NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA Hari/Tanggal : Jumat / 2 Mei2014 Tempat : Ruang Rapat Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Jl. Mayor Sugianyar No.3 Negara Pimpinan rapat : I Ketut Swijana (Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana) Peserta : - Anggota Pokja Sanitasi Kabupaten Jembrana - PF-KO; CF Jembrana, CF Bangli (Daftar Hadir Terlampir) Proses : Agenda Pembukaan Paparan Komentar / Masukan Arahan dari Sekretaris Daerah selaku Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Jembrana: - Masalah sanitasi merupakan kebutuhan dalam permukiman sehingga jika lingkungan baik akan dapat menurunkan angka kematian sesuai dengan sasaran Millennium Development Goals (MDGs) dimana targetnya adalah : Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), penerapan praktik reduce, reuse, dan recycle (3R) secara nasional dan peningkatan sistem tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah menjadi sanitary landfill, serta pengurangan genangan air di kawasan strategi perkotaan. - Kabupaten Jembrana masuk dalam kategori buruk sehingga perlu penanganan sanitasi berupa pengolahan persampahan, pengolahan air limbah domestic, penanganan drainase lingkungan serta PHBS. POTRET PERMASALAHAN SANITASI KABUPATEN JEMBRANA I Wayan Winarta /CF Kab. Jembrana Permasalah yang ada di Kabupaten Jembrana dari hasil Studi EHRA: 1. Permasalahan Limbah: - Kepemilikan jamban/saluran WC - Pencemaran karena SPAL 2. Permasalahan Sampah: - Pengolahan sampah rumah tangga - Pemilahan sampah Rumah tangga 3. Permasalahan Drainase: - Genangan air akibat banjir - Kondisi arah pengaliran air bekas buangan/air limbah non tinja 4. Permasalahan PHBS: - Tidak cuci tangan pakai sabun (CTPS) di 5 waktu - Perilaku BABS Dana Investasi untuk Program yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut : 1
Agenda Komentar / Masukan Masih didapatkan bahwa dana investasi sanitasi di Kabupaten Jembrana tertinggi dipergunakan untuk sub-sektor drainase padahal permasalahan sanitasi dari studi EHRA yang perlu penanganan adalah sub-sektor persampahan dan sub-sektor air limbah domestik. Sehingga diharapkan akan ada peningkatan jumlah anggaran APBD untuk 5 Tahun kedepan sampai tahun 2019 untuk pembangunan sanitasi. Sedangkan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN. Masukan Diskusi Masukan dari PF-KO Provinsi Bali: - Tugas PF adalah mendampingi Pokja Provinsi dalam menilai dokumen yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota - Provinsi Bali Tahun 2013 mendapatkan apresiasi di www.nawasis.info - Dokumen BPS berisikan kondisi existing sanitasi Kabupaten/Kota dan area beresiko sanitasi yang didapat dari Hasil Studi EHRA. - Dokumen SSK berisikan isu strategis sanitasi, Strategi pembangunan sanitasi, pentahapan penmbangunan sanitasi dan indikasi program & kegiatan jangka menengah. - Selanjutnya menyusun Dokumen MPS tahun 2014 yang berisikan rencana program & kegiatan pembangunan jangka menengah, rencana anggaran pembangunan sanitasi jangka menengah dan prioritas program & kegiatan pembangunan sanitasi. Dimana dalam MPS sudah ada kewenangan daerah dan Pusat. - Penyusunan MPS diharapkan sudah selesai dibulan Juni dikarenakan bulan Juli ada pelaksanaan lokakarya di provinsi. dr. Oka Parwata (Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana) - Kegiatan PHBS yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah program pengambilan air bersih di restoral dan hotel; promosi kesehatan apabila ada e-coli yang terdapat dalam air bersih dengan penyuluhan. - Data dari Dinas Kesehatan bahwa masyarakat masih ada yang belum mempunyai jamban, sehingga kewenangan Dinas Kesehatan hanya sekedar menghimbau saja kepada masyarakat. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Jembrana - Program sanitasi dari DAK berkonsep pemberdayaan tetapi belum ada respon dari masyarakat. - Hasil dari pelatihan di Batam pihak Dinas PU sudah mensosialisasikan kepada seluruh Kepala Desa tetapi responnya adalah bahwa mereka membutuhkan penanganan drainase dibandingnya dengan penanganan air limbah. - Menurut PU bahwa juknis yang baru tentang program sanitasi DAK 2
