BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data sekunder yang diambil dari statistik Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan 2012 melalui situs www.idx.co.id. 3.2 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel), yaitu pengaruh Effective Tax Rate, Net Profit Margin, Debt equity ratio dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang dikembangkan berdasarkan teori-teori dan selanjutnya diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai varian tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada umumnya variabel 49
50 dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Berdasarkan tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah: a. Effective Tax Rate (ETR) Menurut Gillman et al. 2002 dalam Bernad (2011), tarif pajak efektif adalah tarif pajak yang terjadi dan dihitung dengan membandingkan beban pajak dengan laba akuntansi perusahaan. Tarif pajak efektif secara ringkas menunjukan efektivitas manajemen pajak suatu perusahaan. Selain itu, tarif pajak efektif juga menunjukan respon dan dampak insentif pajak terhadap sebuah perusahaan. Tarif pajak efektif dapat dihitung dengan rumus: ETR = Pajak yang dibayar Laba Akuntansi b. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak terhadap penjualan. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap
51 penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi (Harahap, 2007). Net profit margin (NPM) diukur dengan menggunakan rumus (Astuti, 2013): Net Profit Margin (t - 1) = Laba Bersih Setelah Pajak Total Penjualan c. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio (DER) menggambarkan komposisi/struktur modal perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin tinggi debt to equty ratio (DER) menunjukkan semakin tinggi komposisi utang perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri sehingga berdampak besar pada beban perusahaan terhadap pihak luar (Dewi, 2012). Debt to equty ratio (DER) dapat diukur dengan menggunakan rumus: Debt Equity Ratio = Total Utang Total Modal d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain total aktiva, total penjualan, dan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan. Pada penelitian ini ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari total asset, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut (Budiasih, 2009) : Ukuran perusahaan = Ln Total Asset
52 2. Variabel Terikat Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka perata laba. Pengukuran perataan laba menggunakan Indeks Eckel. Indeks Eckel digunakan untuk mengindikasikan apakah perusahaan melakukan praktik perataan laba atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Eckel, 1981) Indeks perataan laba = CV ΔI CV ΔS Keterangan: CV : Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dari perubahan laba dan perubahan penjualan dibagi dengan nilai yang diharapkan dari perubahan laba (I) dan perubahan penjualan (S) ΔI ΔS : Perubahan laba dalam satu periode : Perubahan penjualan (manufaktur) dalam satu periode Nilai CV ΔI dan CVΔS dihitung dengan rumus: di mana, Δx Δx N : Perubahan laba (I) atau penjualan (S) : Rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S) : Banyaknya tahun yang diamati
53 Jika nilai indeks perataan laba 1 berarti perusahaan tidak digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba dan diberi nilai 0. Sebaliknya, jika indeks perataan laba < 1, maka perusahaan digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba dan diberi nilai 1 (Prabayanti, 2010). Apabila CV ΔI > CV ΔS, maka perusahaan tidak digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba (Suwito dan Herawaty, 2005). Ashari (1994) mengungkapkan kelebihan indeks Eckel sebagai berikut: 1. Objektif dan berdasarkan pada statistik dengan pemisahan yang jelas antara perusahaan yang melakukan perataan penghasilan dan dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan penghasilan. 2. Mengukur terjadinya perataan penghasilan tanpa harus membuat prediksi pendapatan, model ekspektasi penghasilan, pengujian biaya atau pertimbangan subyektif lainnya. 3. Mengukur perataan penghasilan dengan menjumlahkan pengaruh beberapa variabel perata penghasilan yang potensial dan menyelidiki pola perilaku perataan penghasilan selama periode waktu tertentu.
