Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2013 KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM PARAGRAF ARGUMENTATIF SISWA KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN E-JURNAL ILMIAH LINDA OKTAVIA SARI NPM

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16. menyimak LCD menjelaskan menyimak LCD 11.

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah berisikan pengetahuan bahasa dan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA TAJUK RENCANA HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

BAB VII AKSI BERSAMA MENUJU MASANGAN BEBAS NARKOBA

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

UKBM 3.3/4.3/1/3 BAHASA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB V PENUTUP. siswa kelas X SMA N 1 Pejagoan ada 3 (tiga), yaitu (1) paragraf pembuka, (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

Abstract. Pendahuluan

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KONJUNGSI INTRAKALIMAT DAN EKSTRAKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional, sebagaimana

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR. Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat Noni Febriana Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia e-mail : noniefebrian@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Air Bangis, dengan alasan saat melakukan observasi terdapat permasalahan mengenai ketidaksesuaian antara fungsi dan bentuk dalam penggunaan konjungsi sehingga terjadi ketidaktepatan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman yang terdaftar pada tahun ajaran 2009/2010, dengan jumlah siswa 75 orang yang tersebar dalam tiga kelas. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan memilih 24 siswa. Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1)membaca seluruh karangan argumentasi siswa. (2)mencatat penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa.(3)mengindentifikasikan semua fungsi konjungsi yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa. (4)mengelompokkan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa. (5)menganalisis ketepatan penggunaan konjungsi berdasarkan bentuk dan fungsi dalam karangan argumentasi siswa. (6) menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa, Pertama, dari segi bentuk konjungsi yang digunakan dalam karangan argumentasi siswa berjumlah 54 bentuk konjungsi yang terdiri atas 39 bentuk konjungsi intra-kalimat dan 15 bentuk konjungsi ekstra-kalimat yang berjenis konjungsi intratekstual. Kedua, dari segi fungsi konjungsi yang digunakan oleh siswa dalam karangan argumentasi siswa berjumlah 29 fungsi konjungsi yang terdiri atas 18 fungsi konjungsi intra-kalimat dan 11 fungsi konjungsi intra-kalimat yang berjenis konjungsi intratekstual. Kata kunci: Konjungsi, Karangan dan Argumentasi 1. Pendahuluan Melalui pelajaran bahasa Indonesia siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berbahasa yang mencakup empat aspek, yaitu kemampuan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Keempat aspek tersebut tidak akan mungkin datang secara otomatis tanpa melalui latihan yang banyak dan teratur. Dalam hal ini siswa harus giat melakukan latihan agar dapat mendayagunakan semua materi yang telah dipelajari. Oleh sebab itu, siswa sangat membutuhkan bimbingan guru di sekolah, bimbingan orang tua di rumah. Berdasarkan observasi penulis sewaktu melaksanakan praktik lapangan kependidikan (PLK) yang dimulai tanggal 15 Februari 2010, diketahui bahwa dari keempat aspek berbahasa tersebut, keterampilan menulis lebih sulit untuk dikuasai oleh siswa. Dalam kegiatan menulis siswa harus terampil menggunakan pemakaian ejaan dan penggunaan konjungsi secara tepat dalam kalimat yang dibuatnya. Dalam pembelajaran bahasa, jenis karangan ada empat macam yaitu eksposisi, narasi, deskripsi, dan argumentasi. Latihan menulis bagi siswa bisa dilakukan dengan menulis karangan argumentasi. Masing-masing karangan tersebut mempunyai tujuan yaitu: karangan eksposisi bertujuan memberikan informasi tentang suatu persoalan; karangan narasi merupakan karangan yang berisi cerita tentang kejadian yang dialami oleh tokoh; karangan deskripsi bertujuan untuk menggambarkan suatu objek; dan karangan argumentasi bertujuan agar terlihatnya bagaimana penalaran seseorang. Dengan tulisan argumentasi tersebut seseorang dapat menyatakan pendapat mengenai suatu hal dengan merangkai fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mampu mempengaruhi pembaca dengan pernyataan yang ditulisnya. Sementara itu, pentingnya penggunaan konjungsi akan berpengaruh terhadap keefektifan sebuah kalimat, kelogisan sebuah 10

