PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII Endang Susilawati Munthe 1, Sofia Edriati 2, Hamdunah 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Endangsusilawati390@gmail.com ABSTRACT The research was to find out whether student s mathematical learning outcome by applying active learning strategy of Guided Note Taking type is better than conventional learning. Type of the research was experiment with a research design is the random subject. The population was all students at Class VIII SMPN 6 Pariaman. The samplings were Class VIII.1 as the experimental class and Class VIII.2 as the control class. The instrument was final test with the reliability 0,87. Data analyzed used one-tailed T test. Based on the data analysis, it is found concluded that student s mathematical learning outcome by applying active learning strategy of Guided Note Taking type is better than conventional learning. Keywords: Active Learning, Guided Note Taking, Mathematical Learning Outcome PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.pentingnya peranan matematika terlihat dalam pelaksanaan pendidikan, dimana pelajaran matematika dipelajari mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Selain itu matematika merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Matematika juga ilmu yang dapat membentuk pola pikir seseorang untuk berfikir logis, kritis, analitis, sistematif dan kreatif dalam menghadapi suatu persoalan. Matematika juga merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, IPTEK dan teknologi. Hasil observasi yang dilakukan pada 13 Oktober sampai 19 Oktober 2016 bahwa permsalahan yang ditemukan diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika siswa yang masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah proses belajar yang kurang kondusif. Pembelajaran matematika masih terpusat pada guru, akibatnya siswa kurang
konsentrasi saat belajar dan kurang optimal. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru hanya beberapa siswa saja, sedangkan siswa yang lain sibuk berbicara dengan teman sebangkunya dan mengganggu teman yang sedang memperhatikan penjelasan guru. Selain itu siswa menganggap pembelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru matematika SMP diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Siswa kurang konsentrasi mendengarkan penjelasan guru saat belajar, ada beberapa siswa tidak membuat catatan mengenai materi yang dipelajari, bahkan sebagian siswa ada yang tidak membawa catatan mereka, sehingga ketika guru memberi waktu untuk mencatat, sebagian siswa mengerjakan kegiatan yang tidak sesuai dengan proses pembelajaran, seperti mengganggu teman yang sedang mencatat dan meribut. Ketika diberikan latihan ada sebagian siswa mengerjakan latihan secara individu dan sebagian siswa bertanya kepada teman yang lain. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa kelas VIII SMP diperoleh informasi bahwa banyak siswa kurang suka belaja rmatematika karena siswa menganggap matematika ini terlalu sulit, banyak rumus-rumus dan sulit untuk dipahami, proses pembelajaran guru dominan menerangkan dan mengerjakan soal latihan sehingga membuat siswa malas mencatat dan mengerjakan latihan dalam belajar matematika. Semua kegiatan siswa ini berdampak terhadap hasil belajar matematis siswa itu sendiri, sehingga nilai ujian semester ganjil siswa banyak yang dibawah KKM. Permasalahan yang dikemukakan di atas, perlu dilakukan perbaikan dan perubahan terhadap strategi pembelajaran yang tepat dan mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif memperhatikan guru dalam menjelaskan materi, membuat catatan dengan baik, siswa lebih kosentrasi mendengarkan pelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar matematis siswa. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking. Srategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking merupakan sebuah strategi
pembelajaran aktif yang dapat mendorong siswa melakukan kegiatan mencatat pada saat guru menjelaskan materi (Zaini 2008:32). Siswa dituntut mendengarkan semua penjelasan guru agar dapat mengisi bagian yang telah dikosongkan sebelumnya dengan baik. Jika siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa tersebut tidak dapat mengisi catatan mereka dengan baik. Pada dasarnya pembelajaran aktif merupakan pembelajaran untuk membuat siswa menjadi lebih terampil dengan langsung terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga proses kegiatan belajar di kelas akan terasa lebih menyenangkan, karena adanya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Hal ini merupakan faktor pendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan strategi pembelajaran tipe Guided Note Taking ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi Guided Note Taking lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Penelitian dilakukan pada tanggal 3 sampai 24 Maret 2007 di kelas VIII SMP 6 Pariaman. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP 6 Pariaman yang terdaftar pada tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil uji statistika pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak dengan kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Guided Note Taking dan konvensional dan terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 6 Pariaman. Teknik analisis data dilakukan dengan rumus uji t pada Sudjana (2005:239). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata ( ), simpangan
baku (S), nilai tertinggi (X maks ) dan nilai terendah (X min ), seperti pada Tabel 1: Tabel 1. Analisis hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas Samp S X mak X min el s Eks 77,3 1 14,51 100 48 Kontr 58,1 ol 4 15,66 83 36 Tabel 1 menunjukkan nilai hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil Pelaksanaan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking selama penelitian semakin membaik. Siswa sudah mampu focus dan konsentrasi ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa semakin bersemangat dengan diberikannya handout, karena handout tersebut sangat membantu siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah diberikan. Hipotesis penelitian adalah Hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran menggunakan strategi Guided Note Taking lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 6 Pariaman. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors, diperoleh data kelas eksperimen berdistribusi normal maka, untuk uji hipotesis menggunakan uji t satu arah diperoleh t hitung =4,01 dan t tabel =1,68 karena t hitung > t tabel, maka tolak H 0 dan terima H 1. Dapat disimpulkan bahwah asil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Penelitian yang relevan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking dalam kegiatan belajar mengajar telah dilakukan oleh La Eru Ugi (2016) berdasarkan hasil penelitiannya bahwa peningkatan keaktifan belajar matematika pada pokok bahasan pecahan melalui metode Guided Note Taking pada siswa kelas IV SDN 1 Labalawa terlaksana dengan baik sesuai dengan RPP yang dibuat. Sedangkan keaktifan siswa kelas IV SDN Labalawa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran yang digunakan pada pokok bahasan pecahan.
Hasil pelaksanaan dari setiap pertemuan secara keseluruhan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note Taking sudah semakin membaik. Siswa sudah mampu focus dan konsentrasi ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa semakin bersemangat dengan diberikannya handout, karena handout tersebut sangat membantu siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah diberikan Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol diperoleh hasil yang berbeda, berikut contoh jawaban tes akhir kelas eksperimen dan kontrol. Gambar1. Hasil tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sudah menjawab soal dengan benar dan berkaitan dengan konsep. Hal ini menunjukkan siswa sudah dapat menyebutkan unsur-unsur kubus yaitu rusuk, titik sudut dan sisi/bidang pada kubus, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi sudah baik. Gambar 2. Hasil tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas control menjawab soal sudah tepat namun siswa menukar/mencoret jawabannya dan masih berhubungan dengan konsep. Berdasarkan hasil tes akhir tersebut maka dapat disimpulkan kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe Guided Note Taking lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMPN 6 Pariaman DAFTAR PUSTAKA Ugi,La Eru.2016.Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Pemecahan Memalui Guided Note Taking Pada Siswa
Kelas IV SDN 1 Labalawa. Jurnal Edumatika volume 6(1). hal.55-66. Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Indah Madani. Sudjana. 2005. MetodeStatistika. Bandung: Tarsito.