KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

- 2 - Standarisasi...

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

RAPI. beberapa individu untuk menjadi unsur penggerak utama perubahan yang sekaligus dapat menjadi contoh dalam berperilaku Panduan Agen Perubahan

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

HASIL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA. No.626, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah. Program Aksi.

MANAJEMEN PERUBAHAN. Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI)

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PENGHASILAN KETIGA BELAS UNTUK PIMPINAN DAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NO.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PERUBAHAN ADVOKASI DAN SENGKETA HUKUM

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

Transkripsi:

- 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008; 5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019; MEMUTUSKAN:...

LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175/HK.03.1-Kpt/05/KPU/X/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMIIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

- 2 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 mengamanatkan seluruh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah melaksanakan reformasi birokrasi. Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi akan diberikan penghargaan dalam bentuk tunjangan kinerja, yang diberikan secara bertahap sesuai kemajuan keberhasilan/capaian pelaksanaan reformasi birokrasi. Pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum sudah berlangsung dengan dimulainya pengiriman dokumen usulan dan Road Map Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum Tahun 2013. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Tim Reformasi Birokrasi yang melaksanakan kegiatan sesuai Road Map, hingga dilakukan proses verifikasi lapangan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2014 yang menjadi syarat Komisi Pemilihan Umum memperoleh penghargaan berupa tunjangan kinerja yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 189 Tahun 2014. Penilaian terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi Tahun 2015 di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum mendapatkan nilai 58,72 (lima puluh delapan koma tujuh puluh dua) sehingga dinyatakan layak untuk mendapatkan penghargaan berupa kenaikan tunjangan kinerja sebesar 60% (enam puluh persen) dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum yang menggantikan Peraturan Presiden Nomor 189 Tahun 2014. Dalam rangka mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, serta menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi reformasi birokrasi Komisi Pemilihan Umum dan akuntabilitas kinerja Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2016, Komisi Pemilihan Umum Republik

- 3 - Indonesia perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. B. Maksud dan Tujuan Maksud petunjuk teknis ini adalah memberikan pedoman kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam memberikan langkah-langkah kerja untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan reformasi birokrasi. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi di Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi: 1. pembentukan tim reformasi birokrasi; 2. pelaksanaan reformasi birokrasi; dan 3. evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi. D. Pengertian Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan: 1. Reformasi Birokrasi adalah sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 2025. 2. Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah suatu proses untuk menilai perkembangan pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Capaian Reformasi Birokrasi adalah prestasi kerja yang dicapai setiap unit organisasi yang dinilai sekali dalam satu tahun.

- 4-4. Road Map Reformasi Birokrasi adalah dokumen yang berisikan rencana kerja kegiatan di 8 (delapan) area perubahan yang disusun, dilaksanakan, dimonitor, dan dievaluasi oleh tim Reformasi Birokrasi Sekretariat. 5. 6. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh yang selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh, adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan diberi tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan pemilihan umum di provinsi. 7. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota, adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan diberi tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan pemilihan umum di kabupaten/kota. 8. Manajemen Perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut. 9. Agen Perubahan adalah individu/kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya. 10. Rencana Aksi adalah penjabaran atau langkah-langkah detail setiap minggu pada setiap bulan terhadap rencana pencapaian setiap kegiatan program Reformasi Birokrasi Sekretariat. 11. Laporan Reformasi Birokrasi adalah laporan yang dibuat oleh Tim Reformasi Birokrasi KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang merupakan hasil dari evaluasi pelaksanaan 8 (delapan) area perubahan dimasing-masing satuan kerja.

- 5 - BAB II PENETAPAN TIM REFORMASI BIROKRASI KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP KABUPATEN/KOTA A. Prinsip Dasar B. Pembentukan, Tugas dan Tanggung Jawab Tim Reformasi Birokrasi 1. Personel a. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi di lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota ditetapkan melalui Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang dibentuk setiap tahun. b. Salinan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh. c. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan Salinan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Salinan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi kepada Sekretaris Jenderal KPU RI melalui Biro Sumber Daya Manusia KPU RI. d. Tim menyusun dokumen rencana kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat KPU masing-masing dan menyampaikan kepada Sekretariat Jenderal KPU RI. Tim melaksanakan kegiatan dan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi setiap tahun kepada Sekretariat Jenderal KPU RI.