kalimat, dan kejelasan makna kalimat tersebut. Seperti Contoh yang tergambar dalam kalimat berikut ini. Aku akan datang kerumahmu dan kamu yang datang ke rumahku? Pemakaian konjungtor dan yang digunakan pada contoh kalimat di atas kurang tepat, tidak efektif, tidak logis dan tidak jelas maknanya. Seharusnya konjungsi yang digunakan adalah konjungtor atau yang menyatakan pemilihan dengan keadaan sebelumnya karena kalimat Aku akan datang ke rumahmu merupakan kalimat yang menyatakan pemilihan dari kalimat kedua, sehingga menjadikan kalimat tersebut lebih efektif dan logis. Pembelajaran keterampilan menulis argumentasi tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan oleh SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sebagai satuan pembelajaran. Dalam kurikulum tersebut siswa dituntut untuk menulis karangan argumentasi menggunakan kata penghubung. Keterampilan menulis seperti menulis karangan argumentasi diajarkan di kelas X semester 2 dengan standar kompetensi mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu melaksanakan praktik lapangan kependidikan (PLK) diketahui bahwa keterampilan menulis siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman belum mencapai tujuan yang diharapkan. Kurangnya kemampuan siswa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kendala bagi siswa. Sehubungan dengan itu Akhaidiah, Dkk (1992:5) menyatakan, masalah yang sering dikemukakan dalam pembelajaran menulis adalah kurangnya kemampuan siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu penggunaan ejaan, penulisan kata serta penggunaaan konjungsi merupakan salah satu kendala dalam penulisan karangan argumentasi karena banyak siswa yang tidak tepat dalam penggunaan konjungsi tersebut. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, karena berdasarkan wawancara yang dilakukan pada pertengahan Februari dengan guru yang mengajar di sekolah tersebut, diketahui bahwa siswa kelas X masih banyak siswa yang belum bisa menempatkan pemakaian konjungsi yang tepat dalam menulis, misalnya: pemakaian konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Pada kalimat walaupun ia hanya memiliki sedikit uang dengan demikian ia merelakan separoh dari uang yang dimilikinya untuk disedekahkan konjungsi yang digunakan pada kalimat di atas adalah konjungsi dengan demikian. Dari dua kalimat contoh di atas kalimat pertama menjelaskan walaupun ia hanya memilki sedikit uang sedangkan kalimat kedua menjelaskan dengan demikian ia merelakan separoh dari uang yang dimilikinya untuk disedekahkan konjungsi yang digunakan kurang tepat seharusnya konjungsi yang digunakan adalah konjungsi akan tetapi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya karena kalimat walaupun ia hanya memiliki sedikit uang merupakan kalimat yang menyatakan pertentangan dari kalimat kedua. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2003:3), metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan prilaku yang dapat diamati. Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data-data tertulis yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan, berdasarkan data tersebut didapatkan gambaran tentang hasil kerja siswa dan kemudian diaanalis sesuai dengan hal yang diteliti. Informan penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis yang terdaftar semester II tahun ajaran 2009/2010. Jumlah siswa yang terdaftar adalah 75 orang yang terdiri atas 3 kelas X1 berjumlah 25 orang, kelas X2 berjumlah 25 orang, kelas X3 berjumlah 25 orang. Menurut Chaer (2007:42), mengumpulkan data dapat dihentikan apabila data telah memadai untuk menarik atau merumuskan suatu teori atau menjelaskan masalah yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menentukan informan dari perwakilan tiap-tiap kelas yaitu memilih 8 11

orang siswa dari masing-masing kelas, jadi jumlah keseluruhan informan penelitian adalah 24 orang. Chaer (2007:39) menyebutkan bahwa instrumen dalam kajian kualitatif ini adalah sipeneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti yang tidak berada dalam keadaaan kosong melainkan peneliti telah dibekali dengan pengetahuan dan teori yang berkenaan dengan topik penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data, diharapkan mampu menyelesaikan masalah penelitian bagaimanakah penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Tes digunakan untuk mengetahui penggunaan konjungsi intrakalimat dan ekstra-kalimat yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri I Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan menetapkan dua tema karangan argumentasi yaitu: Dampak narkoba bagi pemakai dan Dampak Kenaikan BBM bagi Masyarakat. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut. Pertama, siswa diberikan dua buah tema karangan yaitu: Dampak narkoba bagi pemakai dan Dampak Kenaikan BBM bagi Masyarakat. Dengan demikian siswa dapat memilih tema yang mereka inginkan. Kedua, menugasi siswa untuk membuat karangan argumentasi sesuai dengan tema yang dipilihnya. Ketiga, mengumpulkan semua karangan siswa kemudian diperiksa sesuai dengan hal yang diteliti yaitu penggunaan konjungsi intra-kalimat dan ekstra-kalimat khususnya berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi dalam karangan argumentasi. Data penelitian ini dianalisis dengan teknik sebagai berikut: Pertama, membaca seluruh karangan argumentasi siswa. Kedua, mencatat penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa. Ketiga, mengindentifikasikan semua fungsi konjungsi yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa. Keempat, mengelompokkan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa. Kelima, menganalisis ketepatan penggunaan konjungsi berdasarkan bentuk dan fungsi dalam karangan argumentasi siswa. Keenam, menarik kesimpulan dari hasil penelitian. 3. Hasil dan Pembahasan 1) Deskripsi Bentuk Konjungsi Secara umum deskripsi bentuk yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa berjumlah 54 bentuk konjungsi yang terdiri dari 39 konjungsi intra-kalimat dan 15 konjungsi ekstra-kalimat a) Konjungsi Intra-kalimat Bentuk konjungsi intra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siwa adalah. 1) Konjungsi dan 2) Konjungsi atau 3) Konjungsi serta 4) Konjungsi tetapi 5) Konjungsi melainkan 6) Konjungsi padahal 7) Konjungsi sedangkan 8) Konjungsi semenjak 9) Konjungsi sejak 10) Konjungsi selama 11) Konjungsi setelah 12) Konjungsi jika 13) Konjungsi kalau 14) Konjungsi bila 15) Konjungsi seandainya 16) Konjungsi andaikan 17) Konjungsi agar 18) Konjungsi supaya 19) Konjungsi biar 20) Konjungsi walaupun 12

