KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN TORAJA UTARA PENDAHULUAN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN SIDRAP

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi Pangan Di Sulawesi Selatan

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. kesehatan, perbaikan ekonomi, penyediaan sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan. adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun , yang bertujuan untuk

PERAN PEKARANGAN DALAM PENINGKATAN PPH KELUARGA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

No. Kode: RDHP /022.E LAPORAN AKHIR MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI PROVINSI BENGKULU. Oleh : Umi Pudji Astuti

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

Desy Nofriati, Defira Suci Gusfarina, Syafri Edi

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl) Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

SELAYANG PANDANG. KILAS BALIK MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (m-krpl) PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN Latar Belakang

tokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

Oleh: Misran Khaidir Ahmadi Zarwan Aguswarman AN BALAI BESAR

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI BENGKULU TA 2012

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI ACEH

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

sebelumnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Dinas Pertanian, dan Peternakan berkunjung ke Desa Marga Kaya.

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 ANALISIS KEBIJAKAN DAN PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Baliwati, dkk,

ANALSIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU

Peran Perempuan Pada Upaya Penganekaragaman Pangan Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

Lesson Learn. Peningkatan Penerapan Rumah Pangan Lestari dalam Upaya Membentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

Kata kunci : Peran, perempuan tani, program MKRPL

DAMPAK PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) TERHADAP POLA PANGAN HARAPAN (PPH) ABSTRAK

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN PANGKEP

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

METODE. - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura - Dinas Peternakan dan Perikanan - Dinas Perkebunan b. Data NBM tahun (sekunder)

LAPORAN HASIL KEGIATAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN

M K R P L TABANAN ANTARA SEMANGAT DAN HARAPAN Oleh: I Nyoman Sugama DAN Nyoman Suyasa

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN BULUKUMBA

KODE: 26 / /011/E/RDHP/2013 PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU

Analisis Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perkotaan Dalam Mewujudkan Diversifikasi Konsumsi Pangan (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU

D. Kerangka Konsep 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi DIFUSI MODEL PRE

GUBERNUR SUMATERA BARAT

I.PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN WAJO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU Ir. Abdul Fattah, MP, dkk I.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010, juga menyatakan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. Komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan tersebut perlu diaktualisasikan dalam bentuk menggerakkan lagi budaya menanam di lahan pekarangan, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kementerian Pertanian telah menyusun suatu konsep yang disebut dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yang dibangun dari kumpulan Rumah Pangan Lestari (RPL). Masing-masing RPL diharapkan memenuhi prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan peningkatan pendapatan, serta pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat. Prinsip KRPL tersebut juga mendukung pengembangan usaha diverfikasi pangan dan gizi oleh Badan Litbang Pertanian. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) beserta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), khususnya Jawa Timur sebagai percontohan telah berperan aktif dalam pengembangan KRPL tersebut. Bentuk dukungan antara lain: (a) Penyusunan Pedoman (KRPL); (b) Kooordinasi dan sosialisasi kegiatan KRPL; (c) Pelaksanaan kegiatan KRPL di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur; dan (d) Upaya pengembangan KRPL di lokasi lain.

Untuk melestarikan KRPL, para petugas lapangan setempat dan ketua kelompok agar sejak awal dilibatkan secara aktif mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Diharapkan keterlibatan ini akan memudahkan proses keberlanjutan dan kemandiriannya. Untuk menjamin keberlanjutan usaha pemanfaatan pekarangan, maka ketersediaan bibit menjadi faktor yang menentukan keberhasilan. Oleh karena itu perlu dibangun Kebun Bibit Desa (KBD) dan dikelola secara baik di setiap KRPL. Keberlanjutan pengembangan rumah pangan lestari dapat diwujudkan melalui pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk sistem integrasi tanaman-ternak dan model diversifikasi yang tepat sehingga dapat memenuhi pola pangan harapan dan memberikn kontribusi pendapatan keluarga. 1.2. Tujuan Tujuan pengembangan Model KRPL ini, antara lain: 1. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos. 2. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari dalam suatu kawasan. 3. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri. 1.3.Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari Model KRPL ini adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. 1.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan kegiatan meliputi: a. Persiapan: (1) pengumpulan informasi awal tentang potensi sumberdaya dan kelompok sasaran, (2) pertemuan dengan dinas terkait untuk mencari kesepakatan dalam penentuan calon kelompok sasaran dan lokasi, (3) koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Terkait lainnya di Kabupaten. b. Pembentukan Kelompok: Kelompok sasaran adalah rumahtangga atau kelompok rumahtangga dalam satu Rukun Tetangga, Rukun Warga atau satu dusun/kampung. Pendekatan yang digunakan adalah partisipatif, dengan melibatkan kelompok sasaran,

