Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

dokumen-dokumen yang mirip
2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

efektif alat (kg/jam)

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

DESAIN PISAU PEMOTONG DAN PENAMBAHAN HOPPER PADA ALAT PEMOTONG KENTANG BENTUK FRENCH FRIES SKRIPSI OLEH : SUPRIADI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERHITUNGAN DAYA DAN PENGUJIAN MESIN PENGEPRESS SANDAL

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pengukuran panjang 150 contoh buah mete gelondong. Tabel 23. Data ukuran panjang buah mete

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI )

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES KRIM (BAGIAN SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

n p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ) 3. METODOLOGI

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

Jumlah serasah di lapangan

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper untuk dilakukan pemotongan Dicatat waktu pemotongan Dicatat berat kentang terpotong Pengamatan parameter Analisa data Optimalisasi

Lampiran 2. Prinsip kerja alat pemotong kentang bentuk french fries Kentang yang telah dikupas dimasukkan ke dalam ruang pemasukkan melalui corong pemasukkan (hopper) yang berhubungan dengan silinder pemotong. Dalam hal ini kentang yang masuk ke silinder pemotong diatur sedemikian rupa sehingga jatuh dengan posisi horizontal. Proses pemotongan dilakukan dengan menekan kentang ke mata pisau yang berbentuk persegi dengan menggunakan piston. Piston tersebut dihubungkan ke sebuah puli melalui penghubung lengan engkol. Untuk menggerakkan puli digunakan elektromotor dengan tenaga 0,5 HP dan kecepatan 1400 rpm. Untuk mengurangi kecepatan elektromotor yang terlalu tinggi ini maka diperlukan sebuah reducer dengan perbandingan 1: 60 sehingga dihasilkan out put sebesar 23,33 rpm. Kentang yang tertekan akan terpotong oleh mata pisau sehingga kentang keluar dari ruang potong dalam bentuk balok-balok persegi panjang.

Lampiran 4. Spesifikasi Alat Pemotong Kentang Bentuk French fries Dimensi Panjang Lebar Tinggi : 82,5 cm : 32 cm : 65 cm Berat Motor Listrik : 53,2 kg : 0,5 HP (1400rpm) Reduser : 1: 60 rpm Pemotongan Kapasitas Efektif : 16,33 rpm : 169,81 kg/jam Kerusakan Hasil : 11,8 % Efisiensi : 61,56 %

Lampiran 5. Data Pengamatan Kekuatan Kentang Tabel kekuatan kentang Kentang Pinggir kanan Bagian Tengah Pinggir kiri P K P K P K I 22 10 23 10.5 22 10 II 23 10.5 23 10.5 22 10 II 22.5 10.25 23 10.5 23.5 10.7 Rata-rata 22.5 10.25 23 10.5 23.5 10.23 P = Satuan pon (lb) = 23 pon (lb) K = Satuan Kg = 10,33 Kg Diameter = 3 cm A (luas) = ¼ π d 2 = ¼. 3,14. (3 cm) 2 = 7,065 cm 2 F 10,33 P = = A 7, 065 = 1,46 Kg/cm 2 F 10,33 t = = A 7, 065 = 1,46 Kg/cm 2

Lampiran 6. Data Pengamatan Pemotongan Kentang Bentuk French fries Ulangan A B C D E F I 1 635 178.9 124.8 61.3 22.8 II 1 740 169.6 50.2 40.2 21.8 III 1 745 178.2 39.2 37.5 19.0 Total 3 2120 526.7 214.2 139 63.6 Rata-rata 1 706.67 175.57 71.4 46.33 21.2 Total kentang terpotong = 882.24 gram Total kentang rusak = 117,73 gram Keterangan : A. Total kentang yang dikupas (kg) B. Berta kentang yang terpotong sempurna (gr) C. Berat kentang yang terpotong bagian tepi (gr) D. Berat kentang rusak yang tepotong penuh (gr) E. Berat kentang rusak yang terpotong tepi (gr) F. Waktu pemotongan kentang (detik) 1. Kapasitas Efektif Alat Kapasitas Efektif Alat = beratbahanyangdipotong waktuyangdibutuhkan kg/jam = 1kg x 21,2 det ik 3600det ik jam = 169,81 kg/jam 2. Efisiensi Pemotongan η output = x 100 % input Luas Penampang terpotong Output = 169.81 kg/jam A = 4 (pxl) = 4 (5x0,7) =14 cm 2

