3. Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Analisis Variansi (1) OUTLINE 3/14/2012

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB 7 FLEXIBLE BUDGET (ANGGARAN LUWES)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ACTIVITY BASED COSTING

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

Penganggaran Perusahaan

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB I PENDAHULUAN. (procurement), produksi (production), penyimpanan produk selesai

Bab 17. Akuntansi dan Pelaporan Tanggung Jawab

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

2. PENYUSUNAN FIXED BUDGET DAN FLEXIBLE BUDGET 2.1 PENYUSUNAN FIXED BUDGET

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saraswati Diana Pembimbing : Haryono, SE.,MM.

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

Biaya Overhead Pabrik

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Perencanaan dan pengendalian Deskripsi Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Prepared by Yuli Kurniawati

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 6 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB VIII ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

HARGA POKOK PRODUKSI

JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PENILAIAN KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI BERDASARKAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. KHRISNA KREASI KUTA-BADUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Biaya Overhead Pabrik

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH ANGGARAN (VARIANCE ANALYSIS) DAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL-HASILNYA. Marhakim *) ABSTRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB II LANDASAN TEORI. membutuhkan informasi lengkap tentang perusahaannya, diantara informasi

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

Pert 4. Team Teaching

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Muniya Alteza

BAB II LANDASAN TEORI

RANGKUMAN Bab 18 Perhitungan Biaya Standar: Penetapan Standar dan Analisis Varians

Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan. (Chaper Report)

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta pembahasan

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Transkripsi:

BAB 11 ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS BIAYA OVERHEAD BAB 11 ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS BIAYA OVERHEAD A. ANGGARAN FLEKSIBEL 1. Karakteristik Anggaran Fleksibel Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan- perubahan biaya yang terjadi sebagai konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel (flexible budget) memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang waktu tertentu. Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual di bandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat efektivitas aktual selama periode tertentu dan bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal (original budget). 2. Bagaimana Anggaran Fleksibel Bekerja Pendekatan anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran tidak harus statis. Berdasarkan tingkat efektivitas aktual, anggaran dapat disesuaikan untuk menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi untuk aktivitas tertentu. Untuk mengilustrasikan bagaimana anggaran fleksibel berjalan, Victoria menulis laporan bagi Rick, laporan tersebut mudah disusun. Laporan tersebut menunjukkan bagaimana biaya overhead dapat diharapkan untuk berubah, tergantung pada tingkat aktivitas bulanan. Dalam rentang aktivitas 4.900 sampai 5.200 kunjungan klien, biaya overhead tetap diharapkan untuk tetap sama. Untuk biaya overhead variabel, ia mengalikan biaya-biaya per klien ($1,20 untuk perlengkapan penataan rambut, $4 untuk sambutan klien dan $0,20 untuk listrik) dengan jumlah kunjungan klien yang tepat untuk masing-masing kolom. Sebagai contoh $1,20 biaya perlengkapan penataan rambut dikalikan dengan 4.900 kunjungan klien untuk memperoleh total biaya sebesar $5.880 untuk perlengkapan penataan rambut pada tingkat aktivitas tersebut. 3. Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja Victoria menerapkan konsep penganggaran fleksibel untuk menyusun sebuah anggaran berdasarkan jumlah kunjungan klien aktual selama bulan maret. Anggaran tersebut disusun dengan mengalikan tingkat aktivitas aktual dengan rumus biaya untuk tiap-tiap kategori biaya variabel. Sebagai contoh, dengan menggunakan $1,20 per kunjungan klien, maka total biaya untuk perlengkapan penataan rambut dengan 5.200 kunjungan klien seharusnya adalah sebesar $6.240. karena biaya aktual untuk perlengkapan penataan rambut adalah $6.400, maka akan timbul varians tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar $160.