21) Konjungsi meskipun 22) Konjungsi daripada 23) Konjungsi seperti 24) Konjungsi seolah-olah 25) Konjungsi karena b) Konjungsi Ekstra-kalimat Bentuk konjungsi ekstra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siwa adalah Konjungsi walaupun demikian 1) Konjungsi meskipun demikian 2) Konjungsi kemudian 3) Konjungsi sesudah itu 4) Konjungsi setelah itu 5) Konjungsi selain itu 6) Konjungsi sebaliknya 7) Konjungsi sesungguhnya 8) Konjungsi bahkan 9) Konjungsi malahan 10) Konjungsi akan tetapi 11) Konjungsi namun 12) Konjungsi dengan demikian 13) Konjungsi oleh karena itu 14) Konjungsi sebelum itu 2) Deskripsi Fungsi Konjungsi Fungsi konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi berjumlah 29 fungsi konjungsi yang terdiri dari 18 fungsi konjungsi intra-kalimat dan 11 fungsi konjungsi ekstrakalimat. a) Konjungsi Intra-Kalimat Fungsi konjungsi ekstra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siwa adalah. 1) Konjungsi dan berfungsi sebagai penambahan 2) Konjungsi atau berfungsi menyatakan pemilihan 3) Konjungsi serta berfungsi menyatakan berdampingan 4) Konjungsi tetapi, melainkan berfungsi perlawanan 5) Konjungsi padahal, sedangkan berfungsi menyatakan pertentangan 6) Konjungsi semenjak, sejak, selama, setelah berfungsi menyatakan waktu 7) Konjungsi jika,kalau, bila berfungsi menyatakan syarat 8) Konjungsi seandainya,andaikan berfungsi menyatakan pengandaian 9) Konjungsi agar,supaya, biar berfungsi menyatakan harapan 10) Konjungsi walaupun, meskipun berfungsi menyatakan tak bersyarat 11) Konjungsi daripada,seperti, seolah-olah, lebih. daripada berfungsi menyatakan pembanding 12) Konjungsi karena, sebab berfungsi menyatakan sebab 13) Konjungsi makanya, sehingga berfungsi menyatakan hasil 14) Konjungsi dengan berfungsi menyatakan alat 15) Konjungsi tanpa, dengan berfungsi menyatakan cara 16) Konjungsi bahwa berfungsi menyatakan pengantar obyek 17) Konjungsi yang berfungsi menyatakan atribut 18) Konjungsi tidak hanya tetapi juga, bukan hanya.melainkan juga, sedemikian rupa.sehingga, jangankan.pun, baik..maupun berfungsi menyatakan gabungan. b) Konjungsi Ekstra-kalimat Fungsi konjungsi ekstra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siwa adalah. 1) Konjungsi walaupun demikian, meskipun demikian berfungsi menyatakan pertentangan 2) Konjungsi kemudian, sesudah itu, setelah itu berfungsi menyatakan kelanjutan 3) Konjungsi selain itu berfungsi menyatakan adanya hal atau peristiwa 4) Konjungsi sebaliknya berfungsi menyatakan kebalikan 13

