tercermin oleh besarnya potensi lestari sumberdaya perikanan Indonesia Dari tingkat produksi perikanan yang telah dicapai atau telah

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) Banyak hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh EPA dan DHA

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan bioteknologi dewasa ini telah membuka peluang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

BABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Has i 1. Untuk melihat pengaruh kadar fosfatidilkolin pakan terhadap komposisi proksimat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi diikuti dengan keseimbangan antara jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

PENDAHULUAN. menyusutnya luas lahan pertanian karena sudah beralih hngsi menjadi kawasan

BAB I PENDAHULUAN. lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Makanan gorengan menjadi hal yang tidak terlepas dari konsumsi masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan fisik atau produktivitas kerja (Supariasa, 2001).

PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997

PENGARUEl SUMBER PROTEIN TERaADAP KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN ASAM AMJNO OTAK SERTA KEMAMBUAN BELAJAR TIKUS BERCOBAAN YANG DIBERI MIBWAK KEIPELAI.

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

PENENTUAN KADAR LEMAK DALAM MIE PRODUK INDOFOOD TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD IQBAL

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

Gambar 1 Ikan Cobia (Rachycentron canadum) (Sumber: MFB 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia diperkirakan sebesar 5.8 juta km 2 dengan garis pantai terpanjang

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

I. PENDAHULUAN. Mudjajanto dan Yulianti (2004). Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

BAB I. Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

lebih ramah lingkungan, dapat diperbarui (renewable), dapat terurai

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Protein Pakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

KESIMPULAN DAN SARAN

DHA dalam plasma sapi dengan pemberian ransum dengan CGKK (RK-45) lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum dengan CMEK (RM-45).

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, dan jantung

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Pola Konsumsi Omega 3 Dari Makanan Berbahan Ikan Pada Ibu Hamil di Kota Tarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

MEMANFAATKAN ASPEK NEGATIF ASAM LEMAK TRANS SEBAGAI FAKTOR PEMBANGUN CITRA MINYAK SAWIT

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. Usaha budidaya ikan baung telah berkembang, tetapi perkembangan budidaya

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan, berpotensi besar dibidang hasil perikanan. Potensi yang besar ini tercermin oleh besarnya potensi lestari sumberdaya perikanan Indonesia yang mencapai sekitar 6.7 juta ton/tahun yang belum dapat dieksploitasi atau dimanfaatkan secara optimal, yaitu baru termanfaatkan sekitar 58.0%-nya saja (Dahun et al, 1996). Dari tingkat produksi perikanan yang telah dicapai atau telah termanfaatkan, ternyata juga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan oleh pemanfaatan minyak ikan hasil samping proses pengalengan ikan tuna yang masih sangat terbatas, yaitu hanya untuk campuran pakan temak atau untuk campuran minyak cat atau bahkan kadangkala hanya terbuang dengan percuma. Padahal mainyak ikan tersebut berpeluang untuk dijadikan sebagai sumber asam lemak yang bermanfaat bagi tubuh manusia dan potensinya pun juga relatif besar. Potensi ini tercermin oleh terdapatnya 27 perusahaan pengalengan ikan di Indonesia yang telah mampu menyerap bahan baku sekitar 90683 ton ikan segar (Biro Pusat Statist* / BPS. 1997). Adapun tingkat produksi minyak ikan hasil samping mencapai sekitar 0.1-0.5% dari bahan bakunya. Dilain pihak Indonesia juga mempunyai potensi besar dalam menghasilkan rninyak nabati, yaitu minyak sawit dan minyak kelapa, yang produksinya mencapai 2704 ribu ton dan 4302 nbu ton (BPS, 1997).

