BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. satu atau beberapa department store besar sebagai daya tarik retail-retail kecil dan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB VI DATA DAN ANALISIS

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

International Fash on Institute di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

HOTEL KAPSUL DENGAN PENDEKATAN PENGARUH PERILAKU ISTIRAHAT PENGHUNI DI TANAH ABANG JAKARTA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

DAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.


BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HOTEL DAN CONVENTION CENTER BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi juga di Kotamadya Bandung yang akan mengalami pemekaran wilayahnya sesuai dengan kebutuhan ruang baru untuk menampung aktivitas Kotamadya Bandung yang semakin ramai dan padat. Rencana pemekaran ini tentunya harus diikuti oleh rencana pengembangan prasarana dan sarana yang sejalan dengan luas pemekaran wilayah yang baru. Salah satu fasilitas perkotaan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari adalah sarana perbelanjaan dan perdagangan. Adanya sarana pertokoan dan pusat jajanan yang memadai di kawasan tersebut akan memacu kegiatan di sekitarnya, sehingga nantinya akan menjadi suatu rangkaian yang saling berkesinambungan. Pendapat ini lebih dipertegas lagi oleh Harold Carter yang mengatakan perkembangan suatu kawasan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : - kemudahan pencapaian - potensi lahan - dominasi kegiatan komersial atau perdagangan 1.2 Tujuan Proyek Tujuan proyek secara umum adalah memberikan sumbangan terhadap permasalahan kota terutama pada kawasan problematik yang menyangkut 1

sirkulasi, massa dan ruang, efektivitas dan produktivitas lahan, serta ikut mengembangkan potensi kawasan di masa mendatang. Sedangkan secara khusus, tujuan proyek adalah ikut menyumbangkan kepada pemakai fasilitas (terutama pedagang kecil) disekitar kawasan sarana atau wadah pelayanan dalam sektor ekonomi dengan meningkatkan dan mengoptimalkan lahan serta mengenalkan pada orang luar akan potensi dan fasilitas yang ada pada lahan. Tujuan proyek ditinjau terhadap si pemakai dan tempat proyek itu, berada pada : a. Manusia - Menyegarkan kembali fisik dan mental untuk mencapai keseimbangan antara bekerja dan berbelanja. - Sebagai tempat berkumpul, dengan tujuan memperluas pergaulan dan tukar-menukar informasi. - Sebagai tempat mengisi waktu luang dan beristirahat dari kesibukan sehari-hari. b. Lingkungan dan perkotaan - Sebagai pemenuhan kebutuhan akan sarana perbelanjaan yang lengkap bagi masyarakat. - Membuka lapangan pekerjaan baru dan peningkatan terhadap kualitas lingkungan. 1.3 Sasaran Proyek Sasaran proyek terutama ditujukan kepada masyarakat kelas menengah Bandung dan tidak menutup kemungkinan adanya pendatang dari luar Bandung. Kelompok masyarakat yang dituju adalah golongan masyarakat menengah ke bawah dan ditujukan pada keluarga serta anak-anak remaja. 2

Sasaran proyek adalah para pelaku utama dari aktivitas yang terjadi, yaitu : a. Pedagang Penyewa yang diprioritaskan adalah pedagang kelas menengah ke bawah sesuai dengan kelas masyarakat yang dilayaninya. Pada hasil pengamatan dapat dilihat bahwa banyak sekali pedagang yang menjual dagangannya berupa jajanan tidak memiliki tempat yang memadai. b. Pengunjung Konsumen tentunya mengharapkan sarana dan pelayanan yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa dengan imbalan yang pantas dan sesuai dengan pelayanan yang diterima atau minimal dapat turut merasakan fasilitas yang ada, walaupun tidak membeli barang atau jasa yang dijual. c. Pemilik Proyek Sebagai pemilik proyek tentunya mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari investasi yang ditanamkan. Selain keuntungan materi tentu saja keuntungan moral jika berhasil turut serta dalam usaha pemerintah menyejahterakan masyarakat dengan menyediakan fasilitas/ wadah yang menampung kegiatan ekonomi masyarakat. 1.4 Rumusan Masalah Tapak yang dipilih adalah pusat perbelanjaan Lucky Square, yang terletak pada kawasan Bandung Timur, tepatnya di Jalan Terusan Jakarta. Daerah ini cukup dikenal oleh masyarakat Bandung, mudah dicapai baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Beberapa pokok permasalahan yang timbul sebagai berikut : 3

