Aspekkesehatanmental. pada Penasun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB VI PEMBAHASAN. dikaitkan dengan tujuan penelitian maupun penelitian terdahulu.

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala. oleh adanya infeksi oleh virus yang disebut Human Immuno-deficiency Virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

STRATEGI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KONSELOR VCT DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BEROBAT PADA PASIEN HIV DI RSUD KABUPATEN KARAWANG

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

PTRM PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON PUSKESMAS BANGUNTAPAN II

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah remaja usia tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

BAB IV HASIL PENELITIAN

Panduan Wawancara. Penelitian Awal: Penggunaan Crystal Meth & Risiko Penularan HIV di Indonesia. Gender /jenis kelamin :

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum ARV di Indonesia

BAB V HASIL PENELITIAN. yang meliputi analisis bivariat dan multivariat. berlokasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang dengan HIV membutuhkan pengobatan dengan Antiretroviral atau

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

08. MendukungPengurangan Risiko. Pelatihan Outreach Worker Program Harm Reduction

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune. rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

ABSTRAK BEBERAPA FAKTOR YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT X KOTA BATAM TAHUN 2010

Penanggulangan HIV/AIDS pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan

Program Peningkatan Cakupan Tes HIV, Inisiasi Dini ART dan Kelangsungan ODHA Minum ARV pada Populasi Berisiko Tinggi di Kota Denpasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

Strengthening Knowledge as Control Strategy on Sexual Behaviour of Employees

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala

Daftar Pertanyaan untuk Responden. Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

PERAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS) DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ODHA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, diantaranya Acquired Immuno Defeciency Syndrome. (AIDS) adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh Virus

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suntik secara bergantian dan tidak steril, penggunaan jarum tindik atau jarum

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak

BAB I PENDAHULUAN. penularan masa perinatal 2,7% (pengendalian penderita HIV/ AIDS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, jumlah anak-anak yang berkebutuhan

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2007

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

Laporan. PENELITIAN OPERASIONAL: Evaluasi dan Intervensi Pengobatan Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Kerjasama

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan

BAB I PENDAHULUAN. pada sejarah, United National HIV/AIDS (UNAIDS) & Word Health. diperkirakan sebanyak 1.6 juta orang diseluruh dunia.

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. meninggal akibat HIV/AIDS, selain itu lebih dari 6000 pemuda umur tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

Nama (Samaran) :... (Informan No...)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human

BAB I PENDAHULUAN. (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini

Transkripsi:

Aspekkesehatanmental padapenasun denganhiv diinterpretasi ulang dari data penelitian: FaktorsosialdalamkepatuhanmeminumARV pada Penasun R. Hershow, I. Irwanto, O. Kamil, R. Tambunan, S. Lenggogeni, M. Setiawan, J. Levy Pusat Penelitian HIV/AIDS Unika Atma Jaya

LatarBelakang HIV/AIDS bukanmasalahkesehatan semata, namun juga beraspek dan berdampak psikologis, sosial ekonomi dan kultural Kondisi terinfeksi tidak hanya memberikan efek fisiologis pada ODHA, tetapi juga pada keluarga dan lingkungan sosial yang lebih besar Penasunyang terinfeksi HIV dan mengikuti terapi ARV, selain masih bergulat dengan adiksinya, juga harus patuh dalam mengonsumsi ARV Aspek kesehatan mental seperti, namun tidak terbatas pada, penerimaan diri melingkupi diri Penasundan mempengaruhi kepatuhan meminum ARV

MetodePenelitian Kualitatif: wawancara mendalam; analisis tema PARTISIPAN RESPONDEN PEREMPUAN RESPONDEN LAKI-LAKI JAKARTA BALI JAKARTA BALI JUMLAH JAKARTA BALI PASIEN ARV - 1 9 7 BELUM ARV - - 3 3 KELUARGA/TEMAN 5 5 - - DOKTER 2 2 2 1 ADMINISTRASI LAYANAN 1 2 1 - PETUGAS OUTREACH - 2 5 2 MANAJER KASUS 3 1 3 2 TOTAL 11 13 23 15 9 8 3 3 5 5 4 3 2 2 5 4 6 3 34 28

Kerangkapresentasi Sebelum mengetahui status HIV Simtom/ gangguan kesehatan mental dalam proses penerimaan Shock& Denial Anger Bargaining Depression Acceptance Kubler-Ross, 1997 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penerimaan Pasca penerimaan diri

Sebelum mengetahui status HIV Adiksi Napza[terlama: 1992] Berganti pasangan seksual Personal fabel: tidak mungkin saya tertular Tidak merasa perlu tes HIV selama belum sakit darisebelumnya juga sebenarnya aku tuh udah tau gitukalau misalnya aku tuh memang berisiko untuk terinfeksi HIV/AIDS. Cuma pada saat itu ada rasa gak peduli karena merasa diri sendiri tuh sehat-sehat aja sampai saat itu. (Jandi, ARV, Jakarta)

Pendorong tes HIV Terpapar informasi melalui LSM Sakit-sakitan Ikut program pemulihan Napza Dirawat di rumah sakit Memutuskan sendiri Ikut tes HIV massal T e s H I V

