SISTEM INFORMASI DENGAN MODEL MAINTANABILITY Oleh : Andi Suryadi NRP P056133752.54E Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah SistemInformasiManajemen Dosen Pengasuh: Dr. Ir.Arif Imam Suroso, Msc PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem informasi dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen yang melibatkan berbagai fungsi yang terdapat diperusahaan, termasuk didalamnya sistem pengendalian manajemen yang efektif. Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat, hal ini terjadi untuk mendukung berbagai kegiatan yang ada. Oleh sebab itu software yang ada penting untuk dapat ditingkatkan maupun dapat di maintanace agar software tersebut dapat terus dimanfaatkan. Software Maintenance merupakan aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi ( retired). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki kesalahan ( to correct), meningkatkan kinerja/fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt). Sehingga pemanfaatan software tersebut selalau fresh dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hal senada disampaikan oleh McCall, 1997 kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu :1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations); 2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision) 3. Daya adaptasi atau penyesuaian sof tware terhadap lingkungan baru (Product Transition). Dengan beragamnya tujuan perawatan perangkat lunak, maka jenis perawatan perangkat lunak dapat dibagi menjadi empat pula, yaitu perawatan perbaikan ( correction), perawatan peningkatan kinerja ( improvement), perawatan penyesuaian ( adaptation), dan perawatan pencegahan ( prevention). Akan tetapi, secara umum, jenis perawatan perangkat lunak dapat dikelompokkan kedalam dua kategori besar, yaitu perawatan perbaikan ( correction) dan perawatan peningkatan ( enhancement). Perawatan jenis kedua mencakup perawatan improvement, adaptation, dan prevention. 2. Tujuan Menjalaskan, mengapa kita perlu memperhatikan faktor maintainaibility software dalam suatu perusahaan atau organisasi, dan menjelaskan urgensinya!
PEMBAHASAN 1. Aspek Kegiatan Maintanance Aktifitas maintenance yang pertama dilakukan karena terjadi kesalahan asumsi pada saat uji coba software, sehingga keninginan serta hasil yang dihasilkan oleh suatu organisasi maupun perusahaan tidak sesuai dengan rencana pembangunan diawal. Menurut O Brien (2005) bahwa dibutuhkankegiatan maintenance kedalam 4 (empat) aspek, yakni ; a. Adaptif, merupakan modifikasi sebagian sistem untuk mengikuti perubahan lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat. b. Perfectiv, merupakan tindakan baru implementasi atau perubahan pengguna peralatan yang mana memperhatikan fungsi tambahan untuk software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan dilakukan uji coba kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan oleh user mungkin timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai. c. Corrective, Merupakan deteksi dan perbaikan masalah, yang ditemukan oleh pengguna. Aktivitas ini terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh pamakai baik berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai. d. Preventive, merupakan peningkatan kemampuan software atau reabilitas untuk menghindari masalah di masa yang akan datang. Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada. 2. Life Cycle Setiap software yang dibangun mungkin sangat tepat untuk pemanfaatannya maupun dengan dukungan hardware yang ada pada masa software tersebut dibangun. Namun ketepatan tersebut dapat berubah dengan berjalannya waktu. Perubahan ini terjadi jika dalam masa operasi sebuah perangkat lunak ditemukan anomali, adanya perubahan lingkungan pengoperasian perangkat lunak, atau permintaan user yang baru atau berubah. Fase maintenance dalam siklus hidup software terjadi setelah perangkat lunak selesai dibuat, namun aktivitas maintenance berlangsung jauh lebih awal. Software maintenance memelihara produk perangkat lunak dari awal pembuatan sampai pemakaian perangkat lunak.
Setiap perubahan yang tejadi pada produk perangkat lunak akan dicatat dalam bentuk log. Perubahan perangkat lunak menyebabkan perubahan kode program (coding), memerlukan test sampai menghasilkan produk dengan versi yang baru. Gambar 1. Fase Life Cycle Software
KESIMPULAN Berdasarkan kebutuhan organisasi didalam pemanfaatan Software, software yang dibangun sangat penting untuk memiliki sifat Maintanability. Sifat maintainability penting karena dengan memiliki sistem ini, software yang digunakan oleh organisasi akan selalu dapat dimanfaatkan dan membantu kerja-kerja management. Dengan sifat ini pula perusahaan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan software, maupun meningkatkan kemampuan softwar sehingga tidak membutuhkan pengembangan software yang baru. Daftar Pustaka O Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.