METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN PRODUK PROSPEKTIF UNTUK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KELAPA SECARA TERINTEGRASI

IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. PENDEKATAN SISTEM

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

A. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI 4.1. Kerangka Pemikiran

III METODOLOGI 3.1. Kerangka Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai sangat strategis. Dari beberapa jenis daging, hanya konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Ruang Lingkup Penelitian Data yang Diperlukan...

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS. Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5

AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

IV. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mempunyai nilai sangat strategis. Konsumsi ikan segar

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor

A. Kerangka Pemikiran

8.2. PENDEKATAN MASALAH

POTENSI BAHAN BAKU AGROINDUSTRI KELAPA TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya Terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor. Lilis Ernawati

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran

Tujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 15 Diagram model sistem dinamis pengambilan keputusan kompleks pengembangan agroindustri gula tebu.

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

Tabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model

VII. IMPLEMENTASI MODEL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

BAB VI PERANCANGAN KEBIJAKAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 DAMPAK KEBIJAKAN PAJAK PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI, PERDAGANGAN, DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI

BAB IV ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

III. METODE PENELITIAN

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

1 Universitas Indonesia Analisis understanding..., Ratu Kania Puspakusumah, FE UI, 2009.

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber

III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. masalah bagi perusahaan, karena terkait dengan biaya penyimpanan dan biaya kerugian jika

III. METODE PENELITIAN

SISTEM PRODUKSI PAKAN DAN

Transkripsi:

METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Sistem pasokan bahan baku dalam suatu agroindustri merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Sistem pasokan ini merupakan integrasi kegiatan dari pengadaan pasokan bahan baku hingga menjadi produk yang didistribusikan ke konsumen. Sistem pasokan ini melibatkan beberapa pihak yang memiliki keterkaitan. Model rantai pasokan didesain agar terjadi integrasi yang sinergis antara petani pemasok bahan baku kelapa dan agroindustri kelapa yang diusahakan secara terpadu. Kontribusi peran masing-masing pelaku dalam rantai pasokan juga merupakan hal yang menarik untuk dikaji sehingga dapat mendorong upaya pengusahaan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dan agroindustri kelapa terpadu yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Permintaan bahan baku untuk agroindustri kelapa terpadu kemungkinan memiliki persyaratan spesifik yang berkaitan dengan sumber asal pasokan yang diinginkan. Oleh sebab itu akan terjadi aliran permintaan dan aliran pasokan bahan baku. Menurut Evans dan Danks (1998), faktor yang mempengaruhi manajemen rantai pasokan adalah : strategi sumber pengelolaan permintaan dan penawaran serta integrasi pasokan yang akan membentuk struktur dan variabilitas yang berciri sesuai dengan aliran bahan baku. Analisis deskriptif / kualitatif pada sistem pasokan bahan baku dan permintaan bahan baku diperlukan untuk melengkapi model ini. Simulasi dilakukan dengan beberapa asumsi untuk meminimisasi biaya rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu yang dirancang yang terdiri dari biaya transportasi, biaya persediaan, biaya distribusi. Model yang didesain selanjutnya dapat diimplementasikan sehingga dapat memberikan manfaat untuk pengembangan agroindustri kelapa terpadu. Keterkaitan hubungan dalam jaringan konfigurasi rantai pasokan yang melibatkan pemasok, agroindustri hingga konsumen untuk pasar domestik. maupun pasar ekspor yang menunjukkan aliran bahan secara konseptual tergambar pada diagram di bawah ini. Diagram yang menggambarkan kerangka

konseptual penelitian yang mendasari perancangan model berdasarkan pola aliran bahan baku yang berimplikasi pada biaya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Pemasok Agroindustri Konsumen Pasar Domestik/Ekspor Kebun Kelapa Pasokan Buah kelapa butir Transportasi Pasokan Persediaan Buah kelapa butir Transportasi Buah kelapa butir Pengolahan daging buah kelapa Persediaan Produk Transportasi Produk Konsumen Persediaan Buah kelapa butir Pengolahan Air kelapa Pengolahan Tempurung Pengolahan Sabut kelapa Persediaan Produk Pengendalian Biaya Persediaan dan Pasokan Pengendalian biaya persediaan produk Pengendalian biaya distribusi Model yang mempertimbangkan Total biaya rantai pasokan Gambar 7 Kerangka Konseptual Penelitian 46