Dinamika penerimaan status Kaget Tidak percaya Menyangkal Relapse Alkohol Ingin menularkan ke orang lain VCT ulang Putus asa Ingin bunuh diri Susah tidur Bisa membuat perencanaan masa depan Melihat diri lebih positif [Buka status] Shock& Denial Anger Bargaining Depression Acceptance Kelengkapan dan keakuratan informasi Konseling pra dan pasca tes HIV [Buka status] Penerimaan dari anggota keluarga inti Dukungan dari orang terdekat, kebanyakan ibu Dukungan dari peer group Hadirnya tokoh panutan [role model]

Responawal mengetahui status HIV+...waktubuka hasil itu, memang benar-benar seperti nggak percaya ya. Kok penyakit yang namanya HIV kok bisa ada gitu, dengan tertular dari jarum suntik, kok bisa saya yang kena gitu. ya sempat...sempathampir putus asa sih. (Bujana, ARV, Bali) Kaget, tidak percaya, menyangkal, putus asa, takut. Tapi ada juga yang tidak mengalami ini semua...100% lahpasti saya kena karena saya pikir..kanwaktu konseling kansaya dikasih tauapa itu IO, semua itu mirip dengan apa yang saya alami. Makanyawaktu lihat hasil tes itu saya gamerasa heran atau terkejut ah memang ini.. sebelum lihat hasil tes saya sudah yakin saya pasti terinfeksi... Justru setelah tahu hasil saya positif, saya punya kesempatan untuk berobat, itu prinsip saya (Bara, ARV, Bali)

Dinamika penerimaan status Kaget Tidak percaya Menyangkal Relapse Alkohol Ingin menularkan ke orang lain VCT ulang Putus asa Ingin bunuh diri Susah tidur Bisa membuat perencanaan masa depan Melihat diri lebih positif [Buka status] Shock& Denial Anger Bargaining Depression Acceptance Kelengkapan dan keakuratan informasi Konseling pra dan pasca tes HIV [Buka status] Penerimaan dari anggota keluarga inti Dukungan dari orang terdekat, kebanyakan ibu Dukungan dari peer group Hadirnya tokoh panutan [role model]

Kondisi kesehatan mental pasca mengetahui status HIV+ Depresi...untukbulan-bulan pertama setelah saya divonis HIV, sempat saya.. ada sempat mau bunuh diri waktu itu...ya saya sempat mau minum pembersih toilet.. sudah sempat minum satu tutup gitu.. sempat... (Biyan, ARV, Bali) Relapse; alkohol...kondisidrop, kembali ga...e...stress, minum lagi (alkohol), tambah parah, trussaya kembali ke Denpasar, makeklagi. Akhirnya habis itu makek tambah...tambah drop. Aduh kok kaya gini kayanya...kayanya saya sendiri sekarang, ga ada yang ngedukung saya gitukan. Kayanya saya sendiri ajayang kena, kok bisa kaya begini, ah... (Bucek, ARV, Bali)

Dinamika penerimaan status Kaget Tidak percaya Menyangkal Relapse Alkohol Ingin menularkan ke orang lain VCT ulang Putus asa Ingin bunuh diri Susah tidur Bisa membuat perencanaan masa depan Melihat diri lebih positif [Buka status] Shock& Denial Anger Bargaining Depression Acceptance Kelengkapan dan keakuratan informasi Konseling pra dan pasca tes HIV [Buka status] Penerimaan dari anggota keluarga inti Dukungan dari orang terdekat, kebanyakan ibu Dukungan dari peer group Hadirnya tokoh panutan [role model]

Faktoryang mempengaruhi prosespenerimaandiri Perankonselor, dokter, PO danmk: Kelengkapan dan keakuratan informasi Konseling pradan pasca tes HIV [Buka status] Penerimaan dari anggota keluarga inti Dukungan dari orang terdekat, kebanyakan ibu Dukungan dari peer group Hadirnya tokoh panutan [role model]

Pascapenerimaandiri Hidup lebih stabil Kepatuhan ARV meningkat Namun Masih dirasakan adanya diskriminasi[di lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja] Mengalami kecemasan karena ketidakpastian akan masa depan: Ketersediaan ARV Ekonomi dan Pekerjaan Kehidupan perkawinan Masihbergulatdenganadiksi: kemungkinanrelapse dan penggunaan alkohol

Indikatorkesehatan mental CONTEXTUAL CONSTRUCT: STRUCTURAL EQUALITY SOCIAL INCLUSION DISCRIMINATION FINANCIAL SECURITY PHYSICAL ENVIRONMENT WORKING LIFE VIOLENCE PARTICIPATION SOCIAL NETWORK SOCIAL SUPPORT TRUST SAFETY CONTEXTUAL CONSTRUCT: COMMUNITY CONTEXTUAL CONSTRUCT: INDIVIDUAL LEARNING AND DEVELOPMENT HEALTHY LIVING GENERAL HEALTH SPIRITUALITY EMOTIONAL INTELLIGENCE HIGH -LEVEL CONSTRUCT POSITIVE MENTAL HEALTH MENTAL HEALTH PROBLEMS Sumber: Parkinson, 2007

Penutup Sekian Terima kasih