5) Konjungsi sesungguhnya berfungsi menyatakan keadaan sebenarnya 6) Konjungsi bahkan, malahan berfungsi menyatakan menguatkan keadaan 7) Konjungsi akan tetapi, namun berfungsi menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya 8) Konjungsi dengan demikian berfungsi menyatakan konsekuensi 9) Konjungsi oleh karena itu berfungsi menyatakan akibat 10) Konjungsi sebelum itu berfungsi menyatakan kejadian Deskripsi data pada penelitian ini akan digambarkan dalam table dibawah ini. 1) Analisis Berdasarkan Bentuk Konjungsi Analisis berdasarkan bentuk konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa terdiri atas dua bentuk yaitu, bentuk penggunaan konjungsi intra-kalimat dan bentuk penggunaan konjungsi ekstra-kalimat yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa. Bentuk penggunaan konjungsi intra-kalimat yang ditemukan pada karangan argumentasi siswa adalah konjungsi dan, atau, serta, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan, semenjak, sejak, selama, setelah, jika, kalau, bila, seandainya, andaikan, agar, supaya, biar, walaupun, meskipun, daripada, seperti, seolah-olah, karena, sebab, makanya, sehingga, dengan, tanpa, dengan, bahwa, yang, lebih...daripada, tidak hanya...tetapi juga, bukan hanya...melainkan juga, sedemikian rupa...sehingga, jangankan...pun, baik...maupun. Bentuk penggunaan konjungsi ekstra-kalimat yang ditemukan pada karangan argumentasi siswa adalah konjungsi walaupun demikian, meskipun demikian, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahkan, malahan, akan tetapi, namun, dengan demikian, oleh karena itu, sebelum itu. 2) Analisis Berdasarkan Jenis dan Fungsi Konjungsi Analisis berdasarkan jenis dan fungsi Konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa adalah jenis konjungsi intra-kalimat dan konjungsi ekstra-kalimat. a. Konjungsi Intra-kalimat Analisis penggunaan konjungsi intra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa adalah konjungsi dan, atau, serta, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan, semenjak, sejak, selama, setelah, jika, kalau, bila, seandainya, andaikan, agar, supaya, biar, walaupun, meskipun, daripada, seperti, seolah-olah, karena, sebab, makanya, sehingga, dengan, tanpa, dengan, bahwa, yang, lebih...daripada, tidak hanya...tetapi juga, bukan hanya...melainkan juga, sedemikian rupa...sehingga, jangankan...pun, baik...maupun. Berikut contoh penggunaan konjungsi intra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa. 1) Konjungsi dan Berfungsi Menyatakan Penambahan Penggunaan konjungsi dan telah digunakan sesuai dengan bentuk dan fungsinya dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa, seperti contoh berikut ini. S5 Narkotika adalah bagian dari NAPZA (narkotika, psikoptropika dan zat aditif lainnya). S12 Narkoba itu bisa merusak organ tubuh dan syaraf. Pada S5 dan S12 penggunaan konjungsi dan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan penambahan yaitu 2) Konjungsi atau Berfungsi Menyatakan Pemilihan Penggunaan konjungsi atau yang digunakan sesuai dengan bentuk dan fungsinya dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa, seperti contoh berikut ini. S17 Apabila dia tidak mendapatkan narkoba dalam satu atau dua hari maka, orang tersebut akan merasa kesakitan yang luar biasa. S10 Masyarakat yang biasanya memasak dengan kompor sekarang beralih menggunakan tungku atau kayu untuk penghenatan. 14

Pada S17 dan S10 penggunaan konjungsi atau dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pemilihan yaitu 3) Konjungsi serta Berfungsi Menyatakan Berdampingan Penggunaan konjungsi serta yang digunakan sesuai dengan bentuk dan fungsinya dalam karangan argumentasi siswa, seperti contoh berikut ini. S10 Kenaikan BBM sangat meresahkan warga karena dengan naiknya BBM maka semua kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan serta ongkos kendaraan juga naik. S10 Menurut agen minyak tanah serta rekan-rekannya mengatakan bahwa kami hanya bisa menaikkan harga minyak tanah karena minyak tersebut kami ambil dengan harga tinggi agar kami tidak mengalami kerugian Pada S10 dan S10 penggunaan konjungsi serta dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan berdampingan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 4) Konjungsi tetapi Berfungsi Menyatakan Perlawanan Penggunaan konjungsi tetapi yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S17 Jika kita memakai terus menerus dia akan menyerang organ tubuh kita tetapi kalau tidak kita pakai kita akan pusing. Pada S17 penggunaan konjungsi tetapi dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan perlawanan yaitu 5) Konjungsi melainkan Berfungsi Menyatakan Perlawanan Penggunaan konjungsi melainkan yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S6 Indonesia bukan tujuan awal penyelundupan narkoba melainkan tujuan akhir penyelundupan. Pada S6 penggunaan konjungsi melainkan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan perlawanan yaitu 6) Konjungsi padahal Berfungsi Menyatakan Pertentangan Penggunaan konjungsi padahal yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S11 Kalau BBM naik bagaimana caranya masyarakat kurang mampu membeli BBM padahal dia sangat membutuhkan BBM itu. S10 Masyarakat sangat kecewa dengan pemerintah padahal mereka sangat berharap pemerintahan kali ini bisa menjadikan hidup lebih baik. Pada S6 penggunaan konjungsi padahal dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pertentangan yaitu 7) Konjungsi sedangkan Berfungsi Menyatakan Pertentangan Penggunaan konjungsi sedangkan yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S13 Sebagian masyarakat masih menggunakan kompor sedangkan mereka mengetahui bahwa harga minyak tinggi. 15

Pada S13 penggunaan konjungsi sedangkan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pertentangan yaitu 8) Konjungsi semenjak Berfungsi Menyatakan Waktu Penggunaan konjungsi semenjak yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S8 Masyarakat sangat kecewa semenjak pemerintah menaikan harga BBM. S15 Para agenpun menaikan harga BBM semenjak pemerintah memutuskan untuk kenaikan BBM. Pada S8 dan S15 penggunaan konjungsi semenjak dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu yaitu 9) Konjungsi sejak Berfungsi Menyatakan Waktu Penggunaan konjungsi sejak yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S10 Masyarakat mengungkapkan bahwa kenaikan BBM ini telah terjadi sejak tahun 2000 sampai sekarang. Pada S10 penggunaan konjungsi sejak dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu yaitu 10) Konjungsi selama Berfungsi Menyatakan Waktu Penggunaan konjungsi selama yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S9 Para generasi muda akan terus hancur masa depannya selama masih mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba. S14 Narkoba bisa merusak organ-organ tubuh manusia selama pemakai tersebut tidak berhenti mengkonsumsi pemakaian obat-obatan terlarang. Pada S9 dan S14 penggunaan konjungsi selama dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu yaitu 11) Konjungsi Setelah Berfungsi Menyatakan Waktu Penggunaan konjungsi setelah yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S22 Banyak generasi muda mengaku bahwa setelah mengkonsumsi narkoba fikirannya menjadi tenang dan damai. S11 Sebagian masyarakat beralih kegas LPG setelah pemerintah memutuskan tentang kenaikan BBM. Pada S22 dan S11 penggunaan konjungsi setelah dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu yaitu 12) Konjungsi jika Berfungsi Menyatakan Syarat Penggunaan konjungsi jika yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S9 Pecandu narkoba akan merasa pusing jika tidak mendapatkan barang haram tersebut. S11 Masyarakat akan merasa sangat senang jika pemerintah mau menurunkan harga BBM yang melambung tinggi. 16

