Pengaruh Pemberian Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) dan Dosis Pupuk N, P, K pada Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.)

dokumen-dokumen yang mirip
THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

III. BAHAN DAN METODE

PERANAN UREA TABLET DAN VARIETAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

DINAMIKA KEGUGURAN BUNGA DAN BUAH DENGAN STATUS N JARINGAN DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH CPPU PADA TANAMAN LOMBOK (Capsicum annuum L.

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Maria Fitriana 1*). Yakup Parto, Nusyirwan 1

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

III. METODE PENELITIAN

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN FISIOLOGI KOMPETISI ANTARA TANAMAN PADI SAWAH DENGAN GULMA Echinochloa crus-galli

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

Sumber : Nurman S.P. (

PENGARUH WAKTU PENGENDALIAN GULMA DAN DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena

PENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

BAHAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Jenis Pupuk dan Dekomposer terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Organik

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

ABSTRACT. APLIKASI BEBERAPA JENIS COMPOST TEA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH MIKROORGANISME TANAH INCEPTISOL, PRODUKSI DAN KUALITAS SAWI (Brassica juncea)

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Achmad Sauki *), Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

Pengaruh Jumlah Bibit dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

PENGARUH PERBEDAAN SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAHAN SAWAH

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

III. BAHAN DAN METODE

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

SISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13

Transkripsi:

Pengaruh Pemberian Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) dan Dosis Pupuk N, P, K pada Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) The Effect of Water Lettuce (Pistia stratiotes L.) Application and Dosages of N, P, K Fertilizer on Growth and Yield of Rice (Oryza sativa L.) Husni Thamrin Sebayang 1*, Agus Suryanto 1, dan Tristi Indah Dwi Kurnia 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145, Indonesia Diterima 6 Agustus 2010/Disetujui 25 November 2010 ABSTRACT An experiment to study the effect of water lettuce (Pistia stratiotes L.) application and N, P, K fertilizer on growth and yield of rice was carried out on inceptisol soil at Mojosari Research Farm, Mojokerto, East Java, Indonesia, ± 100 m asl, from December 2007 to April 2008. The experiment was arranged in a Split Plot Design with three replications. Water lettuce application as main plot consisted of four treatments, they are: without water lettuce, water lettuce planted in the rice plot, water lettuce incorporated in the soil, and water lettuce applied as compost. Three dosages of N-P 2 O fertilizer as sub plot consisted of 135-27-30, 101.25-20.25-22.5, and 67.5-13.5-15 kg ha -1. The results showed that the application of 135-27- 30 or 101.25-20.25-22.5 kg N-P 2 O ha -1 and the application of water lettuce did not significantly affect rice yields. The combination of 135-27-30 or 135-27-30 kg N-P 2 O of ha -1 and 3 ton water lettuce compost ha -1 increased the growth of rice at 30 days after sowing. Application of water lettuce did not interact with N, P and K fertilizer application in affecting rice yield components. Keywords: fertilizer, low external input, rice, water lettuce PENDAHULUAN Gulma kayu apu (Pistia stratiotes L.) telah menyebar luas di daerah tropis dan sub-tropis. Di Afrika, gulma ini menyebar luas di sungai, danau, dam, pantai, dan di daerah perairan melalui perbanyakan vegetatif yang cepat sehingga dapat menutupi areal perairan dan menghambat saluran air (Chikwenhere, 1994). Di Israel, Zimmels et al. (2006) meneliti keefektifan gulma air eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan kayu apu untuk menjernihkan air buangan perkotaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gulma eceng gondok dan kayu apu dapat menjernihkan air buangan perkotaan sehingga dapat digunakan bagi pengairan tanaman pohon. Damayanti et al. (2004) menyatakan bahwa kayu apu sebagai tumbuhan air yang memiliki potensi dalam menurunkan kadar pencemaran air limbah, memiliki kadar bahan organik tinggi. Di Indonesia, gulma kayu apu banyak ditemui pada lahan padi sawah dan masih dianggap sebagai gulma. Padi merupakan tanaman utama yang memiliki arti penting dalam pembangunan pertanian di Indonesia karena merupakan sumber pangan utama bagi rakyat Indonesia. Budidaya padi sawah saat ini masih sangat tergantung pada penggunaan pupuk anorganik, sedangkan ketersediaan pupuk anorganik semakin sulit dan mahal sehingga * Penulis untuk korespondensi. e-mail: husni_thsby@yahoo.co.id diperlukan teknologi yang dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik, diantaranya melalui penggunaan pupuk organik dan penggunaan pupuk hijau. Pupuk hijau termasuk salah satu diantara berbagai jenis bahan organik yang berasal dari bahan hijauan atau tanaman yang dapat diaplikasikan secara langsung maupun yang telah mengalami dekomposisi terlebih dahulu (Hardjowigeno, 1987). Siswanto et al. (1997) menyatakan bahwa bahan organik dapat membantu memperbaiki beberapa sifat fisik dan kimia tanah seperti kemampuan tanah menahan air dan ketersediaan beberapa unsur hara. Majid (1986) menyatakan bahwa kayu apu dapat berperan sebagai sumber pupuk organik. Penelitian Irfan dan Shardendu (2009) menunjukkan bahwa kayu apu dapat digunakan sebagai penyerap unsur nitrogen di alam, seperti terlihat pada kandungan nitrogen kayu apu. Arisandi (2006) menyatakan bahwa kandungan C organik dan N total yang cukup tinggi pada kayu apu, yaitu 40.5% dan 1.8% diharapkan mampu menyumbang unsur hara ke dalam tanah sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penelitian Sebayang et al. (2009) menunjukkan bahwa kompos kayu apu dan azolla yang diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam meningkatkan panjang batang, luas daun, jumlah cabang dan jumlah daun tanaman ubi jalar. Penelitian Fyannita (2007) mengungkapkan bahwa pemberian kompos kayu apu dan kompos azolla dengan dosis 3 ton ha -1 sebagai pupuk organik pada tanaman padi gogo tidak menunjukkan perbedaan hasil ketika diaplikasikan bersama dengan 192