Adapun diagram alir kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Mulai Tujuan merancang suatu model rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpadu Mempelajari sistem pasokan agroindustri kelapa secara menyeluruh Identifikasi dan penentuan produk prospektif Analisis deskriptif kualitatif, studi pustaka Pendapat pakar, dengan metode rangking dan pendekatan kriteria Bayes, studi pustaka Identifikasi kebutuhan model rantai pasokan Studi pustaka dan wawancara Causal Loop Diagram Stock Flow Diagram Formulasi Simulasi Model Dinamis Identifikasi faktor yang mempengaruhi total biaya rantai Menyusun skenario dan formulasi model rantai pasokan Menyusun kerangka model rantai pasokan Simulasi model rantai pasokan Studi pustaka dan wawancara Simulasi dengan software Stella 9.14 Verifikasi dan validasi model Rencana implementasi model Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 8 Diagram Alir Kerangka Pemikiran 47

Pendekatan Pemodelan Model rantai pasokan terdiri atas beberapa kajian yaitu: sistem pasokan bahan baku dari pemasok yaitu petani kelapa maupun pedagang pengumpul, sistem transportasi bahan baku unit pengolahan, sistem persediaan bahan baku sebelum diolah menjadi aneka produk prospektif, sistem produksi, sistem distribusi produk ke konsumen untuk industri hilir maupun untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Skenario konsep konfigurasi didasarkan atas penyederhanaan jaringan rantai pasokan bahan baku dari industri kelapa yang dilakukan secara parsial. Skema jaringan rantai pasokan untuk industri pengolahan kelapa secara parsial, masing-masing meliputi aliran bahan baku berupa buah kelapa segar, aliran bahan baku berupa air kelapa, aliran bahan baku sabut kelapa dan aliran bahan baku tempurung. Industri-industri pengolahan kelapa secara parsial yang dipilih merupakan industri pengolahan kelapa yang menghasilkan produk-produk prospektif dari hasil identifikasi. Jaringan konfigurasi rantai pasokan secara skematis untuk masing-masing bagian dari buah kelapa yang diolah secara parsial selanjutnya akan disederhanakan dalam bentuk konfigurasi konsep secara terpadu dengan harapan aliran pasokan bahan baku akan lebih efisien dengan semakin sedikit aktor yang berperan dan jarak lokasi untuk masing-masing unit pengolahan yang semakin dekat. Hal ini dengan harapan agar total biaya rantai pasokan menjadi seminimal mungkin. Upaya ini dilakukan karena petani selaku pemasok utama tidak memiliki posisi tawar dengan tidak mempunyai hubungan langsung dengan industri atau unit pengolahan kelapa, justru pedagang pengumpul yang memiliki posisi tawar yang cukup besar. Hal inilah yang direduksi sehingga petani dan industri pengolahan kelapa memiliki hubungan yang bersifat kemitraan ataupun kelembagaan yang saling menguntungkan, sehingga petani diuntungkan dan industri pengolahan kelapa dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kontinyu sehingga proses produksi juga berlangsung kontinyu dan konsumen pengguna produk dapat memperoleh produk dengan tepat jumlah dan waktu pula. Gambaran skenario konsep konfigurasi rantai pasokan tersebut yaitu : 48

Pedagang l Pemasok Petani kelapa Agroindustri Kelapa Terpadu Produk prospektif olahan primer Industri Hilir Pasar domestik Konsumen Pasar Ekspor Gambar 9 Skenario Konsep Konfigurasi Rantai Pasokan Agroindustri Kelapa Terpadu Tatalaksana Penelitian Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan tujuan dalam memahami manajemen rantai pasokan. Identifikasi permasalahan digunakan untuk memetakan hubungan sebab akibat dengan melihat berbagai hal yang mempengaruhi struktur dalam jaringan rantai pasokan yang terkait dengan hal-hal yang mempengaruhi peningkatan biaya rantai pasokan. Selanjutnya dilakukan formulasi manajemen rantai pasokan dalam sebuah model dan melakukan suatu analisis sistem. Simulasi model dilakukan untuk memperoleh total biaya rantai pasokan yang minimal dilakukan dengan menggunakan software Stella. Tahapan pendekatan tujuan yang dilakukan meliputi : 1. Formulasi model konseptual 2. Spesifikasi model kuantitatif 49

