PEMANFAATAN RESIDU BREM SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN ARENIA STICKY RICE

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

PENGARUH PERLAKUAN VARIASI JENIS GULA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL PEPAYA (Carica vasconcellea)

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN SEREAL UNTUK PRODUK DODOL DAN BAKSO SEHAT. H. Jalil Genisa

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

EVALUASI MUTU DODOL DENGAN VARIASI PENAMBAHAN BUAH JAMBU BIJI MERAH ( Psidium guajava L., ) DAN GULA PASIR

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

PEMBUATAN SPONGE CAKE BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

Proses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan.

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

3. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

KAJIAN MUTU MOCHI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) Oleh

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI ROTI DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS, UBI KAYU, KENTANG DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN XANTHAN GUM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TAPE UBI JALAR

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KECEPATAN LELEH ES KRIM YANG DIHASILKAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

HASIL DAN PEMBAHASAN

MUTU DODOL PISANG BERDASARKAN SUBTITUSI BERBAGAI JENIS PISANG (Musa paradisiaca) Quality of Bananas Dodol By Substituting Different Types Of Bananas

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

Kata kunci: Sorbet, terong belanda, buah bit, carboxy methyl cellulose, antioksidan.

PENGARUH METODE PEMBUATAN DAN PROPORSI (BERAS KETAN DAN BERAS JAGUNG) TERHADAP KUALITAS BREM PADAT

PENGARUH METODE PERLAKUAN AWAL (PRE-TREATMENT) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR UNGU

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

STUDI PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA DAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN MI BASAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI DAN KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP KARAKTERISTIK CAKE BERAS SKRIPSI

PENGARUH RASIO LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK KUE OMBUS-OMBUS SKRIPSI

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut

PENGARUH PROPORSI TAPIOKA DAN TEPUNG BERAS MERAH TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERUPUK BERAS MERAH SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada konsumen (Silalahi, 2006). Salah satu produk yang. makanan ringan, jajanan atau cemilan. Makanan ringan, jajanan atau

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PADA TEPUNG BERAS DALAM PEMBUATAN APEM DAN KUE MANGKOK

PENGARUH PERBANDINGAN BUAH NAGA MERAH DENGAN SIRSAK DAN KONSENTRASI AGAR-AGAR TERHADAP MUTU SELAI LEMBARAN

KARAKTERISTIK MANISAN NANGKA KERING DENGAN PERENDAMAN GULA BERTINGKAT

PEMBUATAN BREM PADAT DENGAN SUBSTITUSI FILTRAT TAPE UMBI TALAS

PENGARUH PROPORSI UBI JALAR ORANYE DAN MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI JALAR ORANYE

ABSTRAK. Kata kunci : puree labu kuning, tapioka, bika ambon.

SIFAT ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING BROILER MENGGUNAKAN TEPUNG TEMPE. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

5.1 Total Bakteri Probiotik

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH EDIBLE COATING DARI PATI JAGUNG DAN LAMA PENCELUPAN TERHADAP MUTU BUAH NENAS TEROLAH MINIMAL

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

III. BAHAN DAN METODE

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN TERHADAP KADAR GIZI DAN MUTU ORGANOLEPTIK SALE PISANG (Musa paradisiaca L.) Fery Indradewi A

Tabel 9. Rata-rata kadar air mi sagu MOCAL

PENGARUH KONSENTRASI BUBUR BUAH MANGGA DAN CMC (CARBOXY METHYL CELLULOSE) TERHADAP MUTU SORBET AIR KELAPA

OLEH : GLADYS AMANDA WIJAYA

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

PENGARUH KONSENTRASI GULA MERAH DAN PERBANDINGAN PROPORSI PASTA UBI DAN TEPUNG KETAN TERHADAP MUTU DODOL

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGOLAHAN DODOL DURIAN SEBAGAI SALAH SATU PRODUK KHAS MALUKU PROCESSING OF DODOL DURIAN AS OF MOLUCCAS SPECIAL PRODUCT

BAB III METODE PELAKSANAAN

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

PEMANFAATAN BEKATUL DAN AMPAS WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN COOKIES. THE USED OF BRAND AND CARROT WASTE (Daucus carota) IN COOKIES MADE

