PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 43/Pan.K.SU/Tr/2011 Kegiatan : Penyusunan Rencana Induk pengembangan Prasarana dan sarana persampahan lintas Kab./Kota di Provsu (Kd-01) TA : 2011 Pada hari ini Senin tanggal tiga belas bulan Juni tahun Dua ribu sebelas (13-06- 2011), Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Sumber Dana APBD Tahun Anggaran 2011 pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provsu Nomor : 061.1/688-Tarukim Provsu/2011 tanggal 07 April 2011, telah melakukan penjelasan dokumen pemilihan secara On-Line melalui website www.lpse.sumutprov.go.id yang berlangsung pada pukul 10.00 Wib s/d 12.00 Wib uraian sebagai berikut : Untuk paket pekerjaan Penyusunan Rencana Induk pengembangan Prasarana dan sarana persampahan lintas Kab./Kota di Provsu (Kd-01), sampai dengan batas waktu akhir tahapan penjelasan dokumen pemilihan tidak ada pertanyaan dari peserta/penyedia jasa. Total Harga Perhitungan Sendiri (HPS) untuk paket pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 316.500.000,- (Tiga ratus enam belas juta lima ratus ribu rupiah). Terjadi perubahan Kerangka Acuan Kerja dari dokumen yang telah di tentukan dalam dokumen terdahulu (terlampir dibawah). Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana perlu. Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provsu
LAMPIRAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Prasarana dan Sarana Persampahan Lintas Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola konsumsi memberikan kontribusi yang besar pada bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah. Sampah diidentifikasikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat, apabila dibiarkan akan memberi dampak tidak saja pada kesehatan masyarakat tetapi juga memberi dampak buruk pada citra perkotaan atau perdesaan, oleh karena itu jumlah sampah yang terus meningkat perlu mendapat penanganan yang serius. Semakin terbatasnya lahan yang dapat disediakan oleh pemerintah untuk tempat pembuangan akhir serta dengan terbitnya UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah telah merubah paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pembuangan akhir dengan paradigma baru yang memandang sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah sampai kehilir yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah yang kemudian dikembalikan kepada media lingkungan secara aman. Dengan adanya Undang-undang ini maka tugas pemerintah semakin berat dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah karena harus menyediakan tempat penanganan sampah. Dalam mendukung terjadinya paradigma ini perlu adanya arahan pengelolaan sampah yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan persampahan dimasa mendatang, sehingga pemerintah daerah pada akhirnya dapat mengelola sampah sebagai tambahan dalam pendapatan daerah. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan acuan yang dapat digunakan dalam penanganan persampahan di Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah : a. Meningkatkan pelayanan Pemerintah Daerah dalam penanganan persampahan b. Adanya program yang terpadu dan prioritas yang dapat dilakukan dalam pembangunan prasarana dan sarana persampahan. c. Mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam menangani persampahan perkotaan. 1.3 SASARAN Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk menangani persampahan secara terpadu sehingga menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan layak huni.
1.4 Lokasi Kegiatan Lokasi pekerjaan berada di Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan 1.5 Sumber Pendanaan Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2011 pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara. 1.6 Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kepala Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provsu, agar pekerjaan dapat mencapai hasil yang optimal, konsultan membuat bagan pekerjaan yang menjelaskan keterkaitan pelaksanaan pekerjaan antara pengguna jasa dengan konsultan maupun konsultan dengan para tenaga ahli dan pendukung lainnya dalam bentuk kegiatan yang bersifat hubungan langsung maupun tidak langsung II. DATA PENUNJANG 2.1 Data Dasar Penangananan persampahan terutama pada perkotaan di Sumatera Utara saat ini terbatas dengan lokasi yang harus disediakan. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama antar Kabupaten/Kota yang secara administrative berbatasan dan perlu ditentukan pola hubungan yang jelas dalam penanganan persampahan sehingga tidak menimbulkan permasalahan dimasa mendatang. Kota Pinang sebagai Ibukota Kabupaten Baru di Provinsi Sumatera Utara memiliki keterbatasan dalam pena Medan, Kota Sibolga, dan Kota Binjai. Untuk pengelolaan persampahan Kota Medan dan Kota Binjai pada saat ini dilakukan dalam strategi pengembangan kawasan Mebidang yang melibatakan Kabupaten Deli Srdang yang masih memiliki lahan yang cukup luas, untuk itu perlu adanya pedoman pembangunan prasarana dan sarana persampahan. 