BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah tahapan optimasi sintesis.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sintesis 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il) propenon

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

OPTIMASI SENYAWA 1- (2,5-DIHIDROKSIFENIL)-(3-PIRIDIN-2 IL) PROPENON SEBAGAI AGEN ANTI-INFLAMASI MENGGUNAKAN KATALIS NAOH

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAB 3 METODE PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH REAKSI SENYAWA AEW1 DENGAN APLIKASI RESPONSE SURFACE METHODOLOGY. pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahuinya dan mengetahui orang yang mengetahuinya. (HR. Ahmad).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH PELARUT POLAR APROTIK PADA SINTESIS TETRAHIDROPENTAGAMAVUNON-0 (THPGV-0)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

3 Metodologi Penelitian

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

4 Pembahasan Degumming

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu gangguan hiperproliferatif yang ditandai dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Prosedur Penelitian 1. Epoksidasi Minyak Jarak Pagar

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

3 Metodologi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Optimasi sintesis senyawa organik adalah proses dimana starting

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian jenis eksperimental laboratorik. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah tahapan optimasi sintesis. B. Tempat dan Lama Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan dari September 2016 Februari 2017. C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Kadar katalis NaOH, power radiasi mircowave dan waktu reaksi. 2. Variabel tergantung : Hasil rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)- (3-piridin-2-il)-propenon. 3. Variabel Terkendali : Berat starting material 2,5-dihidroksiasetofenon dan piridin-2-karbaldehid. 19

20 D. Definisi Operasional Variabel Operasional dari penelitian pengaruh kadar katalis NaOH, power radiasi mircowave dan waktu reaksi terhadap rendemen sintesis senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon adalah : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power radiasi mircowave, waktu reaksi dan kadar katalis NaOH yang digunakan pada sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon. 2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah hasil rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon. 3. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah starting material dari senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon yaitu 2,5- dihidroksiasetofenon dan piridin-2-karbaldehid. E. Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : 1. Alat-alat yang digunakan untuk sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)- (3-piridin-2-il)-propenon adalah Beaker glass (Pyrex), corong kaca (Pyrex), kertas saring, pipet tetes, mircowave (LG I-Wave MS204200), mortir-stamper kaca, panci, timbangan analitik, sendok pengaduk dan penangas air (Maspion). Sementara alat yang digunakan untuk optimasi kondisi optimum pada sintesis senyawa target menggunakan seperangkat

21 komputer dengan software Portable Statgraphic Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). 2. Alat-alat yang digunakan untuk uji kemurnian dan kualitatif adalah spektrofotometer IR merek Shimadzu tipe FTIR-8201PC, Innotech Melting Point, pipa kapiler, penggaris, Chamber, dan Silika Gel 60 F 254. 3. Bahan yang digunakan adalah 2,5-dihidroksiasetofenon (Sigma), 2-piridinkarbaldehid (Sigma), NaOH (Merck), aquadest dan Etanol (E.Merck). 4. Bahan yang digunakan untuk uji kemurnian KLT adalah etanol, kloroform dan hexana. F. Cara Kerja 1. Sintesis Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon Sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon dalam penelitian ini mengadopsi metode yang digunakan oleh Wibowo (2013). Sebanyak 0,152 gram (0,001 mol) 2,5-dihidroksiasetofenon ditimbang kemudian dicampurkan dengan 0,040 gram (0,001 mol) katalis NaOH hingga homogen dalam mortir. Lalu sebanyak 100 µl (0,001 mol) piridin-2- karbaldehid diteteskan dalam padatan dan dicampur hingga homogen. Campuran dimasukkan dalam mircowave dengan power sebesar 140 watt dan waktu reaksi selama 4 menit. Hasil reaksi berupa padatan berwarna coklat kemudian didiamkan hingga dingin, lalu ditambahkan sedikit etanol untuk melarutkan senyawa 2,5-dihidroksiasetofenon, setelah itu dicuci dengan aquadest untuk menghilangkan starting material piridin-2-karbaldehid dan

22 NaOH, maka akan diperoleh padatan berwarna merah dan saring menggunakan kertas saring, tunggu padatan sampai kering. Padatan yang telah kering kemudian direkristalisasi dengan etanol, proses ini dimaksudkan untuk menghilangkan pengotor dan senyawa penganggu lainnya, setelah beberapa menit saring kembali endapan kristal maka akan didapatkan senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon murni. Timbang berat senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon yang dihasilkan kemudian hitung rendemennya. 2. Pengaruh Katalis NaOH terhadap Rendemen Senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon Untuk mengetahui pengaruh katalis NaOH terhadap rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon maka dilakukan eksperimen sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon dengan berbagai variasi massa katalis NaOH sebesar 0 mol, 0,00025 mol, 0,00050 mol, 0,00075 mol, 0,001 mol, 0,00125 mol dan 0,002 mol dengan kekuatan microwave sebesar 140 watt selama 4 menit. Masing-masing variasi dilakukan replikasi sebanyak 3 kali dan dilakukan penimbang hasil rendemennya untuk mendapatkan massa katalis NaOH yang optimum.