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

Padang, Maret Putri Lina Oktaviani

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

PENGARUH RASIO TEPUNG KETAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KARAKTERISTIK DODOL S K R I P S I

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 3 No. 1 Mei 2017 PEMANFAATAN RESIDU BREM SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN ARENIA STICKY RICE Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo Jl. Letjen Sudjono Humardhani, No.1, Jombor, Sukoharjo, Indonesia Telp. +6285652174944. Email: afriyantistp@gmail.com Abstrak Industri pengolahan brem padat akan menghasilkan limbah berupa ampas tape ketan yang sudah diambil cairannya. Residu brem yang dihasilkan sekitar 70% dari bahan baku dan belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu pemanfaatan residu brem ini yaitu sebagai bahan substitusi tepung ketan dalam pembuatan dodol (Arenia Sticky Rice). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung residu brem dan gula aren terhadap kualitas dodol residu brem. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan, yaitu kombinasi tepung ketan : tepung ampas brem (A) dengan tiga taraf perlakuan, yaitu : A1= 150:50; A2= 100:100; A3= 50:150 dan persentase penambahan gula aren (B) dengan 3 taraf perlakuan yaitu B1 = 75%; B2 = 100%; B3= 125%. Masing-masing perlakuan diulang dua kali sehingga diperoleh unit percobaan 3 x 3 x 2 = 18 unit percobaan. Dodol residu brem yang dihasilkan dianalisis kadar air, kadar gula reduksi, tekstur dan organoleptik. Kombinasi perlakuan antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem dengan penambahan gula aren berpengaruh nyata terhadap seluruh karakteristik produk. Secara keseluruhan kombinasi antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem (50:150) dengan penambahan gula aren 125% menghasilkan produk dodol yang kurang disukai panelis karena tekstur keras, warna coklat gelap, rasa terlalu manis dan masih terdapat aroma asam tape. Kata kunci: dodol, residu brem, gula aren, tekstur. Abstract The aims of this research were to determine the proportion of brem residue as a substitute material of glutinous rice and the addition of palm sugar to the quality of Brem residue Dodol (Arenia Sticky Rice). This research used a Completely Randomized Design with two treatment factors, the combination of glutinous rice flour : brem residue (A) with three levels of treatment: A1 = 150: 50; A2 = 100: 100; A3 = 50: 150 and the percentage addition of palm sugar (B) with 3 levels of treatment: B1 = 75%; B2 = 100%; B3 = 125%. Each treatment was repeated twice to obtain 3 x 3 x 2 = 18 experimental units. Arenia Sticky Rice was analyzed the moisture, reducing sugar, texture and organoleptic. The combination between the proportion of glutinous rice flour : brem residue with the addition of palm sugar significantly affect to the product characteristics of Arenia sticky rice both chemical, physical and organoleptic. Overall, the proportion of glutinous rice flour : Brem residue (50: 150) with 125% palm sugar produced less favored arenia sticky rice because of the hard texture, dark brown color, too sweet taste and strong aroma of tapai. Keywords: arenia sticky rice, brem residue, palm sugar, texture. 1. PENDAHULUAN Brem padat merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Indonesia yang dihasilkan dari fermentasi tape ketan yang memiliki cita rasa dan aroma khas (Su i et al, 2011). Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil brem padat. Desa Tengger Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu sentra penghasil brem di Jawa Tengah. Salah satu yang masih menjadi permasalahan di industri pengolahan brem adalah pengelolaan limbah padat pengolahan brem atau residu tape yang belum mampu dimanfaatkan secara optimal. Ampas brem merupakan hasil samping dari proses pengepresan tape ketan untuk mendapatkan air/sari tape. Hanya sekitar 30% dari bahan dasar yang dibuat, yang berhasil menjadi makanan brem, 22 sedangkan sisanya 70% menjadi limbah yang berupa air dan ampas beras. Ampas Brem mengandung selulosa yang ditemukan bersama-sama dengan bahan lam seperti lignin, hemiselulosa, dan pektin serta bahanbahan anorganik lainnya. Kandungan selulosa ampas brem berkisar antara 27,38 39,45% (Anisa dan Walujo, 2014). Proses pembuatan brem padat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu beras ketan dicuci dan dikukus, kemudian diberi ragi dan difermentasi sehingga diperoleh tape ketan. Selanjutnya tape dipres sehingga diperoleh sari tape kemudian dimasak dan dikeringkan sehingga dihasilkan brem (Erwanto, 2008). Proses pengepresan tape akan menghasilkan cairan tape yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi brem, sedangkan ampas tape atau residunya merupakan limbah produksi. Berdasarkan penelitian Su i et al