Input = t.a.n.s.ρ.60 kg/1000 jam = 0.7cm x 14cm 2 x 16.33rpm x 28 x 1.026gr/cm 3 x 60 kg/1000 jam = 275,85 kg/jam η = 169,81kg / jam x 100 % 275,85kg / jam = 61,56 % 3. Persentase Kerusakan Hasil Pemotongan % Kerusakan Hasil = beratbahanyangrusak beratbahanyangdipotong x 100 % = 0,11773kg x 100 % 1kg = 11,8 %

Lampiran 7. Analisa Biaya Pemotongan Kentang Bentuk French Fries I. Unsur Produksi 1. Biaya Pembuatan Alat 1. Pipa Besi = Rp. 72.000,00 2. Besi siku = Rp. 123.750,00 3. Baut + mur = Rp. 33.000,00 4. Elektroda = Rp. 30.000,00 5. Rumah Pisau = Rp. 20.000,00 6. Pisau = Rp. 20.000,00 7. Piston = Rp. 25.000,00 8. V-belt = Rp. 24.000,00 9. Bearing = Rp. 25.000,00 10. Rumah Bearing = Rp. 44.000,00 11. Kopling = Rp. 65.000,00 12. Pulley = Rp. 110.000,00 13. Reduser = Rp. 340.000,00 14. Motor listrik = Rp. 330.000,00 15. Hopper = Rp. 60.000,00 16. Biaya Perakitan = Rp. 1.000.000,00 Total P = Rp. 2.321.750,00 2. Biaya Listrik 1 kwh = Rp. 102.575,00 3. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 4. Nilai akhir alat (S) = 10 % dari P 5 Jam kerja = 8 jam/hari 6. Produksi/hari = 1358,48 kg 7. Biaya operator = Rp. 40,000,00 8. Biaya perawatan = Rp. 278,61 9. Bunga modal dan Asuransi = Rp. 278.610,00 10. Biaya sewa gedung = Rp. 23.217,50 11. Pajak = Rp. 46.435,00 12. Jam kerja alat/tahun = 1000 jam II. Perhitungan Biaya Produksi 1. Biaya Tetap (BT) 1. Biaya Penyusutan = Rp. 417.915,00 D = (P-S)/n 2. Bunga Modal dan Asuransi Bunga modal pada bulan November 15%-18% Asuransi 2 % i( P)( n + 1) Bunga modal dan Asuransi I= = 2n = Rp. 278.610,00 3. Biaya Sewa gedung Sewa gedung = 1 %. P = Rp. 46.435,00

4. Pajak Pajak = 2 %. P = Rp. 23.217,50 Total Biaya Tetap (BT) = Rp. 766.177,50 2. Biaya Tidak Tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) 1,2%( P S) Biaya reparasi = 1000 jam = Rp. 25,10 2. Biaya perawatan Rp.2.321.750 Biaya perawatan = 12 % x 1000 jam = Rp. 278,61 3. Biaya listrik Motor listrik 0,5 HP; 0,5 HP = 0,373 kw Biaya listrik = 0,373 kw x Rp. 275,00/kWH = Rp. 102,575 4. Biaya operator Biaya operator = Rp. 5.000,00 Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp. 5.406,285 Biaya Pemotongan Kentang Biaya Pokok = BT x + BTT C Rp.766.177,5 = + Rp.5.406,285 / jam 0,0058 jam / kg 1000 jam = Rp.35,8/kg.

Lampiran 8. Panjang Sabuk-V Standar (Sularso dan Suga,2004)

Lampiran 9. Properties of Ferrous Metals (Mabie and Ocvirk, 1967)

Lampiran 10.Gaya yang Dibutuhkan untuk Memotong Kentang Asumsi Percobaan I Panjang pisau yang kontak langsung dengan kentang sepanjang 14 mm. Pisau potong tersebut mempunyai lebar 7 mm. Luasan bidang potong yang digunakan adalah sama dengan luasan sisi pisau potong yang memotong kentang. Pisau diberi beban sebesar 1 kg. 14 I. W = 1 Kg A = 14 x 7 x 4 = 392 mm 2 t 1 = W / A = F / A = 1 / 392 = 0,0025 Kg/mm 2 pisau 7 Kentang Gambar 2. pemotongan kentang dengan W = 1kg Asumsi Percobaan II Dalam percobaan ini, panjang pisau potong yang kontak langsung dengan kentang sepanjang 28 mm. Pisau diberi beban sebesar 3,5 kg. II 14 kentang W = 3,5 Kg A = 28 x 7 x 8 = 1568 mm 2 t 2 = W / A = F / A = 1 / 1568 = 0,0022 Kg/mm 2 pisau t = 0,0025 + 0,0022 2 = 0,00235 Kg/mm 2 28 Gambar 3.pemotongan kentang dengan W = 3,5 kg Dari dua percobaan diatas didapat tegangan geser rata-rata 0,235 kg/cm 2.