Dengan menggunakan pendekatan anggaran fleksibel, perusahaan akan mempunyai cara yang lebih baik dalam menilai apakah biaya overhead terkendali. Meskipun demikian, analisisnya tidak sederhana untuk perusahaan yang menyediakan berbagai produk dan jasa. Jumlah unit yang dihasilkan atau jasa yang diberikan mungkin bukan ukuran yang tepat bagi keseluruhan aktivitas. B. VARIANS BIAYA OVERHEAD VARIABEL 1. Jam Kerja Standar VS Aktual Sifat masalah ini paling baik di lihat melalui contoh khusus. MicroDrive Corporation adalah perusahaan pembuat motor untuk disk drive komputer presisi yang digunakan untuk aplikasi militer. Perusahaan ini menggunakan jam mesin sebagai dasar dalam anggaran fleksibelnya. Berdasarkan produksi yang dianggarkan sebesar 25.000 motor dengan standar 2 jam mesin per motor, maka tingkat aktivitas yang dianggarkan adalah sebesar 50.000 jam mesin. Akan tetapi, produksi aktual untuk tahun tersebut hanya sebesar 20.000 motor, dan 42.000 jam mesin yang baru digunakan (40.000 jam = 2 jam per motor x 20.000 motor). Dalam menyusun laporan kinerja biaya overhead untuk tahun tersebut, MicroDrive dapat menggunakan 42.000 jam mesin aktual yang digunakan selama tahun tersebut atau 40.000 jam mesin yang digunakan sesuai dengan standar. Jika jam aktual digunakan, biaya varians pengeluaran yang akan dihitung. 2. Varians Pengeluaran Rumus untuk varians pengeluaran telah diperkenalkan di bab sebelumnya,rumus tersebut adalah sebagai berikut : Varians pengeluaran biaya overhead variabel = (AH x AR) (AH x SR) Atau dalam bentuk yang difaktorkan : Varians pengeluaran biaya overhead = AH (AR SR) Keterangan : AH = jam kerja aktual AR = tarif aktual SR = tarif standar 3. Varians Efisiensi Dan Varians Pengeluaran Menginterpretasikan varians efisiensi seperti halnya varians pengeluaran biaya overhead variabe, varians efisiensi biaya overhead variabel hanya berguna jika penggerak biaya overhead variabel menggunakan jam aktual yang digunakan. Kemudian setiap kenaikan jam aktual yang digunakan

seharusnya mengakibatkan penambahan biaya overhead variabel. Varians efisiensi biaya overhead variabel adalah perkiraan dampak inefisiensi biaya overhead variabel dengan menggunakan dasar yang ada, rumus yang digunakan : Varians efisiensi biaya overhead variabel = (AH x AR) (AH x SR) Atau dalam bentuk yang difaktorkan : Varians efisiensi biaya overhead = AH (AR SR) Keterangan : AH = jam kerja aktual AR = tarif aktual SR = tarif standar 4. Penentuan Biaya Berdasarkan Aktivitas Dan Anggaran Fleksibel Dalam penentuan biaya berdasarkan aktivitas, tiap-tiap kelompok biaya overhead mempunyai ukuran aktivitas tersendiri. Pengeluaran aktual tiap-tiap kelompok tersebut dapat dievaluasi tersendiri dengan menggunakan tekhnik-tekhnik yang dibahas di bab ini. Satu-satunya perbedaan adalah rumus biaya overhead ini dinyatakan dalam bermacam-macam aktivitas yang berbeda dan tidak dinyatakan dalam unit atau ukuran umum aktivitas seperti jam kerja langsung atau jam mesin. Jika dikerjakan secara tepat, penentuan biaya berdasarkan aktivtas dapat meningkatkan kegunaan laporan kinerja biaya overhead tergantung pada seberapa cermat merancang dan membuat laporan tersebut. Secara khusus, manajer harus teliti dalam memisahkan biaya variabel dari biaya tetap dalam anggaran fleksibel. C. ANALISIS TARIF BIAYA OVERHEAD DAN BIAYA OVERHEAD TETAP 1. Anggaran Fleksibel Dan Tarif Overhead Ketika kita membicarakan tarif biaya overhead, kita akan menjelaskan bagaimana estimasi total biaya manufaktur ditentukan. Angka ini dapat diperoleh dari anggaran fleksibel. Begitu tingkat aktivitas denominator telah dipilih, anggaran fleksibel tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah total biaya overhead pada tingkat aktivtas tersebut. Kemudian biaya overhead yang ditentukan dimuka, dapat dihitung dengan menggunakan rumus dasar sebagai berikut : Tarif BOP yang ditentukan di muka = BOP anggaran fleksibel pada tingkat aktivitas denominator tingkat aktivitas denominator