(2011), residu brem ini masih mengandung pati dan gula yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi dalam pembuatan dodol untuk mengurangi penggunaan tepung beras ketan sebagai bahan utamanya. Arenia Sticky Rice atau dodol merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang dibuat dari tepung beras ketan, gula dan santan. Residu brem dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi pembuatan dodol karena kandungan pati dan gulanya. Tetapi jumlah pati dalam limbah brem sudah berkurang karena telah mengalami proses pengepresan. Residu brem yang akan diolah menjadi dodol harus ditambahkan dengan tepung beras ketan agar diperoleh dodol dengan tekstur yang kenyal dan lembut. Oleh karena itu, perlu diketahui proporsi perbandingan antara residu brem dan tepung beras ketan yang digunakan agar didapatkan dodol seperti yang diharapkan. Pengeringan residu brem menjadi tepung menjadi perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan pengering kabinet. Residu brem dalam bentuk tepung kering diharapkan memiliki umur simpan yang lebih lama. Selain tepung ketan yang mempengaruhi tekstur dodol, hal lain yang berpengaruh terhadap kualitas dodol adalah pemakaian gula aren. Fungsi gula dalam pembuatan dodol yaitu memberikan aroma, rasa manis pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan lapisan keras atau tekstur pada dodol. Gula merah merupakan hasil nira kelapa. Dari segi aroma dan rasa, gula aren jauh lebih tajam dan manis (Gautara dan Soesarsono, 2005). Disamping sebagai bahan makanan, gula digunakan pula sebagai pengawet makanan. Gula merupakan senyawa kimia yang termasuk karbohidrat, memiliki rasa manis dan larut dalam air (Ilma, 2012). Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah peningkatan pemanfaatan residu brem menjadi lebih maksimal dengan menggunakannya sebagai bahan substitusi pembuatan dodol sehingga mengurangi permasalahan pengelolaan limbah. Selain itu, manfaat lain yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan proporsi penambahan gula aren yang tepat sehingga dihasilkan produk dengan karakteristik fisik dan kimia yang disukai dan diterima dengan baik oleh masyarakat. 2. METODE Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan dodol arenia sticky rice ini adalah limbah proses pembuatan brem yaitu residu brem (ampas tape ketan) yang didapatkan dari UKM Mekar Sari Desa Tengger Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri, tepung beras ketan, gula aren, gula pasir dan santan. Metode penelitian Proses pembuatan dodol Arenia sticky rice dalam penelitian ini mengikuti prosedur yang telah biasa dilakukan oleh masyarakat atau produsen dodol selama ini. Residu brem dikeringkan kemudian dilakukan penghancuran dengan menggunakan blender tujuannya agar diperoleh tepung residu brem yang lembut, sehinggga tekstur yang dihasilkan dalam pembuatan dodol halus, atau tidak terdapat serat kasar. Tepung ketan ditambahkan pada tepung residu brem sesuai dengan perlakuan dan dicampur hingga merata. Kemudian ditambahkan gula pasir, santan dan gula aren sesuai perlakuan, dicampur kembali hingga merata. Adonan yang telah tercampur merata dimasak selama dua jam sambil dilakukan pengadukan hingga didapatkan pasta dodol yang liat dan kalis. Pasta dodol ini kemudian dipindahkan ke dalam loyang yang sudah dilapisi plastik untuk dicetak. Dodol didiamkan selama 24 jam agar dingin dan memadat. Setelah itu dilakukan pemotongan dengan ukuran sekitar 3 x 4 cm untuk memudahkan analisis dan pengemasan. Dodol yang sudah dikemas ini yang disebut Arenia Sticky Rice. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan, yaitu kombinasi tepung beras ketan : tepung ampas brem (A) dengan tiga taraf perlakuan, yaitu : A1= 150:50; A2= 100:100; A3= 50:150 dan persentase penambahan gula aren (B) dengan 3 taraf perlakuan yaitu B1 = 75%; B2 = 100%; B3 = 125%. Masing-masing perlakuan diulang dua kali sehingga diperoleh unit percobaan 3 x 3 x 2 = 18 unit percobaan. Analisis dilakukan pada penelitian ini meliputi analisis sifat kimia, sifat fisika dan organoleptik. Analisis sifat kimia yang diamati adalah kadar gula reduksi yang diukur dengan menggunakan metode Nelson- Somogyi (Apriyantono et al., 1989). Analisis sifat fisika yang diamati adalah kadar air dengan metode thermogravimetri (Sudarmadji et al, 1997), dan tekstur produk diukur dengan pneutrometer (Susanto dan Yuwono,1998). Analisis terhadap penerimaan dodol residu brem ini dilakukan dengan uji organoleptik yang meliputi warna, cita rasa, tekstur dan kesukaan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tepung Ampas Brem Ampas brem merupakan limbah residu pembuatan brem yang masih berbentuk butiran beras ketan. Residu ini dikeringkan kemudian ditepungkan. Analisis kimia terhadap tepung ampas brem menunjukkan bahwa tepung memiliki kandungan gula total 39,86%; amilosa 4,61% dan amilopektin 26,14%. Kandungan amilopektin pada tepung ampas brem menurun sedangkan kandungan gula totalnya meningkat, hal ini dikarenakan adanya proses perubahan pati menjadi gula sederhana selama proses fermentasi tape ketan. Tepung yang dihasilkan berwarna coklat. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi karamelisasi selama pengeringan ampas pada suhu tinggi. Gambar 1 menunjukkan ampas brem sebelum dan sesudah dikeringkan. 23