J. Agron. Indonesia 38 (3) : 192-198 (2010) penggunaan pupuk N dosis 90 dan 120 kg ha -1. Selanjutnya Istighfarini (2008) melaporkan bahwa pemberian kompos kayu apu dengan dosis 3 ton ha -1 dan 5 ton ha -1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai dibandingkan dengan tanpa pemberian kompos kayu apu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan kayu apu yang banyak tumbuh di lahan padi sawah sebagai sumber unsur hara dan bahan organik. BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kebun Percobaan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, ketinggian 100 m dpl. Pada jenis tanah Inceptisol, dari bulan Desember 2007 sampai dengan bulan April 2008. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang diulang 3 kali. sebagai petak utama terdiri dari 4 taraf, yaitu K0: tanpa aplikasi kayu apu, K1: kayu apu tumbuh bersama padi sebanyak 3 ton ha -1, K2: kayu apu segar dibenamkan ke dalam tanah sebanyak 3 ton ha -1, dan K3: kompos kayu apu sebanyak 3 ton ha -1. Dosis pupuk N, P dan K sebagai anak petak terdiri dari 3 taraf yaitu 100% (N-P 2 O: 135-27-30 kg ha -1 ); P2: 75% (N-P 2 O: 101.25-20.25-22.5 kg ha -1 ) dan P3: 50% (N-P 2 O: 67.5-13.5-15 kg ha -1 ). Penyiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya. Kemudian tanah digenangi, dibajak dan digaru hingga tanah menjadi lebih gembur dan rata. Selanjutnya dibuat petak berukuran 3 m x 2 m, dengan jarak antar perlakuan 30 cm dan jarak antar ulangan 1 m. Bibit padi varietas Ciherang yang telah disemaikan selama 21 hari ditanam pada jarak tanam 20 cm x 20 cm sebanyak 2-3 bibit per lubang tanam. K1 dilakukan dengan menyebar kayu apu bersamaan dengan waktu tanam padi dan kemudian dibiarkan tumbuh selama pertumbuhan padi. K2 dilakukan dengan membenamkan kayu apu segar ke dalam tanah. K3 dilakukan dengan menyebar kompos kayu apu. K2 dan K3 dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah awal, yaitu 2 minggu sebelum tanam. Pupuk N diberikan dua kali, setengah dosis pada 7 hari setelah tanam (HST), dan sisanya pada 42 HST. Pupuk P dan K sesuai dosis diberikan pada 7 HST. Pengairan dilakukan sejak awal tanam setinggi ± 5 cm sampai tanaman berumur 10 HST. Selanjutnya pengairan diatur sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Penyiangan gulma dilakukan secara manual pada saat tanaman berumur 15 HST, penyiangan berikutnya dilakukan sesuai dengan kondisi gulma di lapangan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila ada serangan hama dan penyakit. Panen dilakukan pada umur 90 HST. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan padi secara destruktif dengan mengambil dua contoh tanaman untuk setiap kombinasi perlakuan pada saat tanaman padi berumur 30, 45, 60, dan 75 HST, serta pada saat panen (90 HST). Pengamatan pertumbuhan dan hasil padi meliputi: jumlah anakan per rumpun, jumlah daun per rumpun, indeks luas daun (ILD), laju pertumbuhan tanaman (LPT), jumlah malai per rumpun, bobot malai per rumpun, rata-rata bobot gabah per malai, bobot 1,000 butir, hasil gabah per petak panen, dan perkiraan hasil gabah per hektar. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf α = 5%. Untuk menguji perbedaan antar perlakuan dilakukan pengujian dengan uji BNT pada taraf α = 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Anakan per Rumpun Kombinasi pemberian kayu apu dan dosis NPK nyata pada jumlah anakan padi per rumpun umur 30 HST (Tabel 1). Jumlah anakan padi tidak berbeda pada perlakuan dosis pupuk NPK 100% dan dosis NPK 75% pada berbagai cara pemberian kayu apu, serta dosis NPK 50% pada perlakuan kayu apu dibenamkan dan kompos kayu apu. Jumlah anakan per rumpun berkurang pada perlakuan dosis NPK 50% tanpa kayu apu atau kayu apu tumbuh bersama padi. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk NPK 100% dapat dikurangi sampai dosis NPK 75% bila diikuti dengan pemberian kayu apu, tetapi jumlah anakan akan menurun bila dosis pupuk NPK dikurangi sampai 50%. Selanjutnya pada Tabel 2 terlihat bahwa perlakuan dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada jumlah anakan per rumpun pada umur 45 dan 60 HST. Pada pengamatan 75 HST, jumlah anakan pada dosis NPK 100% tidak menunjukkan perbedaan dengan dosis NPK 75%, tetapi nyata berbeda dengan dosis NPK 50%. Pada perlakuan kayu apu, secara umum terlihat jumlah anakan nyata lebih banyak pada perlakuan kompos kayu apu (K3), meskipun tidak berbeda dengan kayu apu dibenamkan (K2). Hasil analisis bahan organik yang dilakukan di laboratorium Tabel 1. Jumlah anakan per rumpun pada umur 30 HST akibat kombinasi antara dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu NPK Tanpa kayu apu Jumlah anakan per rumpun Kayu apu tumbuh dengan padi Kayu apu dibenamkan Kompos kayu apu 100% 17.34ab 17.23ab 17.44a 17.44a 75% 17.20ab 17.18ab 17.23ab 17.30ab 50% 16.95b 16.92b 17.10ab 17.20ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda Pengaruh Pemberian Kayu Apu... 193