tokoh masyarakat, dan perangkat desa. Kelompok dibentuk dari, oleh, dan untuk kepentingan para anggota kelompok itu sendiri. Dengan cara berkelompok akan tumbuh kekuatan gerak dari para anggota dengan prinsip keserasian, kebersamaan dan kepemimpinan dari mereka sendiri. c. Sosialisasi: Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan dan membuat kesepakatan awal untuk rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Kegiatan sosialisasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan pemuka masyarakat serta petugas pelaksana instansi terkait. d. Penguatan Kelembagaan Kelompok, dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kelompok: (1) mampu mengambil keputusan bersama melalui musyawarah; (2) mampu menaati keputusan yang telah ditetapkan bersama; (3) mampu memperoleh dan memanfaatkan informasi; (4) mampu untuk bekerjasama dalam kelompok (sifat kegotong-royongan); dan (5) mampu untuk bekerjasama dengan aparat maupun dengan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. e. Perencanaan Kegiatan: Melakukan perencanaan/ rancang bangun pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam berbagai tanaman pangan, sayuran dan obat keluarga, ikan dan ternak, serta pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu dilakukan penyusunan rencana kerja untuk satu tahun. Kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama dengan kelompok dan dinas instansi terkait. f. Pelatihan : Pelatihan dilakukan sebelum pelaksanaan di lapang. Jenis pelatihan yang dilakukan diantaranya: teknik budidaya tanaman pangan, buah dan sayuran, toga, teknik budidaya ikan dan ternak, pengolahan hasil dan pemasaran serta teknologi pengelolaan limbah rumah tangga. Jenis pelatihan lainnya adalah tentang penguatan kelembagaan. g. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kelompok dengan pengawalan teknologi oleh peneliti dan pendampingan antara lain oleh Penyuluh dan Petani Andalan.

II.Metode Pelaksanaan Kegiatan M-KRPL Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2012 telah dilaksanakan di Desa Lawallu dengan melibatkan sekitar 25 KK pada tahap awal dan dilaksanakan pembinaan berupa teknologi dan motifasi kepada masyarakan sehingga diharapkan kegiatan ini dapat berkembang terus. Untuk menjamin keberlanjutan usaha pemanfaatan pekarangan, maka ketersediaan bibit menjadi faktor yang menentukan keberhasilan. Oleh karena itu perlu dibangun Kebun Bibit Desa (KBD) dan dikelola secara baik di setiap KRPL. Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan KRPL ini, maka dilakukanlah pengambilan data PPH dengan mengambil sampel untuk mengisi form yang telah disiapkan. Jumlah sampel yang diambil sekitar 20 orang. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara sederhana dengan mentabulasi setiap sampel. Data lain yang dikumpulkan adalah data pertumbuhan tanaman termasuk tingkat serangan hama dan penyakit tanaman. III. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jenis sayuran yang paling banyak ditanam petani di lokasi KRPL mulai bulan April sampai Nopember 2012 adalah sawi (38,46%), kemudian disusul tomat (29,24%), Kol (27,69%), lombok kecil (23,08%), bayam (18,46%), dan kangkung (16,92%).Sedangkan yang paling sedikit adalah kacang kude 1 orang petani (1,54%) dan markisa dataran rendah 1 orang petani (1,54%). Alas an petani memilih sawi untuk dibudidayakan adalah disamping mudah dibudayakan, juga harganya dipasaran cukup baik. Hal yang menjadi pertimbangan petani adalah umurnya pendek dan kurang mendapat serangan hama dan penyakit. Markisa dataran rendah ini mempunyai prospek yang sangat baik dilokasi KRPL yang jenis tanahnya lembung berpasir (wilayah pinggir pantai). Hal ini terbukti dari hasil yang dicapai petani cukup memuaskan karena disamping produksinya yang lumayan tinggi juga harganya cukup menggiurkan. Tanaman ini juga dapat menjadi tanaman peneduh sehingga kondisi udara disekitar rumah akan lebih sejuk.

