisa makanannya (Lingga dan Marsono, 2007). Pupuk kandang mengandung N 2,04% (Syukur dan Indah, 2006) dan P 0,25% (Suprianti dan Herlina, 2010). Pemberian pukan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikrooganisme tanah karena dapat memperbaiki rasio C/N, ph dan bahan organik total (Djukri dan Pramiadi, 2004). Selain itu, pukan mengandung asam humat dan fulfat yang membantu dalam kelarutan BP (Lukiwati dan Waluyanti, 2001). Pembuatan pupuk organik memerlukan waktu sekitar 3-4 bulan, tetapi waktu ini dapat dipercepat menjadi 4-6 minggu dengan diberinya aktivator atau bakteri pengurai sebagai katalisator (Widawati, 2005). Biodekomposer dalam proses dekomposisi pukan berperan dalam proses mobilisasi dan mineralisasi nutrisi (Manocharachy dkk., 2005). Hasil dekomposisi yang baik yaitu C/N antara 10-20 (Sutanto, 2002). Hasil dekomposisi dengan C/N yang rendah diperlukan agar unsur hara mudah diserap tanaman (Coperband, 2002). 2.4. Gamal (Gliricidia sepium) Gamal merupakan tanaman jenis legum berkayu yang dapat meningkatkan ketersediaan N tanah (Azman, 1990). ). Gamal memiliki keunggulan dibandingkan jenis tanaman legum lain karena mudah dibudidayakan (Oviyanti, dkk. 2016), pertumbuhan cepat, produksi biomassa tinggi dan berpotensi sebagai tanaman

9 konservasi (Jusuf, dkk., 2007). Selain itu, dimanfaatkan sebagai naungan, pagar, dan penanggulangan erosi (Wina dan Syahgiar, 1991). Gamal dapat menghasilkan 39 ton/tahun daun segar pada lahan seluas 1 ha (Wong, C.C., 2002). Gamal memiliki kandungan N yang cukup tinggi (3-6%) (Purwanto, 2007) dan mudah mengalami dekomposisi (Jusuf, dkk., 2007). Pupuk dari tanaman gamal dengan dosis 5-10 ton/ha dapat menggantikan 100-200 kg/ha pupuk urea (Akil et al., 2003). 2.5. Agromineral Agromineral adalah mineral yang bermanfaat bagi tanaman dan beberapa mineral tersebut mengandung nitrogen, karbon, fosfor dan kalsium (Van Straaten, 2002). Beberapa contoh mineral-mineral yang digunakan dalam pertanian dan dimanfaatkan sebagai pupuk yaitu fosfat alam (BP) dan guano (Suwarno dan Idris, 2007) Batuan fosfat (BP) dan guano merupakan bahan yang alami dan sering digunakan dalam pertanian. Batuan fosfat mengandung trikalsium fosfat (Ca 3 ) dan 12-27% P 2 O 5 (Dierolf dkk., 2001). Kelemahan pupuk fosfat alam adalah sangat lambat dalam memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman (Van Straaten, 2002) karena memiliki sifat tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam asam (Lukiwati dan Waluyanti, 2001). Guano merupakan kotoran burung atau kotoran kelelawar yang diambil dari goa alami (Shrindhi dkk., 2013) dan mengandung fosfor (P) 8-15% (Suwarno dan Idris, 2007). Namun, penambahan guano dapat meningkatkan proses vegetatif pada

10 seluruh bagian tanaman (Plaster, 2003). Guano selain mengandung P juga mengandung N antara 0,5-2% (Kotabe, 1997). Kelebihan pemupukan guano ke dalam tanah yaitu memperbaiki tekstur, kesuburan tanah dan dapat mengontrol jamur dan nematode (Shrindhi et al., 2013).