BAB II KERANGKA TEORI. para ahli dalam buku karya mereka masing - masing. Kata strategi berasal dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3),

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS. bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningakatkan kemampuan usaha

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB II URAIAN TEORITIS. menggunakan metode analisis deskriptif dan matriks SWOT dan Denok

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing.strategi menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bukanlah menjadi hal yang baru di dalam dunia usaha.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk besi baja pada

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan. keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

APAKAH PEMASARAN ITU?

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan pesaing-pesaing baru yang muncul. Daya saing mengindikasikan bagaimana

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga dan b. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos atau strategeus, dengan kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II KERANGKA TEORI. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Pemerintah sedang marak menggalakkan pembangunan dan

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

Transkripsi:

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Defenisi Strategi Ada beberapa macam definisi strategi sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing - masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi juga dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, progam tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dilakukan dan mengapa organisasi melakukannya. Menurut Stephanie K. Marrus (dalam Umar, 2005:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain itu, menurut Hamel dan Prahalad (dalam Umar, 2005:31) strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan, dengan demikian strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang akan terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan 10

11 kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. 2.1.2 Tipe Tipe Strategi Menurut Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi, dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi

12 distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. 2.2 Pemasaran 2.2.1 Pengertian Pemasaran Secara umum, pemasaran (marketing) dapat dikatakan sebagai cara-cara yang dilakukan suatu usaha dalam menjual produknya. Pemasaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu usaha bergantung pada keahlian pemasaran dalam memasarkan produknya. American Marketing Association (dalam Kotler dan Keller, 2009:5) mendefenisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane (2009:5) pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Pemasaran menurut William J. Stanton, Etzel & Walker (dalam Sunyoto, 2015:1) merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

13 Pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penciptaan produk dan ataupun jasa yang kemudian dinikmati atau dibeli oleh mereka yang membutuhkan melalui suatu proses pertukaran. Penciptaan produk dan jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran kelompok pasar tertentu. Kelompok pasar menurut Kamsir (dalam Echdar, 2013:120) meliputi: 1. Pasar konsumen, pasar di mana individu dan rumah tangga dapat membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri. 2. Pasar industri, pasar di mana pihak-pihak yang membeli barang atau jasa mempergunakannya kembali untuk menghasilkan barang/jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung. 3. Pasar reseller, pasar di mana yang terdiri atas unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah pusat dan daerah. 4. Pasar internasional, produk atau jasa yang terdiri atas pasar antar negara atau pasar internasional (ekspor dan impor) 2.2.2 Unsur- Unsur Utama Pemasaran Unsur - unsur utama pemasaran menurut Freddy Rangkuti (2014:102) dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu unsur strategi persaingan, unsur taktik pemasaran dan unsur nilai pemasaran, yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Unsur Strategi Persaingan Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

14 a. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengindentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing - masing konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. b. Targetting Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. c. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. 2. Unsur Taktik pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu : a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun stategi pemasaran inilah yang membedakan differensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan - kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat. 3. Unsur Nilai Pemasaran Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

15 a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan sentiasa meningkatkan brand equity-nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal: Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk tersebut sesuai dengan yang mereka harapkan. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasaran. b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian pelayan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan. c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prisip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 2.2.3 Konsep Pemasaran Terdapat lima konsep yang berkaitan satu sama lain, yang merupakan landasan dari kegiatan pemasaran. Kotler (dalam Echdar, 2013:121), yaitu :

16 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas, disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka. 2. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri ciri terbaik. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

17 5. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 2.2.4 Lingkungan Pemasaran Lingkungan senantiasa berubah dengan cepat, sehingga pemasar harus selalu mempertimbangkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dengan mempelajari lingkungan secara seksama, pemasar dapat menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi tantangan mereka untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru. Menurut Kotler & Gary Armstrong (2006:79), lingkungan pemasar terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro (micro environment) terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya, lingkungan mikro terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, yang terdiri dari kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.

