BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI


BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember

ANALISIS ANTRIAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN OPTIMAL PADA APOTEK SUMBER ANOM WARUJAYENG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

BAB III METODE PENELITIAN

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

Operations Management

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM OPTIMASI PELAYANAN PADA BIOSKOP GOLDEN THEATRE KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash

DAFTAR PUSTAKA.

Pengambilan Keputusan Manajerial

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT.

ANALISIS PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA SISTEM PEMBAYARAN SUPERMARKET DI GOLDEN MARKET JEMBER SKRIPSI

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR (Studi Kasus :AHASS ARIES MOTOR KEDIRI).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

SISTEM ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI KECEPATAN TRANSAKSI

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Operations Management

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Optimalisasi Kualitas Layanan. (Irzani dan Alfira Mulya Astuti)

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam industri bisnis ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL SINGLE CHANNEL-SINGLE PHASE

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Operations Management

May Christiani Hutasoit 1), Tri Indra Wijaksana, S.sos.,M.Si. 2)

PROBABILITAS DALAM SISTEM ANTRIAN. Studi Kasus PT.Bank Mandiri (Persero ) Tbk, KCP Mandonga Kendari SKRIPSI

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) KEPUH KERTOSONO

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen yang akan melakukan traksaksi penjualan tetapi ratarata hanya 4 kasir yang difungsikan untuk melayani konsumen. Untuk menjaga tingkat produktivitas kasir maka supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat menerapkan penambahan jumlah kasir hingga maksimal sejumlah 7 kasir setiap ada banyak konsumen yang terlihat mengantri. Hal ini ditentukan sendiri oleh kasir yang lebih mengetahui kondisi lapang pada sistem antrian. Sistem antrian yang diberlakukan adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Query System atau M/M/S. Pada sistem antrian ini terdapat beberapa kasir yang bertugas melayani konsumen dengan jalur kasir yang harus dilewati konsumen untuk bertransaksi hanyalah satu kali. Supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat memiliki jam pelayanan setiap hari senin-kamis pukul 09.00-21.00 dan jumat-minggu pukul 09.00-22.00 dimana lamanya pelayanan kasir terhadap konsumen bersifat acak tergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah belanjaan yang di beli oleh konsumen. Pola waktu pelayanan yang diterapkan tersebut mengikuti distribusi eksponensial. Sedangkan tingkat kedatangan konsumen bersifat acak (random) pula dimana ini berarti pola kedatangan ini diuraikan menurut distribusi poisson yaitu kedatangan konsumen lain tidak tergantung pada waktu atau tidak terbatas. Selain itu, disiplin pelayanan yang dilakukan adalah First Come First Served (FCFS) dimana konsumen yang datang terlebih dahulu akan mendapatkan pelayanan pertama di kasir. 4.1.2 Tingkat Kedatangan Konsumen dan Tingkat Pelayanan Konsumen Data kedatangan konsumen diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung jumlah konsumen yang mengantri pada sistem antrian pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat. 37

Pengamatan ini dilakukan selama 15 hari secara acak yang terbagi dalam tiga sesi penelitian yaitu pada kondisi normal jam 10.00-12.00, pada kondisi sepi jam 14.00-16.00, dan pada kondisi ramai jam 18.00-21.00 dengan pencatatan jumlah konsumen yang berada pada sistem setiap interval satu jam. Berikut ini disajikan data kedatangan supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat: konsumen yang bertransaksi di kasir Tabel 4.1 Data Kedatangan Konsumen No Hari Tanggal Kedatangan Konsumen/ Orang 1 Jumat 06 Februari 2015 602 2 Sabtu 07 Februari 2015 636 3 Minggu 08 Februari 2015 627 4 Senin 09 Februari 2015 582 5 Selasa 10 Februari 2015 602 6 Rabu 18 Februari 2015 461 7 Kamis 19 Februari 2015 476 8 Jumat 20 Februari 2015 483 9 Sabtu 21 Februari 2015 597 10 Minggu 22 Februari 2015 561 11 Minggu 01 Maret 2015 522 12 Senin 02 Maret 2015 563 13 Selasa 03 Maret 2015 581 14 Rabu 04 Maret 2015 538 15 Kamis 05 Maret 2015 604 Total 8435 Sumber : Hasil observasi 38