Jadi, anggaran fleksibel menyediakan estiamasi biaya overhead untuk menghitung tarif biaya overhead yang ditentukan dimuka. Jadi, anggaran fleksibel berperan dalam menentukan jumlah biaya overhead tetap dan variabel yang akan dibebankan ke unit produk. 2. Pembebanan Overhead Dalam Sistem Biaya Standar Untuk memahami varians biaya overhead tetap, pertama kali diperlukan pemahaman bagaimana biaya overhead dibebankan ke barang dalam proses dalam sistem biaya standar. Ingatlah kembali bahwa kita membebankan biaya overhead variabel kedalam barang dalam proses berdasarkan jam kerja aktual. Prosedur ini sudah benar jika sesuai dengan sistem biaya normal. Tetapi kita sekarang menyesuaikan dengan sistem biaya standar. Dalam sistem ini, biaya overhead dibebankan ke barang dalam proses berdasarkan jam standar yang diperkenankan untuk output dalam periode tersebut, bukan berdasarkan jumlah jam kerja aktual. Dalam sistem biaya standar, setiap unit produk dibebankan dengan jumlah biaya overhead yang sama, tanpa memerhatikan berapa banyak waktu yang sebenarnya diperlukan unit tersebut untuk pemrosesan. 3. Varians Biaya Overhead Tetap Untuk mengilustrasikan perhitungan varians biaya overhead tetap, kita akan melihat kembali data MicroDrive Corporation. Aktivitas denominator dalam jam mesin...50.000 BOP tetap yang dianggarkan... $300.000 Bagian tetap dari tarif BOP yang ditentukan dimuka (yang sudah dihitung)...$6 per jam mesin Kita asumsikan bahwa hasil operasi aktual berikut ini dicatat untuk tahun tersebut: Jam mesin aktual... 42.000 Jam mesin standar yang diperkenankan... 40.000 BOP tetap aktual: Depresiasi... $100.000 Gaji penyelia... 172.000 Asuransi... 36.000 Total BOP tetap aktual... $308. 000

Dari data ini, dua varians dapat dihitung untuk BOP tetap varians anggaran dan varians volume. Perhaatikan dari tampilan tersebut bahwa BOP di bebankan ke barang dalam proses berdasarkan 40.000 jam standar yang diperkenankan dalam tahun tersebut bukannya berdasarkan 42.000 jam langsung aktual. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal ini menjaga biaya per unit agar tidak terpengaruh oleh berbagai perbedaan akibat efisiensi. 4. Varians Anggaran Varians anggaran (budget variance) adalah selisih diantara BOP tetap aktual selama periode tersebut dengan BOP tetap yang dianggarkan dalam anggaran fleksibel. Varians tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Varians anggaran = BOP tetap aktual anggaran BOP tetap 5. Varians Volume Varians volume (volume variance) adalah ukuran penggunaan fasilitas pabrik. Varians tersebut timbul bilamana jam standar yang diperkenankan untuk output dalam periode tersebut berbeda dengan tingkat aktivitas denominator yang sudah direncanakan pada saat periode dimulai. Varians ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Varians volume = bagian tetap dari tarif BOP yang ditentukan dimuka x jam denominator jam standar yang diperkenankan