Namun tingkat konsumsi minyak rata-rata penduduk Indonesia baru mencapai 8.26 kg/kapita/tahun atau 22.63 g/kapita/hari atau sekitar 10 Oh dari kebutuhan kalori rnasyarakat Indonesia (Susenas. 1996), dengan tingkat ketersediaan minyak nabati mencapai 13.00 kg/kapita/ tahun (BPS, 1996). Keadaan ini juga menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan minyak nabati di Indonesia. EeJum optimalnya pemanfaatan rninyak ikan dan minyak nabati tersebut bagi pemenuhan kebutuhan gizi rnasyarakat Indonesia, memerlukan pengkajian dan pengembangan lebih lanjut pada berbagai aspek gizinya, sehingga nilai tambah minyak dapat ditingkatkan. Salah satu aspek gizi minyak pangan yang cukup menarik adalah berh u bungan dengan adanya dugaan bahwa minyak mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan otak dan kemampuan belajar. Hal ini didasukan pada peranan minyak dalam susunan strukturd sel-sel otak (Crawford, 1992; McGarry, 1992) dan adanya kenyataam bahwa otak berserta jaringan syarafnya mengandung sekitar 60% lipid struktural. Kandungan tersebut secara kuantitatif merupakan konsentrasi lipid terbesar kedua setelah jaringan adiposa (Bourre et ai., 1992; Crawfprd, 1992; Jumpsen dan Clandinin, 1995). Sebagai komponen struktural, lipid merupakan bagian rntegral dari struktur sel dan fungsi membran, temtama dalam otak dan jaringan syarafnya. Selanjutnya dilaporkan pula bahwa lipid otak terutarpa tersusun dari kolesterol dan fosfolipid yang kaya akan asam lemak tidak jenuh jamak (ALTJ), terutama asam dokosaheksaenoat (DHA, C22:6n-3) dan asam

arakidonat (AA, C20:4n-6). Diantara kedua asam lemak tersebut yang lebih dominan adalah DHA (Connor ef az., 1992). Karena DHA dan AA merupakan asam lemak yang terlibat langsung dalarn struktur jaringan sel-set otak, maka dapat diduga asam lemak tersebut mempunyai peranan yang penting dalam fungsi drtn integritas otak. Dengan demikian ketersediaan asam-asam lemak tersebut dalam makanan merupzikan faktor penting dalam pembentukan dan pertumbuhan otak, dan akibatnya baa te jadi defisiensi selama masa pembentukan dan pertumbuhan akan dapat mengganggu fungsi-fungsi otak dikemudian hari. termasuk fungsi yang berhubungan dengan kemampuan belajar. Ditinjau dari komposisi asam lemaknya, minyak ikan tuna hasil samping proses pengalengan ikan tuna adalah yang paling berpeluang untuk dijadikan sebagai sumber asam lemak penting bagi pemenuhan pertumbuhan otak. Hal ini karena minyak ikan tuna kaya akan asam lemak ri-3 khususnya DHA (Elizabeth, 1992), scdangkan minyak nabati (sawit dan kelapa) hanya mengandung sejumlah asarn lemak esensial linoleat (LA; C18:2n-6) dan sedikit asam lemak esensial linolenat (LNA; C18:3n-3) (Dagach dan Valenseula, 1992; Poisson, 1990). Menurut Lehnhger (1982), Poisson (1990), dan Sinclair (1993). DHA dan AA ddam tubuh hewan masing-masing dapat disintesis dari LNA dan LA. namun menurut Crawford (1993) dan Nettleton (1993) proses biosintesisnya didalm tubuh begalan lambat, kurang efisien dan berubah menurut usia. Jadi dapat diduga bahwa minyak ikam tuna akan dapat dijadikan sebagai sumber asam lemak n-3 yang lebih baik bagi pertumbuhan otak dibanding

n. minyak nabati (minyak sawit dap mmyak keiapa), karena &yak ikan tuna mengadung asam lemak n-3 DHA yang dapat langswng digunakan untuk pembentukan dan pertumbuhan otak. Penelitian-penelitian untuk mendukung dugaan-dugaan tersebut di atas belum banyak melibatkan jenis-jenis minyak hasil bumi Indonesia, meskipun beberapa penelitian di Iuar negeri memberikan indikasi ke arah dugaan itu. Misalnya, Lamptey dan Walker (1976) mendapatkan bahwa konsumsi minyak sammer (rendah LNA, tinggi LA) dapat menekan kemampuan belajar anak tikus dibandingkan dengan tikus yang mengkonsumsi minyak kedelai (tinggi LNA). Hal yang mirip juga dilaporkan oleh Yamato et al (1987). dengan menggunakan minyak sa&%wer dan minyak perilla (kaya LNA, rendah LA). DiIain pihak Suprijana (1992) melaporkan bahwa konsumsi minyak kedelai dibandingkan dengan minyak &an menhaden (kaya asam eikosapentaenoat / EPA) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kemampuan belajar anak tikus, tetapi secara nyata lebih tin@ daripada yang mengkonsumsi minyak kelapa. Jadi terdapet indikasi bahwa asam lemak n-3 dapat meningkatkan kemampuan belajar tikus. Keadaan tersebut barangkali bisa berbeda bila yang diberikan atau yang dikonsumsi adalah minyak ikan tuna yang kaya dengan Dm. Pertimbangannya adalah bahwa DHA dapat secat-a langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembentukan dan pertumbuhan otak, sedangkan LNA dan EPA untuk dapat dimanfaatkan dalam pembentukan dan pertumbuhan otak masih membutuhkan proses metabolisrne