2.2 Standar Teknis Standar teknis yang digunakan dalam penanganan persampahan adalah Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan persampahan dan peraturan-peraturan tentang persampahan yang dikeluarkan oleh pemerintah. 2.3 Studi Terdahulu Studi yang telah dilakukan terkait dengan pekerjaan ini adalah kegiatan identifikasi sarana air bersih yang dilaksnakan oleh Pemerintah Daerah sebelum terjadi pemekaran. 2.4 Referensi Hukum 1. Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman 2. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 4. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 5. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional III. RUANG LINGKUP 8. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Propinsi Sumatera Utara 9. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 11 Tahun 2008, Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Propinsi Sumatera Utara 10. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005 2025 3.1 Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan terdiri dari : a. Lingkup Wilayah : Lingkup Wilayah Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan b. Lingkup Pekerjaan 3.2 Keluaran Lingkup materi yang akan dikaji dalam studi ini adalah: 1. Peran Pemerintah Pusat, Provinsi serta Pemerintah kabupaten/kota dalam pembangunan prasarana persampahan 2. Arahan dan analisis Kualitas dan Kuantitas Produksi sampah; Layanan Teknis dan Administrasi; serta Efisiensi Sistem Operasi. 3. Kondisi prasarana dan sarana persampahan serta kemampuan daya tampung tempat persampahan regional. 4. Masyarakat pengguna air pada kawasan yang bersangkutan, dengan cara mengidentifikasi aspek pendidikan, ekonomi, moral/etika, serta budaya. Keluaran dari kegiatan ini adalah berupa konsep Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Prasarana dan Sarana Persampahan Regional kawasan Mebidang Provinsi Sumatera Utara 3.3 Peralatan dan Material, Personil dan Fasilitas Dari Kuasa Pengguna Anggaran Yang disediakan oleh kuasa pengguna anggaran adalah ruang untuk melakukan asistensi dan diskusi dari laporan yang harus diserahkan, adapun personil yang disediakan adalah staf pengawas yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Kuasa pengguna anggaran akan memberikan fasilitas berupa surat jalan untuk melakukan survey lapangan maupun pengumpulan data pada instansi terkait dan apabila diperlukan akan menugaskan staf pengawas dalam mendukung pelaksanaan pengumpulan data dan survey. 3.4 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi Yang harus Disediakan oleh Konsultan o Instrumen Survey o Alat-alat Presentasi o Data dan Peta Dasar
3.5 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Kegiatan a. Pelaksanaan Survey Primer dan Sekunder b. Penyusunan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir c. Presentasi Hasil Kegiatan 3.6 Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kerja. 3.7 Personil Agar pekerjaan dapat dilaksanakan tepat guna, tepat waktu serta tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pekerjaan maka tenaga ahli yang dibutuhkan dengan uraian tugas dan kewajibannya sebagai berikut : a. Team Leader Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang teknik lingkungan yang dibuktikan dengan ijasah S1 atau S2 atau S3 di bidang tersebut sekurangnya 5 tahun setelah lulus. Dengan pengalaman profesional di bidang perencanaan prasarana perkotaan sekurang-kurangnya 3 tahun (untuk S1) dan 2 tahun (untuk S2 dan S3). Lingkup penugasan dan tanggung jawab ahli lingkungan bersama sama dengan tenaga ahli lain adalah : - Mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian masing-masing personil. - Membuat analisa potensi wilayah perencanaan. - Menyimpan kompilasi data dari hasil dilapangan sampai pekerjaan diserah terima kepada pemberi kerja. b. Ahli Teknik Sipil Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 ilmu Sipil atau Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijasah S1 atau S2 atau S3 di bidang tersebut sekurangnya 5 tahun setelah lulus. Dengan pengalaman profesional di sekurangkurangnya 3 tahun (untuk S1) dan 2 tahun (untuk S2 dan S3). Lingkup penugasan dan tanggung jawab bersama sama dengan tenaga ahli lain adalah : - Membuat pedoman/ketentuan desain dan pengelolaan prasarana dan sarana persampahan. - Mempersiapkan inventarisasi masukan pemerintah kota dan masyarakat. - Merumuskan output penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana persampahan. c. Ahli Perencanaan Wilayah Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 Teknik Planologi yang dibuktikan dengan ijasah S1 atau S2 atau S3 di bidang tersebut sekurangnya 5 tahun setelah lulus. Dengan pengalaman profesional di bidang perancangan kota/kawasan sekurang-kurangnya 3 tahun (untuk S1) dan 2 tahun (untuk S2 dan S3).
