& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS AKOMODASI DI KAWASAN DANAU RANAU

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT APUNG

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

Mambruk Anyer Hotel Rates

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS

BAB III : DATA DAN ANALISA

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB IV ANALISA. Kegiatan Bisnis Lobby Kamar Hotel

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

LATAR BELAKANG MASALAH

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, KABUPATEN BANDUNG

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI PANTAI MUTUN KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG TUGAS AKHIR HARLIKA TIATARA WELSA

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Jumlah total besaran luas fasilitas umum Pengunjung = Pengelola = 176 Total =

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BOUTIQUE HOSTEL DI SOLO

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM HOTEL BINTANG 3 DENGAN KONSEP REFUNGSIONAL DAN PENGEMBANGAN GEDUNG EXIM

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

HOTEL BAWAH LAUT DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

menjadi konsep dasar didalam penataan ruang dan juga mengenai analisis akhirnya mendapatkan konsep perencanaan bangunan Batam Music Center.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL WISATA DI KALIURANG

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN...

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

CITY HOTEL DI DENPASAR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

Transkripsi:

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya suatu konsep yang melandasinya. Adapun konsep tersebut adalah sebagai berikut : 1. Resort hotel sebagai bangunan komersial akan mementingkan beberapa faktor diantaranya : - Efektifitas - Efisiensi - Fleksibilitas, yang merupakan pertimbangan pokok dalam perancangannya. Namun demikian faktor-faktor tersebut diharapkan tidak akan mengorbankan fasilitas/ kualitas dan kelengkapan ruang, kenyamanan ruang dari bangunan tersebut. 2. Sebagai fasilitas akomodasi yang akan melayani kebutuhan para wisatawan, diharapkan bangunan mempunyai citra sebagai tempat tinggal sementara bagi para tamu sehingga perencanaan hotel dapat menunjang keinginan tersebut. 3. Resort hotel yang sifatnya suatu usaha yang bergerak dibidang bisnis komersial, maka & ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

141 diharapkan faktor prestis akan berperan dalam penampilan bangunan dapat diwujudkan secara estetis, representatif dan modern. 4. Resort hotel harus dapat mencerminkan service yang baik terhadap konsumen yang diwujudkan melalui : - Kelengkapan dalam fasilitas - Kenyamanan dan keamanan yang baik - Kecepatan dalam pelayanan (service) 5. Dalam pengoperasian bangunan hotel ini tetap berintegrasi terhadap obyek-obyek wisata disekitar bangunan tersebut, sehingga dapat menunjang keberadaan hotel tersebut di daerah itu. Untuk mewujudkan rancangan fisik resort hotel maka konsep-konsep diatas haruslah merupakan satu kesatuan dan keterpaduan. 6.2. Faktor-faktor Penentu 6.2.1. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan merupakan salah satu faktor penentu yang berperan dalam sebuah hotel, hal ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok kegiatan umum 2. Kelompok kegiatan tamu bersama 3. Kelompok kegiatan tamu menginap 4. Kelompok kegiatan pengelola 5. Kelompok kegiatan pelayanan/service & >< 3m %<&n il mkawasan W,SATA ibatcbftaffleaa

142 Dalam perencanaan perlu diperhatikan : - Fasilitas yang harus dan perlu disediakan untuk masing-masing kelompok kegiatan sesuai standart yang ditentukan. - Pengelompokan diharapkan sesuai dengan fungsi dan kegiatannya. - Hubungan masing-masing kelompok. 6.2.2. Elenen-elenen Alan Pegunungan Elemen alam untuk analogi konsep perancangan terdiri dari dua bagian : - Elemen alam yang bisa ditata seperti ; vegetasi, batuan dan sebagainya. - Elemen alam yang tidak bisa ditata seperti ; angin (iklim), matahari, perbukitan dan sebagainya. 6.2.3. Lokasi dan Tapak Lokasi terletak pada zone profan/tidak suci yaitu pada zone rekreatif dan pada daerah yang tenang (beristirahat), yang termasuk daerah pengembngan dan disesuaikan dengan tuntunan sebuah hotel. ( Lokasi terpilih lihat peta ) 6.3. Persyaratan Perancangan 6.3.1. Tata bangunan 1. Perencanaan resort hotel diharapkan dapat menampung semua kegiatan/aktivitas yang telah diprogramkan. & ><&dm JNWtei mkawasan W,SATA tymmwg&tfl

