Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

Operations Management

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

ANALISIS JARINGAN DENGAN CPM (CRITICAL PATH METHOD) PADA PROSES PRODUKSI JAKET JEANS UD EDLYS

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

NETWORK (Analisa Jaringan)

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

Operations Management

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur.

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

PERENCANAAN PROYEK IT

BAB 3 METODE PENELITIAN

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

BAB II LANDASAN TEORI

JALUR KRITIS (Critical Path)

MATERI 8 MEMULAI USAHA

Bab 8 Analisis Jaringan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) GEA GEBY AURORA SYAFRIDON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

Pertemuan 5 Penjadwalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

NETWORK PLANNING. Oleh : Ir. Hartono, MT Aldin Ardian, ST, MT

ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM USAHA EFISIENSI WAKTU PRODUKSI PAKAIAN BATIK PADA BUTIK OMAHKOE BATIK DI SAMARINDA

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PERTEMUAN 9 JARINGAN KERJA (NETWORK)

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. yang diharapkan stakeholder dari proyek tersebut (Project Managemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAR CHART METHOD NETWORK ANALYSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

Transkripsi:

TEKNIK PENJADWLAN PRODUKSI GRAPPLE FOR EXCAVATOR D313 PART ATTACMENT FOR TRAKINDO DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) PADA PT. ARKHA JAYANTI PERSADA Selma Intan Praditya Sari Himawan 1), Niken Parwati 2) 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,Universitas Al Azhar Indonesia,Komplek Masjid Agung Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Email : Himawanselma@gmail.com Abstrak. Manajemen produksi memiliki 3 aspek penting dalam kegiatan-kegiatannya, yaitu: perencanaan produksi, pengendalian produksi dan pengawasan produksi. Penelitian berfokus pada aspek pengendalian produksi, tepatnya paa pembuatan jadwal produksi. PT Arkha Jayanti Persada merupakan perusahaan yang memproduksi komponen komponen alat berat dengan sistem make to order yang berarti harus selalu memenuhi keinginan konsumen, yaitu kulaitas dan ketepatan waktu. Namun, saat ini PT Arkha Jayanti Persada cukup sering mengalami keterlambatan dalam melakukan penyelesaian produk sehingga sering kali menerima komplain dari customer. Salah satu penyebab terjadinya keterlambatan penyelesaian produksi yaitu tidak adanya jadwal jadwal produksi yang menjadi patokan acuan pengerjaan. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada penelitian ini dilakukan pembuatan jadwal produksi pada salah satu produk yaitu produk Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo menggunakan alat analisis network dengan metode CPM (Critical Path Method). Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 produk Grapple for Excavator D313 Part Attachment for Trakindo membutuhkan waktu 16 jam 23 menit 2 detik atau setara dengan 3 hari kerja dengan jalur kritis produksi yaitu TW Lower, QC, SAW Lower, Lower dari SAW, Machining Lower, Machining Lower, Painting Lower, dan Assy sedangkan waktu yang disediakan customer adalah 4 hari kerja. Kata kunci: Analisis Network, Jalur Kritis, Manajemen Produksi, Metode CPM (Critical Path Method) 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT Arkha Jayanti Persada merupakan perusahaan yang memproduksi komponen-komponen alat berat dengan sistem make to order. Perusahaan make to order adalah perusahaan yang berorientasi pada keinginan konsumen. Selain kualitas produk, keinginan konsumen lain yang harus diperhatikan adalah produk selesai tepat pada waktunya. Namun, akhir-akhir ini PT Arkha Jayanti Persada sering mengalami keterlambatan dalam proses produksi. Salah satu produk yang mengalami keterlambatan adalah Grapple for Excavator D313 Part Attachment for Trakindo. Salah satu metode yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan jadwal adalah metode CPM (Critical Path Method). CPM pada dasarnya merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya produksi melalui pengurangan waktu produksi yang bersangkutan. Semakin sedikit jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah produk, semakin sedikit biaya yang diperlukan. Untuk itu, pengoptimalan ketersediaan cadangan waktu dapat menjadi solusi agar kegiatan produksi tidak terlambat. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana elemen kerja dan kurun waktu kegiatan produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo pada PT Arkha Jayanti Persada sehingga penjadwalan menggunakan metode CPM dapat dilakukan? 2. Bagaimana jalur kritis dalam proses produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo dengan waktu yang paling efesien menggunakan metode CPM? 1.3 Tujuan 1. Mengidentifikasi elemen kerja dan kurun waktu kegiatan produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo sehingga penjadwalan menggunakan metode CPM dapat C48. 1

