DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), edisi revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah, Asep Priyatna. (1990). Bimbingan Karir. Bandung : Arrmico.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus

dengan Sistem Pendidikan Nasional. 1

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

BAB V PENUTUP. hasil dan pembahasan penelitian yang telah. diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan

BAB V PENUTUP. peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada korelasi yang positif lagi signifikan antara gaya belajar visual siswa

DAFTAR RUJUKAN. A, Harjasujana Materi Pokok Membaca. Jakarta: Universitas Terbuka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta menurut pendapat siswa berada pada kategori cukup baik, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

DAFTAR PUSTAKA. Buku Sumber Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V PENUTUP. 1. Ada pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

DAFTAR RUJUKAN Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA SMA DI KOTA BLITAR TESIS

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam

PENGARUH KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa kepanitiaan disusun sesuai dengan kegiatan yang. dilaksanakan. karena kepanitiaan tersebut hanya melibatkan tim Humas

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti Dukungan Orang Tua dengan

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikumpulkan melalui penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

Al Kufi, Hasan Basri, dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf AlQur an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

PENDATAAN, PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN 2012

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

DAFTAR PUSTAKA. Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. (2004). Bandung: Alfabeta.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB V PENUTUP A. Simpulan

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Hubungan antara Parental Discipline dan Intensitas Komunikasi Peer Group dengan Minat Belajar Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KAJIAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjelaskan tujuan dan cara bermain.

PERBEDAAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA, JURUSAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA PADA SISWA SMKN 1 SUKOHARJO

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

Transkripsi:

75 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. 1994. Undang-undang Sisdiknas 2003 (UU RI No 20 Th. 2003). Jakarta: Sinar Grafika Fudyartanta, Ki. 2010. Membangun Kepribadian dan Watak Bangsa Indonesia yang Harmonis dan Integral. Jogjakarta: pustaka pelajar Giatama. 1990. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Eresco Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hidayati, Nia. 2009. Mengembangkan bakat dan minat. Dari: http://niahidayati.net/mengembangkan-bakat-dan-minat.html diakses pada 28 Desember 2011 http://data.pdkjateng.go.id/statistik/?tahun=2009_2010. Diakses tanggal 30 November 2011 Hurlock, Elisabeth. 1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga Hurlock, Elisabeth. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga Margono. 2006. Metodologi Pendidikan. Jakarta: Rineke Cipta Maryati, Sri. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyaraka dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Di Kota Semarang. Dari http://eprints.undip.ac.id/18273/1/sri MARYATI.pdf diakses pada 28 Desember 2011 75

76 Marzuki. 2002. Metode Riset. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Islam Indonesia Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Bina Aksara Purwanto, Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya Santrock, John w. 2005. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2005. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Orientasi masa depan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Syam, Muhamad Noor.1998. Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional Wibowo, Heri. 2007. Fortune Favors The Ready. Bandung: OASE Mata Air Makna Wijaya, Bondhan Kresna. 2010. Cara Cerdas Pilih Jurusan Demi Profesi Impian. Yogyakarta: Gedung Galangpress Center

77 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT Penulis : Nia Hidayati December 29, 2009 at 13:50 Sumber: http://niahidayati.net/mengembangkan-bakat-dan-minat.html diakses pada 28 Desember 2011 Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia, sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Bagi saya sendiri, orang cerdas itu orang yang mampu memahami, mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan kebahagiaan hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu membahagiakan hidupnya. Sukses bisa saja karena bakat, tetapi sering juga karena minat. Jika demikian, bagaimana bakat itu muncul dan terbentuk dalam diri kita? Bagaimana kita bisa mengembangkan keduanya? Secara ilmiah, para ahli (dikutip dari www. kesehatan.kompas.com) menyatakan bahwa saat lahir kita memiliki 100 miliar neuron. Tiga bulan atau 60 hari menjelang kelahiran, neuron yang kita miliki itu sudah berkomunikasi satu sama lain. Mereka bahkan membentuk jalinan yang dinamakan dengan axon. Saat jalinan terbentuk, sebuah sinapsis pun otomatis terbentuk. Di usia tiga tahun, setiap 100 miliar neuron kita itu telah menciptakan jaringan sinapsis dengan neuron lainnya. Koneksi antarneuron inilah yang menjadi awal mula munculnya bakat. Tanda-tandanya, kita akan terlihat aktif luar biasa. Jalinan sinapsis akan terus mendorong diri kita untuk tidak berhenti melakukan apa pun yang kita mau sesuai dengan minat kita. Proses ini berlangsung hingga usia kita mencapai 16 tahun. Di usia inilah bakat mulai terasah karena kita memiliki ruang lebih luas untuk fokus dan benar-benar mengeksploitasi beberapa sinapsis tertentu setelah mengalami proses kebingungan memilih, mencoba melakukan segala sesuatu, dan kita tidak terfokus untuk mematangkan sebuah nilai kompetensi tertentu. Dari 77