Tabel 1. Persentase jenis sayuran yang diusahakan oleh wanita tani pada kegiatan KRPL di Desa Lawallu, TA.2012 No Jenis sayuran Jumlah wanita tani (KK) Persentase (%) 1 Sawi 25 38,46 2 Kangkung 11 16,92 3 Bayam 12 18,46 4 Kol 18 27,69 5 Terong 8 12,31 6 Saledri 6 9,23 7 Kacang panjang 3 4,61 8 Kacang gude 1 1,54 9 Paria 4 6,15 10 Mentimun 2 3,08 11 Tomat 19 29,24 12 Lombok kecil 15 23,08 13 Lombok besar 10 15,38 14 Markisa 1 1,54 Jenis sayuran yang berpeluang memberi pendapatan petani adalah sawi, kemudian disusul bayam, kangkung, tomat, lombok kecil, dan terong. Jenis sayuran sawi, kangkung, dan bayam merupakan tanaman sayuran yang umur pendek (25-45 hari) sehingga petani dapat menanam 5-8 kali dalam setahun. Hal ini yang memberi peluang ke petani untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dalam satu tahun disbanding dengan jenis sayuran lainnya.

Tabel 2. Pendapatan yang diperoleh petani dari berbagai jenis sayuran yang diusahakan oleh kelompok wanita tani pada kegiatan KRPL di Desa Lawallu, TA.2012 No Jenis sayuran Jumlah sayuran Pendapatan petani (Rp/KK) dihasilkan/kk per 1 kali tanam 1 Sawi 10-30 ikat 40.000-120.000 2 Kangkung 10-50 ikat 20.000-100.000 3 Bayam 10-45 20.000-90.000 4 Kol 3-10 buah 30-100.000 5 Terong 10-30 kg 50.000-150.000 6 Saledri 10-25 ikat 30.000-75.000 7 Kacang panjang 5-15 ikat 20.000-60.000 8 Kacang gude 5-10 kg 30.000-60.000 9 Paria 4-10 biji 10.000-25.000 10 Mentimun 5-15 biji 10.000-30.000 11 Tomat 2-10 kg 20.000-100.000 12 Lombok kecil 1-4 liter 15.000-60.000 13 Lombok besar 0,5-2 liter 10.000-40.000 14 Markisa 10 kg 100.000 Jenis sayuran terong, tomat dan Lombok kecil merupakan jenis sayuran yang umur panjang (8-18 bulan) dan dapat dipetik hasilnya secara berulang kali sehingga bias memberi nilai pendapatan petani yang tinggi.

Tabel 3. Nama Nilai PPH Kelompok Bunga Wellu Desa Lawallu Kec. Soppeng Riaja Kab. Barru pada Kegiatan KRPL MT.2012. No. Nama Petani PPH 1. Rusnah (43 th) 77,95 2. Kaderiah (38 th) 68,20 3. H. Rawena (56 th) 85,00 4. Rastiah (43 th) 82,75 5. Yusrayana (38 th) 86,50 6. Rusnaeni 86,50 7. Hj. Nikmah 71,02 8. Rahmaniah (43 th) 70,41 9. Hj. Asmah (40 th) 62,57 10. Hasnawati (36 th) 68,48 11. Mariani (39 th) 63,92 12. Haeriah (45 th) 67,09 13. Hj. Suharti (50 th) 78,25 14. Mardiana (57 th) 59,19 15. Tasmia (50 th) 58,54 16. Ismawati (39 th) 62,55 17. Hj.Sundari (55 th) 76,44 18. Syamsiar (49 th) 79,35 19. Hajrah (65 th) 85,31 20. Andi Rusnah (50 th) 86,33 Jumlah 1476,35 Rata-rata 73,82

Table 3. Tingkat serangan hama pada beberapa jenis sayuran pada bulan Juni 2012 di Lokasi KRPL Kabupaten Barru Jenis Sayuran Jenis hama Tingkat serangan (%) Jenis penyakit Tingkat serangan (%) Sawi Ulat grayak 11,03 Busuk daun 5,12 (Spodoptera sp) (Phytopthora sp) Paria Lalat buah 11,15 Busuk buah 8,15 Kangkung Ulat jengkal 10,17 Bercak daun 6,19 Bayam Ulat daun 9,13 Bercak daun 7,19 Terong Kutu putih 20,12 Embun jelaka 10,15 (Aphis sp) Belalang 19,27 - - Tomat Ulat grayak 8,23 Busuk akar 6,18 (Spodoptera sp) Lombok kecil Kutu daun (Aphis 16,21 Busuk buah 12,25 sp) Lombok besar Kutu daun (Aphis 19,56 Busuk buah 14,16 sp) Kol Ulat daun 17,29 Busuk daun 11,65 (Plutella sp) Saledri Belalang 10,13 Virus (daun 6,14 (Valanga sp) kuning) Kacang kude Kutu hitam 18,11 Virus belang 11,13 (Aphis sp) Kacang panjang Kutu hitam (Aphis sp) 19,27 Virus belang 10,17

