jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013

PERANGKAT PEMBELAJARAN BIMBINGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG

ABDUL ROHMAN, 2015 KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP PENGUASAAN TEORI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

PEDOMAN PERANAN GURU TIK DAN KKPI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya bukan baru-baru ini saja terjadi. Fenomena pengangguran terdidik telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kita hidup pada abad 21 dimana segala tantangan zaman semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

Peranan Pendidikan Global dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Nina Oktarina 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TJETJEP RONY BUDIMAN

PENGELOLAAN KOMPETENSI SISWA BERBASIS MUTU DI SMK LEONARDO KLATEN. (Studi Kasus di SMK Leonardo Klaten) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmad Faiq Mu tasim Billah, 2015

BAB II LANDASAN TEORI. kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi yang bersifat multidimensional dapat mendorong

I.1. Pengantar. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini

KERANGKA DASAR KURIKULUM DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena baru dalam peradaban manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume

BAB I PENDAHULUAN. Toshiko Kinosita (Kompas, 24 Mei 2002) mengemukakan bahwa sumber

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan dan. mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. dengan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pendidikan harus melalui proses. pembelajaran. Syam, dkk (1988:2) mengemukakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

L PENDAHULUAN upaya mengembangkan surnberdaya manusia. Keadaan mendatang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pelajar di negeri ini. Fenomena mencontek, tawuran antar pelajar, orang tuanya juga semakin memprihatinkan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang. sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

RASIONAL KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia seperti yang termuat dalam Permendikbud No.59 tahun 2014. Hal ini berkaitan dengan arus globalisasi dan berbagai isu tentang masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Pola hidup masyarakat agraris dan perniagaan tradisional telah bergeser menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), ASEAN Free Trade Area (AFTA), Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan World Trade Organization (WTO), dan Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Sistem ekonomi baru tentunya memerlukan kualitas manusia yang mampu bersaing dalam arus globalisasi. Hanya manusia yang kreatif yang akan dapat meningkatkan kemampuan produktifitasnya. Peningkatan kreativitas membutuhkan suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kreativitas seseorang. Manusia yang kreatif akan meningkatkan produktivitasnya dan produktivita yang tinggi akan lahir dari kompetisi. Industri yang tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan di dalam organisasinya tidak akan mampu bertahan dalam masyarakat global (Tilaar, 2009:123) Kita hidup dalam dunia yang terbuka, dunia tanpa batas, kehidupan global bukan hanya merupakan tantangan tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan nasional kita tidak terlepas dari tugas dan tanggung

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam berbagai bentuk life style yang mulai melanda generasi muda. Tugas pendidikan nasional ialah mengembangkan identitas peserta didik agar supaya dia bangga menjadi bangsa Indonesia, dengan penuh percaya diri memasuki kehidupan global sebagai seorang Indonesia yang berbudaya. Pendidikan tidak hanya menghasilkan manusia yang pintar yang terdidik tetapi yang lebih penting ialah manusia yang terdidik dan berbudaya (educated and civilized human being). (Tilaar, 2010: 15-17) Melalui teknologi informasi dan komunikasi ada peningkatan kerterhubungan orang dalam pendidikan. Lingkungan pendidikan global dalam beberapa hal dapat memberikan jawaban terhadap kemiskinan dan permaslahan lain melalui meningkatnya peluang belajar yang terdistribusi. Menurut Stromquist dan Monkman (2000) Proses globalisasi (mencakup persyaratan ketrampilan dari kemajuan teknologi) telah menciptakan iklim dimana pengaruh bisnis menyertai nilai serta norma-norma yang sedang menyebar di seluruh dunia(munir,2009:4). Globalisasi dalam pendidikan secara umum menyiratkan penggunaan teknologi belajar terdistribusi untuk kelompok pembelajar yang secara geografis tersebar luas. Lingkungan belajar terdistribusi dapat menyediakan belajar secara mandiri dan fleksibel untuk memenuhi berbagai kebutuhan variasi belajar pembelajar. Melalui pendidikan, baik formal maupun informal, seseorang memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan politik, sosial dan lingkungan ekonomi yang selalu berubah. Untuk memenuhi tantangan abad kedua puluh satu, mereka harus mampu berkomunikasi, mengakses informasi, dan belajar untuk menggunakan teknologi. Oleh karena itu, kemampuan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi bagian penting dalam proses belajar dan mengajar. (UNESCO, 2003: 1) Fenomena pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di lingkungan sekolah semakin cepat berkembang. Dalam penerapan kurikulum 2013 2