pernanjangan rantai karbon (elongasi) dan penidakjenuhan ikatan rantai karbon (desaturasi) yang larnbat dan kurang efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang melibatkan minyakminyak-minyak hasil bumi Indonesia seperti minyak ikan tuna, minyak sawit, dan minyak kelapa untuk melihat pengaruhnya bila clikonsumsi. terhadap komposisi asam lemak otak dan kemampuan belajar tikus percobaan. Sehingga, aspek-aspek gizi dari minyak-minyak pangan hasil bumi Indonesia diketahui lehih banyak dan pemanfaatan serta nilai tambahnya dapat ditingkatkan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. B. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis minyak yang dikonsumsi terhadap komposisi asam lemak otak dan kemampuan belajar anak tikus percobaan. Tujuan utama ini diurai dan ditunjang oleh beberapa sub-tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui tingkat penyerapan jenis-jenis minyak yang dikonsumsi oleh tikus percobaan. Hal ini perlu dilakukan karena hanya minyak yang diserap yang dapat dimanfaatkan dan memberikan kontribusi kedalam tubuh untuk berbagai kegunaan. 2. Mengetahui komposisi asam Iemak dalam air susu tikus berdasarkan jenis-jenis minyak yang dikonsumsi. Hal ini juga dilakukan karena air susu tikus merupakan sumber gizi utama tikus selama periode laktasi dan diduga &an memberikan kontribusi hesar pada asam lemak otak an-& tikus dalam pertumbuhannya.

3. Mengetahui pengaruh jenis minyak yang diberikan selama masa gestasi, laktasi, dan pertumbuhan anak tikus terhadap berat badan dan berat otak anak tikus. Hal ini dilakukan untuk memat dampak langsung dari jenis minyak yang dikonsumsi terhadap keadaan fisik anak tikus. 4. Mengetahui komposisi asarn lemak otak anak tikus berdasarkan jenis minyak yang dikonsumsi selama masa gestasi dan laktasi sampai masa pertumbuhan anak tikus setelah disapih. 5. Mengetahui pengaruh jenis minyak yang dikonsumsi selama masa gestasi dan laktasi sampai masa pertumbuhan anak setelah disapih terhadap kemampuan belajar anak tikus. 6. Mengetahui pengaruh jenis minyak yang dikonsumsi selama masa gestasi dan laktasi sampai masa pertumbuhan anak setelah disapih terhadap kadar trigliserida dan kolesterol darah anak tikus. Ini perlu diamati karena plasma darah terlibat langsung dalam metabolisme minyak terutama dalam transportasi asarn lemak ke berbagai bean tubuh, termasuk otak. Jenis minyak yang mengandung asam lemak n-3 DHA yang diberjkan pada tikus sejak masa gestasi, laktasi, dan masa pertumbuhan akan menghasilkan anak tikus yang berkemampuan belajar lebih baik.

D. Kegunaan atau Manfaat Penelitian Dalarn jangka panjang penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalarn pembuatan suatu formula makanan tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan bagi bayi atau anak, agar diperoleh anak yang cerdas atau yang mempunyai kemampuan belajar tinggi. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat : 1. Membuka peluang untuk memperluas pemanfaatan minyak ikan tuna khususnya minyak hasil samping proses pengalengan ikan bagj pemenuhan kebutuhan gizi manusia, dan pada akhimya dapat meningkatkan nilai tambah minyak ikan tersebut 2. Memberikan informasi ilmiah tentang jenis-jenis minyak yang memberikan kontribusi hesar pada pertumbuhan otak dan kemampuan belajar anak, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. 3. Memberikan in50rmasi dasar yang penting untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut pada manusia.