Table 4. Tingkat serangan hama pada beberapa jenis sayuran pada bulan Juli 2012 di lokasi KRPL Kab. Barru, Sulawesi Selatan Jenis Sayuran Jenis hama Tingkat serangan (%) Jenis penyakit Tingkat serangan (%) Sawi Ulat grayak 13,17 Busuk daun 4,23 (Spodoptera sp) (Phytopthora sp) Paria Lalat buah 12,35 Busuk buah 7,45 Kangkung Ulat jengkal 14,10 Bercak daun 9,21 Bayam Ulat daun 11,17 Bercak daun 9,31 Terong Kutu putih 22,22 Embun jelaka (Aphis sp) Belalang 16,24 - - Tomat Ulat grayak 11,27 Busuk akar 5,09 (Spodoptera sp) Lombok kecil Kutu daun (Aphis 19,13 Busuk buah 10,17 sp) Lombok besar Kutu daun (Aphis 22,19 Busuk buah 11,12 sp) Kol Ulat daun 18,21 Busuk daun 9,13 (Plutella sp) Saledri Belalang 9,05 Virus (daun 9,22 kuning) Kacang kude Kutu hitam 15,11 Virus belang 14,27 (Aphis sp) Kacang panjang Kutu hitam (Aphis sp) 16,14 Virus belang 17,01

Table 5. Tingkat serangan hama pada beberapa jenis sayuran pada bulan Agustus 2012 di lokasi KRPL Kab. Barru, Sulawesi Selatan Jenis Sayuran Jenis hama Tingkat serangan (%) Jenis penyakit Tingkat serangan (%) Sawi Ulat grayak 15,12 Busuk daun 5,18 (Spodoptera sp) (Phytopthora sp) Paria Lalat buah 14,26 Busuk buah 8,11 Kangkung Ulat jengkal 16,,18 Bercak daun 10,25 Bayam Ulat daun 13,21 Bercak daun 12,35 Terong Kutu putih 24,26 Embun jelaka 10,45 (Aphis sp) Belalang 17,25 - - Tomat Ulat grayak 13,28 Busuk akar 0 (Spodoptera sp) Lombok kecil Kutu daun (Aphis 20,29 Busuk buah 8,24 sp) Lombok besar Kutu daun (Aphis 23,35 Busuk buah 7,65 sp) Kol Ulat daun 20,45 Busuk daun 8,19 (Plutella sp) Saledri Belalang 10,12 Virus (daun 12,19 kuning) Kacang kude Kutu hitam 17,26 Virus belang 16,22 (Aphis sp) Kacang panjang Kutu hitam (Aphis sp) 18,30 Virus belang 18,15

Tabel Lampiran 1. Rusnah (43 tahun) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1494,30 58,32 74,72 0,50 29,16 37,36 25,00 25,00 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 2,50 0,00 3 pangan hewani 154,50 6,03 7,73 2,00 12,06 15,45 24,00 15,45 4 minyak dan lemak 300,67 11,73 15,03 0,50 5,87 7,52 5,00 5,00 5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 182,00 7,10 9,10 0,50 3,55 4,55 2,50 2,50 8 sayur dan buah 269,26 10,51 13,46 5,00 52,54 67,32 30,00 30,00 9 lain-lain 161,50 6,30 8,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 2562,23 100,00 128,11 103,18 132,19 100,00 77,95 2. Kaderiah (38 th) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1159,04 58,08 57,95 0,50 29,04 28,98 25,00 25,00 2 umbi-umbian 250,44 12,55 12,52 0,50 6,28 6,26 2,50 2,50 3 pangan hewani 295,70 14,82 14,79 2,00 29,64 29,57 24,00 24,00 4 minyak dan lemak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 5,00 0,00 5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 58,24 2,92 2,91 0,50 1,46 1,46 2,50 1,46 8 sayur dan buah 36,42 1,83 1,82 5,00 9,13 9,11 30,00 9,10