ketan : tepung ampas brem 50:150 dan persentase gula aren 125% (A3B3) menghasilkan dodol dengan kadar air terendah yaitu 10,2%. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 1. Ampas brem dan tepung ampas brem Pengaruh Berbagai Perlakuan terhadap Sifat Fisik dan Kimia Dodol Ampas Brem Kadar gula Kadar gula dari yang dihasilkan, dipengaruhi oleh proporsi tepung ketan : tepung ampas brem yang digunakan dan persentase gula aren yang ditambahkan. Produk dodol dengan kombinasi tepung ketan : tepung ampas brem (50 : 150) dan penambahan gula aren 125% (A3B3) menghasilkan dodol dengan kadar gula tertinggi yaitu sebesar 163,77 mg/100 ml. Hasil perhitungan kadar gula produk dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 3. Kadar air Semakin tinggi kadar gula suatu produk maka akan semakin rendah kadar air produk tersebut. Hal ini disebabkan karena gula mampu mengikat air bebas yang ada dalam produk sehingga kadar air rendah. Oleh karena itu, penggunaan gula dengan kadar tinggi juga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengawetan pangan. Tekstur Salah satu hal yang mempengaruhi tekstur suatu produk pangan adalah kadar air. Produk dengan kadar air yang rendah akan menghasilkan produk dengan tekstur yang keras. Dodol ampas brem dengan kombinasi penambahan tepung ketan:tepung ampas brem 50:150 dan persentase gula yang ditambahkan 125% (A3B3) memiliki tekstur yang paling keras dibandingkan yang lain yaitu 25,61 N. Tekstur dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 2. Kadar gula Kadar gula dodol meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah gula aren yang ditambahkan dan tepung ampas brem yang digunakan. Tepung ampas brem sudah mengandung gula reduksi yang cukup tinggi sebagai hasil dari sisa fermentasi pati ketan menjadi gula saat proses pembuatan brem berlangsung. Kadar air Kombinasi perlakuan antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem yang digunakan dan persentase gula aren yang ditambahkan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air dodol yang dihasilkan. Produk dodol dengan kadar gula tertinggi, yaitu proporsi tepung Gambar 4. Tekstur produk Selain gula aren yang ditambahkan, proporsi tepung ampas brem yang ditambahkan juga berpengaruh terhadap tekstur dodol. Semakin banyak jumlah tepung ampas brem yang digunakan, semakin keras teksturnya. Hal ini disebabkan karena tepung ampas brem mengandung amilopektin yang lebih rendah dibandingkan tepung ketan. Perbedaan tekstur dodol erat kaitannya dengan rasio amilosa amilopektin pati dalam tepung (Murtiningrum, 2011) Amilopektin 24