S18 Masyarakat tidak akan beralih kepada tungku atau kayu jika pemerintah menstabilkan harga BBM. Pada S9, S11, dan S18 penggunaan konjungsi jika dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan syarat yaitu 13) Konjungsi kalau Berfungsi Menyatakan Syarat Penggunaan konjungsi kalau yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S17 Para orang tua akan merasa bahagia kalau anak-anaknya sadar akan bahaya narkoba dan tidak akan pernah mencoba narkoba. S18 Para remajapun tidak akan terjerumus kedalam bahaya narkoba kalau orangtua memberi pengawasan. Pada S17 dan S18 penggunaan konjungsi kalau dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan syarat yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa 14) Konjungsi bila Berfungsi Menyatakan Syarat Penggunaan konjungsi bila yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S16 Setiap masyarakat Indonesia sangat senang dan bangga bila para pejabat pemerrintahan bisa mengerti akan keluhan masyarakat. S18 Kegiatan sehari-hari yang dilakukan masyarakat akan terasa lambat bila tidak menggunakan BBM. S20 Salah satu usaha untuk penanngulangan narkoba ini adalah dengan cara melaporkan bila ada tetangga atau anggota keluarga yang sedanga memakai atau menjual barang haram tersebut. Pada S16, S18 dan S20 penggunaan konjungsi bila dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan syarat yaitu 15) Konjungsi seandainya Berfungsi Menyatakan Pengandaian Penggunaan konjungsi seandainya yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S13 Masyarakat akan hidup berkecukupan seandainya pemerintah memperhatikan masyarakatnya, ungkap salah seorang warga. Pada S13 penggunaan konjungsi seandainya dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pengandaian yaitu 16) Konjungsi andaikan Berfungsi Menyatakan Pengandaian Penggunaan konjungsi andaikan yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S9 Setiap generasi muda di Indonesia tentunya tidak akan terjerumus dalam pemakian narkoba andaikan mereka punya keimanan. S18 Masyarakat tentu tidak akan beralih memasak dengan kayu andaikan pejabat pemerintah menstabilkan harga BBM. Pada S9 dan S18 penggunaan konjungsi andaikan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pengandaian 17

yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 17) Konjungsi agar Berfungsi Menyatakan Harapan Penggunaan konjungsi agar yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S14 Himbauan kepada para remaja agar mereka menjadi generasi yang berguna untuk masa depan yang akan datang. S1 Salah satu usaha untuk menghemat BBM adalah agar memakai BBM seperlunya. Pada S14 dan S1 penggunaan konjungsi agar dinilai sudah dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan harapan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 18) Konjungsi supaya Berfungsi Menyatakan Harapan Penggunaan konjungsi supaya yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S8 Masyarakat berharap supaya pemerintah bisa menanggulangi kenaikan BBM dan menjadikan harga BBM lancar seperti sedia kala. S4 Generasi muda hendaknya mengetahui bahaya narkoba bagi tubuh supaya mereka tidak terjerumus menggunakan narkoba. Pada S8 dan S4 penggunaan konjungsi supaya dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan harapan yaitu 19) Konjungsi biar Berfungsi Menyatakan Harapan Penggunaan konjungsi biar yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S4 Pemerintah hendaknya memberikan beberapa penyuluhan mengenai narkoba biar mereka mengetahui kalau narkoba itu berbahaya. Pada S4 penggunaan konjungsi biar dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan harapan yaitu 20) Konjungsi walaupun Berfungsi Menyatakan Tak Bersyarat Penggunaan konjungsi walaupun yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S10 Bagi masyarakat yang sangat memerlukan BBM, masih saja membeli walaupun harga BBM melambung tinggi. S9 Pecandu narkoba masih terus saja mengkonsumsi barang haram tersebut walaupun mereka mengetahui dampak narkoba bagi tubuh. Pada S10 dan S9 penggunaan konjungsi walaupun dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan tak bersyarat yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 21) Konjungsi meskipun Berfungsi Menyatakan Tak Bersyarat Penggunaan konjungsi meskipun yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S10 Penjual BBM enceren tetap saja menaikan harga BBM meskipun pembelinya berkurang. 18

