KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI DAN TEKSTUR ES KRIM PROBIOTIK DENGAN BAHAN BAKU SUSU SEGAR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas)

dokumen-dokumen yang mirip
(Characteristics Total Bacteria Acidity And Texture Sinbiotik Ice Cream Enriched With Purple Sweet Potato After One Month Storage )

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

A. H. Septiani, Kusrahayu dan A. M. Legowo Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), KADAR LAKTOSA DAN KEASAMAN WHEY YANG DIFERMENTASI DENGAN Bifidobacterium bifidum PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

ES KRIM PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR PROBIOTIC ICE CREAM WITH ADDITION OF SWEET POTATOES

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

R. Y. Trisnaningtyas, A.M. Legowo dan Kusrahayu Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

Pengaruh Kombinasi Susu dengan Air Kelapa

, KADAR LAKTOSA DAN RASA ES KRIM SIMBIOTIK PADA LAMA PENYIMPANAN SUHU BEKU YANG BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

S. Mulyani, A.M. Legowo dan A.A. Mahanani Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Received April 04, 2008; Accepted May 30, 2008

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan agitasi (pengadukan) dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN KARAGINAN SEBAGAI PENSTABIL TERHADAP KONDISI FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN PADA ES KRIM COKLAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

PENGARUH KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN GELATIN TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

KUALITAS SOYGHURT DENGAN VARIASI RASIO SUSU KEDELAI DENGAN SUSU RENDAH LEMAK

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KECEPATAN LELEH ES KRIM YANG DIHASILKAN

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, NILAI ph DAN SIFAT ORGANOLEPTIK DRINK YOGHURT DARI SUSU SAPI YANG DIPERKAYA DENGAN EKSTRAK BUAH MANGGA

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

PENGARUH PENAMBAHAN BUAH DURIAN (Durio zibethinus murr.) TERHADAP KADAR AIR, TEKSTUR, RASA, BAU DAN KESUKAAN KARAMEL SUSU KAMBING

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PENGARUH PERBANDINGAN BIJI NANGKA DAN AIR DAN KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) TERHADAP MUTU YOGHURT SARI BIJI NANGKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

TOTAL YEAST, ph, CITA RASA ASAM DAN CITA RASA ALKOHOL PADA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN STARTER Saccharomyces cerevisiae PADA LAMA PEMERAMAN YANG BERBEDA

Pembuatan Minuman Probiotik dari Susu Kedelai dengan Inokulum Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus acidophilus

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH SANTAN DAN LAMA PENYIMPANAN BEKU TERHADAP VIABILITAS Lactobacillus acidophilus DALAM ES KRIM NABATI PROBIOTIK

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

PENGARUH PENAMBAHAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereuz polyrhizus) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS ORGANOLEPTIK, KIMIA DAN FISIK YOGHURT SUSU SAPI

SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L)

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

PEMBUATAN ES KRIM FUNGSIONAL DENGAN BAHAN BAKU SOYGHURT DAN SUSU RENDAH LEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

SUBSTITUSI EKSTRAK AMPAS TEBU TERHADAP LAJU KEASAMAN DAN PRODUKSI ALKOHOL PADA PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL BERBAHAN DASAR WHEY

PENGARUH PENAMBAHAN SARI JAHE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, MIKROBIOLOGIS DAN SENSORIS YOGURT SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

PENAMBAHAN GULA KELAPA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS SUSU FERMENTASI KACANG MERAH. ( Phaseolus vulgaris L.)

VIABILITAS PROBIOTIK Lactobacillus casei PADA YOGURT SUSU KAMBING SELAMA PENYIMPANAN BEKU

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

BAB III METODE PENELITIAN

TOTAL YEAST, ph, CITA RASA ASAM DAN CITA RASA ALKOHOL PADA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN STARTER Saccharomyces cerevisiae PADA LAMA PEMERAMAN YANG BERBEDA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Transkripsi:

On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI DAN TEKSTUR ES KRIM PROBIOTIK DENGAN BAHAN BAKU SUSU SEGAR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) (Microbiological Characteristics And Texture Ice Cream Probiotics From Fresh Milk Combined With Purple Sweet Potato (Ipomoea batatas)) R. Prastiti, S. Mulyani dan Masykuri Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi adonan es krim probiotik dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu terhadap karakteristik mikrobiologi (total bakteri asam laktat dan total asam) dan tekstur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan T 0 sebagai kontrol, T 1 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 5%, T 2 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 10%, T 3 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 15% dengan 5 kali pengulangan. Karakteristik mikrobiologi es krim probiotik dilihat dari total bakteri asam laktat dan total asam. Total bakteri asam laktat es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05). Total asam es krim probiotik menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05). Tekstur es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05). Kata Kunci : es krim; ubi jalar ungu; karakteristik mikrobiologi; tekstur ABSTRACT The aims the research was to know the effect of various compositions probiotic ice cream from fresh milk combined with purple sweet potato on microbiological characteristics (total lactic acid bacteria and total acid) and texture. The used experimental design is completely randomized design (CDR) with T0 as control, T1 as the composition ice cream with a fat content of 5%, T2 as the composition ice cream with a fat content of 10%, T3 as the composition ice cream with a fat content 15% in 5 replications. Microbiological characteristics focused on total lactic acid bacteria and total acid. The total Lactic acid bacteria probiotic ice cream was not affected significantly (P>0.05). The total acid probiotic ice cream was affected significantly (P<0,05). The texture of probiotic ice cream was not affected significantly (P>0.05). Key Words: Ice cream; purple sweet potato; microbiological characteristics; texture 127

PENDAHULUAN Es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan mengandung dan mengandung lemak minimal 5%, bahan pemanis minimal 8% dan total padatan minimal 34% (SNI 01-3715-1995). Es krim dibuat dari bahan-bahan yang terdiri dari lemak susu, gula, atau bahan pemanis, bahan padat bukan lemak, zat penstabil dan kuning telur (Hadiwiyoto, 1983). Jenis es krim ekonomi memiliki kandungan lemak sebesar 10-11%, pemanis 14-17%, penstabil 0,3% dan total padatan 35-37%. Jenis es krim premium memiliki kandungan lemak yang cukup banyak yakni sebesar 14-16%, pemanis 13-17%, penstabil 0,3% dan total padatan 40-41%. Jenis es krim super premium memiliki kandungan lemak yang paling banyak diantara jenis es krim yang lain, yakni sebesar 17-20%, pemanis 13-17%, penstabil 0,2% dan total padatan 42-44% (Marshal et al., 2003). Arbuckle (1986) menyatakan bahwa es krim memiliki komposisi yang berbeda sesuai dengan jenisnya masing-masing. Es krim lunak memiliki kandungan lemak yang paling rendah diantara jenis es krim yang lain, yakni sekitar 4-6%, pemanis 13-15%, penstabil 0,3-0,5% dan total padatan 29-30%. Ubi jalar mengandung senyawa penyebab flatulensi. Flatulensi merupakan akibat dari sisa karbohidrat yang tidak tercerna secara sempurna yang difermentasi oleh bakteri tertentu dalam usus, sehingga dihasilkan gas H 2 dan CO 2 (penyebab kembung). Ubi Jalar ungu atau Ipomoea batatas var Ayamurasaki biasa disebut Ipomoea blackie karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung pigmen anthosianin yang lebih tinggi dari ubi jalar lain selain itu juga mengandung prebiotik yakni rafinosa (Hartoyo, 2004). Pengembangan produk es krim telah banyak dilakukan untuk meningkatkan daya terima konsumen. Salah satu upaya pengembangannya dengan dibuat es krim probiotik. Es krim probiotik merupakan salah satu modifikasi es krim yang dilakukan dengan menambahkan probiotik sebagai komponen penyusunnya. 128

Probiotik adalah kultur tunggal atau campuran dari mikroorganisme hidup yang apabila diberikan pada manusia akan berpengaruh baik, karena akan menekan pertumbuhan bakteri patogen yang ada di usus manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi adonan es krim probiotik dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu terhadap karakteristik mikrobiologi yaitu total bakteri asam laktat dan total asam serta tekstur. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang karakteristik mikrobiologi, total asam dan tekstur berbagai jenis es krim probiotik pada komposisi yang berbeda yang berasal dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu serta dapat menambah diversifikasi olahan susu menjadi pangan yang lebih bervariasi dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan harga yang lebih ekonomis. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 bertempat di Labolatorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian dan Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu segar 10 liter, kuning telur, krim, gula, Carboxyl Methyl Cellulose/CMC (penstabil), ubi jalar ungu, kultur starter (Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus termophillus, dan Lactobacillus acidophilus), de Man Ragosa and Sharpe (MRS), alkohol 70%, NaOH 0,1N, agar, larutan fenolftalein 1% dan spirtus. Peralatan yang digunakan antara lain ice cream maker, mixer, refrigerator, freezer, blender, inkubator, timbangan elektrik, termometer, autoclave, stirrer, oven, cawan petri, kapas, aluminium foil, colony counter dan lembar kuisioner. 129

