GEOLOGI DAN STUDI UBAHAN HIDROTERMAL DAERAH PROSPEKSI AIR BUNGINAN, KECAMATAN AIR MURING, KABUPATEN KETAUN, BENGKULU SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung Oleh : Saut Daniel Manalu 12002046 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU KEBUMIAN DAN TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
LEMBAR PENGESAHAN GEOLOGI DAN STUDI UBAHAN HIDROTERMAL DAERAH PROSPEKSI AIR BUNGINAN, KECAMATAN AIR MURING, KABUPATEN KETAUN, BENGKULU Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung Bandung, Juni 2007 Penulis, Saut Daniel Manalu NIM.12002046 Disetujui oleh, Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Emmy Suparka NIP. 130515659
SARI Daerah Prospek Air Bunginan termasuk ke dalam kuasa pertambangan P.T. Aneka Tambang Tbk. Terletak di bagian timurlaut kota Bengkulu, pada koordinat 3 o 01 37"LS-3 o 02'57"LS dan 101 o 49 25"BT-101 o 50 33"BT. Secara fisiografi daerah penelitian masuk ke dalam Zona Bukit Barisan, terdiri atas dua satuan batuan yaitu Satuan Lava Andesit dan Satuan Tuf yang secara stratigrafi regional keduanya termasuk ke dalam Formasi Hulusimpang berumur Oligosen Akhir Miosen Awal. Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian mencakup struktur sesar dan struktur kekar. Struktur sesar yang berkembang di daerah penelitian yaitu Sesar Air Bunginan dan Sesar Air Napalan. Hasil analisis petrografi dan analisis difraksi sinar X memperlihatkan kehadiran mineral-mineral sekunder sebagai pencerminan adanya proses ubahan hidrotermal di daerah penelitian. Pengelompokan berdasarkan atas asosiasi mineral-mineral sekunder menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi atas tiga zone ubahan yaitu zona klorit-aktinolit-epidot, zona klorit-zeolit-kalsedonkalsit dan zona kaolin-ilit-kuarsa. Hasil analisis dengan metode AAS terhadap unsur-unsur logam Au, Ag, Pb, Cu, dan Zn diperoleh kadar masing-masing 0.35 ppm Au, 7.76 ppm Ag, 78.06 ppm Pb, 26.23 ppm Cu,dan 46.52 ppm Zn. Hasil pengukuran kedudukan urat, diperoleh arah dominan urat berarah timurlaut-baratdaya. Urat kuarsa pada daerah penelitian memperlihatkan tekstur crustiform, comb dan chalcedony dengan nilai temperatur homogenisasi sekitar 185 o C 205 o C berdasarkan analisis mikrotermometer terhadap inklusi fluida.. Berdasarkan hasil analisis inklusi fluida diperoleh temperatur homogenisasi dan hasil perajahan temperatur mineral ubahan menunjukkan bahwa maka tipe ubahan dan mineralisasi daerah penelitian dapat digolongkan ke dalam tipe epitermal sulfida rendah dengan kisaran temperatur 180 C -300 C.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugerah-nya, maka penelitian yang disusun dalam skripsi dengan judul GEOLOGI DAN STUDI UBAHAN HIDROTERMAL DAERAH PROSPEKSI AIR BUNGINAN, KECAMATAN AIR MURING, KABUPATEN KETAUN, BENGKULU ini dapat diselesaikan dengan baik. Dari penelitian ini diharapkan akan didapat beberapa hal penting, khususnya tentang karakteristik endapan volkanik dan ubahan hidrotermal yang ada di daerah penelitian. Dalam skripsi ini akan dijelaskan tentang karakteristik endapan volkanik Formasi Hulusimpang, sistem dan tipe ubahan hidrotermal serta faktor-faktor yang mengontrol sebaran ubahan hidrotermal tersebut, yang diharapkan akan membantu peneliti berikutnya dalam kaitannya dengan eksplorasi lanjut endapan emas pada sistem epithermal low sulphidation. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain kepada: 1. Bapakku di seberang pulau nan jauh disana dan ibuku yang ada di surga, Kakak dan Abang serta Adikku atas semua dukungan dan doanya. 2. Ibu Prof. Dr. Emmy Suparka selaku pembimbing atas semua saran, diskusi dan waktu yang telah diberikan. 3. Bapak Dr. Eddy Sucipta atas pinjaman buku-buku yang berguna bagi saya. 4. Segenap pimpinan dan staf Program Studi Teknik Geologi, FIKTM, ITB. 5. PT Aneka Tambang.Tbk unit Geomin beserta karyawannya, diantaranya: Pak Kusyanto, Pak Made, Pak Tambun dan seluruh tim Seblat 6. HMTG GEA ITB atas Diksar dan proses pendewasaannya. 7. Pasukan aliran keras atas intiman dan hinaannya yang sangat mendorong untuk semakin cepat menyelesaikan penulisan. 8. Mirzam, Abah, sebagai labmate, terima kasih atas saran dan kritiknya, kakak Tari atas bantuan kecengannya. 9. Aileron Cessna atas pinjaman kamera dan traktirannya. iv