Pada S10 penggunaan konjungsi meskipun dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan tak bersyarat yaitu 22) Konjungsi daripada Berfungsi Menyatakan Pembandingan Penggunaan konjungsi daripada yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S10 Masyarakat lebih memilih memasak dengan tungku atau kayu daripada menggunakan gas elpiji. S9 Banyak anak-anak ke sekolah menggunakan sepeda daripada menaiki bus dikarenakan oleh meningkatnya tarif angkot sebesar 80%. Pada S10 dan S9 penggunaan konjungsi daripada dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pembandingan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 23) Konjungsi seperti Berfungsi Menyatakan Pembandingan Penggunaan konjungsi seperti yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S13 Ketidakstabilan harga BBM membuat masyarakat seperti warga yang tidak diperhatikan. Pada S13 penggunaan konjungsi seperti dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pembandingan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 24) Konjungsi seolah-olah Berfungsi Menyatakan Pembandingan Penggunaan konjungsi pembandingan seolah-olah yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan S17 Setelah kita mengkonsumsi narkoba seolah-olah fikiran terasa melayang, ungkap salah seorang pecandu narkoba. Pada S17 penggunaan konjungsi seolah-olah dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan pembandingan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa. 25) Konjungsi karena Berfungsi Menyatakan Sebab Penggunaan konjungsi karena yang digunakan sudah sesuai dengan bentuk dan fungsinya S6 Menurut Dirjen Siswanto hampir 50% remaja Indonesia meninggal dunia karena narkoba. S6 Banyak para remaja yang menggunakan narkoba karena stress atau sedang ada masalah. S13 Banyaknya masyarakat yang kecewa pada pemerinta karena menaikan harga BBM yang tidak terjangkau warga. 1) Konjungsi kemudian Berfungsi Menyatakan Kelanjutan Penggunaan konjungsi kemudian yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S8 Aksi protes demo yang dilakukan warga nampaknya tidak dihiraukan oleh pemerintah. Kemudian, warga melanjutkan aksi protes yang lain seperti mogok kerja. S12 Setelah mengkonsumsi narkoba yang berjenis sabu beberapa menit. Kemudian, tubuh akan terasa melayang. 19

Pada S8 dan S12 penggunaan konjungsi kemudian dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan kelanjutan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 2) Konjungsi sesudah itu Berfungsi Menyatakan Kelanjutan Penggunaan konjungsi sesudah itu yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa adalah seperti contoh berikut ini. S2 Pejabat pemerintahan memutuskan bahwa BBM mengalami kenaikan. Sesudah itu, pemerintah menginformasikan kepada pedagang dan warga tentang kenaikan BBM tersebut. Pada S2 penggunaan konjungsi sesudah itu dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan instratekstual yang menyatakan kelanjutan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 3) Konjungsi setelah itu Berfungsi Menyatakan Kelanjutan Penggunaan konjungsi setelah itu yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S4 Narkoba memang enak untuk dikonsumsi dan membuat kita tenang. Setelah itu, kita akan merasakan dampak yang besar dari penggunaan obat terlarang tersebut. S7 Saat sekarang banyak generasi muda yang terjerumus dalam narkoba. Setelah itu, mereka akan kecanduan dan sulit untuk memberhentikannya. Pada S4 dan S7 penggunaan konjungsi setelah itu dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan kelanjutan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 4) Konjungsi selain itu Berfungsi Menyatakan Adanya Hal/Peristiwa) Penggunaan konjungsi selain itu yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S6 Penggunaan narkoba di Indonesia dipicu oleh pergaulan bebas atau kurangnya pengawasan keluarga. Selain itu, juga dipicu oleh stres atau sedang banyaknya permasalahan. S12 Upaya yang dilakukan agar terhindar dari bahaya narkoba adalah dengan mendekatkan diri kepada tuhan yang maha kuasa. Selain itu, bisa juga dengan cara berhati-hati dalam bergaul. S8 Kenaikan BBM sangat meresahkan warga. Selain itu, juga berdampak pada kenaikan bahan sembako dan tarif kendaraan umum. Pada S6, S12, dan S8 penggunaan konjungsi selain itu dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan adanya hal atau peristiwa yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 5) Konjungsi sebaliknya Berfungsi Menyatakan Kebalikan Penggunaan konjungsi sebaliknya yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S12 Bagi pecandu narkoba, mengangap bahwa narkoba itu sangat enak untuk dikonsumsi. Sebaliknya, narkoba itu bisa merusak organ tubuh dan syaraf. S2 Bagi masyarakat berpenghasilan besar tidak menghiraukan tentang kenaikan BBM karena mereka masih mampu membelinya. Sebaliknya, bagi masyarakat kecil mereka sangat menderita atas kenaikan tersebut. Pada S12 dan S2 penggunaan konjungsi sebaliknya dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan kebalikan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 20