Metode Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu persiapan penelitian, penelitian pendahuluan dan penelitian utama yang dilanjutkan dengan pengujian variabel penelitian. Tahap persiapan meliputi pengujian kadar air, kadar lemak dan bahan kering ubi jalar selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi adonan es krim baik untuk es krim ekonomi, lunak dan premium serta melakukan pengecekan semua peralatan, pembersihan, sterilisasi alat, menyiapkan semua bahan dan pembuatan kultur. Tabel 1. Komposisi Adonan Berbagai Jenis Es Krim Komponen T0 (Es Krim jenis Ekonomi + Skim) Komposisi Adonan T1 (Es Krim jenis lunak + ubi jalar) T2 (Es Krim jenis Ekonomi + Ubi jalar) T3(Es Krim jenis Premium + Ubi jalar) Susu Segar (ml) 261,67 248,6 214,02 200 Ubi jalar (g) - 74,19 47,39 15,74 Skim (g) 7,98 - - - Krim (g) 80,35 27,81 81,11 134,26 Pemanis (g) 48 48 48 48 Penstabil (g) 2 2 2 2 Penelitian pendahuluan meliputi tahap pembuatan es krim probiotik dengan komposisi sesuai perhitungan. Pembuatan es krim probiotik mengacu pada Legowo et al., (2009) yaitu pencampuran bahan, pasteurisasi, pemblenderan, pendinginan, inokulasi, pemeraman, pembekuan dan penyimpanan. Penelitian utama yaitu pembuatan es krim probiotik dengan menerapkan perlakuan sesuai dengan rancangan percobaan. Komposisi adonan untuk setiap unit percobaan sesuai pada tabel 1. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap variabel yang diteliti dan data yang diperoleh kemudian dianalisis. Variabel penelitian meliputi pengujian karakteristik mikrobiologi es krim probiotik dilihat dari total bakteri asam laktat (BAL) dan total asam serta tekstur es krim probiotik. Pengujian total BAL dengan menggunakan metode hitung cawan (total plate count) yang digunakan untuk menentukan total BAL (Fardiaz, 1993). Pengujian total asam dilakukan dengan menghitung kadar asam setara asam laktat dengan metode Man s Acid Test (Lau et.al., 1989). Pengujian tekstur es krim probiotik dilakukan 130

dengan panelis. Jumlah panelis agak terlatih berkisar antara 15-25 orang (Soekarto, 1985). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Perlakuan dapat dituliskan sebagai berikut: T 0 = Komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 10% dan BPTL 12,5% + Skim T 1 = Komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 5% dan BPTL 12,5% + Ubi Jalar T 2 = Komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 10% dan BPTL 12,5% + Ubi Jalar T 3 = Komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 15% dan BPTL 12,5% + Ubi Jalar Hasil tabulasi data total BAL dan total asam kemudian dianalisis dengan sidik ragam pada galat 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan (Sugandi dan Sugiarto, 1993), Sedangkan untuk tekstur diuji menggunakan analisis statistik non parametrik Kruskal Wallis untuk mengetahui pengaruh perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian rataan total BAL, total asam dan tekstur es krim probiotik disajikan pada tabel 1. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam total BAL es krim probiotik menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata (P>0,05), dan untuk total asam menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05). Data tekstur es krim probiotik dianalisis dengan Krusskal Wallis dan menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05). Total Bakteri Asam Laktat (BAL) Hasil penelitian es krim probiotik dari susu segar dengan kombinasi ubi jalar yang berbeda dihitung dengan menggunakan sidik ragam. Variasi ubi jalar yang berbeda pada setiap perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05). Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kombinasi ubi jalar ungu dalam es krim 131