3. Evaluasi model 4. Penggunaan model Tahapan penggunaan model ini dikembangkan simulasi rantai pasokan dari beberapa asumsi yang mendasari skenario rantai pasokan yang berimplikasi pada total biaya rantai pasokan. Simulasi ini bermanfaat untuk menentukan strategi yang dapat digunakan rantai pasokan untuk mencapai keunggulan dalam nilai. Pengamatan rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpadu dilakukan melalui penelusuran pustaka dan internet untuk memperoleh data pendukung, juga pemahaman terhadap kondisi real dari agroindustri kelapa terpadu yang akan dipelajari. Langkah berikutnya berupa tahapan pemodelan sistem dinamis untuk jaringan rantai pasokan dengan fokus untuk agroindustri kelapa terpadu. Perancangan model secara simultan dilakukan dengan pemahaman terhadap rantai pasokan tersebut. Pemodelan diharapkan dapat merepresentasikan model nyata rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu. Model yang dirancang merupakan model dinamis dengan simulasi model untuk mencapai tujuan yang diinginkan berupa total biaya rantai pasokan yang minimal. Model yang dirancang ini merupakan abstraksi pasokan yang dimulai dari kedatangan buah kelapa butir, pengangkutan, sampai dengan pengolahan produk hingga didistribusikan ke konsumen. Identifikasi dan penentuan produk prospektif dilakukan dengan pendapat pakar melalui pembuatan kuesioner yang selanjutnya diisi berdasarkan pendapat pakar. Isian untuk kuesioner berupa pemberian daftar perangkingan untuk beberapa produk dari hasil olahan kelapa. Adapun pemilihan produk prospektif dengan memberikan rangking/peringkat berdasarkan pada beberapa kriteria yang dirunut dari pustaka. Metode rangking dilakukan dengan memberikan peringkat untuk produk yang diidentifikasi secara urut sejumlah urutan produk tersebut. Penyusunan peringkat dilakukan secara numerik dari 1 sampai dengan jumlah produk. Pemberian peringkat didasarkan pada masing-masing kriteria. Penilaian pemilihan produk didasarkan pada kriteria Bayesian dengan asumsi masing-masing produk memiliki peluang yang sama. Penilaian pemilihan produk berdasarkan kriteria di atas dilakukan melalui urutan pemilihan prioritas berdasarkan pembobotan dari masing-masing faktor, selanjutnya digunakan sebagai dasar penilaian bobot faktor. Penilaian terhadap bobot masing-masing 50

faktor akan ditabulasi sebagai dasar perhitungan untuk menentukan alternatif pilihan produk prospektif (Marimin, 2004) Perhitungan alternatif pilihan masing-masing produk berdasarkan kriteria yang ada dilakukan dengan menggunakan teknik berdasarkan kriteria bayes Penilaian alternatif ini dihitung berdasarkan bobot masing-masing kriteria. Kriteria-kriteria ini dianggap memiliki peluang bobot yang sama sehingga pemberian peringkat dalam perhitungan menjadi suatu hal yang penting. Identifikasi kebutuhan untuk model rantai pasokan dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara dengan pakar dari pelaku agroindustri dan dinas terkait. Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa media, untuk keperluan penyusunan model. Sumber Informasi Sumber informasi berupa informasi yang bersifat primer dan sekunder. Sumber informasi primer diperoleh dari penjelasan pelaku dalam agroindustri kelapa. Metode pengumpulan data dilakukan wawancara langsung dengan pelaku agroindustri kelapa. Sumber informasi sekunder diperoleh dari dinas perindustrian dan perdagangan, Direktorat jenderal perkebunan, APCC, BPS dan laporan penelitian serta sumber pendukung kepustakaan yang lain serta penelusuran data melalui internet. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan Februari 2009 hingga Nopember 2009, diawali dengan studi pendahuluan untuk pemantapan usulan. Desain model dilakukan di Laboratorium Bisnis dan Aplikasi Industri Departemen TIN Fateta IPB. Wilayah yang digunakan sebagai observasi dan simulasi model dinamis adalah Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. 51