Pada perencanaan ini akan menggunakan pisau potong dengan dimensi kotak 7 x 7 mm. Pisau potong memiliki kotak sebanyak 49 buah. A = 49 x 7 x 36 = 12.348 mm 2 F = t x A = 0,00235 Kg/mm 2 x 12.348 mm 2 = 29,02 Kg Jadi gaya yang dibutuhkan untuk memotong kentang menjadi balok persegi panjang dengan penampang 7 x 7 mm adalah 29,02 Kg.

Lampiran 11. Ukuran Mesh (Lubang Ayakan) 1 inchi = 2,54 cm Banyak lubang per inchi = 2,54cm 0,7cm = 3,63 Mesh = 3,63 Ukuran ULA standard 10 0,0660 12 0,0553 14 0,0474 Ukuran Lubang Ayakan (ULA) = 0,66 3,63 = 0,1818

Lampiran 12. Sistem Transmisi Daya Kecepatan linier sabuk (V) = 3,14. dp. n1 60 x1000 = 3,14.(177,8).(1400) 60 x1000 = 13,03 m/s 12,55 b x x β 9 40 Gambar 4. Penampang sabuk V Sabuk yang digunakan sabuk V tipe A 2β = 40 o maka β = 20 o tan 20 o = x / 9, sehingga x = 3,276 mm b = 12,55 (2. x) = 12,55 (2 x 3,276) = 6 mm Luas sabuk A = (b x t) + (X x t) = (5,95. 9) + ( 3,276. 9) = 83,49 mm 2

Dengan mengabaikan terjadinya slip, maka diameter puli yang digerakkan adalah: n 1 n2 Dp = dp 23,33rpm = n2 10inchi 7 inchi n 2 = 16,33 rpm Panjang keliling sabuk (L) Hasil pengukuran jarak sumbu poros antara kedua puli adalah 280 mm L = 2C + π/2 (dp + Dp) + 1 (Dp dp) 2 4C 1 = 2. 280 + π/2 (177,8 +254) + (254 177,8) 2 4x280 = 1243,11 mm Jadi sabuk yang digunakan adalah sabuk V tipe A-49 dengan panjang sabuk sebenarnya adalah 49 inchi (1245 mm) (lampiran 8). Jarak sumbu poros (C) secara teoritis C = b + b 2 8 (Dp dp) 2 8 Dimana nilai b b = 2L π (Dp + dp) = 2 (49) 3,14 (10 + 7) = 98 53,38 = 44,62 inchi sehingga C adalah C = b + b 2 8 (Dp dp) 2 8

C = 44,62 + (44,62) 2 8 (10 7) 2 C = 11,05 inchi C = 280,67 mm 8 Besar sudut kontak (θ) θ = (180-2α ) π/180 rad * r1 r2 sin α = C sin α = 88,9 127 280,67 sin α = - 0,136 α = - 7,82 o θ = (180 2x ( 7, 82 )) π 180rad = 1,087 π rad ; 1 rad = 57,3 o* θ = 2,867 sin 57,3 o = 0,84 Tegangan pada sabuk (T) T 1 = Tegangan tarik T 2 = Tegangan kendor 2,3 log T 1 /T 2 = µ. θ ; µ = 0,3 T 1 σ = σ x b x t = tegangan tarik sabuk nilainya 0,4 0,5 [Kg / mm 2 ]

(Fransiscus, 2006). faktor keamanan (K) = 0,8 σ maks = 0,4 x 0,8 = 0,32 Kg / mm 2 T 1 = σ x b x t = 0,32 x 6 x 9 = 17,28Kg 2,3 log T 1 /T 2 = 0,3 x 2,867 log T 1 /T 2 = 0,8601 / 2,3 T 1 /T 2 = 2,366 T 2 = T 1 / 2,362 T 2 = 7,3 Kg Daya yang ditransmisikan oleh sabuk V ( T1 T 2). V Po = 75 ( 17,28 7,3).13,03 = 75 = 1,73 HP

Lampiran 13. Daya yang Digunakan untuk Memotong Kentang P = M 1 ω 1 = M 2 ω 2 ω 1 = ω 2 = πn/30 rad/detik P = M 2 ω 2 n 2 = 980 rpm = 16,33 rps r = 10/2 inchi x 2,54 cm = 12,7 cm = 0,127 m P = M 2 ω 2 P = F. r. πn 2 /30 P = (29,02 Kg. 9,81 m/s 2 ). 0,127 m. 3,14.16,33rps / 30 P = 61,80 watt P = 0,0618 kw ; 1 HP = 0,746 kw P = 0,046 HP