18 2.3 Strategi Pemasaran 2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran Dalam mencapai tujuan usaha dan demi tercapainya pemasaran yang baik, suatu usaha perlu membuat strategi pemasaran yang sesuai. Pemasaran menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2012:193), merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Secara singkat, Pandji Anoraga (2000:230) menyatakan bahwa, pemasaran merupakan wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Menurut Echdar (2013:125), Strategi pemasaran adalah kinerja wirausaha dengan hasil penjualan dan penelitian pasar sebelumnya di dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa memaksimalkan indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran, yaitu penelitian dan pengembangan pasar, produk, harga, lokasi atau tempat usaha, dan promosi. Menurut Kotler & Amstrong (dalam Sunyoto, 2015:2), strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusankeputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yan diperlukan. Sedangkan menurut Gultinan dan Gordon (dalam Sunyoto, 2015:2), menyatakan strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu.

19 Pendekatan terinci untuk menerapkan strategi-strategi ini ditentukan melalui program-program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan, program promosi penjualan, program pengembangan produk, serta program penjualan dan distribusi. Pemahaman mengenai pemasaran perlu penerapan lebih konkret berkaitan dengan konsumen, dan agar berhasil dalam mengaet pasar memerlukan sebuah strategi, yaitu strategi pemasaran. 2.3.2 Konsep Strategi Pemasaran Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuain antara perusahan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan masalah dan penentuan pertimbangan pokok. Menurut Corey (dalam Sunyoto, 2015:4) konsep strategi pemasaran terdiri atas lima elemen saling berkait, yaitu: a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor: - Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi - Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemutusan yang lebih sempit - Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial dan error di dalam menanggapi peluang dan tantangan. - Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar terproteksi

20 b. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual. c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations. 2.3.3 Pemilihan Strategi Pemasaran Penerapan strategi pemasaran haruslah berpedoman pada pilihan strategi, rencana dan kebijakan yang telah dibuat oleh sebuah perusahaan. Tujuan utama dari strategi pemasaran adalah berupa untuk meningkatkan penjualan, ini berarti sekaligus akan menaikkan pangsa pasar dalam industri yang kompetitif. (Sofyan, 2015:160) Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi

21 pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk mencapai target dari realisasi yang diterapakannya. Atas dasar inilah mengapa pemilihan strategi pemasaran sangat penting. Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2012:200), proses pemilihan Strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi, yaitu: 1. Tujuan atau sasaran produk Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar Strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah Strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani. 2. Peluang Pasar Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi penggunaan produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan situasi). 3. Kesuksesan Pasar (Market success) Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan

22 keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka bersaing secara selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau para pesaing kelas produk yang tidak langsung. 2.4 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang disingkat dengan UMKM merupakan sektor riil yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam aktivitas bisnis sehari-hari. UMKM merupakan salah satu ujung tombak yang penting bagi Indonesia untuk dapat menjaga ketahanan ekonomi di tahun mendatang, selain itu UMKM mampu bertahan di tengah guncangan krisis moneter yang melambungkan harga barang- barang kebutuhan rumah tangga pada masa itu. UMKM jelas memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyebutkan bahwa : a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan usaha perorangan dengan aset sampai dengan Rp 50 Juta dan Omset maksimum 300 juta per tahun. b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan aset lebih besar dari 50 Juta sampai

23 dengan 500 Juta dan omset Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 Milyar per tahun. c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan aset lebih besar dari Rp 500 Juta sampai dengan Rp 10 Milyar dan omset lebih besar dari Rp 2,5 Milyar sampai dengan Rp 50 Milyar per tahun. Di Negara yang sedang berkembang UMKM yang ada memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha besar, karakteristik yang dimiliki adalah sebagai berikut (Tambunan, 2009:2) : 1. Jumlah perusahaan sangat banyak jauh melebihi jumlah usaha besar. Terutama dari kategori usaha mikro, dan usaha kecil. Berbeda dengan usaha besar dan usaha menengah, usaha mikro dan usaha kecil tersebar diseluruh pelosok perdesaan, termasuk diwilayah-wilayah yang terisolasi. Oleh karena itu, kelompok usaha ini mempunyai suatu signifikansi lokal yang khusus untuk ekonomi perdesaaan, dalam kata lain kemajuan pembangunan ekonomi perdesaan sangat ditentukan oleh kemajuan pembangunan UMKMnya. 2. Karena sangat padat karya, berarti mempunyai suatu potensi pertumbuhan kesempatan kerja yang sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat dimasukkan sebagai suatu elemen penting dari kebijakan-kebijakan nasional untuk meningkatkan kesempatan kerja dan menciptakan