probiorik dengan komposisi bahan padat tanpa lemak yang sama dan kadar lemak yang berbeda sebesar 10% (T0), 5%(T1), 10%(T2) dan 15%(T3) menghasilkan rata-rata total BAL sebanyak 2,68; 1,76; 2,06 dan 2,2 x 10 8 Cfu/ml. Jumlah Bakteri Asam Laktat telah memenuhi standar dalam produk probiotik. Menurut Hekmat dan McMahon (1992) menyatakan pembuatan es krim probiotik mengandung BAL > 10 6 Cfu/ml untuk menjaga viabilitas BAL selama penyimpanan beku. Jumlah BAL yang tinggi dapat dipertahankan hingga mencapai ke dalam usus besar. Hal ini dikarenakan es krim mengandung bahan padat yang dapat melindungi sel bakteri asam laktat. Selain itu pembekuan cepat pada es krim dapat mencegah kerusakan mikroba karena terbentuknya kristal es yang lembut baik di dalam maupun di luar sel mikroba sehingga dapat mencegah kerusakan sel pada mikroba. Tabel 1. Rerata pengaruh perlakuan terhadap Total BAL, Total Asam dan tekstur es krim probiotik. Parameter Perlakuan T0 T1 T2 T3 Total BAL (10 8 Cfu/ml) ns 2,68 1,76 2,06 2,2 Total Asam (%) 0,595 a 0,522 c 0,550 bc 0,560 b Tekstur ns 2,32 2,88 2,56 3,04 Keterangan ns = Menunjukkan tidak ada pengaruh atau non signifikan = Superskrip huruf kecil yang berbeda menunjukkan ada perbedaan nyata (P<0,05) Kandungan karbohidrat dalam ubi jalar terutama pati, selain dapat meningkatkan kandungan total bahan padat ada kecenderungan menurunkan total BAL yang terlihat pada Ilustrasi 2. Semakin tinggi variasi ubi jalar pada es krim maka semakin tinggi pula kandungan pati pada es krim. Pati dapat tergelatinasi jika terkena panas (pasteurisasi). Pendapat ini sesuai dengan de Man (1997) yang menyatakan bahwa laju pemanasan mempengaruhi penggelatinan pada pati. Pati yang tergelatinasi ini dapat menghambat aktivitas BAL. Pati mengikat kandungan air dalam adonan (di luar sel BAL) dan pada saat proses pembekuan akan terbentuk kristal es yang lebih besar, sehingga ketersediaan air bagi BAL menjadi berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Buckle et al., (1987) yaitu hasil pembentukan kristal es 132

yang besar dan perpindahan air selama pembekuan dari dalam sel ke bagian luar sel mengakibatkan kerusakan sel karena pengaruh tekanan osmotik. Total Asam Hasil penelitian es krim probiotik dari susu segar dengan kombinasi ubi jalar yang berbeda dihitung dengan menggunakan sidik ragam. Variasi ubi jalar yang berbeda pada setiap perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05). Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa kombinasi susu segar dengan ubi jalar ungu dalam es krim probiotik dengan komposisi bahan padat tanpa lemak yang sama dan kadar lemak yang berbeda sebesar 10% (T0), 5%(T1), 10%(T2) dan 15%(T3) menghasilkan rata-rata total asam sebesar 0,595%; 0,522%; 0,550% dan 0,560%. Konsentrasi asam telah memenuhi standar dalam produk probiotik. Menurut Mulyani et al., (2006) bahwa es krim dengan penambahan BAL 3% hingga 6% secara umum sifat-sifat es krim telah memenuhi standar kualitas pangan fungsional dengan tingkat keasaman sebesar 0,53-0,97% dengan nilai ph antara 4,88-5,32. Tingkat keasaman es krim yang terbentuk berpengaruh nyata disebabkan oleh aktivitas BAL selama inkubasi. Tingkat keasaman yang terbentuk merupakan hasil fermentasi karbohidrat (gula) pada es krim probiotik dengan kombinasi ubi jalar ungu oleh BAL sehingga menghasilkan asam laktat. Selain itu Widodo (2003) berpendapat bahwa BAL adalah kelompok bakteri yang dalam metabolisme karbohidratnya menghasilkan asam laktat sebagai hasil utamanya. Variasi kombinasi ubi jalar pada pembuatan es krim probiotik yang semakin tinggi menyebabkan tingkat keasaman pada es krim probiotik semakin menurun. T0 sebesar 0,595%, T1 sebesar 0,522%, T2 sebesar 0,550% dan T3 sebesar 0,560%, karena semakin banyak jumlah variasi ubi jalar yang diberikan, maka semakin sedikit ketersediaan laktosa di dalam adonan, sehingga sedikit pula laktosa yang terhidrolisis menjadi asam laktat. Tekstur Hasil analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data yang diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak, diperoleh hasil 0,005 yang 133