Agenda Komentar / Masukan untuk dapat mengalokasikan anggaran DAK untuk pembangunan drainase dikarenakan program sanimas di Kabupaten Jembrana tidak jalan dari tahun 2012 2014 ini disebabkan karena masyarakat tidak menerima. Saran dari Satker PLP Provinsi Bali bahwa program tersebut diprioritaskan pada kebutuhan di desa apakah masalah air limbah atau drainase. I Wayan Darwin ( Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup) : - Permasalahan sampah dapat diselesaikan untuk 1 tahun kedepan, dikarenakan sudah ada pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang di tingkat sekolah (SD, SMP dan SMA) di seluruh Kabupaten Jembrana, diharapkan masing-masing SKPD dapat mencontoh hal tersebut dengan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang seperti kertas dan plastik dan melaksanakan 3R. - TPST 3R sudah ada tetapi SDM belum mampu untuk mengoperasikan alatnya diharapkan Provinsi dapat menfasilitasi bahwa setiap program yang membutuhkan SDM dapat memberikan arahan bagaimana cara pengoperasiannya. - Bagaimana kalau TPA dipindah ke daerah yang jauh dari permukiman, san dibuat TPS di setiap Kecamatan untuk mengurangi beban sampah yang dibuang di TPA. - Air limbah industry pengalengan ikan sudah ada pengolahan air limbahnya/ipal untuk kawasan industry dan dapat menjadi contoh untuk industry yang lain yang terpenting adalah manfaatnya dapat mengurangi dampak dari air limbah tersebut. Sony Marmayudha (Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana) : - Sasaran untuk IPAL bahwa lahan sudah dikomunikasikan ke bagian pemerintahan mohon dibantu untuk DED ke Satker PLP Provinsi Bali. - Hasil dari review BPS dan SSK bahwa anggaran untuk sanitasi masih sangat kecil maka diperlukan sinkronisasi kegiatan dari SKPD terkait yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dalam penyusunan MPS ini. Saran dari CF masing-masing SKPD terkait sanitasi untuk membuat program prioritas dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 Saran dari PF-KO untuk mempersiapkan masyarakat terlebih dahulu terkait rencana Pembangunan IPAL Kawasan sehingga masyarakat dapat mengetahui program tersebut dan manfaat dari program tersebut. 3
Agenda Komentar / Masukan Kesimpulan - Anggaran masih banyak yang terserap ke sub-sektor Drainase sehingga untuk kedepannya dapat menfokuskan dalam pengolahan air limbah dan persampahan untuk dapat menjawab isu strategis dalam BPS Kabupaten Jembrana. - Pemerintah Pusat sudah membuka peluang untuk menyelesaikan permasalahan air limbah dengan Pengolahan Air Limbah Kawasan dimana tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga bias mengatasi permasalahan lingkungan lebih cepat/banyak. - Kabupaten Jembrana berkomitmen untuk dapat membangun IPAL Kawasan di Tahun 2015 karena lahan sudah ada jika diperlukan untuk Studi Kelayakan dan DED akan dianggarkan dalam Anggaran Perubahan Tahun 2014 ini. - Kabupaten Jembrana sudah membebaskan lahan 4 Ha dari Tahun 2012 untuk membuat TPA dan segera membuat Feasibility Studi (FS) dan DED sesuai dengan readiness criteria dari Pemerintah Pusat untuk mendapatkan bantuan dana APBN. - Untuk dapat membuat penegakan hokum terkait sanksi apabila membuang limbah dan sampah sembarangan. 4
DOKUMENTASI 5
6
7