Kimia Tanah Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa kandungan bahan organik kompos kayu apu adalah 22.8%, sedangkan kandungan bahan organik kayu apu segar adalah 19.6%. Hasil ini menunjukkan bahwa kompos kayu apu dan kayu apu segar dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik di dalam tanah. Jumlah Daun per Rumpun Kombinasi pemberian kayu apu dan dosis pupuk NPK nyata pada jumlah daun umur pengamatan 30 HST (Tabel 3). Pemberian dosis NPK 100% secara umum tidak menunjukkan perbedaan dengan dosis NPK 75% kecuali pada kompos kayu apu. Pada pengamatan 45, 60 dan 75 HST jumlah daun tanaman padi pada dosis pupuk NPK 100% secara umum tidak berbeda dibandingkan dengan dosis pupuk NPK 75%, tetapi jumlah daun akan berkurang bila dosis pupuk NPK diturunkan menjadi 50% (Tabel 4). Pada perlakuan kayu apu terlihat bahwa pemberian kompos kayu apu (K3) nyata menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan tanpa kayu apu (K0), kayu apu tumbuh bersama padi (K1) atau kayu apu dibenamkan (K2). Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu dapat memperbaiki kondisi dan aerasi tanah sehingga akar dapat menyerap unsur hara yang telah tersedia di tanah. Indeks Luas Daun (ILD) Kombinasi pemberian kayu apu dan dosis pupuk NPK nyata pada ILD tanaman berumur 30 HST (Tabel 5). Indeks luas daun nyata lebih tinggi pada perlakuan kompos kayu apu dan kayu apu dibenamkam masing-masing pada dosis NPK 100%, dan tidak berbeda dengan perlakuan kompos kayu apu pada dosis pupuk NPK 75%. Pada Tabel 6 terlihat bahwa pemberian kayu apu dan dosis pupuk NPK secara terpisah berpengaruh nyata pada ILD tanaman berumur 45, 60 dan 75 HST. Pada umur 45-75 HST tanaman yang dipupuk dengan dosis NPK 100% menghasilkan ILD yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan dosis NPK 75% dan 50%. menunjukkan bahwa ILD tanaman padi nyata lebih tinggi dengan pemberian kompos Tabel 2. Jumlah anakan per rumpun pada berbagai umur tanaman pada dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu 45 60 75 100% 22.02 30.06 19.97a 75% 21.21 29.43 19.51ab 50% 20.94 29.11 19.37b Tanpa kayu apu 20.44b 28.40b 18.60c Kayu apu tumbuh dengan padi 20.08b 27.89b 17.34d Kayu apu dibenamkan 22.21a 30.68a 20.68b Kompos kayu apu 22.82a 31.16a 21.85a Tabel 3. Jumlah daun per rumpun pada umur 30 HST akibat kombinasi antara dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu Tanpa kayu apu Kayu apu tumbuh dengan padi Jumlah daun per rumpun Kayu apu dibenamkan Kompos kayu apu 100% 35.06d 34.40ef 36.32b 36.85a 75% 35.02d 34.23gf 36.01bc 36.36b 50% 34.66e 33.93g 35.3d 35.93c Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda 194