54 No Nama Variabel 1 Effective Tax Rate 2 Net Profit Margin (NPM) 3 Debt to Equity Ratio (DER) 4 Ukuran perusahaan Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Rumus Operasional Effective Tax Rate (ETR) adalah tarif dimana jumlah pajak yang Pajak yang dibayar dibayarkan Laba Akuntansi dibandingkan dengan jumlah penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak. Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih Laba Bersih Setelah Pajak (t-1) setelah dipotong Total Penjualan (t-1) pajak. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. DER menggambarkan komposisi/struktur Total Utang modal perusahaan Total Modal yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Ukuran perusahaan adalah skala untuk menentukan besar Ln Total Asset kecilnya perusahaan Skala Rasio Rasio Rasio Rasio
55 5 Indeks Perataan Laba Usaha yang sengaja dilakukan manajemen untuk meratakan atau memfluktuasi tingkat laba CV ΔI CV ΔS Nominal 3.4 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diterbitkan dalam Indonesian Capital Market Directory pada tahun 2009 sampai dengan 2012, sehingga didapat populasi berjumlah 140. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi perusahaan agar dapat dijadikan sampel, yaitu: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2009-2012. 3. Perusahaan yang tidak mengalami rugi selama kurun waktu 2009-2012. 4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah. 5. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Rincian pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
56 Table 3.2 Ketentuan Pemilihan Sampel No. Kriteria Jumlah 1. Jumlah perusahaan manufaktur 140 2. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbtitkan laporan keuangan selama periode penelitian 3. Perusahaan manufaktur yang mengalami rugi 33 4. Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang 19 rupiah 5. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data 6 lengkap Jumlah Perusahaan Sampel 64 3.5 Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan memahami literature yang membuat pembahasan yang berkaitan dengan melakukan klasifikasi dan kategori bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian dengan mempelajari dokumen-dokumen atau data yang diperlukan, dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan. Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yang berdasarkan laporan keuangan periode 2009, 2010, 2011, dan 2012 yang dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dan download di internet (www.idx.co.id), mengambil dari artikel, jurnal, penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian terdahulu dan proses penelitian. 18
57 3.6 Metode Analisis 3.6.1 Statistik Deskriptif Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. 3.6.2 Analisis Logistic Regression Penelitian ini menggunakan analisis logistic regression. Model statistik ini sesuai digunakan dalam penelitian ini sebab variabel dependennya adalah variabel dummy (1 dan 0). Menurut Ghozali (2012) pengujian multivariate dengan binary logistic regression tidak memerlukan uji normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model, artinya variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linear, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grup. Hal ini disebabkan oleh teknik estimasi variabel dependen yang melandasi logistic regression adalah maximum likelihood bukan asumsi Ordinary Least Square (OLS) (Rahmawati dan Dul Muid, 2012).
58 Analisis regresi logit (disebut juga regresi logistik) untuk melihat faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik perataan laba dianggap tepat karena terdapat variabel dummy (nominal) dan variabel dependen dan independennya diukur secara rasio dan internal serta tidak mempertimbangkan asumsi klasik (Priyo S Yurianto dalam Astuti 2013). Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: Ln P 1 P = α + β1 ETR + β2 NPM + β3 DER + β4 SIZE Keterangan : Ln α P 1 P : Probabilitas perataan laba : Konstanta ETR NPM DER SIZE β1,β2,β3,β4 : Effective Tax Rate : Net Profit Margin : Debt to Equity Ratio : Ukuran Perusahaan (Total Aset) : Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen Pengujian terhadap model regresi logistik pada penelitian ini memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
59 a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara vaiabel independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2012). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada kolerasi antar variable independen yang nilainya lebih dari 95%. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2012). b. Menguji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya (Astuti, 2013). Dasar pengambilan keputusan:
60 1. Jika probabilitas >0,05 H0 Diterima 2. Jika probabilitas <0,05 H0 Ditolak c. Menguji Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan fit dengan data atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (blok number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (blok number =1). Pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah awal berikutnya menunjukkan bahwa variabel yang dihipotesiskan fit dengan data. Hal ini karena log likelihood pada regresi logistik mirip dengan sum of square error pada model regresi sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi semakin baik (Astuti, 2013). d. Menguji Koefisien Regresi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan menggunakan Wald statistic dan nilai probabilitas. Wald statistic memberikan tingkat signifikansi secara statistik untuk masing-masing koefisien. Nilai Wald statistic dibandingkan dengan tabel X2, sedangkan nilai probabilitas dibandingkan dengan α (5%) (Rahmawati dan Dul Muid, 2012).
61 Menurut Ghozali (2012), penentuan penerimaan atau penolakan H0 didasarkan pada tingkat signifikansi α (5%) dengan kriteria sebagai berikut: 1. H0 tidak dapat ditolak apabila statistik Wald hitung < Chi Square tabel dan nilai probabilitas (sig) > tingkat signifikansi (α) 5%. Hal ini berarti HA ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen ditolak. 2. H0 ditolak apabila statistik Wald hitung > Chi Square tabel, dengan nilai probabilitas (sig) < tingkat signifikansi (α) 5%. Hal ini berarti HA diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen diterima.