berarti data tidak terdistribusi secara normal, oleh karena itu dilanjutkan dengan analisis Krusskal Wallis untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil analisis Krusskal Wallis diperoleh hasil 0,124 yang artinya tidak berpengaruh atau non siknifikan. Menunjukkan bahwa kombinasi susu segar dan ubi jalar ungu dalam es krim probiotik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tekstur. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa kombinasi susu segar dengan ubi jalar ungu dalam es krim probiotik dengan komposisi bahan padat tanpa lemak yang sama dan kadar lemak yang berbeda sebesar 10% (T0), 5%(T1), 10%(T2) dan 15%(T3) menghasilkan kriteria tekstur es krim untuk T0 sebesar 2,32; T1 sebesar 2,88; T2 sebesar 2,56 dan untuk T3 sebesar 3,04 sehingga es krim mempunyai skor antara 2,32 sampai 3,04 yang berarti es krim tersebut memiliki tekstur agak lembut sampai sangat lembut. Hal ini dipengaruhi oleh komposisi es krim tersebut. Es krim dengan komposisi kadar lemak yang tinggi akan meberikan tekstur es krim yang lembut. Hal ini senada dengan Marshal et al., (2003) yang menyatakan kehalusan tekstur es krim ditentukan oleh lemak susu, karena lemak dapat menghambat pembentukan kristal es yang besar pada saat pembekuan. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukkan bahwa variasi ubi jalar ungu tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) atau non signifikan terhadap tekstur es krim probiotik. Hal ini dapat disebabkan karena total bahan padatan es krim probiotik masih sesuai standar yang berlaku yaitu untuk T0 sebesar 35%, T1 sebesar 30%, T2 sebesar 35% dan T3 sebesar 40% sehingga menghasilkan tekstur yang tidak jauh berbeda. Hal ini senada dengan Marshal et al., (2003) dan Arbuckle (1986) yang menerangkan jenis es krim ekonomi memiliki total padatan 35-37%, jenis es krim premium memiliki kandungan total padatan 40-41% dan es krim lunak memiliki kandungan total padatan 29-30%. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian es krim probiotik dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu dapat disimpulkan bahwa ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai pengganti susu skim pada adonan es krim probiotik dari susu segar tanpa mempengaruhi karakteristik mikrobiologi dan tekstur es krim. 134

Karakteristik mikrobiologi dan tekstur es krim probiotik susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu telah memenuhi standar kualitas es krim probiotik. Kombinasi susu segar dengan ubi jalar ungu dapat digunakan untuk formulasi adonan es krim probiotik pada komposisi adonan es krim lunak, es krim ekonomi dan es krim premium. DAFTAR PUSTAKA Arbuckle, W. S. 1986. Ice Cream. 4 th Edition. The Avi Publishing Company Inc., Wesport Connecticut, London Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. (Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono). De Man, J. M. 1997. Kimia makanan. Penerbit ITB, Bandung. (Diterjemahkan oleh K. Padmawinata). Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Raja Gafindo.Persada, Jakarta Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil hasil Pengolahan Susu, Ikan, Daging dan Telur, Liberty, Yogyakarta Hartoyo, T. 2004. Olahan dari Ubi Jalar. Trubus Agisarana, Surabaya Hekmat, S., dan D. J. McMahon. 1992. Survival of Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium bifidum In Ice Crem for Use as a Probiotic Food. J. Dairy Sci. 75: 1415-1422 Lau, K.Y., D.M.Barbano and Rasmussen. 1989. Influence of Pasteurized of Milk on Protein Breakdown in Cheddar Cheese During Aging. J. Dairy Sci. 74 : 727-740. Legowo, A. M., Kusrahayu, S. Mulyani. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Universitas diponegoro, Semarang Marshal, R. T., H. D. Goff dan R. W. Hartel. 2003. Ice Cream 6 th ed.kluwer Academic. Plenum Plubisher, permissions.new York Mulyani, S., Nurwantoro dan Maqfiroh. 2006. Prospek Es Krim Fermentasi Sebagai Makanan Fungsional. Prosiding Seminar Nasional 2006. Fakultas Peternakan Univeritas Diponegoro. Soekarto, S. 1985. Penilaian Organoleptik (Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian). Bharata Karya Aksara, Jakarta. Sugandi, E. Dan Sugiarto. 1993. Rancangan Percobaan. Andi Offset, Yogyakarta. 135

Stándar Nasional Indonesia (SNI) 01-3715-1995. Es Krim. Penerbit Dewan Standarisasi Nasional (DSN). Widodo, W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.. 136