78 proses ini, kita dapat memahami bahwa minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat. Dalam beberapa pengertian, minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Dengan demikian, minat dan bakat merupakan faktor yang saling mempengaruhi, terlepas dari faktor mana yang lebih dominan. Keduanya penting untuk dikembangkan secara optimal bahkan maksimal. Dalam kenyatannya, bakat atau nature sering diartikan sebagai talenta, yakni kemampuan tertentu yang unik, kecakapan, gift (anugerah) yang dimiliki seseorang. Pengertian ini mengalami perkembangan signifikan dengan munculnya pengertian menurut Gallup (2001) bahwa bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan produktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bakat itu tidak hanya menyangkut kecakapan tertentu, tetapi juga berkaitan dengan adanya peran untuk mengembangkan. Dalam hal ini, minat menjadi faktor penting yang berfungsi sebagai nurture yang akan membantu pengembangan bakat tersebut. Minat merupakan suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan. Ciri umum minat ialah adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebangggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Keberadaan minat merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat karena tanpa minat, bakat tidak akan berdayaguna. Artinya, minat yang tinggi akan membuat kita mampu melakukan sesuatu sekalipun kita tidak berbakat, sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit mengembangkan bakat tersebut. Karena itu, ketika kita mengenali dan memahami bakat kita, tumbuhkanlah dan peliharalah minat kita agar bakat yang kita punya terjaga. Minat bisa diciptakan, tetapi bakat merupakan bawaan yang tidak bisa kita ciptakan dengan tiba-tiba.

79 Semua orang bisa melakukan hal yang sama dengan kita, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik. Untuk memahami bakat dan minat memang bukan masalah gampang karena tidak hanya menyangkut masalah banyaknya teori dan tes untuk mengenali bakat dan mengukur minat kita. Lebih dari itu, ada yang sangat penting untuk kita pahami yakni bagaimana mengembangkan bakat dan minat itu untuk sebuah prestasi kehidupan karena tidak semua orang mampu memaksimalkan bakatnya, sekalipun ia telah mengenali dan mengetahuinya. Untuk mengembangkan bakat dan minat, diperlukan beberapa faktor berikut. Pertama, stimulasi. Faktor stimulan bakat dan minat bisa internal atau eksternal. Stimulan yang utama ialah kesadaran akan potensi diri, belajar dan terus belajar, konsentrasi dan fokus dengan kemampuan atau kelebihan diri kita. Jangan selalu melihat kepada kelemahan, karena waktu kita akan terbuang, sehingga bakat pun ikut terpendam dan minat jadi melempem. Kedua, berusahalah untuk kreatif dengan mencari inspirasi dari mana saja dan dari siapa saja. Kreativitas akan menuntun jalan kita menuju pengenalan dan pemahaman bakat, menumbuhkembangkan minat, sehingga kita bisa mengembangkannya agar bermanfaat untuk hidup kita. Ketiga, peliharalah kejujuran dan ketulusan. Kita harus jujur mengakui bakat yang kita miliki sekalipun tidak begitu kita minati. Ketulusan mensyukuri bakat dapat menumbuhkan minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu akan tetap ada, bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan meningkatkan kekuatan minat. Misalnya, kita semua bisa menulis, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan tulisan yang lebih baik daripada yang lainnya. Ketika bakat itu disertai dengan minat yang kuat, maka bakat itu akan berkembang lebih pesat dan berkualitas. Bakat itu akan mengundang kerinduan untuk melakukannya kembali, seperti energi yang mensuplai kebutuhan. Tulisan ini merupakan motivasi bagi saya sendiri dan semoga bermanfaat bagi pembaca. Kita tidak bisa selalu menjadi apa yang kita inginkan, tetapi kita bisa menjadi diri yang lebih baik dari diri yang sekarang dengan mengembangkan bakat kita. (Nia Hidayati)

