BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA WANITA DEWASA

Fakultas Kedokteran U K M Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Buah Pala (Myristicae fructus) terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS) 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA RIA DEWASA THE EFFECT OF HONEY TOWARDS THE SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALES ABSTRAK

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BABf PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH ALKOHOL TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA CAHAYA PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT. THE EFFECT OF VALERIAN ROOT EXTRACT (Valeriana officinalis L.) ON SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE

EFEK EKSTRAK ETHANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI JASMINE (Jasminum officinale) TERHADAP PEMENDEKAN WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI LAKI DEWASA

ABSTRAK. EFEK MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt ) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA LAKI-LAKI DEWASA

Dio Angga Dewa, 2012, Pembimbing 1 : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF. Pembimbing 2 : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH KOPI LUWAK

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA

Pengaruh Jus Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS) Pada Pria Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penglihatan Perifer Mata Kanan terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada Pria Dewasa Normal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SIRUP BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP KETELITIAN, KEWASPADAAN DAN FUNGSI KOGNITIF

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis.l) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis.l) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Teh Hijau (Green Tea)

PENGARUH KAFEIN PADA COKELAT (Theobroma Cacao) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH JUS NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH PENGLIHATAN PERIFER (PERIPHERAL VISION) MATA KANAN TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PRIA DEWASA NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

ABSTRAK PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

THE EFFECT OF PU-ERH (Camellia sinensis.l) TEA BREWED TOWARDS SIMPLE REACTION TIME IN ADULT MALE

ABSTRAK EFEK COKELAT HITAM TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH PERBEDAAN GENDER TERHADAP WAKTU REAKSI TERHADAP CAHAYA MERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART ANDANTE, SYMPHONY NO. 15 IN G MAJOR TERHADAP WAKTU REAKSI PADA PRIA DEWASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Caryophylli flos) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis.l) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT. JULAEHA, M.P.H., Apt

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu minuman paling populer di dunia yang posisinya berada pada urutan kedua setelah air putih. Teh juga merupakan minuman sehat yang meningkatkan kesegaran, yang telah dikenal sejak sekitar 5000 tahun yang lalu di negeri Cina, bahkan di beberapa negara minuman teh sudah merupakan suatu tradisi yang melekat dengan budaya setempat. Teh berdasarkan proses fermentasinya, terdapat dalam beberapa jenis, contohnya teh hijau (green tea), teh oolong (oolong tea) dan teh hitam (black tea). Teh hijau tidak mengalami proses fermentasi, teh oolong mengalami proses semifermentasi, sedangkan teh hitam mengalami proses fermentasi penuh. Dengan demikian, akibat proses fermentasi dan oksidasi penuh dari teh hitam, banyak zat-zat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh seperti catechin, vitamin dan sebagainya berubah atau hilang pada saat proses produksi teh hitam. Sedangkan pada teh hijau zat-zat tersebut tidak mengalami perubahan, sehingga akan lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh (Fulder S,2004). Zat aktif yang terkandung didalam teh selain catechin, juga terdapat antara lain kafein, flavonoid, vitamin C, vitamin E, vitamin B kompleks, asam amino, polisaccarida dan flouride. Teh dipercaya dapat membantu mencegah berbagai penyakit antara lain Alzheimer (www.gilroydispatch.com,2005). Kafein merupakan Central Nervous System (CNS) stimulan, yang mempunyai efek mempercepat waktu reaksi, meningkatkan kewaspadaan, menambah konsentrasi dan mengurangi kelelahan (fatigue) (Goodman and Gilman, 1985). Dengan bertambahnya kewaspadaan akan meningkatkan konsentrasi, dengan sendirinya waktu reaksi akan meningkat. 1

2 Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan (Houssay, 1955). Waktu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah umur, jenis kelamin, latihan, kelelahan (fatigue), alkohol, obat-obatan, siklus pernafasan, tipe kepribadian, stress, kecerdasan, ada tidaknya kerusakan otak, sakit dan kelaparan (Kosinski, 2006). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti, pengaruh teh hijau terhadap waktu reaksi, dalam hal ini yang dilakukan adalah Waktu Reaksi Sederhana (WRS). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah adalah sebagai berikut : Apakah meminum teh hijau mempercepat Waktu Reaksi Sederhana (WRS) 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud penelitian untuk mengetahui pengaruh bahan minuman alami yang mengandung senyawa berefek stimulan SSP. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh minuman teh hijau terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS).

3 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademis Untuk memperluas cakrawala pengetahuan tanaman obat yang mengandung senyawa berefek stimulan SSP. 1.4.2 Manfaat praktis Untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa minuman teh hijau dapat mempercepat waktu reaksi. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan (Houssay, 1955). Waktu reaksi dibagi menjadi 2 yaitu Waktu Reaksi Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM). Waktu reaksi melibatkan beberapa jaras tergantung dari jenis impuls yang digunakan. Pengukuran waktu reaksi umumnya melibatkan rangsang cahaya dan jawaban motoriknya berupa penekanan tombol untuk menghentikan rangsang dan mencatat waktu. Terjadinya respon yang disadari terhadap suatu rangsangan atau stimulus yang datang memerlukan proses sebagai berikut : Stimulus atau rangsang yang datang akan diterima oleh reseptor, misal pada penglihatan. Dari reseptor impuls akan dihantarkan melalui serabut afferen atau sensoris menuju ke cortex cerebri dan di sini terjadi pengolahan, dari cortex cerebri melalui serabut efferen atau motoris yaitu traktus pyramidalis menuju batang otak dan akan melalui formatio reticularis, kemudian menuju efektor dan terjadi respon. Formatio reticularis merupakan pusat kewaspadaan dimana terdapat pusat eksitasi dan pusat inhibisi. Bila pusat eksitasi yang terangsang,

4 maka kewaspadaan akan meningkat. Dan sebaliknya bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun (Guyton and Hall, 1997). Kandungan kafein yang terdapat dalam teh bekerja mengaktivasi pusat eksitasi di batang otak (formatio reticularis) maka kewaspadaan akan meningkat. Selain itu, kafein juga menstimulasi cardiac dan sistem pernafasan pada tubuh seseorang sehingga sebagai akibatnya terjadi peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak. Dengan bertambahnya suplai oksigen dan aliran darah, akan semakin menambah kecepatan kerja dari otak. Dengan terjadinya peningkatan tersebut, dapat menambah kewaspadaan dan meningkatkan konsentrasi seseorang yang akan mempengaruhi waktu reaksi (www.holymtn.com, 2007). Hipotesis Penelitian Meminum teh hijau mempercepat waktu reaksi 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah waktu reaksi (det) untuk cahaya merah, kuning, jingga dan hijau, sebelum dan sesudah meminum teh hijau selama 60 menit. Analisis data dengan uji t berpasangan dengan α=0.05, menggunakan program SPSS 13.0 1.7 Lokasi Dan Waktu Lokasi Penelitian : Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu Penelitian : Februari 2008 Juli 2008

5