TEKNIK DIAGNOSTIK IKAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Road-map Penelitian

II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik 2.2 Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik

Lampiran 1. Road-map Penelitian

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

GAMBARAN DARAH IKAN II (SDP, AF DAN DL)

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2010, di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Lokasi penelitian di

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. UNILA dan Laboratorium Kesehatan Lingkungan Balai Besar Pengembangan dan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

II. METODE PENELITIAN

II. METODE 2.1 Rancangan Penelitian 2.2 Isolasi Bakteri Kandidat Probiotik

III. METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Identifikasi Bakteri Uji Peningkatan Virulensi Bakteri Uji

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Bahan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2014 di

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAB II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN dan METODE PENELlTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

METODOLOGI Waktu dan Tempat Ikan Uji Persiapan Bahan Baku Biji Karet Komposisi TBBK Tidak Diolah TBBK Diolah

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

III. METODOLOGI. (Cr 3+ ). Faktor suhu menggunakan 2 level suhu media yaitu T i (suhu 20±2

GAMBARAN DARAH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN PENAMBAHAN DOSIS PREBIOTIK YANG BERBEDA DALAM PAKAN

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu 3.2. Bahan dan Alat Persiapan dan pemeliharaan mencit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

BAB HI. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Ikan Fakultas

I. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah

METODOLOGI PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

3. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH METIL METSULFURON TERHADAP SEL DARAH MERAH IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus) ABSTRAK

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2013 di

: Kirana patrolina sihombing

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

III. BAHAN DAN METODE

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat Metode Penelitian Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Kebar

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan konsentrasi pada penelitian pendahuluan dan penelitian inti

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

Transkripsi:

TEKNIK DIAGNOSTIK IKAN PENCATATAN SEJARAH IKAN Supaya kegiatan budidaya ikan yang kita jalani dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kegiatan budidaya terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk kelangsungan usaha. Salah satu faktor yang harus kita perhatikan adalah kesehatan ikan, untuk dapat mengetahui kondisi ikan maka hal yang harus diperhatikan adalah informasi tentang sejarah ikan yang kita pelihara, yang merupakan salah satu tahapan dalam teknik diagnostik untuk ikan. Dimana informasi yang harus kita gali adalah : 1. 2. 3. 4. Berapa lama ikan telah dipelihara? Apakah pemilik Ikan berpengalaman memelihara ikan tersebut? Apa pakan ikan dan seberapa sering diberi pakan? Apakah ada ikan baru yang digabungkan dengan ikan di akuarium atau kolam? Apabila ya, apakah ikan dikarantina dulu? 5. Apakah ikan sudah ditreatment sebelumnya? Pemeriksaan Kualitas Air Pemeriksaan kualitas air sangatlah diperlukan, dimana kualitas air harus dievaluasi sebelum dilakukan prosedur diagnostik pada ikan, dimana evaluasi yang harus dilakukan adalah evaluasi terhadap temperatur, ammonia nitrite, ph, total Alkalinity, dan Kadar O2 pada perairan. page 1 / 5

Pemeriksaan Secara Biopsy Pemeriksaan secara Biopsy adalah salah satu teknik diagnostik, dimana kita memeriksa ikan dengan hanya mengambil jaringan dari ikan yang masih hidup tanpa harus membunuh ikan tersebut, yang mana jaringan tersebutlah nantinya yang akan kita diagnosa. Pada praktikum Teknik Diagnostik Pada Ikan, jaringan yang didiagnosa dari ikan percobaan adalah sisik, insang, sirip (D-P-V-A-C). Prosedur Biopsy yang dapat kita lakukan adalah, ikan yang sudah di anastesi atau dipingsankan dengan bahan anastesi (tricaine methanesulfonate), lalu diletakkan pada baki, kemudian jaringan yang akan diamati kita ambil, yang berupa lendir, sisik, insang dan sirip. Lalu jaringan yang sudah kita dapat tersebut kita letakkan pada gelas objek, kemudian ditutup dengan menggunakan cover glass, lalu kita amati melalui mikroskop. Hasil yang didapatkan pada kelompok kami (kelompok 3) tidak didapatkan patogen yang hidup pada jaringan yang telah kami ambil tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan yang kami analisa bebas dari patogen. Sebagai tambahan, kerusakan pada insang akibat masalah lingkungan, seperti tingginya ammonia dan bakteri penyebab hyperplasia dapat kita ketahui melalui Biopsy insang. Pemeriksaan secara Hermatologi - Total Sel Darah Merah Pada pemeriksaan total Sel Darah Merah ini, langkah yang harus kita lakukan adalah mengambil sampel darah ikan dengan menggunakan syringe, yang kita gunakan untuk mengambil darah pada ikan hidup. Sampel darah dapat kita ambil dari dekat batang ekor, ataupun didekat mulut ikan, kemudian sampel darah yang kita dapatkan dimasukkan kedalam ependrof, lalu darah yang sudah ada di dalam ependrof tersebut kita hisam dengan menggunakan pipet bulir darah sampai skla page 2 / 5