80 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (Smkn) Di Kota Semarang TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh: SRI MARYATI (L4D006092) Februari 2009 http://eprints.undip.ac.id/18273/1/sri MARYATI.pdf BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan perhitungan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah diketahui bahwa faktor kondisi sekolah mempunyai pengaruh paling besar, kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan yang paling kecil adalah faktor ekonomi. Dan letak/lokasi SMKN yang berada di 4 (empat) kecamatan tidak mempengaruhi keinginan siswa untuk memilihnya, terlihat dari mayoritas siswanya yang berasal dari kecamatan lain. Hasil ini sangat signifikan dengan kebijakan pemerintah Kota Semarang mengenai rencana tata ruang wilayah Kota Semarang tahun 2005-2010 dimana program pengembangan untuk pendidikan diarahkan pada wilayah kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Pedurungan, Gayamsari, Tembalang dan Banyumanik dengan pertimbangan kemudahan untuk dijangkau dengan alat tranportasi umum. 1. Dari analisis karakteristik kondisi sekolah, sub faktor masa depan yang lebih menjanjikan mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti sub faktor keleluasaan dalam memilih jurusan, baru kemudian prestasi yang telah dicapai sekolah dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor fasilitas sekolah. 80

81 2. Dari analisis karakteristik ekonomi, sub faktor kondisi ekonomi keluarga mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti oleh sub faktor biaya transportasi, dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor biaya sekolah. Hal ini menunjukkan siswa mempunyai pertimbangan dengan sekolah di sekolah kejuruan akan mempersiapkan mereka ke dunia kerja sehingga dapat segera membantu orang tua untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya. 3. Dari analisis karakteristik lokasi sekolah sub faktor kemudahan dijangkau dengan tranportasi umum mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti oleh sub faktor kedekatan sekolah dengan tempat tinggal, dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor lokasi yang strategis. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai pertimbangan mengenai kemudahan aksesbilitas ke sekolah akan memperlancar proses belajar mengajar. 4. Berdasarkan analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara preferensi pemilihan sekolah dengan kondisi ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi keluarga mempunyai pengaruh terhadap siswa dalam memilih SMKN di Kota Semarang. 5.2 Rekomendasi Rekomendasi ini merupakan saran atau masukan bagi pihak-pihak terkait dan disusun berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam kesempatan ini peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Rekomendasi untuk Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Adanya perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, serta meningkatkan kualitas tamatan yang mana para siswanya dipersiapkan untuk dapat masuk ke dunia kerja dengan dibekali keterampilan dan keahlian. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan penyediaan

82 sarana dan prasarana yang memadai, peningkatan hubungan sekolah dengan dunia usaha / dunia industri dalam rangka meningkatkan penyaluran tenaga kerja dari alumni SMKN melalui bursa kerja khusus. Adanya sosialisasi dari Pemerintah melalui Dinas Pendidikan tentang keuntungan dan kelebihan-kelebihan Sekolah Menengah Kejuruan dan dengan semakin banyaknya informasi serta adanya peningkatan mutu sekolah yang baik akan semakin meningkatkan preferensi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SMKN. 2. Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan Hasil dari penelitian ini belumlah sempurna dan tidak menutup kemungkinan untuk diadakan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai preferensi masyarakat dalam pemilihan sekolah di SMKN yang tentu saja akan menuju pada perkembangan, peningkatan dan pembangunan sekolah.

LAMPIRAN 83