dilakukan. 2. Mengidentifikasi jalur kritis dalam proses produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo dengan waktu penyelesaian paling efesien menggunakan metode CPM 1.4 Metodologi Penelitian Metode pengumpulan data Pada penelitian ini didukung oleh data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Data primer, data yang di perlukan dalam penelitian yaitu waktu siklus proses pengerjaan produk dan alur proses pembuatan produk yang di peroleh dari pengamatan langsung di lapangan. 2. Data sekunder, merupakan data pendukung yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah ini yaitu data yang diperoleh dari literatur. Metode pengolahan data Data primer berupa waktu siklus akan dikonversikan kedalam waktu baku dengan memperhatikan penyesuaian dan kelonggaran. Langkah selanjutnya melakukan analisa waktu baku meggunakan metode CPM. Langkah tersebut diawali dengan membuat jaringan kerja CPM, dilanjutkan dengan mengidentifkasi jalur kritis dan jalur non kritis pada jaringan, terakhir menghitung jumlah hari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan cara menjumlahkan waktu pada kegiatan kritis. 1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Metode CPM (Critical Path Methode) Metode CPM merupakan jalur tidak terputus melalui jaringan proses produksi dari awal yang mulai pada kegiatan pertama proses produksi kemudian berhenti pada kegiatan terakhir dan hanya terdiri dari kegiatan kritis. Kegiatan kritis adalah kegitan yang tidak mempunyai waktu slack (Render dan Heizer, 2004:92). Metode CPM mempunyai 2 keuntungan, pertama dengan menetapkan kegiatan kritis maka penjadwal dapat memprioritaskan sumber daya pada kegiatan kritis. Kedua, dengam menetapkan rentang waktu mulai (kelonggaran total) bagi kegiatan yang tidak kritis penjadwal mendapatkan sedikit kelonggaran dalam memulai. Bentuk node yang umum digunakan dalam diagram network adalah sebagai berikut: Nomor Kejadian Early Start Latest Start Gambar 1. Simbol Kejadian [1] Bentuk jaringan kerja diagram network secara umum dapat dilihat pada diagram gambar 2 berikut, Gambar 2. Diagram Network [2] Dimana, Lingkaran (node), mewakili sebuah kejadian atau event yang menunjukan titik mulai/ selesainya suatu kegiatan. Anak panah mewakili sebuah kegiatan (activity) yang memerlukan jangka waktu C48. tertentu. 2

Anak panah putus-putus mewakili sebuah kegiatan semu (dummy) yang tidak memerlukan jangka waktu Anak panah tebal mewakili kegiatan lintasan kritis. CPM membuat asumsi bahwa aktivitas diketahui dengan pasti sehingga hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap kegitan. Dalam CPM menggunakan beberapa istilah dalam menghitung perkiraan waktu yaitu: ES (Earliest Start) = waku mulai kegiatan paling cepat LS (Latest Start) = waktu mulai kegiatan yang paling lambat. EF (Earliest Finish) = waktu penyelesaian kegiatan yang paling cepat LF (Latest Finish) = waktu penyelesaian kegitan paling lambat S (Slack) = waktu mundur kegitan. Untuk menghitung ES dan LS dengan rumus sebagai berikut: EF = ES + t (5) LF = LS + t (6) S = LS ES atau S = LF EF (7) 2. Pembahasan Dari data yang didapat berupa waktu baku yang merupakan hasil konversi dari waktu siklus serta alur proses produksi dibuat jarungan kerja yang menjelaskan keterkaitan hubungan antar pekerjaan serta perencanaan waktu. Penyusunan jaringan kerja ini dibuat berdasarkan logika mengenai keterkaitan antar satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam menyelesaiakan proses produksi secara keseluruhan. Setelah network digambarkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan yaitu dengan mencari nilai ES (Earliest Start), nilai EF (Earliest Finish), dan terakhir adalah mencari nilai S (Slack). Gambar 3 merupakan jaringan network dari proses produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo. Gambar 3. Diagram Network Proses Produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo. [3] Tabel 1. Total Perhitungan Nilai Slack Pada Masing-Masing Kegiatan C48. 3

