BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tumbuh menjadi dewasa. Menurut Hurlock (2002:108) bahwa remaja. mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

BAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan belajar manusia dapat berkembang dan berubah dalam sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, individu tidak dapat terlepas dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang suatu proses perubahan yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bimbingan Kelompok dengan Teknik Symbolic Modeling a. Bimbingan Kelompok 1) Pengertian Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kita sedang memasuki suatu abad baru yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB I PENDAHULUAN. serta ketat untuk menghasilkan penerus-penerus yang bermoral baik, berwawasan

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN PEMILIHAN KARIR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan gerakan, tidak sekedar sikap atau ucapan. berusaha mewujudkan dalam perbuatan dan tindakan sehari hari.

maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif

Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang. Abstraction

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan orang lain. Setiap manusia akan saling ketergantungan dalam. individu maupun kelompok dalam lingkungannya masing-masing.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

BAB I PENDAHULUAN. guru pembimbing kepada siswa yang menggunakan prosedur, cara dan bahan agar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adaperilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh proses komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. dalam mengekspresikan perasaan, sikap, keinginan, hak, pendapat secara langsung,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB 1. ini merupakan salah satu hasil konferensi fakultas keguruan dan ilmu

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DI SMP NEGERI 1 KUALA KAPUAS. Oleh : Karyanti *

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan. Novita Anggriani

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat diri mereka berbeda dari orang lain. Tingkat lanjutan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan Merupakan layanan bimbing terhadap individu melalui setting kelompok

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. dan masa dewasa, berlangsung antara usia 12 sampai 24 tahun (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk manusia yang berkualitas, berkompeten, dan bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

BAB II LANDASAN TEORI

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan kepribadian individu, dimana kepribadian seseorang berhubungan dengan apa yang ditangkap/direspon oleh orang lain berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, karena apa yang diungkapkan amat sangat menentukan tafsiran orang lain terhadap kepribadian seorang individu. Dalam suatu diskusi pendapat yang baik dapat membentuk saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarluaskan pengetahuan.tetapi, pendapat yang tidak baik dapat juga menyuburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran.karena itu, kualitas hidup kita, hubungan kita dengan sesama manusia dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi yang kita lakukan. Salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh siswa dalam berkomunikasi adalah kecemasan mengungkapkan pendapat, yaitu kecemasan bila dihadapkan pada situasi yang mengharuskan siswa mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas maupun dalam diskusi.komunikasi memegang peranan dalam pemantapan pembelajaran dan perilaku yang diharapkan, hubungan interpersonal antara guru dengan siswa, dan penyampaian intruksi, termasuk di dalamnya bertanya, memuji, dan umpan balik individu ( Elliot, Kratochwill, Littlefielld Cook & Travers, 2000 1

dalam Anwar, 2010 ). Komunikasi dan interaksi di dalam kelas sangat menentukan efektifitas dan mutu pendidikan. Keterampilan berbicara adalah keterampilan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh.berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa.salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan mengungkapkan pendapat di dalam kelas maupun di dalam diskusi.motley dalam Anwar (2010) menyatakan bahwa sekitar 85 % individu mengalami kecemasan yang tidak menyenangkan berkenaan dengan berbicara di depan umum. Hal ini juga terjadi pada 15 % sampai 20 % mahasiswa Amerika. Pelaksanaan pembelajaran berbicara di sekolah sering diabaikan oleh guru, karena waktu yang diperlukan cukup lama. Akibatnya, siswa tidak dapat berbicara di depan teman-temannya dengan lancar, karena kurang memiliki rasa percaya diri, kesulitan dalam mengungkapkan pendapat, sering berkata tidak bisa sebelum mencoba berpendapat, tidak percaya diri saat melakukan presentasi di depan kelas, dan merasa malu jika menjawab pertanyaan dari guru, penggunaan bahasa Indonesia juga menjadi kacau, kurang paham dengan etika dalam berdiskusi, dan isi pembicaraan menjadi tidak tepat. Dalam hal ini, peran diskusi sangat dominan. Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan program Praktik Lapangan pada bulan Oktober dan hasil wawancara dengan guru BK SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Pada umumnya siswa mengalami permasalahan dalam mengungkapkan pendapat maupun bertanya di depan kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Permasalahan ini di kalangan siswa sangat serius 2