Lampiran 14. Pemeliharaan dan Keselamataan Kerja Pemeliharaan Alat Pemotong Kentang Bentuk French Fries Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan alat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap fasilitas atau peralaatan dari bagian-bagian alat pemotong kentang bentuk french fries agar dalam keadaaan siap pakai dengan kondissi yang baik dan tahan lama. Jadi, dengan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan pada alat pemotong kentang ini maka alat dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana atau tidak terganggu sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut. Menjaga kondisi peralatan agar dalaam keadaan siap pakai. Menghindari kerusakan yang lebih berat. Alat dapat tahan lama dan dapat beroperasi dengan baik. Hasil yang diharapkan dapat tercapai. Pemeliharaan Bagian-Bagian Alat Agar pemeliharaan alat pemotong kentang bentuk french fries dapaat dengan baik dan benar maka harus terlebih dahulu diketahui prinsip kerja dari alat tersebut. Diharapkan dengan menguasai prinsip kerja makaa kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat ditanggulangi sedini mungkin. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalaah perawatan preventif maintenance.

Tabel Pemeliharaan Bagian-Bagian Alat Pemotong Kentang Bentuk French fries No. Bagian Alat Bentuk Pemeliharaan 1. Bantalan Pemberian minyak gemuk (greace) 2. Poros - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi - Memberi minyak gemuk pada kondisi tertentu 3. Sabuk-V - Menyetel tegangan sabuk agar tidak kendur - Menjauhkan bahan-bahan atau cairan kimia yang dapat merusak sabuk 4. pulley Membersihkan dari minyak dan kotoran yang menyebabkan terganggunya pentransmisian daya dari pulley reduser ke pulley alat pemotong 5. Pisau - Dibersihkan setelah selesai digunakan - Mengasah pisau agar ketajamannya tetap terjaga 6. Silinder pemotong dan piston Dibersihkan dari kotoran dan cairan yang dapat menyebaabkna korosi Keselamatan Kerja Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kerja. Keselamatan kerja pada alat pemotong kentang bentuk french fries ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Keselamatan Alat Hindari bahan-bahan padat seperti logam agar tidak masuk kedalam silinder pemotong saat alat beroperasi.

Pisau pemotong harus tajam. Pastikan rumah pisau telah terikat kuat pada silinder pemotong sebelum alat dioperasikan Keselamatan Operator Pada saat mengoperasikan alat, jangan meletakkan ataau memasukkan tangan ke silinder pemotong atau bagian-bagian alat yang bergerak seperti puli, piston, dan V-belt untuk menghindari kemungkinan tangan terjepit.

Lampiran 15. Kentang yang Terpotong Kelas B yang terpotong sempurna Kelas D yang terpotong rusak

Lampiran 15. (lanjutan) Kentang yang Terpotong Kelas C yang terpotong sempurna Kelas E yang terpotong rusak

Lampiran 16. Alat Pemotong Kentang Bentuk french fries Tampak Atas Tampak Samping

Lampiran 17. Gambar Alat Pemotong Kentang Gambar. Mesin Pemotong Kentang Model CC-D Gambar. Mesin Pemotong Kentang Model CCX-D Gambar. Gambar Masin Pemotong Model RG-400

Lampiran 18. Daftar biaya material pembuatan alat pemotong kentang bentuk french fries Nama Bahan Jumlah Harga/Satuan Harga Total Besi pipa, D=8cm 1 pcs Rp. 9.000 Rp. 72.000 Motor Llistrik 1 unit Rp. 330.000 Rp. 330.000 Reducer 1 unit Rp. 340.000 Rp. 340.000 Pulley 7" 1 pcs Rp. 45.000 Rp. 45.000 Pulley 10" 1 pcs Rp. 65.000 Rp. 65.000 hopper 1 pcs Rp. 60.000 Rp. 60.000 Kopling 1 pcs Rp. 65.000 Rp. 65.000 Rumah Bearing 2 pcs Rp. 22.000 Rp. 44.000 Bearing 2" 1 pcs Rp. 25.000 Rp. 25.000 V-Belt 1 pcs Rp. 24.000 Rp. 24.000 Piston 16 cm Rp. 25.000 Rp. 25.000 Pisau 1 unit Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rumah pisau 1 pcs Rp. 20.000 Rp. 20.000 Baut 13 14 pcs Rp. 1.500 Rp. 21.000 Baut 14 6 pcs Rp. 2.000 Rp. 12.000 Besi Siku 16,5 kg Rp. 7.500 Rp. 123.750 Elektroda Rp. 30.000 Rp. 30.000 Biaya perakitan Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Jumlah Rp. 2.321.750