Early Early Latest Latest Simbol Activity Waktu Slack Start Finish Start Finish A TW Bracket Arm 12.16 0 12.16 828.08 840.23 828.08 B TW Link 24.41 0 24.41 771.6 796.04 771.6 C TW Link keong 4.89 0 4.89 93.45 98.34 93.45 D TW Upper 83.05 0 83.05 323.44 406.49 323.44 E TW lower 82.85 0 82.85 0 82.85 0 F QC 15.49 82.85 98.34 82.85 98.34 0 G SAW Upper 131.61 83.05 214.66 406.49 538.1 323.44 H SAW Lower 231.46 98.34 329.8 98.34 329.8 0 I SAW link 31.11 24.41 55.52 796.04 827.15 771.63 J SAW Bracket Arm 22.70 12.16 34.86 840.23 862.93 828.07 K L dari SAW dari SAW Upper Lower 83.59 214.66 298.25 538.1 621.6 300.93 329.8 630.73 329.8 630.7 323.44 M Machining Upper 201.22 298.25 499.4 621.68 822.91 323.43 N Machining Lower 197.73 630.73 828.46 630.73 828.46 0 O Machining Link 104.32 55.52 159.84 827.15 931.47 771.63 P Q R S T Machining Bracket Arm Machining Upper Machining Lower Machining Bracket Arm dari Machining Link 64.39 34.86 99.25 862.93 927.33 51.08 499.47 550.55 822.91 873.99 50.65 828.46 879.11 828.46 879.11 2.99 99.25 102.24 927.33 930.31 3.96 159.84 163.8 931.47 935.43 0 828.07 323.44 0 828.08 771.63 U Painting Upper 97.29 550.55 647.84 873.99 971.28 323.44 V Painting Lower 92.17 879.11 971.28 879.11 971.28 0 W Painting Bracket Arm 40.96 102.24 143.2 930.31 971.28 828.07 X Painting Link 35.84 163.8 199.64 935.43 971.28 771.63 Y Assy 11.75 971.28 983.03 971.28 983.03 0 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1, maka untuk penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan dapat ditentukan seperti yang telah diketahui bahwa pekerjaan kritis adalah pekerjaan yang mempunyai ES=LS dan EF=LF. Dari 25 pekerjaan yang termasuk kedalam pekerjaan kritis terdapat 8 pekerjaan yaitu TW Lower, QC, SAW Lower, Lower dari SAW, Machining Lower, Machining Lower, Painting Lower, dan Assembly. Berdasarkan gambar 3 (jalur kegiatan) dan tabel 1 (identifikasi kegiatan kritis), maka waktu yang dibutuhkan proses produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo adalah 983,03 menit. Total waktu produksi tersebut berasal dari total waktu aliran jalur kritis karena jumlah waktu C48. 4

tersebut memungkin semua kegiatan dapat terselesaikan meskipun membutuhkan waktu penyelesaian terbesar, namun sebenarnya waktu tersebutlah waktu yang paling optimum. 3. Simpulan 1. Pada diagram network dapat dilihat dimana urutan kegiatan produksi Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo yaitu Thermit Welding, Quality Control, Submerged Arc Welding,, Machining,, Machining,,Painting, dan Assembly. 2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 produk Grapple for Excavator D313 Part Attachement for Trakindo berdasarkan jalur kritis pada metode CPM adalah 16 jam 23 menit 2 detik atau setara dengan 3 hari kerja sedangkan waktu yang disediakan perusahaan adalah 4 hari kerja. Daftar Pustaka [1]. Render dan Heizer.2005.Manajemen Operasi Jakarta:Salemba Empat [2]. Sugiyanto,dkk.2013.Analisis Network Planning Dengan CPM (Critical Path Method) Dalam Rangka Efesiensi Waktu Biaya Proyek. e-jurnal Matriks Teknik Sipil. Vol 1. No.4.http:matriks.sipil.ft.uns.ac.id. diakses 18 maret 2016 [3]. Subagyo, Pangestu.2000.Manajemen Operasi.Yogyakarta: BPFE C48. 5