Ayesa Pitra Andina 3510100044 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Latar Belakang Pengembangan Kawasan a PESISIR Aksesbilitas yang tinggi Ruang yang relatif mudah dan murah bagi kegiatan industri Konsentrasi penduduk Konflik kepentingan antar sektor Pembangunan yang tidak berkelanjutan Evaluasi kesesuaian lahan kawasan pesisir tahun 2010 dan 2014
Batasan Masalah 1. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan terhadap peruntukan pemukiman, industri, dan mangrove pada kawasan pesisir utara Surabaya 2. Data yang digunakan yaitu: - Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2010 dan Landsat 8 Tahun 2014 - Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) Surabaya skala 1:25.000 - Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir skala 1:50.000 3. Metode yang digunakan untuk evaluasi adalah metode scoring dan pembobotan dengan pairwise comparison.
Tujuan 1. Mengetahui jenis dan luasan tutupan lahan di wilayah pesisir utara Surabaya dengan klasifikasi terselia menggunakan citra ALOS AVNIR-2 tahun 2010 dan Landsat 8 tahun 2014. 2. Mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk permukiman, industri dan mangrove berdasarkan karakteristik fisik lahan. 3. Mengetahui tingkat kesesuaian tutupan lahan pada tahun 2010 dengan 2014.
MANFAAT Mengetahui wilayah yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman, industri, dan mangrove, juga diketahui kesesuaian kondisi eksistingnya Memberikan informasisebagai masukan dalam pengambilankebijakan mengenai peruntukan pemukiman, industri, dan mangrove, agar lahan yang terdapat di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tetap lestari
Evaluasi Kesesuaian Lahan Peruntukan Kawasan Permukiman, Industri, Mangrove Wilayah Pesisir Utara Surabaya Tahun 2010 dan 2014 DASAR TEORI Kriteria Kesesuaian Lahan Permukiman Kriteria Kesesuaian Lahan Industri Kriteria Kesesuaian Lahan Mangrove
Kriteria Kesesuaian Lahan Permukiman PERMUKIMAN Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan Kriteria Lahan untuk Kawasan Pemukiman
Kriteria Kesesuaian Lahan Industri INDUSTRI Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan/atau barang jadi menjadi barang yang mempunyai nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan rekayasa industri Kriteria Lahan untuk Kawasan Industri
Kriteria Kesesuaian Lahan Mangrove MANGROVE Formasi hutan yang tumbuh dan berkembang pada daerah landai di muara sungai dan pesisir pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut Kriteria Lahan untuk Kawasan Mangrove
Evaluasi Kesesuaian Lahan Peruntukan Kawasan Permukiman, Industri, Mangrove Wilayah Pesisir Utara Surabaya Tahun 2010 dan 2014 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Diagram Alir Pembuatan Peta Tutupan Lahan Diagram Alir Pembuatan Peta Kesesuaian Lahan Diagram Alir Pengolahan Data
Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah kawasan pesisir utara Kota Surabaya. Propinsi Jawa Timur, yang secara geografis terletak diantara 7 11 44" 7 14 43" LS dan 112 37 41" 112 45 41" BT. Keterangan : = Lokasi Penelitian Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Daerah Pesisir Utara Surabaya (Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, 2012)