6) Konjungsi sesungguhnya Berfungsi Menyatakan Keadaan Sebenarnya Penggunaan konjungsi sesungguhnya yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa adalah seperti contoh berikut ini. S9 Dinas kesehatan Indonesia menyatakan bahwa lebih dari 50% masyarakat Indonesia mengkonsumsi narkoba. Sesungguhnya, hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua. S7 Korban pengedaran narkoba biasanya terjadi di kalangan remaja. Sesungguhnya, itu terjadi karena pola pikir remaja masih singkat dan mudah terpengaruh lingkungan luar. Pada S9 dan S7 penggunaan konjungsi sesungguhnya dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan keadaan sebenarnya yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 7) Konjungsi bahkan Berfungsi Menyatakan Menguatkan Keadaan Penggunaan konjungsi instratekstual bahkan yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S14 Menurut catatan badan ahli narkotika, masyarakat yang mengkonsumsi narkoba berasal dari kalangan dewasa. Bahkan, para remaja dan anak-anak juga ikut mengkonsumsinya. S14 Saat sekarang ini narkoba sudah beredar di Indonesia. Bahkan, peredarannya telah sampai kewilayah pedesaan. Pada S14 dan S14 penggunaan konjungsi bahkan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan menguatkan keadaan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 8) Konjungsi malahan Berfungsi Menyatakan Menguatkan Keadaan Penggunaan konjungsi malahan yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S14 Narkoba merupakan zat aditif yang merusak organ tubuh. Malahan, bisa membunuh para pemakainya Pada S14 penggunaan konjungsi malahan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan menguatkan keadaan yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 9) Konjungsi akan tetapi Berfungsi Menyatakan Pertentangan Dengan Keadaan Sebelumnya Penggunaan konjungsi akan tetapi yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S11 Pada saat ini BBM sudah susah untuk didapatkan. Akan tetapi, masih banyak juga masyarakat yang tidak melakukan penghematan terhadap BBM. S14 Sebagian masyarakat sudah mengetahui betapa bahayanya narkoba dalam tubuh. Akan tetapi, banyak juga yang mengkonsumsi barang haram tersebut. Pada S11 dan S14 penggunaan konjungsi akan tetapi dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 10) Konjungsi namun Berfungsi Menyatakan Pertentangan Dengan Keadaan Sebelumnya Penggunaan konjungsi namun yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan 21

S3 Pemerinrtah juga memberikan pendapat kepada masyarakat bahwa, kenaikan BBM ini bertujuan untuk kepentingan bersama. Namun, pemerintah kurang memikirkan akibatnya terhadap masyarakat umum. S15 Harga minyak yang tinggi menyebabkan masyarakat beralih menggunakan kayu. Namun, masih ada juga sebagian masyarakat yang mampu membeli BBM dengan harga tinggi. Pada S3 dan S15 penggunaan konjungsi namun dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 11) Konjungsi dengan demikian Berfungsi Menyatakan Konsekuensi Penggunaan konjungsi dengan demikian yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S3 Masyarakat berharap supaya pemerintah bisa menanggulangi kenaikan BBM. Dengan demikian, masyarakat bisa hidup dengan berkecukupan. S7 Adanya pengawasan dari orang tua dan penyuluhan yang diberikan di sekolah merupakan salah satu cara terhindar dari narkoba. Dengan demikian, akan tercipta generasi muda yang sehat di lingkingan Indonesia. Pada S3 dan S7 penggunaan konjungsi dengan demikian dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan konsekuensi yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 12) Konjungsi oleh karena itu Berfungsi Menyatakan Akibat Penggunaan konjungsi oleh karena itu yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S12 Remaja-remaja saat ini sangat gampang dipengaruhi. Oleh karena itu, diperlukan pengawasa dari orang tua. Pada S12 penggunaan konjungsi oleh karena itu dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan akibat yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. 13) Konjungsi sebelum itu Berfungsi Menyatakan Kejadian Penggunaan konjungsi sebelum itu yang digunakan sudah sesuai berdasarkan bentuk dan S11 Menurut mentri perdagangan, kenaikan BBM pasti akan terjadi. Sebelum itu, pemerintah sudah mempertimbangkan untuk memberikan subsidi BBM bagi masyarakat kurang mampu. Pada S11 penggunaan konjungsi sebelum itu dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsinya karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan kejadian yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. A. Pembahasan Berdasarkan analisis data tentang penggunaan konjungsi berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi dalam karangan argumentasi dapat diketahui bahwa, secara umum penggunaan konjungsi sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsi digunakan oleh siswa namun, masih ada beberapa kesalahan dalam penggunaan konjungsi yang disebabkan oleh ketidaktepatan dalam penempatan konjungsi sehingga mengakibatkan kalimatnya tidak efektif. Kesalahan dalam penempatan konjungsi terjadi pada penempatan konjungsi intra-kalimat. Konjungsi intra-kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Berikut beberapa contoh penggunaan konjungsi intra-kalimat berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa. S5 Narkotika adalah bagian dari NAPZA (narkotika, psikoptropika dan zat aditif lainnya). 22