- 6 - e. Tim Reformasi Birokrasi terdiri dari tim pengarah, tim pelaksana, dan tim Agen Perubahan. Tim Agen Perubahan dipilih berdasarkan: 1) pejabat atau pegawai dari lingkungan satuan kerja setempat; 2) pegawai yang memiliki sasaran kerja pegawai kriteria baik; dan 3) pernah menjadi pegawai teladan atau memiliki sifat keteladanan yang kuat di lingkungan Sekretariat KPU. 2. Tugas dan Tanggung Jawab a. Tim Pengarah bertugas: 1) memberikan arahan dalam penyusunan kegiatan Reformasi Birokrasi; 2) menerima laporan bulanan dari Tim Pelaksana dan Tim Agen Perubahan; dan 3) memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara berkala dan memberikan arahan agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi tetap berjalan konsisten, terarah, dan berkelanjutan. b. Tim Pelaksana bertugas: 1) merumuskan program kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat; 2) merancang rencana aksi dari program-program Reformasi Birokrasi Sekretariat; 3) melaksanakan Reformasi Birokrasi bersama dengan unit/satuan kerja terkait; 4) melaksanakan fokus perubahan sesuai rencana aksi yang ditetapkan bersama; 5) melakukan pemeliharaan terhadap area-area yang sudah maju; 6) melaporkan kegiatan Reformasi Birokrasi kepada Tim Pengarah setiap bulan dan satuan kerja setingkat di atasnya/berjenjang pada akhir tahun; 7) melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan agar target yang dihasilkan selalu dapat menyesuaikan kebutuhan stakeholders; dan

- 7-8) menjadi agen perubahan. c. Tim Agen Perubahan bertugas: 1) membuat rencana aksi dari program-program reformasi yang sudah akan dijalankan bersama Tim Reformasi Birokrasi Sekretariat; 2) merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap program Reformasi Birokrasi Sekretariat, serta melaporkan kepada Tim Pengarah setiap bulan bersama Tim Reformasi Birokrasi; dan 3) melakukan kampanye dan mengajak setiap pegawai untuk melakukan perubahan mental dan perilaku yang sejalan dengan Reformasi Birokrasi secara aktif. C. Anggaran Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Anggaran pembentukan Tim Reformasi Birokrasi serta perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaporan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melekat pada setiap kegiatan.

- 8 - BAB III PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI A. Program Mikro Reformasi Birokrasi Nasional Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019, terdapat 9 (sembilan ) program mikro Reformasi Birokrasi yang harus dijalankan yaitu: 1. manajemen perubahan; 2. penguatan pengawasan; 3. penguatan akuntabilitas kinerja; 4. penguatan kelembagaan; 5. penguatan tatalaksana; 6. penguatan manajemen sumber daya manusia aparatur sipil negara; 7. penguatan perundang- undangan; 8. peningkatan kualitas pelayanan publik; dan 9. quick wins. B. Program mikro yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Secara nasional, KPU harus menjalankan 9 (sembilan) program mikro Reformasi Birokrasi sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019. Untuk KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, program mikro yang harus dilaksanakan tidak mencakup program penguatan kelembagaan dan quick wins dikarenakan merupakan domain dari KPU RI. Adapun Program mikro yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota beserta indikator keberhasilannya adalah sebagai berikut:

- 9-1. Manajemen Perubahan Program Kegiatan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan Manajemen 1. Pembentukan 1. Membentuk Tim Reformasi 1. Keputusan tentang Tim Perubahan Tim Reformasi Birokrasi yang ditetapkan Reformasi Birokrasi yang Birokrasi dengan keputusan. melibatkan seluruh unit 2. Pembangunan komitmen organisasi. bersama seluruh jajaran pegawai 2. Kegiatan kick off (deklarasi) dan pejabat untuk pelaksanaan Reformasi melaksanakan Reformasi Birokrasi. Birokrasi secara konsisten dan 3. Kegiatan sosialisasi nilai- melakukan perubahan mental. nilai minimal satu tahun 3. Sosialisasi nilai-nilai untuk sekali. menegaskan integritas. 2. Pelaksanaan 1. Internalisasi secara terus 1. Kegiatan manajemen manajemen menerus Reformasi Birokrasi perubahan paling sedikit perubahan dan rencana aksi. dua kali dalam satu tahun. 2. Pemberian penghargaan untuk 2. Pemberian pegawai teladan mendorong motivasi perubahan. minimal satu kali dalam 3. Sosialisasi Reformasi Birokrasi satu tahun. melalui berbagai media kepada 3. Sosialisasi kegiatan pihak internal dan eksternal. Reformasi Birokrasi melalui berbagai media sosialisasi sekretariat. 2. Penguatan Pengawasan Program Kegiatan Penguatan Pengawasan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan 1. Sosialisasi dan Internalisasi Pengawasan 2. Pembangunan Sistem Pengawasan Intern 3. Penanganan pengaduan masyarakat KPU Sosialisasi dan Internalisasi Terlaksanannya Sosialisasi Gratifikasi dan Benturan dan Internalisasi Gratifikasi Kepentingan di lingkungan Satuan kerja. dan Benturan Kepentingan di lingkungan Satuan kerja. 1. Pembentukan satuan tugas 1. Ditetapkannya keputusan Sistem Pengendalian Intern terkait satuan tugas SPIP. Pemerintah (SPIP). 2. Terlaksananya kegiatan 2. Menyelenggarakan kegiatan SPIP SPIP. yang meliputi: 3. Penyampaian Laporan SPIP a. menetapkan lingkungan yang tepat isi dan waktu pengendalian; penyampaian. b. melakukan penilaian resiko; c. melakukan kegiatan pengendalian; d. melakukan informasi dan komunikasi pengawasan; dan e. melakukan pemantauan pengendalian intern. 1. Pembangunan sistem pengaduan 1. Tersedianya unit pengelola masyarakat. pengaduan masyarakat. 2. Menyelenggarakan sistem 2. Tersedianya Laporan pengaduan masyarakat. pengelolaan pengaduan 3. Melakukan monitoring dan masyarakat. evaluasi sistem pengaduan masyarakat.

- 10-3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Program Kegiatan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan 1. Pemantauan Pelaporan kinerja. Penyusunan Laporan Sistem capaian Akuntabilitas Kinerja Instansi kinerja secara pemerintah (SAKIP) yang tepat berkala isi dan waktu. 2. Evaluasi Pelaporan akuntabilitas kinerja. Peyusunan Laporan internal Akuntabilitas Kinerja Instansi akuntabilitas pemerintah (LAKIP) yang tepat kinerja isi dan waktu. 3. Peningkatan Pelatihan akuntabilitas kinerja. Terlaksananya kegiatan kompetensi pendidikan/bimbingan akuntabilitas teknis/pelatihan penyusunan LAKIP dan SAKIP di lingkungan sekretariat. 4. Penguatan Tatalaksana Program Kegiatan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan Penguatan 1. Perluasan penerapan 1. Pengiriman operator 1. Operator mengikuti Tatalaksana e-government yang untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi dalam pelatihan. (Diklat). penyelenggaraan 2. Pengisian berbagai 2. 100% (seratus persen) pemerintahan dan aplikasi. aplikasi terisi dengan baik. pembangunan KPU 2. Implementasi 1. Pembentukan Pejabat 1. Tersedianya struktur PPID Undang-Undang Pengelola Informasi dan di tingkat satuan kerja. Keterbukaan Dokumentasi (PPID). 2. Pemenuhan permintaan Informasi Publik KPU 2. Pelaksanaan kegiatan terhadap Informasi dan PPID. dokumentasi. 3. Penyusunan dan 3. Tersedianya laporan penyampaian laporan pelaksanaan PPID. PPID. 3. Penerapan sistem 1. Penerapan sistem arsip. 1. Arsip statis dan dinamis kearsipan yang 2. Kerjasama dengan Badan tertata dengan baik. handal KPU Arsip dan Perpustakaan 2. Terjalin kerjasama Daerah. dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah. 4. Monitoring dan 1. Penyusunan Standar 1. SOP seluruh unit kerja evaluasi pelaksanaan Operasional Prosedur telah tersusun. program penguatan (SOP). 2. SOP seluruh unit kerja tatalaksana KPU 2. Pelaksanaan SOP. telah dilaksanakan. 5. Perbaikan Evaluasi pelaksanaan SOP. Adanya dokumen evaluasi dan berkelanjutan tindak lanjut pelaksanaan program penguatan SOP. tatalaksana KPU