J. Agron. Indonesia 38 (3) : 192-198 (2010) Tabel 4. Jumlah daun per rumpun pada berbagai umur tanaman pada dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu 45 60 75 100% 55.76a 69.11a 57.06a 75% 55.35ab 68.86ab 56.84b 50% 54.90b 68.37b 56.79b Tanpa kayu apu 54.55c 68.68b 56.30c Kayu apu tumbuh dengan padi 53.96d 67.8c 56.11d Kayu apu dibenamkan 55.73b 69.28a 57.32b Kompos kayu apu 57.11a 69.35a 57.87a Tabel 5. Rata-rata Indeks Luas Daun (ILD) pada umur 30 HST akibat kombinasi antara dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu Tanpa kayu apu Kayu apu tumbuh dengan padi Indeks Luas Daun (ILD) Kayu apu dibenamkan Kompos kayu apu 100% 1.30de 1.27fg 1.39ab 1.40a 75% 1.30de 1.26g 1.37bc 1.40a 50% 1.29ef 1.23h 1.32d 1.35c Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda Tabel 6. Rata-rata Indeks Luas Daun (ILD) pada berbagai umur tanaman akibat dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu 45 60 75 100% 2.49a 3.75a 1.93a 75% 2.40b 3.70b 1.85b 50% 2.26c 3.64c 1.80c Tanpa kayu apu 2.30c 3.59c 1.72c Kayu apu tumbuh dengan padi 2.26d 3.54d 1.68d Kayu apu dibenamkan 2.45b 3.78b 1.97b Kompos kayu apu 2.52a 3.87a 2.07a Pengaruh Pemberian Kayu Apu... 195