Pengolahan Citra Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2010 dan Landsat 8 Tahun 2014 Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Peta RBI skala 1 : 25000 Pemotongan Citra Koreksi Geometrik Penentuan Batas Pesisir Utara Surabaya RMS Error 1 piksel Tidak Ya Citra Terkoreksi Komposit Band Klasifikasi Terselia Ground Truth Tidak Uji Ketelitian Klasifikasi 85% Ya Peta Tutupan Lahan Tahun 2010 Peta Tutupan Lahan Tahun 2014 Gambar 3.2 Diagram Alir Pembuatan Peta Tutupan Lahan Analisa Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2010 dan 2014 A
Kesesuaian Lahan Gambar 3.3 Diagram Alir Pembuatan Peta Kesesuaian Lahan
Peta Kesesuaian Terkini (Eksisting) Gambar 3.4 Diagram Alir Pengolahan Data
Evaluasi Kesesuaian Lahan Peruntukan Kawasan Permukiman, Industri, Mangrove Wilayah Pesisir Utara Surabaya Tahun 2010 dan 2014 HASIL DAN ANALISA Koreksi Geometrik dan SoF Tutupan Lahan Kesesuaian Lahan Kesesuaian Lahan Eksisting Uji Ketelitian Klasifikasi
Koreksi Geometrik dan SoF RMS error: ALOS AVNIR-2 0,33 piksel Landsat 8 0,42 piksel Jumlah Titik : 12 Jumlah Baseline : 23 N ukuran : 69 N-parameter : 36 U : N-ukuran N-parameter : 33 Besar SoF : 0,13
Tutupan Lahan Gambar 4.1 Hasil Klasifikasi Tutupan Lahan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2010 Gambar 4.2 Hasil Klasifikasi Tutupan Lahan Citra Landsat 8 Tahun 2014
Tutupan Lahan Tabel 4.1 Luasan dan Persentase Perubahan Tutupan Lahan (Sumber: Hasil Analisis, 2014)
Tutupan Lahan Gambar 4.3 Presentase Luas Tutupan Lahan Tahun 2010 dan Tahun 2014 Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Perubahan Tiap Jenis Tutupan Lahan Tahun 2010 dan 2014
Uji Ketelitian Klasifikasi
Kesesuaian Lahan Permukiman Tabel 4.2 Perbandingan Luas Kesesuaian Lahan Permukiman Gambar 4.5 Peta Kesesuaian Permukiman
Kesesuaian Lahan Industri Tabel 4.3 Perbandingan Luas Kesesuaian Lahan Industri Gambar 4.6 Peta Kesesuaian Industri
Kesesuaian Lahan Mangrove Tabel 4.4 Perbandingan Luas Kesesuaian Lahan Mangrove Gambar 4.7 Peta Kesesuaian Mangrove
Kesesuaian Lahan Eksisting Permukiman
Kesesuaian Lahan Eksisting Industri
Kesesuaian Lahan Eksisting Mangrove
Evaluasi Kesesuaian Lahan Peruntukan Kawasan Permukiman, Industri, Mangrove Wilayah Pesisir Utara Surabaya Tahun 2010 dan 2014 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran
Kesimpulan 1. Diperoleh kelas tutupan lahan permukiman, industri, mangrove, daerah bervegetasi, lahan terbuka, rawa/tambak, tubuh air. 2010 didominasi kelas rawa/tambak 2014 didominasi kelas lahan terbuka 2. Hasil kesesuaian lahan berdasarkan parameter fisik Permukiman kelas kesesuaian sangat sesuai sebesar 1705 Ha (51,58 %) Industri kelas kesesuaian cukup sesuai sebesar 2411,19 Ha (72,93 %) Mangrove kelas kesesuaian sesuai bersyarat sebesar 1902, 49 Ha (57,55 %).
Kesimpulan 3. Hasil kesesuaian kondisi eksiting tahun 2010 dan 2014 Permukiman 2010 72,39 Ha (56,71 %) 2014 138,84 Ha (59,17%) Industri 2010 309, 77 Ha (80,43 %) 2014 380,02 Ha (85,12 %) Mangrove 2010 47,41 Ha (45,25 %) 2014 38,92 Ha (46,93 %).
Saran 1. Diperlukannya penentuan kriteria yang baku terhadap parameter kesesuaian lahannya dan skor masing-masing parameter, juga perlu dipertimbangkan penggunaan kriteria lain agar dihasilkan analisis kesesuaian lahan yang lebih baik. 2. Perlu dipertimbangkan bahwa besarnya pengaruh satu parameter dengan parameter lainnya bisa berbeda pada tiap daerah, tergantung dengan karakteristik wilayah tersebut. Maka diperlukan penelitian lebih lanjut terkait besarnya pengaruh suatu parameter fisik terhadap kesesuaian lahannya. 3. Pada evaluasi kesesuaian lahan, juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi daerah.