- 11-5. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara Program Kegiatan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan Penguatan 1. Perencanaan 1. Penyusunan peta jabatan. 1. Tersedianya peta Sistem kebutuhan 2. Pengisian pegawai sesuai jabatan. Manajemen dengan peta jabatan. 2. Tercapainya SDM ASN restrukturisasi pegawai 35 (tiga puluh lima) pegawai provinsi dan 17 (tujuh belas) pegawai kabupaten/kota. 2. Pengendalian Pengisian pegawai sesuai dengan Tercapainya restrukturisasi jumlah pegawai jumlah maksimal. pegawai 35 (tiga puluh lima) Aparatur Sipil pegawai provinsi dan 17 Negara (ASN) (tujuh belas) pegawai kabupaten/kota. 3. Sistem Sistem rekrutmen pegawai Adanya Sistem rekrutmen rekruitmen transparan dan akuntabel pegawai transparan dan (pegawai non PNS). akuntabel (termasuk untuk pegawai non PNS). 4. Sistem promosi Promosi jabatan terbuka. Terselenggaranya kegiatan secara terbuka promosi secara terbuka. 5. Penilaian kinerja Melaksanakan penilaian kinerja Seluruh PNS melaksanakan pegawai PNS melalui SKP. SKP. 6. Reward and 1. Pemilihan pegawai teladan di 1. Tersedianya mekanisme punishment lingkungan satuan kerja. pemilihan pegawai berbasis kinerja 2. Pengenaan sanksi disiplin bagi teladan. pegawai yang melanggar 2. Tersedianya Laporan ketentuan peraturan dan dokumentasi perundang-undangan. kegiatan Pemilihan pegawai teladan. 3. Tersedianya laporan penegakan disiplin. 7. Sistem Informasi Melaporkan data pegawai secara 100% (seratus persen) ASN online. pengisian Sistem Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP). 8. Sistem Pelaksanaan kegiatan Knowledge Laporan kegiatan Knowledge pengkaderan Sharing bagi peserta diklat dan Sharing di lingkungan pegawai ASN bimbingan teknis. satuan kerja. 6. Penguatan Perundang- Undangan Program Kegiatan Penguatan Peraturan Perundang- Undangan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan 1. Harmonisasi 1. Melakukan identifikasi, 1. Telah dilakukan peraturan perundangundangan/produk analisis, dan pemetaan identifikasi, analisis, dan terhadap seluruh produk pemetaan terhadap hukum satuan kerja hukum (keputusan, seluruh produk hukum berita acara, perjanjian (keputusan, berita acara, kerjasama) di lingkungan perjanjian kerjasama) di satuan kerja yang tidak lingkungan satuan kerja harmonis/sinkron. yang tidak

- 12 - Program Kegiatan Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan 2. Melakukan revisi harmonis/sinkron. terhadap produk hukum 2. Revisi atas produk (keputusan, berita acara, perjanjian kerjasama) di lingkungan satuan kerja hukum (keputusan, berita acara, perjanjian kerjasama) di lingkungan yang tidak satuan kerja yang tidak harmonis/sinkron. harmonis/sinkron. 2. Sistem pengendalian Penyusunan Standar Jumlah naskah produk dan penyusunan Operasioanal Prosedur (SOP) hukum yang telah produk hukum produk hokum. dibuat/direvisi melalui satuan kerja proses sesuai dengan SOP. 7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Program Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Keberhasilan 1. Penerapan pelayanan satu atap KPU 2. Penerapan partisipasi publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan 3. Penguatan pengelolaan pengaduan masyarakat yang efektif dan terintegrasi secara nasional 4. Penerapan reward and punisment dalam penyelenggaraan pelayanan publik 1. Kebijakan standar 1. Tersedianya standar pelayanan. pelayanan. 2. Penyusunan maklumat 2. Tersedianya maklumat pelayanan. pelayanan. 3. Penyusunan dan 3. Tersedianya SOP pelaksanaan SOP pelayanan. pelayanan. 4. Pelayanan terpadu 4. Pelayanan dipusatkan dalam satu tempat. dalam satu tempat. 1. Pendidikan bagi para 1. Tersedia dan pemilih. terselenggaranya 2. Melaksanakan kegiatan layanan Rumah Pintar yang melibatkan Pemilu. stakeholder. 2. Terwujudnya kegiatan yang melibatkan stakeholder. Pengelolaan pengaduan 1. Dibentuknya helpdesk masyarakat. pengaduan masyarakat. 2. Tersedianya SOP pelayanan pengaduan. 3. Terlaksananya evaluasi pengaduan yang masuk. Penerapan reward and Adanya kebijakan di masingmsing punisment dalam satuan kerja terhadap penyelenggaraan pelayanan. pelayanan yang memuaskan/tidak memuaskan.