9 lain-lain 195,66 9,81 9,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 1995,50 100,00 99,78 75,54 75,37 100,00 68,20 3. Hj. Rawena (56th) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 2173,20 70,98 108,66 0,50 35,49 54,33 25,00 25,00 2 umbi-umbian 156,53 5,11 7,83 0,50 2,56 3,91 2,50 2,50 3 pangan hewani 327,33 10,69 16,37 2,00 21,38 32,73 24,00 24,00 4 minyak dan lemak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 5,00 0,00 5 Buah/biji berminyak 50,08 1,64 2,50 0,50 0,82 1,25 1,00 1,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 131,04 4,28 6,55 0,50 2,14 3,28 2,50 2,50 8 sayur dan buah 188,46 6,16 9,42 5,00 30,78 47,12 30,00 30,00 9 lain-lain 35,02 1,14 1,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 3061,66 100,00 153,08 93,16 142,62 100,00 85,00 4. Rastiah 42th No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1573,00 51,79 78,65 0,50 25,90 39,33 25,00 25,00 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 2,50 0,00 3 pangan hewani 546,05 17,98 27,30 2,00 35,96 54,61 24,00 24,00 4 minyak dan lemak 50,08 1,65 2,50 0,50 0,82 1,25 5,00 1,25 5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 281,84 9,28 14,09 0,50 4,64 7,05 2,50 2,50

8 sayur dan buah 358,85 11,82 17,94 5,00 59,08 89,71 30,00 30,00 9 lain-lain 227,31 7,48 11,37 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 3037,13 100,00 151,86 126,40 191,94 100,00 82,75 5. yusrayana (38 th) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1076,87 46,47 53,84 0,50 23,24 26,92 25,00 25,00 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 2,50 0,00 3 pangan hewani 514,73 22,21 25,74 2,00 44,43 51,47 24,00 24,00 4 minyak dan lemak 66,78 2,88 23,31 0,50 1,44 11,65 5,00 5,00 5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 157,73 6,81 7,89 0,50 3,40 3,94 2,50 2,50 8 sayur dan buah 466,15 20,12 23,31 5,00 100,58 116,54 30,00 30,00 9 lain-lain 35,02 1,51 1,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 2317,28 100,00 135,83 173,09 210,53 100,00 86,50 6. Rusnaeni (48 th) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1159,04 38,47 57,95 0,50 19,23 28,98 25,00 25,00 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 2,50 0,00 3 pangan hewani 1341,66 44,53 67,08 2,00 89,05 134,17 24,00 24,00 4 minyak dan lemak 40,07 1,33 13,98 0,50 0,66 6,99 5,00 5,00 5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00

7 gula 157,73 5,23 7,89 0,50 2,62 3,94 2,50 2,50 8 sayur dan buah 279,69 9,28 13,98 5,00 46,41 69,92 30,00 30,00 9 lain-lain 35,02 1,16 1,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 3013,21 100,00 162,64 157,98 244,00 100,00 86,50 7. Hj. Nikmah (42 th) No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 853,59 58,96 42,68 0,50 29,48 21,34 25,00 21,40 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 2,50 0,00 3 pangan hewani 117,00 8,08 5,85 2,00 16,16 11,70 24,00 11,70 4 minyak dan lemak 0,00 0,00 13,98 0,50 0,00 6,99 5,00 5,00 5 Buah/biji berminyak 4,82 0,33 0,24 0,50 0,17 0,12 1,00 0,00 6 kacang-kacangan 0,00 0,00 0,00 2,00 0,00 0,00 10,00 0,00 7 gula 157,73 10,89 7,89 0,50 5,45 3,94 2,50 2,50 8 sayur dan buah 279,69 19,32 13,98 5,00 96,59 69,92 30,00 30,00 9 lain-lain 35,02 2,42 1,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 total 1447,85 100,00 86,38 147,84 114,02 100,00 70,60 8. Rahmaniah No Kelompok Pangan Aktual Aktual AKE Aktual AKE Maks PPH 1 padi-padian 1448,80 49,18 72,44 0,5 24,59 36,22 25,0 25,00 3 pangan hewani 137,33 4,66 6,87 2,0 9,32 13,73 24,0 13,73 4 minyak dan lemak 1160,00 39,38 5,48 0,5 19,69 2,74 5,0 2,74