23 3. Pengaruh Power Microwave terhadap Rendemen Senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon Setelah didapatkan massa katalis NaOH yang optimum, selanjutnya mencari pengaruh power microwave terhadap rendemen senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon, percobaan ini dilakukan dengan mensintesis senyawa target dalam variasi power microwave mulai dari 0 watt, 140 watt, 280 watt dan 420 watt selama 4 menit. Percobaan dilakukan dengan 3 kali replikasi dan dilakukan perhitungan rendemen senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon untuk mendapatkan power microwave yang optimum dalam menghasilkan rendemen terbanyak dari senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon. 4. Pengaruh Waktu Reaksi terhadap Rendemen Senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon Pengaruh waktu reaksi dalam sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3- piridin-2-il)-propenon dilakukan dengan mereaksikan starting material dan massa katalis NaOH yang optimal dalam power microwave yang telah optimal selama 2 menit, 4 menit, 6 menit dan 8 menit. Dilakukan 3 kali replikasi di setiap menitnya, setelah itu dilakukan penghitungan rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon untuk mendapatkan lama waktu reaksi yang optimum dalam mensintesis senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon.

24 5. Optimasi Menggunakan Response Surface Methodology (RSM) Optimasi proses sintesis dilakukan dengan menggunakan software Portable Statgraphic Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). Aplikasi ini digunakan untuk mendisain sebuah eksperimen dan menganalisis fungsinya dalam upaya mendapatkan hasil optimum dari masing-masing variabel. Langkah kerja penggunaan aplikasi ini adalah pertama pilih Design a new experiment lalu Design a experiment dan selanjutnya Response Surface. Masukkan faktor-faktor seperti katalis, power radiasi mircowave dan waktu reaksi dalam kolom yang disediaan, lalu isi nilai low dan high sesuai dengan hasil eksperimen yang didapat, selanjutya klik OK dan ganti nama pada dialog teks yang muncul menjadi rendemen lalu klik OK. Setelah itu akan muncul dialog box bertuliskan Box-Behnken design, klik OK akan muncul three level design, klik OK sehingga akan menampilkan 15 eksperimen yang harus dilakukan untuk mendapatkan kondisi opitimum dari faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen senyawa1-(2,5-dihidroksifenil)- (3-piridin-2-il)-propenon. Setelah melakukan eksperimen masukkan rendemen yang didapatkan dan analisa data dapat dilakukan dengan memilih DOE lalu design analysis, selanjutnya pilih analyze design. Masukkan rendemen pada kolom data dan klik OK. Akan muncul rumus serta grafik yang menggambarkan pengaruh faktor katalis, power radiasi mircowave dan waktu reaksi terhadap rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2- il)-propenon. Rumus fungsi pada lembar hasil tersebut dapat digunakan untuk

25 prediksi rendemen yang didapat secara teoritis apabila diberikan variasi massa katalis NaOH, power radiasi mircowave dan waktu reaksi tertentu. G. Analisis Kemurnian dan Kualitatif Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3- piridin-2-il)-propenon 1. Titik Lebur Sejumlah senyawa hasil sintesis dimasukkan dalam pipa kapiler kemudian pipa tersebut dimasukkan ke dalam Innotech Melting Point yang telah diatur pada rentang suhu tertentu. Uji dilakukan dengan replikasi sebanyak 3 kali. Senyawa hasil sintesis dikatakan murni jika memiliki titik lebur yang tajam dan jarak leburnya tidak melebihi 0,5-1 o C. 2. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon dielusi menggunakan tiga fase gerak yang berbeda polaritasnya, yakni kloroform, etanol:heksana (2:1) dan etanol:heksana (1:10). Senyawa sintesis dikatakan murni jika hasil elusi pada tiga fase gerak tersebut menunjukkan 1 spot. 3. Fourier Transform Infra Red (FTIR) Hasil sintesis dibuat menjadi pellet KBr dengan cara dikempa dan direkam spektrumnya menggunakan spektrumnya menggunakan spektrofotometer merek Shimadzu tipe FTIR-8201PC.

26 H. Skema Langkah Kerja Skema penelitian untuk sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3- piridin-2-il)-propenon dengan katalis NaOH dapat dilihat pada gambar 5. Sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon Variasi Massa Katalis NaOH Tanpa katalis; 0,01 g; 0,02g; 0,03 g; 0,04 g; 0,05 g; 0,08 g Variasi power mircowave 0 watt; 140 watt; 280 watt; 420 watt Variasi waktu reaksi 2 menit; 4 menit; 6 menit; 8 menit Perhitungan %Rendemen Analisis Kemurnian senyawa dengan uji titik lebur dan KLT Analisis dengan Response Surface Methodology Diperoleh massa katalis NaOH optimum, power mircowave optimum dan waktu reaksi optimum untuk sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3- piridin-2-il)-propenon Analisis data dengan membandingkan data hasil teoritis dan data laboratorium Gambar 5. Bagan Uji Optimasi Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)- propenon. I. Analisis Data Pada penelitian ini dilakukan uji kualitatif yaitu uji kromatografi lapis tipis dan titik lebur, uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa 1-(2,5-

27 dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon. Bobot kristal senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon yang telah dikeringkan dicatat sebagai data rendemen hasil sintesis. Persentase perolehan rendemen senyawa 1-(2,5- dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon dihitung dengan rumus: % Rendemen = bobot kristal kering bobot teoritis x100% Untuk mengetahui massa katalis NaOH, power mircowave, dan waktu reaksi yang optimum pada sintesis senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2- il)-propenon dalam menghasilkan rendemen terbanyak digunakan perangkat lunak Portable Statgraphic Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). Data diolah dan di analisis dengan menggunakan perangkat lunak tersebut untuk menentukan variabel-variabel yang paling mempengaruhi besarnya rendemen senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon. Nilai signifikansi data dicari dengan melakukan analisis menggunakan ANOVA dengan nilai probabilitas 5%.