PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum, atau pun memetik senar-senar gitar. Sudah banyak acara-acara di televisi yang menampilkan bakat-bakat baik dari kalangan anak-anak maupun remaja. Terkadang bakatbakat atau kemampuan seseorang dalam bermusik sulit ditemukan pada masyarakat umum, karena tidak terdeteksi atau mereka cenderung bermain musik hanya sekedar hobi mengisi waktu luang tanpa ingin menjadi seorang musisi yang terkenal. Seiring perkembangan zaman, musik semakin menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan, bisa kita perhatikan bahwa semakin banyak penyanyi ataupun band yang terbentuk dan nuansa musik yang diberikan pun semakin beragam dengan kemampuan bermusik dari individunya. Musik di Indonesia juga berkembang pesat, dari tahun ke tahun banyak penyanyi baru yang lahir dan demikian juga pada band-band baru yang semakin menggeser ketenaran band-band senior yang sudah muncul terlebih dahulu. Tapi ada yang cukup disayangkan karena beberapa band musik dalam negeri yang lahir sekarang justru memberikan nuansa musik yang tidak energik. Walaupun begitu masyarakat Indonesia masih menerima bahkan sangat menyukainya. Industri musik di tanah air semakin menjanjikan dengan acara televisi yang mengedepankan musik seperti Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, dan sebagainya. Sumatera Utara sendiri memiliki potensi SDM yang cukup besar dibidang musik, seperti Rini Idol, Fery AFI, Joy Tobing yang mereka berasal dari salah satu acara televisi tersebut, namun masih belum mampu mengimbangi musisi-musisi papan atas yang berasal dari Pulau Jawa, seperti Bandung, Jakarta, atau yang lainnya. Kegiatan musik dalam bentuk pendidikan atau hiburan memberikan nilai positif dalam perkembangan musik sebagai penyaluran minat dan bakat,membentuk kecerdasan emosional, serta mengembangkan kemampuan dan kreativitas bermusik. Kota Medan dalam statisktik sosial budaya dengan melihat dari golongan umur menunjukkan peningkatan minat pada seni musik. Tabel 1.1 Jenis Kesenian yang Paling Diminati 13
Gol. Umur Seni Tari Seni Musik Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Seni Seni Seni Seni Drama Lukis Patung Kerajinan Seni Lainnya Juml ah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10-19 36,7 55,0 5,0 12,4 1,2 9,8 5,3 100% 20-29 40,7 55,2 3,5 1,8 0,6 5,5 4,7 100% 30-39 40,0 51,9 3,5 1,8 0,7 10,0 4,3 100% 40-49 40,9 53,5 7,9 3,0 1,7 6,8 5,8 100% 50-59 40,3 55,2 8,6 2,1 1,4 5,0 4,7 100% 60+ 42,8 48,8 10,9 2,3 1,1 4,5 7,0 100% Jumlah 39,2 54,1 5,3 5,9 1,1 4,5 7,0 100% Sumber : data BPS tahun 2009 Dengan banyaknya peminat musik di Kota Medan, terutama pada saat umur 10 sampai 19 tahun menunjukkan potensi musik yang besar di kota Medan. Dalam sebuah acara Guitar Clinic di Tiara Convention Center yang diselenggarakan oleh Ibanez yang mengundang Herman Li seorang gitaris dari band metal Dragonforce, Herman Li mengatakan bahwa belajar gitar ataupun musik tidak harus saat kita masih kecil, yang penting adalah kemauan dan sering belajar dan berlatih, dan ia menambahkan bahwa ia belajar gitar pada saat umurnya sekitar 18 tahun dan berlatih setiap hari hingga mengahbiskan waktu berjam jam bersama gitar. Di sinilah sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan musik akan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bakat-bakat anak-anak ataupun remaja di kota Medan. Terutama sekolah ataupun kursus musik. Salah satu sekolah negeri yang bergerak pada seni musik di Medan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 (SMKN 11) atau disebut Sekolah Menengah Musik (SMM). Program keahlian yang diselenggarakan di SMKN 11 Medan (SMM Medan) adalah Program Keahlian Seni Musik yang menggunakan dasar musik klasik sebagai metode pembelajarannya. tapi seiring berjalannya waktu metode pembelajarannya telah berubah menjadi metode pembelajaran Seni Musik Klasik dan Seni Musik Non Klasik. Yang diminati dan mendominasi di Medan adalah kursus musik. Seperti kita ketahui yaitu, Medan Musik dan Era Musika. Pendidikan tinggi seperti sekolah tinggi musik, institut musik, ataupun sekolah/pendidikan musik setingkat dengan S1 belum ada. Karena karir dalam bermusik juga cukup banyak, seperti Performing Artist/Recording Artist, Session Musician, Arranger, Songwriter, Composer, Film Scorer, Jingle Writer, Product 14