143 2. Perencanaan diharapkan menghasilkan suatu bentuk bangunan yang mempunyai citra resort hotel. 3. Perencanaan tidak terlepas dari segi kenyamanan dan keamanan bangunan. 4. Memenuhi standart dan persyaratan teknis. 6.3.2. Tata Ruang 1. Perencanaan kapasitas ruang telah memenuhi persyaratan minimal yang dibutuhkan. 2. Perencanaan program kebutuhan ruang telah sesuai dengan kebutuhan resort hotel. 3. Telah memenuhi aspek fisiologis ruang, seperti ; Penghawaan, kebisingan, pandangan dan lain sebagainya. 4. Penentuan macam ruang sesuai dengan konsep dasar perancangan. 6.3.3. Struktur 1. Struktur sebagai bagian dari bangunan, merupakan elemen penunjang untuk mendampingi penampilan bangunan. 2. Bentuk dan sistem struktur disesuaikan dengan kebutuhan seperti; pondasi digunakan pondasi beton dan batukali, core digunakan beton bertulang dan lain sebagainya. & >#& %<&& % D! KAWASAN W,SATA &mm& & $i

144 6.3.4. Perlengkapan Bangunan 1. Utilitas bangunan disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhannya. 2. Utilitas memenuhi standart persyaratan teknis. 6.4. Konsep Perancangan 6.4.1. Konsep Ruang 1. Kelompok kegiatan umum. a. Entrance hall b. Lobby c. Lounge d. Front office e. Ruang sewa - Kantor biro perjalanan - Salon kecantikan - Kios, souvenir shop f. Toilet umum g. Ruang pamer h. Parkir area 14 mobil 40 sepeda motor 24 80 90 40 100 = 21 = 60 = 350 = 60 nr m- m- m' m* ms m- m- m' 2 bus = 60 m* sirkulasi 30% = 945 = 283,5 total = 1228,5 & g><&3m jfyewen Dl KAWASAN W,SATA wmm3&m< $i

145 2. Kelompok kegiatan tamu bersama a. Banguette hall b. Restauran c. Dapur utama d. Coffeshop e. Dapur pembantu f. Bar dan coctail lounge g. Discotique h. Toilet umum i. Foyer, storage, pantry 250 m 118 m 50 m 97 m 27 m 38 m 70 m 20 m: 50 m: 720 ms Sirkulasi 30% 216 m: 3. Kelompok kegiatan rekreatif total 936 m! a. Sitting group b. Play ground c. Kolam renang d. Toilet dan ruang ganti e. Ruang duduk 10 unit 29 m 100 m 260 m 30 m 48 m f. Ruang ganti pria dan wanita g. Tennis court h. Ruang service/persiapan i. Ruang pengelola j. Ruang mesin 30 m 1432 m' 40 m: 30 m: 40 ra: & & & %< Z 1L mkawasan W,SATA &BIIE&&8&&1

146 4. Kelompok kegiatan tamu menginap a. Double bad room = 2039 m= Sirkulasi 30% = 611,7 total = 2650,7 - Standart double 45% = 26 kamar Ruang Teras tidur/duduk = 26 = 10 Lavatory = 6 = 42 x 26 = 1092 - Standart twin 40% 24 kamar Ruang Teras tidur/duduk 26 10 m= Lavatory 6 42 x 24.= 1008 - Suite room 5% = 3 buah Ruang tidur/duduk = 58 Teras = 20 Lavatory = 6 jumlah = 84 x 3 = 252 m3 b. Single bed - Single bed room 10 % = 6 kamar & ; > &c jnwmhl Dl KAWASAN wlsata jbaanh3rab e

147 Ruang tidur/duduk 20 Teras 10 Lavatory jumlah 6 36 x 6 = 216 m: 5. Kelompok kegiatan pengelolaan dan service a. Manager office = 30 b. Asisten manager = 108 c. Staff/sekretaris = 72 d. Accaunting service = 24 e. House keeping = 40 f. Lockers toilet = 30 g. Ruang Lena = 30 h. Gudang umum,furniture = 70 m' m= m= m* i. Ruang ME j. Ruang Sampah k. Engineer office 1. Penerimaan Barang m. Ruang Karyawan n. Dapur Umum = 100 = 8 = 24 = 18 = 70 = 96 in2 o. Poliklinik p. Keamanan = 30 = 12 = 702 Sirkulasi 30% = 210,6 Total = 912,6 m & ; > ftc S# H Dl KAWASAN W,SATA p&ot&3$b ja

148 Rekapituasi program ruang 1. Kelompok kegiatan umum = 1228,5 m: 2. Kelompok kegiatan tamu bersama 598 3. Kelompok kegiatan rekreatif = 2567,5 4. Kelompok kegiatan tamu menginap = 3388,4 m: 5. Kelompok kegiatan pengelola dan service = 912,6 = 8695 6.4.2. Konsep Bentuk Ruang Tidur & ; >#& %<&& % mkawasan W,SATA JBatCK^afflQe