dan harus segera ditangani, karena apabila dibiarkan begitu saja akan memberi dampak buruk bagi siswa kedepannya. Salah satunya akan menghambat perkembangan siswa dalam berkomunikasi lisan khususnya di dalam kelas. Mengingat dalam setting kelas, proses belajar mengajar adalah komunikasi sebagai pengantar interaksi verbal dan non verbal siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Kebanyakan usaha yang telah dilakukan pihak sekolah terutama guru bimbingan konseling (konselor) dalam menangani permasalahan mengemukakan pendapat belum berjalan efektif. Karena usaha yang dilakukan konselor hanya berupa pemberian nilai kepada siswa yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan, memanggil nama siswa untuk berbicara, memberikan bimbingan dan nasihat. Namun nampaknya, upaya tersebut belum efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat. Penyebab permasalahan mengemukakan pendapat siswa di kelas diduga karena :1) berpikir bahwa mengemukakan pendapat di depan umum merupakan hal yang menegangkan. 2) berusaha menyampaikan terlalu banyak informasi dalam waktu yang singkat. 3) pikiran kosong sehingga tidak tahu apa yang harus diungkapkan. 4) takut tidak bisa berbicara. 5) memiliki tujuan yang keliru. 6) takut mendapat kesan negatif dari orang lain. 7) berusaha mengontrol perilaku. 8) mengetahui terdapat teman yang lebih tahu/lebih dari pembicara. Mengatasi permasalahan ini perlu adanya cara baru yang efektif dan efisien yakni bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan 3

sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.pendapat ini diperkuat oleh Prayitno (1999)mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Tujuan layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapatnya, dan mewujudkan pemikiran rasional yang lebih objektif.serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal. Sejalan dengan pendapat tersebut, layanan bimbingan kelompok dapat digunakan karena akan lebih menyenangkan dan meningkatkan keaktifan konseli dalam berfikir dan memahami persoalan selama tahap proses konseling.winkel dan Sri Hastuti (2004) mengatakan tujuan layanan bimbingan kelompok adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing -masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selanjutnya bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum mencakup berbagai bidang aspek layanan.tujuan layanan Bimbingan Kelompok menurut Tohirin (2007) dikelompokkan menjadi dua yaitu tujuan umum dan 4

tujuan khusus.secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan berkomunikasi, khususnya kemampuan mengemukakan pendapat konseli (siswa).secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang pencapaian tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa. Salah satu teknik bimbingan kelompok yang dapat diberikan kepada siswa yaitu teknik diskusi kelompok (group discussion)dalam membantu menangani permasalahan siswa mengemukakan pendapat di kelas.melalui layanan bimbingan kelompok diharapkansiswa mampu meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat di kelas.teknik yang dipilih peneliti dalam melakukan bimbingan kelompok adalah diskusi kelompok (group discussion).dengan model bimbingan kelompok seperti ini diharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatasi masalah mengemukakan pendapat di kelas.beranjak dari kondisi ini dan perlunya mengatasi masalah secara efektif dan efisien maka dilakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengungkapkan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa di SMK Tri Sakti Lubuk Pakam T.A 2012/2013 5

1.2 Identifikasi Masalah Berbagai masalah siswa yang ditemukan sebagai berikut : 1. Siswa kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya di dalam kelas. 2. Siswa merasa takut mendapat kesan negatif dari orang lain saat menyampaikan pendapatnya di depan umum. 3. Guru BK di sekolah belum dapat membantu siswa karena layanan yang diberikan belum efektif. 4. Belum diketahui pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Perkembangan terhadap pengentasan masalah siswa dalam mengemukakan pendapat di dalam kelas. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat bahwa identifikasi masalah dalam permasalahan ini cukup luas, kiranya perlu dilakukan pembatasan masalah supaya lebih jelas.maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dalam menangganni permasalahan siswa mengemukakan pendapat di dalam kelas. 1.4 Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana deskripsi tentang kemampuan siswa mengungkapkan pendapat di dalam kelas. 2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok di sekolah. 6

3. Apakah Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan pendapat bagi siswa SMK Tri Sakti Lubuk Pakam 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Meningkatkan kemampuan siswa menggungkapkan pendapat melalui Layanan Bimbingan Konseling Kelompok pada siswa SMK Tri Sakti Lubuk Pakam. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian ini diharapkan sebagai berikut : 1. Bagi konselor Konselor dapat mengetahui tentang penggunaan teknik bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok (group discussion)dianggap tepat dalam menanggani permasalahan siswa khususnya tentang meningkatkan kemampuan siswa menggungkapkan pendapat di dalam kelas. 2. Bagi siwa Sebagai bahan masukkan bagi siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat melalui bimbingan kelompok. 3. Bagi sekolah Sebagai bahan masukkan dalam pelaksanaan menangani permasalahan siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas melalui bimbingan kelompok. 7

4. Bagi peneliti Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis serta mengetahui kemampuan peneliti dalam menangani permasalahan siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas melalui bimbingan kelompok. 8