24 pendapatan, terutama bagi masyarakat miskin. Hal ini juga yang bisa menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM menjadi semakin penting diperdesaan pada negara sedang berkembang, terutama didaerah-daerah dimana sektor pertanian mengalami stagnasi atau sudah tidak mampu lagi menyerap pertumbuhan tahunan dari penawaran tenaga kerja diperdesaan. 3. Banyak UMKM bisa tumbuh pesat, bahkan banyak UMKM bisa bertahan pada saat ekonomi Indonesia dilanda suatu krisis besar pada tahun 1997-1998. Oleh sebab itu, kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaanperusahaan yang memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan usaha lebih besar. Misalnya usaha mikro bisa menjadi landasan bagi pengembangan usaha kecil, sedangkan usaha kecil bagi usaha menengah dan usaha menengah bagi usaha besar. 4. Pada umumnya masyarakat perdesaan miskin, namun banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang desa yang miskin bisa menabung dan mereka mau mengambil risiko dengan melakukan investasi. Dalam hal ini, UMKM bisa menjadi suatu titik permulaan bagi mobilitas tabungan/investasi diperdesaan sementara pada waktu yang sama, kelompok usaha ini dapat berfungsi sebagai tempat pengujian dan peningkatan kemampuan berwirausaha dari orang-orang desa. 5. Walaupun banyak barang yang diproduksi oleh UMKM juga untuk masyarakat kelas menengah dan atas, terbukti secara umum bahwa pasar utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi sederhana dengan harga relatif murah, seperti pakaian jadi dengan desain sederhana, mebel dari kayu, bambu, dan rotan, barang-barang lainnya dari kayu, alas

25 kaki, dan alat-alat dapur dari aluminium dan plastik. Barang-barang ini memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat miskin atau masyarakat berpendapatan rendah, namun demikian banyak juga UMKM yang membuat barang-barang nonkonsumsi, seperti peralatan-peralatan produksi, berbagai macam mesin sederhana dan/atau komponenkomponennya, bahan-bahan bangunan dan barang-barang setengah jadi lainnya untuk kebutuhan kegiatan-kegiatan dibanyak sektor, seperti industri, konstruksi, pertanian, perdagangan, pariwisata dan transportasi. 6. keunggulan dari UMKM adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi, relatif mampu bersaing terhadap pesaingnya yaitu usaha besar. 2.5 Analisis SWOT Banyak organisasi bisnis yang mengunakan analisis SWOT sebagai bagian dari proses penyusunan sasaran atau tujuan mereka. Analisis SWOT menurut Roger dan Robert (2015:5) adalah kerangka kerja formal untuk mengidentifikasi dan merumuskan kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan organisasi. SWOT adalah kepanjangan dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats) suatu usaha. SWOT adalah kerangka kerja yang mudah digunakan untuk memusatkan perhatian pada kenyataan bahwa peluang pertumbuhan perusahaan dihasilkan dari kesesuaian yang tepat antara kemampuan internal perusahaan (yang diwujudkan dalam kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal yang tercermin dari adanya peluang dan tantangan. Menurut Prof. Dr. J. Salusu, M. A. (2015:175), Analisis SWOT merupakan satu pekerjaan yang cukup rumit dan berat. Namun, hanya dengan itu

26 alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Dengan Analisis SWOT, keputusankeputusan strategik yang baik dapat diputuskan. Pada dasarnya, menurut Rangkuti (2014:19) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. Pada intinya, dengan melakukan analisis SWOT, yaitu analisis terhadap lingkungan internal berupa faktor kekuatan dan kelemahan pada suatu usaha, juga terhadap lingkungan eksternal yang berupa faktor peluang dan ancaman. Dengan melakukan analisis terhadap faktor tersebut, barulah perusahaan menetapkan strategi yang tepat bagi usaha tersebut, dan menjadi bahan evaluasi pada usaha tersebut, agar suatu usaha bisnis dapat mencapai tujuannya.