Demonstrator, Producer, Music Educator. Dengan didirikannya Sekolah Tinggi Musik Indonesia dan dengan menyediakan fasilitas Auditorium untuk konser musik dan acaraacara lainnya. Diharapkan Sekolah Tinggi Musik Indonesia akan mampu menjadi sebuah perguruan tinggi musik terbaik di Medan, Sumatera, dan di seluruh Indonesia, serta mampu menghasilkan musisi-musisi yang berkualitas yang mampu bersaing dengan musisi-musisi dari daerah lain di dalam negeri ataupun bersaing dalam skala internasional. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan merancang Sekolah Tinggi Musik Indonesia di kota Medan ini adalah : Menghasilkan musisi berkualitas baik dalam memainkan alat musik, kreatif dalam improvisasi kemampuan bermusik, dan kemampuan menciptakan komposisi musik, menulis lagu, serta aransemen. Sebagai tempat pameran dan menjual berbagai jenis alat musik. Menyediakan fasilitas berupa hall untuk konser musik, event-event organisasi, seminar, ataupun coaching clinic. 1.3 Perumusan Masalah Bagaimana menerapkan tema dalam perencanaan dan perancangan. Bagaimana menyediakan kondisi akustik yang baik pada ruangan sehingga tidak terjadi polusi suara keluar bangunan dan antar ruang dalam. Bagaimana merancang lingkungan sekolah yang menarik, sehingga mahasiswa selalu bersemangat untuk belajar dan berlatih. Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang nyaman bagi mahasiswa untuk belajar dan bersosialisasi. 1.4 Metode Pendekatan 15
Pendekatan yang dilakukan untuk proyek ini berupa : Studi pustaka yang berkaitan dengan judul dan tema untuk mendapat informasi dalam mempelajari permasalahan serta pemecahannya yang mampu mendukung dalam proses perancangan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan sumber-sumber lain yang diangap perlu. Survey lokasi tapak. 1.5 Lingkup dan Batasan Lingkup perancangan yang akan di bahas dalam proyek ini adalah seluruh aspek fisik dan non-fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, kebutuhan ruang, struktur bangunan, landsekap, massa bangunan, sirkulasi di dalam dan luar bangunan, serta potensi-potensi yang terdapat pada lokasi tapak perancangan. Batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan sebuah bangunan yang berfokus pada bidang seni khususnya musik yang dapat mendukung dan memfasilitasi berbagai macam kegiatan yang terdapat pada sekolah musik. 1.6 Kerangka Berpikir Latar Belakang 16
Judul Tujuan dan Manfaat Perumusan Masalah Data Perencanaan Analisa Tapak (Analisa Fisik) Konsep Perancangan Desain Perancangan 1.7 Sistematika Laporan Adapun sistematika pembahasan pad alaporan adalah sebagai berikut: 17
BAB 1 Pendahuluan Pendahuluan berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan. BAB II Deskripsi Proyek Deskripsi proyek berisi tentang pembahsan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. BAB III Elaborasi Tema Elaborasi tema menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. BAB IV Analisa Perancangan Analisa perancangan menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa penerapan tema, serta kesimpulan. BAB V Konsep Perancangan Konsep perancangan menjelaskan tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. BAB VI Hasil Perancangan Konsep perancangan berupa gambar-gambar hasil perancangan dan maket. BAB II DESKRIPSI PROYEK 18