7 gula 60,67 2,06 3,03 0,5 1,03 1,52 2,5 1,52 8 sayur dan buah 109,68 3,72 5,48 5,0 18,62 27,42 30,0 27,42 9 lain-lain 29,19 0,99 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 2945,67 100,00 94,77 73,25 81,63 100 70,41 9. Hj. Asma 1 padi-padian 1448,80 72,84 72,44 0,5 36,42 36,22 25,0 25,00 3 pangan hewani 137,33 6,90 6,87 2,0 13,81 13,73 24,0 13,73 4 minyak dan lemak 232,00 11,66 4,06 0,5 5,83 2,03 5,0 2,03 7 gula 60,67 3,05 3,03 0,5 1,53 1,52 2,5 1,52 8 sayur dan buah 81,15 4,08 4,06 5,0 20,40 20,29 30,0 20,29 9 lain-lain 29,19 1,47 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1989,14 100,00 91,91 77,98 73,79 100 62,57 10. Hasnawati (36 thn) 1 padi-padian 687,88 47,87 34,39 0,5 23,94 17,20 25,0 17,20 3 pangan hewani 345,60 24,05 17,28 2,0 48,10 34,56 24,0 24,00 4 minyak dan lemak 208,80 14,53 4,63 0,5 7,27 2,31 5,0 2,31

5 Buah/biji berminyak 0,00 0,00 0,00 0,5 0,00 0,00 1,0 0,00 7 gula 72,80 5,07 3,64 0,5 2,53 1,82 2,5 1,82 8 sayur dan buah 92,59 6,44 4,63 5,0 32,22 23,15 30,0 23,15 9 lain-lain 29,19 2,03 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1436,86 100,00 66,03 114,06 79,04 100 68,48 11. Mariani 39 thn 1 padi-padian 724,40 61,59 36,22 0,5 30,79 18,11 25,0 18,11 3 pangan hewani 206,40 17,55 10,32 2,0 35,09 20,64 24,0 20,64 4 minyak dan lemak 69,60 5,92 4,30 0,5 2,96 2,15 5,0 2,15 7 gula 60,67 5,16 3,03 0,5 2,58 1,52 2,5 1,52 8 sayur dan buah 85,98 7,31 4,30 5,0 36,55 21,50 30,0 21,50 9 lain-lain 29,19 2,48 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1176,24 100,00 59,63 107,97 63,91 100 63,92 12. Haeriah, 45thn 1 padi-padian 724,40 56,46 36,22 0,5 28,23 18,11 25,0 18,11 3 pangan hewani 206,40 16,09 10,32 2,0 32,18 20,64 24,0 20,64

4 minyak dan lemak 69,60 5,42 3,57 0,5 2,71 1,78 5,0 2,15 7 gula 182,00 14,19 9,10 0,5 7,09 4,55 2,5 2,50 8 sayur dan buah 71,39 5,56 3,57 5,0 27,82 17,85 30,0 17,85 9 lain-lain 29,19 2,28 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1282,98 100,00 64,24 98,03 62,93 100 61,25 13. Hj. Suharti,50th 1 padi-padian 1159,04 63,16 57,95 0,5 31,58 28,98 25,0 25,00 3 pangan hewani 158,78 8,65 7,94 2,0 17,30 15,88 24,0 15,88 4 minyak dan lemak 69,60 3,79 16,20 0,5 1,90 8,10 5,0 5,00 7 gula 94,64 5,16 4,73 0,5 2,58 2,37 2,5 2,37 8 sayur dan buah 323,96 17,65 16,20 5,0 88,26 80,99 30,0 30,00 9 lain-lain 29,19 1,59 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1835,21 100,00 104,48 141,62 136,31 100 78,25 14. Mardiana, 57 thn 1 padi-padian 827,89 64,55 41,39 0,5 32,28 20,70 25,0 20,70