- 13 - BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN REFORMASI BIROKRASI A. Evaluasi Reformasi Birokrasi 1. Evaluasi Reformasi Birokrasi di lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: a. evaluasi dilakukan tiap semester dan akhir tahunan di tingkat Sekretariat, yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana dan Ketua Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Sekretariat, membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan pada 6 (enam) bulan dan atau 1 (satu) tahun ke depan; b. evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas kegiatan; c. laporan hasil evaluasi KPU/KIP Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan laporan hasil evaluasi KPU/KIP Kabupaten/Kota dan laporan hasil evaluasi KPU Provinsi/KIP Aceh disampaikan kepada Sekretaris Jenderal KPU RI melalui Biro Sumber Daya Manusia KPU RI; dan d. evaluasi semester dan akhir tahun di tingkat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, dapat dilakukan monitoring oleh tim monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal KPU dan tim evaluasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negata dan Reformasi Birokrasi secara langsung atau melalui dokumen laporan yang disampaikan. 2. Monitoring Reformasi Birokrasi di lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dilakukan melalui beberapa media sebagai berikut: a. pertemuan rutin dengan Anggota KPU/Sekretaris KPU untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian yang perlu dilakukan dalam merespon permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis. Pertemuan ini penting mengingat Reformasi Birokrasi harus

- 14 - terus dimonitor oleh masing-masing pimpinan unit/satuan kerja untuk menjaga keberlanjutannya; b. pertemuan dengan pimpinan unit/satuan kerja untuk merespon permasalahan yang harus cepat diselesaikan; c. survei terhadap kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat; dan d. mengukur target-target kegiatan Reformasi Birokrasi dilakukan setiap bulan dan dilaporkan kepada Tim Pengarah di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. B. Pelaporan Reformasi Birokrasi Pelaporan kegiatan Reformasi Birokrasi mencerminkan capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di setiap satuan kerja KPU. Pelaporan ini merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh Tim Reformasi Birokrasi Sekretariat sebagaimana gambar berikut ini: Skema Pelaporan Reformasi Birokrasi di Tingkat Satker 1. Tim Reformasi Birokrasi KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Tim Agen Perubahan melaksanakan siklus kegiatan Reformasi Birokrasi sebagai berikut: a. merencanakan program kegiatan yang menjadi prioritas; b. penyusunan rencana aksi selama satu tahun kedepan;

- 15 - c. pelaksanaan program sesuai dengan rencana aksi yang sudah dibuat; d. melakukan monitoring evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali; dan e. Tim Pelaksana dan Tim Agen Perubahan melakukan tidak lanjut hasil evaluasi. 2. Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Agen Perubahan melakukan evaluasi dan menyusun Laporan Reformasi Birokrasi yang diserahkan paling lambat Bulan Desember tahun berjalan kepada Tim Monitoring Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal KPU RI dengan tembusan kepada Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal KPU RI, yang dilengkapi dengan lampiran dokumen bukti. 3. Penyusunan Laporan Reformasi Birokrasi memuat: a. Kata Pengantar berisi rangkuman singkat terkait kegiatan Reformasi Birokrasi di satuan kerja. b. BAB I LATAR BELAKANG berisi kondisi satuan kerja dan hubungannya dengan 8 (delapan) area perubahan. c. BAB II KEGIATAN DAN CAPAIAN AREA PERUBAHAN berisi program prioritas, rencana aksi di setiap area perubahan. d. BAB III EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT berisi hasil kegiatan dari rencana aksi, dan rencana tindak lanjut terhadap hasil kegiatan tersebut. e. BAB IV PENUTUP berisi saran dan rekomendasi terhadap Reformasi Birokrasi yang sedang dilakukan di lingkungan satuan kerja. 4. Tim Monitoring Evaluasi Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal KPU menelaah laporan dan mengelompokkan laporan berdasarkan area perubahan.