BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Ilmu geografi memiliki dua aspek penting dalam penerapannya yaitu aspek ruang dan aspek waktu. Data spasial merupakan hasil dari kedua aspek yang dimiliki oleh geografi. Geografi menjadi ilmu unggul yang dapat memberikan informasi spasial yang berkaitan dengan kebumian. Hampir semua sektor telah menggunaan Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografi memiliki keunggulan yaitu lebih mudah digunakan dan lebih efisien. Sistem Informasi Geografi adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian (Arronaf, 1989). Perkembangan teknologi telah mempengaruhi perubahan dari berbagai produk kartografi menjadi lebih cepat, lebih murah, dan interaktif dengan tampilan visual secara hampir real-time. Salah satunya untuk pemetaan evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman pisang. Evaluasi Sumberdaya Lahan digunakan untuk mengetahui pontensi yang ada pada suatu lahan agar dapat digunakan secara lebih maksimal. Penggunaan lahan pada lokasi yang cocok akan menjadikan lahan tersebut dapat dipergunakan secara lebih optimal. Kawasan pertanian tanaman/perkebunan harus memenuhi faktor-faktor ketinggian < 2000m, lereng < 40%, kedalaman efektif tanah > 30%, curah hujan > 1500 mm per tahun, sehingga memiliki skor < 124 dan cocok bagi pengembangan tanaman tahunan (SK MenTan No.683/Kpts/Um/08/1981). Wilayah di Indonesia memiliki iklim dan karakteristik daerah yang sangat beragam. Daerah kelurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yang berjarak 12 km dari kota Yogyakarta memiliki jenis komoditas buah-buhan yang didominasi oleh jenis komoditas buah pisang. Data produktivitas tanaman 1
buah-buahan di Kabupaten Bantul menurut Biro Pusat Statistik menunjukan jenis komoditas buah pisang memiliki produktivitas paling tinggi dibandingkan dengan jenis komoditas buah papaya, buah mangga, dan buah rambutan. Indonesia dan Asia Tenggara merupakan pusat keragaman genetik (Musaceae) dan memiliki banyak jenis pisang (termasuk pisang liar) yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Lebih dari duaratus varietas ditanam petani yang seluruhnya adalah varietas alam yang belum mengalami perbaikan/pemuliaan. Plasma nutfah pisang diploid AA yang terdiri atas berbagai formasi dari jenis liar Musa acuminate Colla dan berbagai varietas budidaya (kultivar) merupakan sumber gen untuk perbaikan genetik pisang (Crouch et al., 1999). Kesesuaian lahan untuk tanaman pisang digunakan untuk mengetahui lahan yang sesuai untuk tanaman pisang. Agar lahan dapat digunakan secara lebih maksimal dapat diketahui dengan melihat potensi dari lahan tersebut. 1.2.RUMUSAN MASALAH Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Bantul yang masih memiliki lahan untuk perkebunan. Jenis komoditi pisang di Kabupaten Bantul memiliki persentase produktivitas tinggi dibandingkan dengan produktivitas pada tanaman holtikultura yang lain. Dalam penggunaan lahan untuk perkebunan sangat berkaitan erat dengan peningkatan produksi yang tinggi, sehingga lahan haru disesuaikan dengan kelas kesesuaian lahannya. Pembuatan peta kesesuaian lahan untuk tanaman pisang di daerah Bangunjiwo ini menggunakan Sistem Informasi Geografi. Pembuatan peta menggunakan Sistem Informasi Geografi dapat mempermudah dalam pembutan peta, sehingga dapat dibuat suatu perumusan masalah yaitu: 1. Apa kelebihan Sistem Informasi Geografi untuk Pemetaan kesesuaian lahan di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul? 2
2. Kelas kesesuaian lahan apakah yang terdapat di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul? 3. Daerah mana saja yang memiliki potensi untuk tanaman pisang di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul? 1.3.TUJUAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kelebihan Sistem Informasi Geografi untuk pemetaan kesesuaian lahan di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. 2. Untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk tanaman pisang di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamtaan Kasihan, Bantul. 3. Untuk mengetahui daerah yang berpotensi untuk tanaman pisang di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. 1.4.Manfaat 1.4.1. Manfaat praktis Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang kesesuaian lahan untuk tanaman pisang di kelurahan bangunjiwo, kasihan, Bantul sehingga dapat dipergunakan pemerintah agar menggunakan lahan sesuai dengan kemampuan lahan tersebut. 1.4.2. Manfaat ilmiah Bentuk dari aplikasi sistem informasi geografi untuk pemetaan kesesuaian lahan untuk tanaman pisang yang selanjutnya agar dapat dipergunakan sebagai ferefensi serta untuk pengembangan penelitian dengan menggunakan metode lain. 1.5.Penelitian sebelumnya Wisnu Narindra Putra (2013) melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Citra Quickbird untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi dan Pisang di Kecamatan Pakem, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelas 3