3 pangan hewani 117,71 9,18 5,89 2,0 18,36 11,77 24,0 11,77 4 minyak dan lemak 149,14 11,63 4,55 0,5 5,81 2,28 5,0 1,58 7 gula 67,60 5,27 3,38 0,5 2,64 1,69 2,5 1,69 8 sayur dan buah 91,00 7,10 4,55 5,0 35,48 22,75 30,0 22,75 9 lain-lain 29,19 2,28 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1282,53 100,00 61,22 94,56 59,18 100 58,49 15. Tasmia (50 th) 1 padi-padian 1448,00 58,48 72,40 0,5 29,24 36,20 25,0 25,00 3 pangan hewani 554,80 22,41 27,74 2,0 44,81 55,48 24,0 24,00 4 minyak dan lemak 348,00 14,05 1,43 0,5 7,03 0,71 5,0 2,28 7 gula 67,60 2,73 3,38 0,5 1,37 1,69 2,5 1,69 8 sayur dan buah 28,55 1,15 1,43 5,0 5,77 7,14 30,0 22,75 9 lain-lain 29,19 1,18 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 2476,14 100,00 107,83 88,21 101,22 100 75,72 16. Ismawati (39 thn)

1 padi-padian 2693,84 80,92 134,69 0,5 40,46 67,35 25,0 25,00 3 pangan hewani 164,80 4,95 8,24 2,0 9,90 16,48 24,0 16,48 4 minyak dan lemak 348,00 10,45 3,75 0,5 5,23 1,87 5,0 1,87 7 gula 18,20 0,55 0,91 0,5 0,27 0,46 2,5 0,46 8 sayur dan buah 74,96 2,25 3,75 5,0 11,26 18,74 30,0 18,74 9 lain-lain 29,19 0,88 1,46 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 3328,99 100,00 152,80 67,12 104,90 100 62,55 17. Hj. Sundari (55 thn) 1 padi-padian 1990,00 61,62 99,50 0,5 30,81 49,75 25,0 25,00 3 pangan hewani 412,00 12,76 20,60 2,0 25,52 41,20 24,0 24,00 4 minyak dan lemak 174,00 5,39 4,76 0,5 2,69 2,38 5,0 1,12 7 gula 182,00 5,64 9,10 0,5 2,82 4,55 2,5 2,50 8 sayur dan buah 95,29 2,95 4,76 5,0 14,75 23,82 30,0 23,82 9 lain-lain 376,00 11,64 18,80 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 3229,29 100,00 157,53 76,59 121,70 100 76,44 18. Syamsiar (50 thn)

1 padi-padian 1448,80 46,72 72,44 0,5 23,36 36,22 25,0 24,15 2 umbi-umbian 0,00 0,00 0,00 0,5 0,00 0,00 2,5 2,50 3 pangan hewani 824,00 26,57 41,20 2,0 53,15 82,40 24,0 24,00 4 minyak dan lemak 174,00 5,61 4,76 0,5 2,81 2,38 5,0 2,38 7 gula 182,00 5,87 9,10 0,5 2,93 4,55 2,5 2,50 8 sayur dan buah 95,29 3,07 4,76 5,0 15,37 23,82 30,0 23,82 9 lain-lain 376,75 12,15 18,84 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 3100,84 100,00 151,11 97,61 149,37 100 79,35 19. Muh Asri (70 thn) 1 padi-padian 1448,80 56,69 72,44 0,5 28,35 36,22 25,0 25,00 3 pangan hewani 412,00 16,12 20,60 2,0 32,24 41,20 24,0 24,00 4 minyak dan lemak 104,00 4,07 6,14 0,5 2,03 3,07 5,0 3,07 7 gula 91,00 3,56 4,55 0,5 1,78 2,28 2,5 2,28 8 sayur dan buah 122,89 4,81 6,14 5,0 24,04 30,72 30,0 30,00 9 lain-lain 376,75 14,74 18,84 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 2555,44 100,00 128,72 88,45 113,49 100 84,35

20. Andi Rusnah (50 th) 1 padi-padian 965,87 50,46 48,29 0,5 25,23 24,15 25,0 24,15 3 pangan hewani 205,49 10,74 10,27 2,0 21,47 20,55 24,0 20,55 4 minyak dan lemak 60,67 3,17 8,05 0,5 1,58 4,02 5,0 4,02 6 kacang-kacangan 53,33 2,79 2,67 2,0 5,57 5,33 10,0 5,33 7 gula 91,00 4,75 4,55 0,5 2,38 2,28 2,5 2,28 8 sayur dan buah 160,98 8,41 8,05 5,0 42,05 40,25 30,0 30,00 9 lain-lain 376,75 19,68 18,84 0,0 0,00 0,00 0,0 0,00 total 1914,09 100,00 100,72 98,29 96,57 100 86,33