Tabel 4.2 Data Kedatangan Konsumen Jumlah Konsumen Jam Kerja (Per Hari) No Hari Kerja Tanggal 10.00-12.00 14.00-16.00 18.00-21.00 1 Jumat 06/02/ 2015 169 84 349 602 2 Sabtu 07/02/ 2015 179 88 369 636 3 Minggu 08/02/ 2015 171 95 361 627 4 Senin 09/02/ 2015 181 72 329 582 5 Selasa 10/02/ 2015 186 68 348 602 6 Rabu 18/02/ 2015 143 52 266 461 7 Kamis 19/02/ 2015 138 67 271 476 8 Jumat 20/02/ 2015 138 82 263 483 9 Sabtu 21/02/ 2015 135 101 361 597 10 Minggu 22/02/ 2015 155 105 298 561 11 Minggu 01/03/ 2015 170 76 276 522 12 Senin 02/03/ 2015 165 71 327 563 13 Selasa 03/03/ 2015 158 80 343 581 14 Rabu 04/03/ 2015 163 66 309 538 15 Kamis 05/03/ 2015 164 81 359 604 Total Konsumen / Jam 2418 1188 4829 Sumber : Hasil observasi 39

Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui kemampuan pelayanan kasir setiap harinya. Kemampuan pelayanan kasir merupakan kemampuan kasir dalam melayani kebutuhan konsumen dalam setiap kedatangannya di dalam sistem. supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat tidak memiliki standar waktu pelayanan sehingga kemampuan melayani konsumen ini di dapat dari total rata-rata kedatangan konsumen pada 15 hari jam kerja di bagi dengan jam kerja selama penelitian. Berikut ini disajikan hasil perhitungan rata-rata tingkat pelayanan kasir per jamnya. Tabel 4.3 Rata-rata Tingkat Pelayanan (µ) Per jam Periode Waktu (Jam) Jumlah Konsumen (Orang) Rata-Rata Kedatangan konsumen Per jam Jam Kerja µ 10.00-11.00 1186 79,07 79 11.00-1200 1232 82,13 82 14.00-15.00 556 37.07 37 15.00-16.00 632 42,13 42 7 Jam 80,43 18.00-19.00 1450 96,67 97 atau 19.00-20.00 1752 116,80 117 80 20.00-21.00 1627 108,47 109 Total 8435 563 7 Jam Sumber: Lampiran 1, Hasil Perhitungan Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa kemampuan pelayanan kasir untuk melayani konsumen adalah 80 orang setiap jamnya. Sedangkan untuk rata-rata tingkat kedatangan konsumen per jam (λ) dapat di cari dengan menggunakan rumus jumlah konsumen pada setiap kondisi yang sama di bagi dengan total jam pada kondisi yang sama di kali dengan 15 hari penelitian. = 40

Berikut ini merupakan hasil perhitungan data rata-rata tingkat kedatangan konsumen : Tabel 4.4 Rata-rata Tingkat Kedatangan Konsumen (λ) Kondisi Periode Waktu (Jam) Jumlah Konsumen (orang) per jam Total Konsumen Setiap Kondisi (orang) λ Normal 10.00-11.00 1186 2418 80,60 11.00-1200 1232 atau 81 Sepi 14.00-15.00 556 1188 39,60 15.00-16.00 632 atau 40 18.00-19.00 1450 4829 107,31 Ramai 19.00-20.00 1752 atau 108 20.00-21.00 1627 Sumber: Lampiran 2, Hasil Perhitungan Pada tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kedatangan konsumen pada kondisi normal (jam 10.00-12.00) sebanyak 81 orang per jam, rata-rata kedatangan konsumen pada kondisi sepi (jam 14.00-16.00) sebanyak 40 orang per jam, dan ratarata kedatangan konsumen pada kondisi ramai (jam 18.00-21.00) sebanyak 108 orang per jam. Rata-rata kedatangan konsumen terbanyak terjadi pada kondisi ramai yang berarti pada jam itu adalah jam ramai pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat. 41

4.2 Pengolahan Data Dalam proses pembayaran guna melayani pelanggan, supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat. menggunakan model antrian jalur berganda artinya terdapat lebih dari satu loket dan hanya ada satu tahapan pelayanan yang harus dilalui oleh pelanggan untuk menyelesaikan pembayaran. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan proses pembayaran dapat digunakan rumus antrian untuk model B: M/M/S (Heizer dan Render, 2006:672) sebagai berikut: a. Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (tidak adanya pelanggan dalam sistem). Po = [! ]! M = Jumlah jalur yang terbuka μ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur n = Jumlah pelanggan b. Jumlah permintaan rata-rata dalam sistem Ls = ( ) ( ) + M = Jumlah jalur yang terbuka μ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur Po = Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem c. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan dalam antrian atau sedang dilayani dalam sistem. Ws = Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem 42

d. Jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian. Lq=Ls - Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem μ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur e. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unituntuk menunggu dalam antrian. Wq = Lq = Jumlah unit rata-rata yang menunggu dalam antrian. Seluruh perhitungan data primer yang telah diperoleh dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara manual dan menggunakan software Quantitative for windows dengan modul Waiting Lines. Setelah itu dilakukan analisa dan intrepretasi terhadap hasil output yang ada guna menentukan jumlah kasir yang optimal pada masing-masing kondisi sehingga perusahaan dapat memberikan kinerja yang optimal pula dalam melayani konsumen. 43