27 2.6 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian Dari Analisis SWOT yang dilakukan, ditunjukkan bahwa D Satz Event Organizier berada pada kuadran I, yaitu strategi agresif 1 2 Analisis SWOT Dalam Menentukan Jennifer 2015 Strategi Pemasaran Capriatie Pada D Satz Event Organizer Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Souvenir Auliana Nur 2014 Melalui Analisis Islami SWOT (Studi Pada Usaha AD Souvenir Banda yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Matriks SO adalah strategi yang tepat bagi D Satz Event Organizier. dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang internal yang ada. Hasil penelitian mengenai strategi pemasaran pada usaha AD Souvenir, menunjukan bahwa AD Souvenir dalam menjalankan usahanya

28 Aceh) selama ini, AD Souvenir melakukan pemasaran dengan memperhatikan tiga faktor yaitu produk, penetapan harga dan strategi promosi. Selain itu, melalui Analisis SWOT. Dihasilkan bahwa matriks SO adalah strategi yang paling tepat bagi AD Souvenir. Bedasarkan hasil analisis SWOT pada penelitian ini, dengan melakukan analisis terhadap faktor internal berupa kekuatan 3 Dwi Ayu Arsita Sari 2014 Strategi Pengembangan Usaha Pada Butik Keika (Studi Pada Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Plam Mas No. 119 Ii Medan) dan kelemahan, juga terhadap faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman pada Butik Keika, sehingga ditemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan usahanya dengan cara meningkatkan kenyamanan dan layanan pada konsumen, meningkatkan kualitas produk, menciptakan produk-produk baru yang

29 lebih variati dan inovatif, meningkatkan pengetahuan tentang selera konsumen, menambah jumlah pegawai, membuat promosi. Berdasarkan hasil analisis, melalui matriks EFE, PT Kencana Mandiri mampu menangani ancaman dengan memanfaatkan peluang yang ada, dan melalu matriks IFE juga menunjukkan bahwa PT Analisis SWOT Kencana Laju mandiri Sebagai Penentu dapat mengatasi Veranita Strategi Pemasaran kelemahan dengan 4 Cyintia 2013 PT Kencana Laju mengunakan kekuatan William Mandiri (Motor yang ada. Alternatif Roda 3-Karya) di strategi yang muncul Medan dengan analisis SWOT, yaitu melakukan kerjasama dengan pihak finance atau perbankan dalam melakukan promosi, dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai loyalitas konsumen.

30 Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran pada Tauko Medan dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan berdasarkan bauran pemasaran yaitu produk; 5 Melinda Agustien 2013 Analisis Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Melalui Analisis SWOT (Studi Pada Distro Tauko Medan Jalan Sei Batang Hari) harga; distribusi dan promosi, Tauko Medan mempunyai strategi yang baik dalam setiap bagian namun lebih memfokuskan pada faktor produk dan promosi. Berdasarkan analisis SWOT, Strategi yang sesuai untuk dilakukan adalah strategi agresif atau strategi ekspansi untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal usaha. Analisis Melalui hasil Lingkungan pembobotan faktor 6 Akhmad Khairil Nugraha 2012 Internal dan Eksternal Melalui SWOT dalam usaha internal dan faktor eksternal dengan menggunakan analisis SWOT, maka Toko Toko Pengembangan Pakaian Amethyst Ungu Bisnis Retail Toko Bandung yaitu berada

31 Pakaian Toko Amethyst Ungu Bandung Sumber : Diolah dari berbagai sumber pada kuadran Turnaround yaitu strategi dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sesuai dalam upaya pengembangan usaha adalah membuat situs penjualan online, meningkatkan kualitas SDM, melakukan pendistribusian produk dan terus mempelajari dan mengikuti keinginan konsumen. 2.7 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT sebagai formulasi dan bahan evaluasi terhadap penerapan strategi pemasaran yang sesuai pada suatu usaha. Kerangka pemikiran menunjukkan bahwa dari pemasaran yang dilakukan Toko Pakaian Sukli Fashion selama ini dapat diteliti menggunakan analisis SWOT, dengan melakukan analisis lingkungan terlebih dahulu, lingkungan internal dilihat dari kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesess), sedangkan lingkungan eksternal dilihat dari peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats).

32 Metode ini digunakan untuk mengetahui posisi kuadran Toko Pakaian Sukli Fashion pada matriks SWOT dan mengetahui strategi pemasaran yang tepat dengan Toko Pakaian Sukli Fashion. Setelah mengetahui posisi pada kuadran yang ada, maka hasil dari metode analisis SWOT dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi Toko Pakaian Sukli Fashion dalam mengambil suatu keputusan dan Strategi Pemasaran yang sesuai agar dapat mencapai tujuan usaha. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Toko Pakaian Sukli Fashion Analisis Lingkungan Internal Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang ancaman IFAS Analisis SWOT EFAS Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4 Evaluasi Strategi Pemasaran Evaluasi Sumber : Penulis