kesesuaian lahan, mengkaji dan serta mengklasifikasikan kesesuaian lahan beserta faktor-faktor pembatasnya untuk tanaman pisang dan padi. Tujuan berikutnya adalah mengkaji kemampuan citra Quickbird dalam mengidentifikasi daerah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi dan tanaman pisang di kecamatan pakem, kabupaten Sleman. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah overlay peta yang digunakan sebagai parameter yaitu peta Bentuklahan, peta Kemiringan lereng, peta jalan, peta tanah, peta penggunaan lahan. Klasifikasi kesesuaian lahan menggunakan metode pembandingan (matching). Pengambilan sampel tanah menggunakan metode stratified random sampling dengan mapping unit Satuan Lahan. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah peta kesesuaian lahan padi daerah penelitian kecamatan pakem, kabupaten sleman dan peta kesesuaian lahan pisang daerah penelitian kecamatan pakem, kabupaten sleman. Fika Omega Chitra Kumalasari (2012) melakukan penelitian dengan judul Pemetaan Evaluasi Kesesuaian Lahan Ditinjau dari Karakteristik Lahan untuk Pertanian Padi Sawah Memanfaatkan Citra Quickbird dengan Teknik Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manfaat citra Quickbird untuk evalasi kesesuaian lahan dengan melihat potensi lahan pertanian padi sawah, mengetahui kesesuaian lahan pertanian persawahan dengan melihat karakteristik lahannya, mengetahui kelas kesesuaian lahan pertanian padi sawah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengharkatan dan overlay pada setiap parameter yaitu Bentuk Lahan, Kemiringan lereng, tekstur, kedalaman tanah, drainase dan irigasi, curah hujan, dan bahaya erosi. Hasil dari penelitian tersebut adalah peta kesesuaian lahan untuk pertanian padi sawah kecamatan pundong, Kabupaten Bantul. Hamzah Haz Fahmi (2015) melakuakn penelitian dengan judul Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jambu Mete dengan Metode Weight Factor Matching di Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui akurasi data DEM citra SRTM dalam penentuan suhu udara yang merupakan salah satu parameter penentu kesesuaian lahan untutk tanaman jambu mete, 4
melakukan pemetaan kesesuaian lahan untuk tanaman jambu mete di kabupetan Bantul, dan mengetahui wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai perluasan lahan perkebunan jambu mete di kabupaten Bantul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Weight Factor Matching atau teknik matching untuk mendapatkan faktor pembatas dan kelas kesesuaian lahan, tumpang susun (overlay) terhadap parameter-parameter fisik menggunakan Sistem Informasi Geografis. SIG digunakan untuk melakukan proses analisis setiap parameter untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan. Hasil dari penelitian tersebut adalah Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jambu Mete di Kabupaten Bantul. 5
1.5.1. Tabel penelitian sebelumnya Nama Tahun Judul Tujuan Metode Hasil Fika Omega Chitra Kumalasari 2012 Pemetaan Evaluasi Kesesuaian Lahan Ditinjau dari Karakteristik Lahan untuk Pertanian Padi Sawah Memanfaatkan Citra Quickbird dengan Teknik Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul Wisnu Narindra Putra 2013 Pemanfaatan Citra Quickbird untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi dan Pisang di Kecamatan Pakem, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. - mengetahui manfaat citra Quickbird untuk evalasi kesesuaian lahan dengan melihat potensi lahan pertanian padi sawah - mengetahui kesesuaian lahan pertanian persawahan dengan melihat karakteristik lahannya - mengetahui kelas kesesuaian lahan pertanian padi sawah - mengetahui kelas kesesuaian lahan, mengkaji dan serta mengklasifikasikan kesesuaian lahan beserta faktor-faktor pembatasnya untuk tanaman pisang dan padi Menganalisis komoditas unggulan yang terdapat di kota banjar dan - Pengharkatan - Overlay pada setiap parameter - Overlay - Klasifikasi Metode Matching - Pengambilan sampel tanah menggunakan metode stratified random sampling Peta Kesesuaian Lahan untuk Pertanian Padi Sawah Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. - Peta Kesesuaian Lahan Padi Daerah Penelitian Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman - Peta Kesesuaian Lahan Pisang Daerah Penelitian Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. 6