kayu apu dibandingkan dengan yang tanpa kayu apu, kayu apu yang tumbuh bersama tanaman padi, atau dengan kayu apu dibenamkan. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu nyata lebih baik dibandingkan dengan kayu apu tumbuh bersama padi atau kayu apu dibenamkan. Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) dan dosis pupuk NPK berpengaruh pada LPT pada pengamatan 30, 45, 60 dan 75 HST (Tabel 7). Pada Tabel 7 terlihat bahwa LPT pada dosis NPK 100% tidak menunjukkan perbedaan dengan dosis pupuk NPK 75%, tetapi nyata lebih tinggi dibandingkan dosis pupuk NPK 50%. Selanjutnya terlihat bahwa LPT pada pemberian kompos kayu apu nyata lebih besar dibandingkan dengan perlakuan pemberian kayu apu dibenamkan, kayu tumbuh bersama padi atau tanpa kayu apu. Jumlah dan Bobot Malai per Rumpun serta Bobot Gabah per Malai, Bobot 1,000 Butir serta Hasil Gabah per Petak dan per Hektar Pemberian dosis pupuk NPK berpengaruh nyata pada jumlah dan bobot malai per rumpun serta bobot gabah per malai, bobot 1,000 butir, serta hasil gabah per petak dan per hektar, sedangkan pemberian kayu apu tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (Tabel 8 dan 9). Pada Tabel 8 dan 9 terlihat bahwa pemberian dosis NPK Tabel 7. Laju pertumbuhan tanaman (LPT) (10-4 g hari -1 cm -1 ) pada berbagai umur tanaman akibat dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu 0-30 30-45 45-60 60-75 100% 10.07a 10.49a 11.93a 9.77a 75% 10.05ab 10.47ab 11.90ab 9.76ab 50% 10.03b 10.45b 11.87b 9.75b Tanpa kayu apu 10.03c 10.44c 11.86c 9.74c Kayu apu tumbuh dengan padi 10.01c 10.42c 11.82d 9.73c Kayu apu dibenamkan 10.06b 10.48b 11.92b 9.76b Kompos kayu apu 10.10a 10.53a 12.01a 9.80a Tabel 8. Rata-rata jumlah malai per rumpun, bobot malai per rumpun, dan bobot gabah per malai akibat dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu Jumlah malai per rumpun Bobot malai per rumpun (g) Bobot gabah per malai (g) 100% 17.35a 60.59a 3.50a 75% 17.31a 60.50a 3.44a 50% 17.18b 58.34b 3.37b Tanpa kayu apu 17.25 59.53 3.44 Kayu apu tumbuh dengan padi 17.20 58.54 3.39 Kayu apu dibenamkan 17.27 60.04 3.47 Kompos kayu apu 17.34 61.13 3.54 196