a. Aspek Fisik - Tapak berhubungan langsung dengan jalan sekunder merupakan fungsi-fungsi komersial, bagaimana menempatkan entrance kendaraan dan pedestrian supaya tidak terjadi kemacetan? - Bagaimana pengaturan sistem keamanan bangunan? - Tapak sebelah Barat mempunyai view negatif (kali Cicadas yang kotor dan banyaknya sampah), bagaimana cara menanggulanginya? b. Aspek Internal - Bagaimana sirkulasi antara pengunjung dalam mencapai suatu pertokoan? - Bagaimana membuat pusat perbelanjaan yang berkualitas di daerah penduduk kalangan ekonomi menengah ke bawah? - Bagaimana suasana yang nyaman/ comfort bisa diwujudkan lewat bahan bangunan (pencahayaan, material, dan warna)? - Bagaimana sistem pembuangan sampah antara sampah kering dan basah? c. Aspek External - Bagaimana nuansa alam dapat dimunculkan pada tampak bangunan? - Bagaimana sistem penerangan dan pengkondisian udara untuk menciptakan kenyamanan? 1.5 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah yang akan dibahas disini adalah : a. Aspek Fisik - Entrance kendaraan dibuat dari beberapa arah untuk mengurangi antrian dan pedestrian dapat mengurangi panas langsung dari matahari dan sebagai peneduh dan penyejuk suasana. 4

- Pengaturan sistem keamanan bangunan dapat dilakukan dengan adanya hydrant, tangga darurat, fire detector. - View landscape dapat menarik mata pengunjung agar terlihat nyaman dan sejuk dan juga sebagai filter debu dan kotoran di udara. b. Aspek Internal - Atrium, jembatan adalah sirkulasi horizontal yang umumnya diterapkan dalam sebuah shopping centre, untuk sirkulasi vertikal dapat memakai escalator, lift. - Desain bangunan harus menarik dan dapat menjual barang dagangan dengan grosiran agar masyarakat kelas menengah dapat terus berdatangan. - Suasana yang nyaman bisa diwujudkan dengan pemilihan material dan warna yang ekonomis. - Setiap lantai harus ada shaft, agar sampah dalam gedung tidak terus menumpuk. c. Aspek External - Penghijauan dapat membantu penyerapan air dan memberikan suasana nyaman pada bangunan. - Penerangan alami dapat meghemat biaya listrik suatu bangunan, demikian pula udara yang dapat masuk secara alami dapat mengurangi jumlah AC pada bangunan. 1.6 Metode Kerja Metode kerja yang dipakai penulis menggunakan pengumpulan data, dimana penulis mencari data-data yang diperlukan sebagai bahan acuan dari berbagai pihak yang terkait, yaitu buku-buku referensi/ literatur dan pembagian kuesioner/ angket sebanyak 50 responden di sekitar tapak. 5

1.7 Sistematika Penyusunan Laporan Pada bab I Pendahuluan ini penulis ingin menjelaskan maksud dan tujuan dari fungsi yang telah dipilih dan rumusan masalah dan batasan yang timbul dan metode kerja. Pada bab II Tinjauan Literatur Shopping Centre ini penulis ingin menjelaskan pengertian fungsi dan perkembangan shopping centre, perbedaan shopping plaza dan mall serta klasifikasi proyek. Pada bab III Objek Studi ini penulis ingin menjelaskan kriteria pemilihan lokasi, tinjauan umum, tinjauan lokasi dan analisa tapak, kebutuhan ruang dan denah khusus yang digunakan. Pada bab IV Konsep dan Tema Perancangan ini penulis ingin menjelaskan konsep dan tema serta bentuk desain pada denah khusus lewat study image. Pada bab V Kesimpulan dan Saran ini penulis ingin menjelaskan kesimpulan dari penganalisaan dan mendesain denah khusus dan saran untuk diri sendiri dan civitas Akademi Maranatha, dan untuk masyarakat secara umum. 6