0.5, kemudian dilanjutkan dengan menghisap larutan Hyem hingga skala 1.01, lalu pipa penyedotnya kita ikat dan di kocok dengan membentuk pola angka 8 supaya larutan dan sampel darah tersebut homogen selama 3 5 menit. Kemudian kita teteskan diatas glass haemacytometer, lalu diamati melalui mikroskop, dan dihitung jumlah sel darah merah melalui 5 titik yang berbeda, dan dihitung secara diagonal. Namun pada praktikum kali ini kami tidak melakukan perhitungan, sehingga tidak didapatkan hasil yang menunjukkan total sel darah merah yang ada pada ikan tersebut. - Total Sel Darah Putih Pada pemeriksaan total Sel Darah Putih ini, langkah yang harus kita lakukan adalah mengambil sampel darah ikan dengan menggunakan syringe, yang kita gunakan untuk mengambil darah pada ikan hidup. Sampel darah dapat kita ambil dari dekat batang ekor, ataupun didekat mulut ikan, kemudian sampel darah yang kita dapatkan dimasukkan kedalam ependrof, lalu darah yang sudah ada di dalam ependrof tersebut kita hisam dengan menggunakan pipet bulir darah sampai skla 0.5, kemudian dilanjutkan dengan menghisap larutan Giemsa hingga skala 1.11, lalu pipa penyedotnya kita ikat dan di kocok dengan membentuk pola angka 8 supaya larutan dan sampel darah tersebut homogen selama 3 5 menit. Kemudian kita teteskan diatas glass haemacytometer, lalu diamati melalui mikroskop, dan dihitung jumlah sel darah merah melalui 5 titik yang berbeda, dan dihitung secara diagonal. Namun pada praktikum kali ini kami tidak melakukan perhitungan, sehingga tidak didapatkan hasil yang menunjukkan total sel darah putih yang ada pada ikan tersebut. - Diferensial Leukosit Langkah yang harus kita lakukan pada pemeriksaan diferensial leukosit ini adalah dengan merendam gelas preparat dengan larutan metanol, kemudian dikering anginkan, lalu sampel darah yang sudah kita peroleh tadi diteteskan diatas preparat dengan menggunakan gelas objek lainnya, kemudian dilakukan fiksasi dengan metanol selama 5 menit, lalu dibilas dengan menggunakan akuades dan dikeringkan. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pewarnaan dengan larutan giemsa selama 15 menit, lalu diamati dan dihitung hasilnya. Sedangkan pada praktikum kali ini tidak dilakukan penghitungan sehingga tidak di dapatkan nilai diferensial Leukositnya. page 3 / 5

- Kadar Hematokrit Langkah yang harus kita lakukan pada pemeriksaan kadar hematokrit ini adalah sampel darah yang sudah diambil, kita hisap dengan menggunakan tabung hematokrit hingga ¾ bagian kemudian kita tutup dengan menggunakan crystal seal. Lalu disentrifuged selama 5 menit, supaya sel darah merah dan sel darah putih terpisah, kemudian diamati perbedaan yang terjadi, dan dihitung panjang sel darah putih maupun sel darah merah. Dimana pada praktikum kali ini didapatkan panjang sel darah merah 0.6 cm dan panjang sel darah putih 3 cm. - Kadar Hemoglobin Langkah yang harus dilakukan pada pemeriksaan kadar hemoglobin ini adalah memsukkan HCl sampai skala 10 dan sampel darah hingga skla 5 kedalam pipet Sahli. HCl dan darah akan mengalami perubahan warna, lalu pipet sahli tersebut kita masukkan ke Sahlihaemometer dan ditambahkan aquades hingga warna campuran darah dan HCl tersebut sampai berwarna kuning, sama dengan indikator yang ada di sampingnya. Dimana pada praktikum kali ini didapatkan hasil kadar hemoglobin menunjukkan skala 78. Pemeriksaan Feses Untuk diagnostik terhadap ikan melalui pemeriksaan feses bukanlah merupakan suatu keharusan, akan tetapi pada kondisi tertentu bisa saja diperlukan. Jika kita mengalami kesulitan untuk mendapatkan sampel feses ikan dari akuarium atau wadah pemeliharaan, kita dapat memingsankan ikan dengan larutan anastesi, dimana umumnya ikan akan mengeluarkan feses ketika pingsan. Jika tidak terlalu terburu-buru ikan dapat kita tempatkan dalam kantung olastik, atau wadah kecil yang bening lainnya, untuk dapat mengumpulkan feses dalam hitungan jam. page 4 / 5

Pemeriksaan Secara Nekropsi Pemeriksaan secara nekropsi merupakan salah satu teknik diagnostik ikan dimana kita harus mematikan ikan untuk dapat mengambil jaringan-jaringan yang kita perlukan dalam analisa. Biasanya teknik ini dilakukan jika informasi dalam pemeriksaan masih kurang lengkap. Untuk mematikan ikan kita dapat menggunakan bahan anastesi dengan dosis yang tinggi ataupun menusuk kepala bagian belakang dengan maksud melumpuhkan ikan dengan menggunakan tusuk sonde. Pada pemeriksaan secara nekropsi ini, jaringan yang di analisa berupa insang, hati, usus, dan ginjal. Prosedur pelaksanaannya adalah dengan meletakkan ikan yang sudah dimatikan di dalam baki, dan dibedah dengan prosedur pembedahan yang betul, kemudian jaringan yang diperoleh, berupa hati, insang, usus, dan ginjal di letakkan diatas gelas objek, dan ditutup dengan menggunakan cover glass, lalu kita amati melalui mikroskop. Hasil pada pemeriksaan secara nekropsi ini tidak menunjukkan adanya patogen yang hidup pada jaringan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan yang kami analisa bebas dari patogen. page 5 / 5