Lingkup penugasan dan tanggung jawab bersama sama dengan tenaga ahli lain adalah : - Mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan keahliannya - Membuat analisa potensi wilayah perencanaan. - Menyimpan kompilasi data dari hasil dilapangan sampai pekerjaan diserah terima kepada pemberi kerja. d. Ahli Ekonomi Pembangunan Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang ekonomi pembangunan yang dibuktikan dengan ijasah S1 atau S2 atau S3 di bidang tersebut sekurangnya 5 tahun setelah lulus. Dengan pengalaman profesional di bidang pembiayaan pembangunan sekurang-kurangnya 3 tahun (untuk S1) dan 2 tahun (untuk S2 dan S3). Tugas dan tanggung jawab ahli ekonomi pembiayaan pembangunan adalah merumuskan strategi pembiayaan pada upaya penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana persampahan. Selain tenaga ahli tersebut diatas, masih diperlukan lagi tenaga pendukung untuk mendukung kegiatan tenaga-tenaga ahli tersebut, yang terdiri dari: - Asisten Teknik Sipil - Asisten Teknik Lingkungan - Suveyor - Sekretaris - Operator Komputer - Pelayan Kantor 3.8 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap dengan tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan Untuk tahap persiapan dilakukan selama 3 minggu 2. Survey dan pengumpulan data Untuk survey dan pengumpulan data dilakukan selama 6 minggu 3. Penyusunan Laporan Antara Untuk penyusunan laporan antara dilakukan selama 5 minggu 4. Penyusunan laporan final dan diskusi Untuk penyusunan laporan final dan diskusi dilakukan sampai akhir masa kontrak
IV. Laporan 4.1 Laporan Pendahuluan Buku laporan pendahuluan ini merupakan buku pertama yang harus diserahkan dan laporan ini menguraikan hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Buku laporan pendahuluan yang harus diserahkan oleh pelaksana pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksamplar dan diserahkan 1 bulan setelah SPMK ditandatangani. 4.2 Laporan Antara Buku laporan Antara menguraikan tentang gambaran umum kawasan perencanaan, analisis dan rencana program yang menyangkut sektor-sektor prasarana dan sarana persampahan. Laporan Antara ini merupakan bahan diskusi dengan instansi terkait. Buku laporan ini harus diserahkan konsultan sebanyak 5 (lima) eksamplar dan diserahkan 3,5 bulan setelah SPMK ditandatangani. 4.3 Laporan Akhir Buku laporan akhir pekerjaan ini merupakan penyempurnaan dari laporan sementara berdasarkan masukan yang diperoleh dari hasil konsultasi maupun diskusi intensif dengan instansi terkait. Buku laporan akhir ini harus diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) eksamplar dan dilengkapi dengan CD sebanyak 5 set hasil pekerjaan sebanyak 5 set. V. KETENTUAN Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. VI. LAIN-LAIN 6.1 Fasilitas Yang Disediakan Oleh Pengguna barang/jasa untuk Membantu Kelancaran Tugas Konsultan 1. Ruangan untuk asistensi dan presentasi 2. Surat pengantar untuk melaksanakan survey 6.2 Persyaratan Kerjasama Dengan Konsultan lain Konsultan pelaksana kegiatan dapat bekerjasama dengan konsultan lain dengan alasanalasan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui persetujuan Pengguna Barang/Jasa. 6.3 Pedoman Pengumpulan Data lapangan Sebelum pelaksanaan pengumpulan data, Konsultan menyiapkan instrumen survey dan harus disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. 6.4 Asistensi Konsultan wajib melakukan asistensi tiap tahap pekerjaan dengan pengawas teknis atau tim teknis yang telah ditetapkan. 6.5 Catatan Tambahan 1. Laporan dituliskan pada kertas ukuran A4, dengan Spasi 1,5 dan margin 3 cm. 2. Ditulis dengan menggunakan jenis tulisan standart (mudah dibaca). 3. Demikian kerangka acuan kerja (Term of Reference) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Medan, Juni 2011