Lampiran 1. Verbatim. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA NARAPIDANA KASUS MUTILASI SKRIPSI

DINAMIKA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA NARAPIDANA SKRIPSI FIFI YUDIANTO

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

LAMPIRAN 1 VERBATIM. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN...i. KATA PENGANTAR.ii. ABSTRAK..v. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR DIAGRAM.xi. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dan saran untuk penelitian sejenisnya. maka dapat ditariklah suatu kesimpulan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial yang tidak

BAB V. Kesimpulan, Diskusi Dan Saran. hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis lainnya.

LAMPIRAN. 1. Data Kontrol Nama : Usia : Status : Pekerjaan : Suku : Agama :

BAB I PENDAHULUAN. dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR BAGAN.ix. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR LAMPIRAN.xi BAB I PENDAHULUAN...

BAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI Dina Meyraniza Sari,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dian Lidriani, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal. Pembunuhan, pencurian, penipuan, hingga kejahatan-kejahatan

LAMPIRAN A. 1. Reliabilitas & Daya Beda Aitem Skala Modal Psikologis

LAMPIRAN A. Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. muncul melalui proses evaluasi masing-masing individu terhadap kehidupannya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN

BAB V PENUTUP. orang lain, memiliki otonomi, dapat menguasai lingkungan, memiliki. tujuan dalam hidup serta memiliki pertumbuhan pribadi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Hagan dan Yin (dalam Berg, 2004), studi kasus dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Indonesia merupakan negara hukum. Hal itu dibuktikan melalui Undang-

BAB V PENUTUP. Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan. kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

INFORMED CONSENT PENJELASAN PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Subjek I T10 T11 T12

PEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT

pidana, besarnya pidana/hukuman, dan lamanya menjalani pidana (dalam

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Abstrak. Kata kunci : Attachment to God, Psychological Well Being, Early Adulthood

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. dikembangkan oleh Ryff (Astuti, 2011) yang mengatakan bahwa psycological

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik artinya orang tersebut memiliki kecerdasan emosional. Bar-On (1992,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Carol D. Ryff merupakan penggagas teori Psychological well-being.

GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

Bab III. Metode Penelitian. menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,

Usia yang Tinggal di Panti Werdha

ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian

Sehubungan dengan penyusunan skripsi, maka saya:

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bebas terlepas dari paksaan fisik, individu yang tidak diambil hak-haknya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena melajang pada era modern ini menjadi sebuah trend baru dalam

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D Human Development (Psikologi Perkembangan Edisi Kesepuluh). Jakarta: Kencana.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Ruang Hemodialisa RSUD Dr. M.M. Dunda

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. individu. Kegiatan bekerja dilakukan untuk berbagai alasan seperti; mencari uang,

BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini untuk mendapatkan pekerjaan sangat sulit contohnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu suatu periode dimana seseorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB II LANDASAN TEORI. Bradburn (1969 dalam Ryff, 1989) membedakan psychological

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Pengalaman Perawat dalam Menerapkan Atraumatic Care. : Tabita Fitrin Martina Uli Sitorus

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Untuk selanjutnya kaum homoseksual yang berjenis kelamin pria dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta restrukturisasi organisasi, begitu pula di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari masa prenatal sampai datangnya masa kematian. Setiap masa

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung

BAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling dinanti-nantikan. Pada pasangan yang sulit memiliki anak, segala

BAB I PENDAHULUAN. tetapi di dalam kehidupan rumah tangga sering terjadi berbagai konflik. Konflik

DAFTAR ISI v. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii

LAMPIRAN LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI PEMAKAIAN PIRANTI ORTODONTI CEKAT PADA SISWA SMP DAN SMA BODHICITTA DAN HUSNI THAMRIN MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB II LANDASAN TEORI. sebutan psychosexual hermaphroditism yaitu eksistensi dua seks biologis dalam satu

Adhyatman Prabowo, M.Psi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Hal ini

Transkripsi:

Lampiran 1 Verbatim

Lampiran 2 INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin oleh Responden Tema Penelitian : Psychological Well-Being Peneliti : Fifi Yudianto NIM : 071301069 Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancarai sebagai responden dalam penelitian mengenai Psychological Well-Being. Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya. Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja. Sibolga, 2011 ( ) ( ) Responden Peneliti

Lampiran 3 DATA DIRI RESPONDEN Nama responden : Jenis kelamin : Usia : Agama / Suku : Pendidikan : Keterangan mengenai status narapidana : Kasus : Lama Masa Hukuman : Telah menjalani hukuman selama Permasyarakatan Kelas IIA Sibolga tahun di Lembaga Sibolga, Februari 2011 Responden

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Dinamika Psychological Well-Being Pada Narapidana Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan wawancara serta disusun berdasarkan dimensi psychological well-being adalah sebagai berikut: I. Dimensi Psychological Well-Being A. Penerimaan Diri (Self Acceptance) 1. Bagaimana tanggapan orang terdekat (keluarga, kekasih, teman) atas tindakan yang dilakukan responden? Apa yang terjadi ketika mengetahui bahwa responden melakukan tindak pidana? Bagaimana sikap mereka setelah mengetahui bahwa responden melakukan tindak pidana? 2. Bagaimana respon lingkungan masyarakat maupun institusi/ lembaga/ tertentu di sekitar responden? Bagaimana sikap masyarakat setelah mengetahui bahwa responden melakukan tindak pidana? 3. Bagaimana perasaan responden ketika pertama kali memasuki lembaga Bagaimana sikap para petugas lembaga Bagaimana respon dari sesama narapidana terutama selama masa awal berada dalam lembaga 4. Apa yang responden rasakan tentang kehidupan yang dijalaninya sekarang?

B. Pertumbuhan Diri (Personal Growth) 1. Usaha apa yang dilakukan responden untuk dapat mengembangkan diri selama berada di lembaga 2. Apa yang responden dapatkan selama berada di dalam lembaga 3. Apakah pembinaan yang disediakan oleh LP bermanfaat terhadap diri responden? 4. Bagaimana kehidupan keagamaan responden selama berada dalam penjara? C. Tujuan Hidup 1. Apa yang akan responen lakukan setelah bebas dari lembaga 2. Usaha-usaha apa yang dilakukan responden untuk mencapai tujuan hidup? D. Penguasan Lingkungan 1. Apa saja kesulitan-kesulitan yang muncul selama berada dalam lembga permasyarakatan dan bagaimana cara mengatasinya? 2. Bagaimana responden mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lembaga 3. Apakah subjek telah merasa nyaman tinggal di dalam lembaga 4. Bagaimana responden menyikapi kekurangan-kekurangan yang ada di lembaga E. Otonomi 1. Bagaimana responden mengontrol kehidupannya sehari-hari? 2. Apakah responden membutuhkan orang lain dalam mengambil keputusan? 3. Bagaimana responden dapat memenuhi kebutuhannya sendiri selama di lembaga 4. Bagaimana responden mampu memenuhi semua kebutuhan yang tidak disediakan oleh lembaga

F. Hubungan Positif dengan Orang Lain 1. Bagaimana hubungan responden dengan teman-teman sesama narapidana? 2. Bagaimana hubungan responden dengan para petugas lembaga 3. Apakah responden lebih memilih bergaul dengan kelompok/suku/agama tertentu selama berada dalam lembaga 4. Apakah responden cukup terbuka untuk menceritakan masalahnya kepada sesama narapidana?

Lampiran 5 Kerangka Berpikir Narapidana Dampak Psikis Dampak Psikologis Dipengaruhi oleh: diri sendiri, keluarga, masyarakat dan petugas LP terganggunya kondisi kesehatan kesepian, kehilangan minat, deprivation of liberty, depresi, kecemasan, isolasi social. Dimensi PWB: Ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang berpengaruh pada kondisi Psychological Well- Being (PWB) Dinamika PWB pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan II A Kotamadya Sibolga a. Penerimaan Diri b. Pertumbuhan Diri c. Tujuan Hidup d. Penguasaan Lingkungan e. Otonomi f. Hubungan Positif dengan Orang lain