berpengaruh terhadap tekstur atau kekenyalan produk pangan (Qinah, 2010). Pengaruh Berbagai Perlakuan terhadap Sifat Organoleptik Dodol Ampas Brem Tekstur Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur yang dihasilkan (Gambar 5). Produk dodol dengan kombinasi perlakuan penambahan tepung ketan : tepung ampas brem 50:150 dan penambahan gula 125% (A1B3) tidak disukai panelis (nilai 3,27). Hal ini disebabkan karena teksturnya yang keras. Kombinasi antara tepung ketan:tepung ampas brem (150:50) dan penambahan gula 100% menjadi produk yang paling disukai panelis dengan nilai 6,4 (agak suka). menghasilkan warna yang lebih gelap dibandingkan yang lain. Hal ini dapat dilihat dari penilaian panelis yang kurang suka dengan produk tersebut (nilai 4,47). Warna coklat pada dodol dihasilkan oleh reaksi pencoklatan (Maillard) yang terjadi selama pemasakan karena adanya kadar gula yang tinggi. Menurut Winarno (2002), reaksi Maillard adalah reaksi antara gula reduksi dengan asam amino. Kedua senyawa tersebut terdapat di dalam tepung yang jika bereaksi akan menghasilkan senyawa berwama coklat. Gambar 6. Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa Gambar 5. Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur Rasa Hasil uji organoleptik terhadap rasa dodol menunjukkan bahwa nilai yang diberikan oleh panelis berkisar antara 4,27 (agak tidak suka) hingga 6,4 (agak suka). Hasil dapat dilihat pada Gambar 6. Proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 50:150 dan penambahan gula aren 125% merupakan produk dodol yang mendapat nilai terendah dari panelis (4,27). Panelis agak tidak suka dengan produk dodol kombinasi perlakuan tersebut dikarenakan rasa yang terlalu manis. Selain itu aroma dan rasa masam sebagai sisa hasil fermentasi masih terasa oleh panelis. Warna Secara organoleptik, warna yang dihasilkan oleh berbagai kombinasi perlakuan penambahan tepung ketan:tepung ampas brem dengan penambahan gula aren terlihat tidak berbeda nyata (Gambar 7). Hanya kombinasi penambahan tepung ketan:tepung ampas brem 50:150 dan gula aren 125% (A3B3) Gambar 7. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna Overall Kombinasi perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap penerimaan secara keseluruhan (overall) produk yang dihasilkan oleh panelis. Hasil penilaian uji organoleptik penerimaan produk secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 8. Penilaian panelis terhadap produk dodol berkisar antara 4,13 (kurang keras) hingga 6,53 (cenderung suka). Kombinasi perlakuan proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 50:150 dan penambahan gula 125% (A3B3) menjadi produk yang kurang disukai karena 25

teksturnya yang keras, tidak kenyal, warna yang lebih gelap, rasa yang terlalu manis dan aroma masam tape yang masih terasa. Ada empat produk yang disukai panelis yaitu kombinasi proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 150:50 dengan penambahan gula aren 75% dan 100% serta kombinasi proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 100:100 dengan penambahan gula aren 75% dan 125%. Gambar 8. Tingkat penerimaan secara keseluruhan (overall) panelis terhadap rasa 4. SIMPULAN Kombinasi perlakuan antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem dengan penambahan gula aren berpengaruh nyata terhadap seluruh karakteristik produk baik secara kimia, fisik maupun organoleptik. Secara keseluruhan kombinasi antara proporsi tepung ketan:tepung ampas brem (50:150) dengan penambahan gula aren 125% menghasilkan produk dodol yang kurang disukai panelis sedangkan kombinasi proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 50:150 dengan penambahan gula aren 75% dan 100% serta kombinasi proporsi tepung ketan:tepung ampas brem 100:100 dengan penambahan gula aren 75% dan 125% menjadi produk yang disukai panelis. 5. DAFTAR PUSTAKA Anisa, N., dan S. Walujo. 2014. Bioethanol Ampas Brem sebagai Sumber Bahan Bakar Terbarukan. Jurnal Saintek Vol 11 Tahun 2014 No 1 Hal 44-49. Apriyantono, A. Fardiaz, D. Puspitasari, N.L. dan Budianto, S. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisa Pangan. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi. IPB, Bogor. Erwanto, Berizka. 2008. Brem Padat, yang ringan tentang mikrobiologi. https://permimalang.wordpress.com/2008/04/01/b rem-padat/ online 10 Maret 2016. Gautara dan Soersono. 2005. Dasar Pengolahan Gula. IPB, Bogor. Ilma, Nur. 2012. Studi Pembuatan Dodol Buah Dengen (Dillenia serrata Thunb). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Murtiningrum dan Cepeda. 2011. Penggunaan Bahan Pengisi dalam Perbaikan Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Dodol Buah Merah (Pandanus conoideus L) sebagai Sumber β-karoten. Agritech Vol 31 No 1 Februari 2011. Qinah, Elysa. 2010. Pengaruh Konsentrasi Gula Pasir dan Tepung Ketan terhadap Sifat Kimia Organoleptik serta Daya Simpan Dodol Ubi Jalar Ungu. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. SNI. 1992. Dodol, SNI 01-2986-1992. Pusat Standardisasi Industri. Departemen Perindustrian, Jakarta Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberti. Yogyakarta. Su i, Suprihana dan Astutik. 2011. Pemanfaatan Limbah Brem sebagai Bahan untuk Pembuatan Dodol. Jurnal Cakrawala Vol.5 No.2 Juni 2011 : 107-114. Susanto dan Yuwono.1998. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Departemen Teknologi Pertanian. IPB.Bogor.. 26