J. Agron. Indonesia 38 (3) : 192-198 (2010) 100% tidak menunjukkan perbedaan dengan dosis NPK 75%, tetapi nyata lebih baik dibandingkan dengan dosis NPK 50% pada jumlah dan bobot malai per rumpun serta bobot gabah per malai, bobot 1,000 butir serta hasil gabah per petak dan per hektar. Selanjutnya terlihat bahwa hasil gabah padi cenderung lebih besar pada perlakuan kayu apu dibenamkan dan kompos kayu apu dibandingkan perlakuan tanpa kayu apu dan kayu apu tumbuh bersama padi. Hal ini menunjukkan bahwa bahan organik pada kayu apu terlihat berpengaruh pada peningkatkan kesuburan tanah. Penelitian Padmini (2009) mengungkapkan bahwa campuran pupuk organik dan NPK dosis optimum meningkatkan jumlah anakan, panjang malai dan jumlah malai tanaman padi. Tabel 9. Rata-rata bobot 1,000 butir serta hasil gabah per petak dan hasil gabah ha -1 akibat dosis pupuk NPK dan pemberian kayu apu Bobot 1,000 butir (g) Hasil gabah per petak (kg) Hasil gabah per ha (ton ha -1 ) 100% 27.31a 1.51a 6.29a 75% 27.25a 1.51a 6.25a 50% 27.05b 1.46b 6.06b Tanpa kayu apu 27.28 1.49 6.17 Kayu apu ditumbuhkan 27.20 1.46 6.07 Kayu apu dibenamkan 27.32 1.50 6.20 Kompos kayu apu 27.39 1.53 6.31 KESIMPULAN Pemberian kompos kayu apu pada dosis NPK 100% meningkatkan pertumbuhan tanaman padi dibandingkan tanpa pemberian kayu apu, kayu apu tumbuh bersama padi atau kayu apu dibenamkan. Dosis NPK 100% dan dosis NPK 75% serta cara pemberian kayu apu tidak menunjukkan perbedaan pada hasil tanaman padi. DAFTAR PUSTAKA Arisandi, D.J. 2006. Pengaruh keberadaan kayu apu (Pistia stratiotes L.) pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Chikwenhere, G.P. 1994. Biological control of water lettuce in various impoundments of Zimbabwe. J. Aquat. Plant. Manage. 32:27-29. Damayanti, A., J. Hermana, A. Masduqi. 2004. Analisis resiko lingkungan dari pengolahan limbah pabrik tahu dengan kayu apu (Pistia stratiotes L.). J. Purifikasi 5:151-156. Fyannita, P. 2007. Respon tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) terhadap aplikasi 2 jenis kompos gulma air dan pemupukan Nitrogen. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Hardjowigeno. 1987. Ilmu Tanah. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta. Irfan, S., Shardendu. 2009. Dynamic of nitrogen in subtropical wetland and its uptake and storage by Pistia stratiotes. J. Environmental Biol. 30:977-981. Istighfarini, R. 2008. Pengaruh kompos kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk mengurangi penggunaan pupuk NPK pada tanaman kedelai. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Majid, F.Z. 1986. Aquatic Weed: Utility and Development. Agro Botanical Publishers. India. Padmini, O.S., Tohari, D. Prajitno, A. Syukur. 2009. Peran residu legum-padi dan campuran pupuk organikanorganik terhadap hasil padi dan kandungan amilosa- amilopektin beras. Agrivita 31:178-183. Pengaruh Pemberian Kayu Apu... 197

Sebayang, H.T., D.E. Setiyaningsih, N.E. Suminarti. 2009. Pengaruh waktu aplikasi kompos gulma air pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.). hal. 331-336. Dalam D. Kurniadi, D. Widayat (Eds.) Prosiding Konferensi Nasional 18 HIGI. Bandung 30-31 Oktober 2009. Zimmels, Y., F. Kirzhner, A. Malkovskaja. 2006. Application of Eichhornia crassipes and Pistia stratiotes for treatment of urban sewage in Israel. J. Environ. Manage. 81:420-428. Siswanto, B., M. Mintarto, A. Nugroho, B. Rahadi. 1997. Pengaruh pupuk organik dan cara pemberian air terhadap pertumbuhan cabe jamu (Piper retrofractum). Agrivita 20:72-75. 198