yang sudah berlangsung dibeberapa sekolah, TIK memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada kurikulum 2013 dijelaskan bahwa pembelajaran menerapkan prinsip : siapa saja dapat menjadi guru, siapa saja adalah peserta didik dan dimana saja adalah kelas. Oleh karena itu pemanfaatan TIK diperlukan dalam rangka efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Artinya, tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang materi, tugas dan evaluasi ditransfer melalui TIK. Hal ini berkaitan dengan adanya Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar peserta didik di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu SMK untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja. Secara garis besar model atau pola penyelenggaraan dapat berbentuk hour release, day release dan block release atau kombinasi dari ketiganya. (Wardiman, 1998 : 82) Praktek Kerja Industri yang diterapkan di SMK Negeri 3 Klaten adalah dengan block release, yaitu dua bulan diakhir semester genap kelas XI dan dua bulan diawal semester gasal kelas XII. Permasalahan muncul ketika pembelajaran normatif dan adaftif, seperti Sejarah Indonesia juga harus disampaikan ketika peserta didik sedang Praktek Kerja Industri. Selama ini peserta didik hanya diberi tugas untuk dikerjakan ditempat industri, dan mengumpulkan hasilnya ketika ada waktu luang/ kosong dari industri. Hal ini tidak bisa berlangsung dengan efektif karena keterbatasan waktu dan jarak antara sekolah dengan dunia industri. Proses belajar mengajar sebaiknya memberikan warna baru, tidak konvensional yang menyebabkan peserta didik kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran dirinya. TIK akan sangat membantu dalam proses pembelajaran Sejarah Indonesia, dengan TIK masalah jarak dan waktu bisa diatasi. Peserta didik menjadi lebih mandiri dalam belajar, mengerjakan tugas, dan bisa membagi waktu antara belajar dan berlatih 3

dalam memperoleh pengalaman kerja. Keyakinan ini didukung oleh penelitian terdahulu. Penelitian Roni Faslah (2011 : 168) menyatakan bahwa TIK dapat menghadirkan pengalaman nyata kedalam kelas tanpa harus peserta didik meninggalkan kelas, sehingga menciptakan kebermaknaan belajar juga akan membentuk keterampilan sosial. Penelitian Sutiyah ( 2013 : 124) menunjukkan bahwa secara umum TIK terutama internet digunakan guru untuk melengkapi materi yang belum ada di buku teks, terutama gambar untuk media pembelajaran. Keadaan yang demikian diperlukan bagi peserta didik dalam proses pendewasaan untuk memahami identitas, jati diri dan kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengelolaan Pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, fokus penelitian ini adalah Bagaimana pengelolaan pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMK Negeri 3 Klaten. Fokus penelitian ini, kemudian dirinci dalam tiga sub-fokus yaitu: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis TIK 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis TIK 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis TIK C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada fokus penelitian diatas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran sejarah Indonesia berbasis TIK pada peserta didik Prakerin di SMK Negeri 3 Klaten 4

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah Indonesia berbasis TIK pada peserta didik Prakerin di SMK Negeri 3 Klaten. 3. Mendeskripsikan cara mengevaluasi proses pembelajaran sejarah Indonesia berbasis TIK pada peserta didik Prakerin di SMK Negeri 3 Klaten D. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Teoritis. Penelitian ini mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Sejarah Indonesia berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sekolah Menengah Kejuruan dan diharapkan dapat memberikan alternative strategi pengelolaan pembelajaran sejarah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sekolah Menengah kejuruan. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi Guru. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan / input dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran sejarah Indonesia serta untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran sejarah Indonesia berbasis TIK. b. Bagi peserta didik. Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan minat serta bakat siswa dalam pembelajaran sejarah Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas dan hasil prestasi siswa dalam pembelajaran. Menjadikan proses pembelajaran sejarah Indonesia yang menyenangkan dan interaktif. c. Bagi Institusi. Hasil penelitian diharapkan sebagai masukan / input terhadap kebijakan sekolah tentang strategi pembelajaran sejarah Indonesia dan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK. 5