Hamzah Haz Fahmi 2015 Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jambu Mete dengan Metode Weight Factor Matching di Kabupaten Bantul sebarannya secara keruangan - mengkaji kemampuan citra Quickbird dalam mengidentifikasi daerah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi dan tanaman pisang di kecamatan pakem, kabupaten Sleman - Menegtahu akurasi data DEM citra SRTM dalam penentuan suhu udara yang merupakan salah satu parameter penentu kesesuaian lahan utnuk tanman jambu mete di kabupaten Bantul - Mengetahui wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai perluasan lahan perkebunan jambu mete di kabupaten Bantul - Overlay - Weight Factor Matching Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jambu Mete di Kabupaten Bantul 7
1.6.Kerangka pemikiran Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman pisang dapat diolah menggunakan Sistem Informasi Geografis. Sistem informasi geografi memiliki kelebihan yang terletak pada kemudahan, kecepatan, dan cara analisis sehingga penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografi sangat penting dalam pengolahan data. Metode yang digunakan untuk penentuan kesesuaian lahan untuk tanaman pisang adalah metode pembanding (matching). Analisis kesesuaian lahan untuk tanaman pisang diperoleh dari beberapa parameter antara lain tekstur tanah yang dapat diturunkan dari peta jenis tanah kelurahan bangunjiwo, kemiringan lereng yang dapat diperoleh dari kontur pada peta RBI, kerentanan bahaya erosi yang dapat diturunkan dari peta bentuklahan dan peta kemiringan lereng. Kelas kesesuaian lahan yang telah diperoleh berdasarkan parameterparameter yang digunakan kemudian disesuaikan dengan syarat tumbuh tanaman pisang. Metode matching merupakan metode pembandingan yang dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik kesesuaian lahan terhadap persyaratan kesesuaian lahan yang telah ditetapkan untuk tanaman pisang. Parameter yang digunakan untuk pembuatan peta kesesuaian lahan untuk tanaman pisang kemudian dilakukan proses tumpang susun (overlay) untuk menggabungkan seluruh parameter yang digunakan tersebut. Peta hasil overlay dikasifikasikan dengan metode weight factor matching untuk penentuan kesesuaian lahan. Peta kesesuaian lahan untuk tanaman pisang digunakan utuk mengetahui daerah/lokasi yang sesuai untuk tanaman pisang yang selanjutnya daerah/lokasi tersebut dapat dioptimalisasikan lebih lanjut. Evaluasi kesesuaian lahan dapat digunakan untuk memajukan perekonomian masyarakat di kelurahan bangunjiwo, kasihan bantul. Sehingga pemerintah dapat mengetahui daerah/lokasi yang sesuai utnuk tanaman pisang, agar hasil produktivitas tanaman pisang dapat lebih optimal. 8
1.7.Batasan Istilah Lahan adalah suatu daerah di permukaan bumi dengan sifat-sifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi tanaman, binatang, dan hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa sekarang, sampai pada tingkat tertentu sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada masa sekarang dan masa yang akan dating. (FAO, 1976) Evaluasi lahan adalah proses penaksiran potensi lahan untuk tujuan penggunaan khusus, meliputi interpretasi dan survey bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim, dan aspek lain dari lahan sampai tingkatan mengidentifikasi dan membuat perbandingan jenis penggunaan lahan yang diperbolehkan sesuai tujuan evaluasi (FAO, 1976) Kesesuaian lahan adalah tipe kesesuaian sebidang lahan terhadap suatu jenis penggunaan lahan tertentu (FAO, 1976) Klasifikasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian dan pengelompokkan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan atau kesesuaian absolut lahan bagi penggunaan tertentu (Sitanala Arsyad, 1989) Pisang merupakan salah satu bahan pangan yang mampu meningkatkan gizi masyarakat (Kasijadi, 2006) Sistem Informasi Geografi adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian (Arronaf, 1989). 9