S12 Narkoba itu bisa merusak organ tubuh dan syaraf. S18 Masyarakat sangat kecewa semenjak pemerintah menaikan harga BBM S15 Para agenpun menaikan harga BBM semenjak pemerintah memutuskan untuk kenaikan BBM. Pada S5 dan S12 penggunaan konjungsi dan dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan penambahan yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Penggunaan konjungsi semenjak pada contoh kalimat S18 dan S15 dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi karena sudah menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu yaitu menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa Pada karangan argumentasi siswa juga ditemukan beberapa kesalahan dalam penempatan konjungsi intra-kalimat sehingga merubah fungsi konjungsi. Berikut beberapa contoh kesalahan penggunaan konjungtor intra-kalimat konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa. S8 Dan masyarakat beranggapan bahwa pemerintah tidak mementingkan kepentingan rakyat. S8 Dan kenaikan BBM sangatlah berat bagi masyarakat karena tanpa BBM masyarakat tidak bisa memasak dengan kompor. S3 Sejak beberapa bulan ini harga BBM mulai naik dan masyarakat resah dengan kenaikan harga BBM tersebut. Penggunaan konjungsi dan pada kalimat S8 dan S8 di atas dinilai tidak sesuai dengan fungsi konjungsi intra-kalimat karena tidak menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan penambahan, tetapi digunakan sebagai penghubung antarkalimat sementara, penggunaan konjungsi sejak pada contoh kalimat S3 di atas dinilai tidak sesuai dengan fungsi konjungsi intra-kalimat karena tidak menandai hubungan intra-kalimat yang menyatakan waktu, namun digunakan sebagai penghubung antarkalimat. Kesalahan tersebut disebabkan karena siswa tidak mengetahui bentuk dan fungsi dari tiap-tiap konjungsi sehingga siswa dengan bebas menggunakannya dan mengakibatkan kalimatnya tidak efektif. Konjungsi ekstra-kalimat terdiri atas dua bagian yaitu konjungsi intratekstual (yang menghubungkan kalimat dengan kalimat) dan konjungsi ekstratekstual (yang menghubungkan dunia diluar bahasa dengan wacana). Konjungsi ekstra-kalimat yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa adalah jenis konjungsi intratekstual. Berikut beberapa contoh penggunaan konjungsi ekstra-kalimat intratekstual berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa. S4 Narkoba merupakan obat-obatan terlarang yang merusak syaraf. meskipun demikian, masih banyak juga yang mengkonsumsi barang haram tersebut. S2 Masyarakat melakukan aksi demo agar pemerintah menurunkan harga BBM. Meskipun demikian, pemerintah tidak menghiraukan protes masyarakat dan terus saja menaikkan harga BBM. Pada S4 dan S2 penggunaan konjungsi meskipun demikian dinilai sudah sesuai berdasarkan bentuk dan jenis konjungsi karena sudah menandai hubungan intratekstual yang menyatakan pertentangan antarkalimat yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Pada umumnya konjungsi yang digunakan oleh siswa sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsi konjungsi namun, masih ada kesalahan dalam penempatan konjungsi yang menyebabkan kalimat menjadi kurang efektif. Banyak ditemukan penggunaan konjungsi intra-kalimat yang 23

ditempatkan di awal kalimat sebagai penghubung antarkalimat. Kesalahan tersebut disebabkan siswa tidak mengetahui fungsi dari tiap-tiap bentuk konjungsi sehingga siswa dengan bebas menggunakannya sehingga menjadikan kalimat tidak efektif. 4. Kesimpulan Dari analisis data tentang penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi yang ditulis siswa kelas X, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, dari segi bentuk konjungsi yang digunakan dalam karangan argumentasi siswa berjumlah 54 bentuk konjungsi yang terdiri atas 25 bentuk konjungsi intra-kalimat dan 15 bentuk konjungsi ekstra-kalimat yang berjenis konjungsi intratekstual. Kedua, dari segi fungsi konjungsi yang digunakan oleh siswa dalam karangan argumentasi siswa berjumlah 29 fungsi konjungsi yang terdiri atas 18 fungsi konjungsi intra-kalimat dan 11 fungsi konjungsi intra-kalimat yang berjenis konjungsi intratekstual. Penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa sebesar 85% sudah sesuai berdasarkan bentuk dan fungsi konjungtor, namun masih ada kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktepatan dalam penempatan konjungsi. Kesalahan tersebut sering terjadi pada penempatan jenis konjungsi intra-kalimat, penempatan bentuk konjungsi tersebut selalu berada di awal kalimat yang digunakan sebagai penghubung antarkalimat sehingga mengubah fungsi konjungsi tersebut, sementara konjungsi tersebut merupakan penghubung antarkata, antarfrase, dan antarklausa. Referensi Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian, dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Deputri, Silma. 2009. Penggunaan Konjungtor dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP. Negeri 2 Lembah Melintang Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi. Padang: FBSS UNP. Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 1991. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexi J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia Penggolongan Kata. Yokyakarta: Andi Offset Yokyakarta. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Thahar, Haris Effendi. 2004. Menulis Kreatif Panduan Penulis Pemula. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. FBSS UNP. Yasin, Sulchan. 1987. Tinjauan Deskriptif Seputar Mporfologi. Surabaya: Usaha Nasional. Yunus, Mohamad Suparno. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. 24