10. Syukrillah Kidtonk atas pengarahan struktur yang naik turun. 11. Agus Buncit, Jimmy Leboy sebagai teman tidur yang setia. 12. Mira Ojezzto teman seperjuangan dalam bimbingan. 13. Semua teman-teman GEA yang tidak dapat disebut satu persatu khususnya GEA 02. 14. Pak Samakun untuk kopi dan teh manisnya. 15. Bulbul, seseorang yang hadir telat di ujung penulisan, dirimu membuatku semangat kembali. Sudah menjadi sifat lahiriah bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan dan kekurangan, begitu pula tulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik agar skripsi ini dapat lebih bermanfaat. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya geologi. Bandung, Juni 2007 Penulis v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SARI... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR FOTO...x DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN... I-01 1.1. Latar Belakang... I-01 1.2. Maksud dan Tujuan... I-01 1.3. Letak, Kesampaian dan Kondisi Umum Daerah Penelitian...... I-02 1.4. Metoda Penelitian... I-03 1.4.1. Tahap Perencanaan... I-03 1.4.2. Tahap Penelitian Lapangan... I-04 1.4.3. Tahap Pengolahan Data... I-05 1.4.4. Tahap Penyusunan Laporan... I-05 1.5. Prinsip Dasar Pemetaan Daerah Vulkanik... I-06 BAB II GEOLOGI REGIONAL...II-01 2.1. Fisiografi Regional...II-01 2.2. Stratigrafi Regional...II-04 2.2.1. Urutan Pra Tersier...II-04 2.2.2. Urutan Tersier...II-07 2.2.3. Urutan Kuarter...II-09 2.3. Struktur Geologi Regional...II-11 BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN...III-01 3.1. Geomorfologi...III-01 3.1.1. Pola Aliran Sungai...III-01 3.2. Stratigrafi...III-05 3.2.1. Satuan Lava Andesit...III-05 3.2.2. Satuan Tuf...III-08 3.2.3. Satuan Aluvial...III-10 3.3. Struktur Geologi...III-11 3.3.1. Struktur Kekar...III-13 3.3.2. Struktur Sesar...III-14 3.3.3. Mekanisme Pembentukan Struktur...III-15 vi
BAB IV STUDI UBAHAN HIDROTERMAL... IV-01 4.1. Teori Dasar... IV-01 4.2. Analisis Laboratorium... IV-06 4.2.1. Analisis Petrografi... IV-07 4.2.2. Analisis XRD... IV-08 4.3. Zonasi Ubahan Hidrotermal... IV-09 4.3.1. Zona Zeolit-Klorit-Kalsedon-Kalsit... IV-09 4.3.2. Zona Kuarsa-Kaolin-Ilit... IV-10 4.3.3. Zona Aktinolit-Epidot-Klorit... IV-10 4.4. Urat Kuarsa... IV-12 4.4.1. Karakter Urat Kuarsa... IV-12 4.5. Diskusi... IV-14 BAB V KESIMPULAN...V-01 DAFTAR PUSTAKA... IV-16 vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Peta lokasi daerah penelitian... I-03 Gambar 2.1. Peta zona fisiografi Bengkulu... II-02 Gambar 2.2. Peta Satuan morfologi Bengukulu... II-03 Gambar 2.3. Sebagian dari Peta Geologi Lembar Sungaipenuh dan Ketaun. II-05 Gambar 2.4. Urutan Stratigrafi regional dalam Peta Geologi Lembar Sungaipenuh dan Ketaun (Pardede dkk., 1993)... II-10 Gambar 2.5. Foto udara dan diagram roset kelurusan regional... II-11 Gambar 2.6. Efek Subduksi Lempeng Samudera Hindia dari Jura Akhir- Resen (Pulunggono, 1992)... II-13 Gambar 3.1. Peta daerah aliran sungai...iii-02 Gambar 3.2. Diagram klasifikasi batuan beku Afanitik, IUGS (1973)...III-07 Gambar 3.3. Determinasi penentuan jenis sesar translasi...iii-12 Gambar 3.4. Klasifikasi jenis pergeseran relatif dari pensesaran...iii-13 Gambar 3.5. Analisis roset trend urat kuarsa...iii-14 Gambar 3.6. Model urutan pola struktur (Moody dan Hill, 1956)...III-16 Gambar 4.1. Model lokasi dan proses mineralisasi Au-Cu...IV-05 Gambar 4.2. Pemodelan urat kuarsa pada tipe epitermal...iv-13 viii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 3.1. Tabel 4.1 Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Urutan satuan formasi pada urutan Pra Tersier... II-06 Urutan satuan formasi pada urutan Tersier... II-08 Urutan satuan formasi pada urutan Kuarter... II-09 Klasifikasi batuan piroklastik berdasarkan ukuran butir...iii-09 Mineral ubahan petunjuk temperatur...iv-02 Himpunan mineral ubahan berdasarkan temperatur dan ph larutan...iv-03 Ciri-ciri endapan epitermal bersulfida tinggi dan bersulfida rendah...iv-06 Klasifikasi intensitas ubahan...vi-08 Kisaran temperatur zona klorit-kalsedon-zeolit-kalsit...vi-09 Kisaran temperatur zona kuarsa-kaolin-ilit...vi-10 Kisaran temperatur zona aktinolit-epidot-klorit...vi-10 Paragenesa ubahan hidrotermal di daerah penelitian... VI-11 Ciri-ciri daerah penelitian dalam kaitannya dengan endapan epitermal bersulfida rendah.... VI-15 ix
DAFTAR FOTO Foto 3.1. Foto 3.2. Foto 3.3. Foto 3.4. Foto 3.5 Foto 3.6. Foto 3.7 Bentuk lembah sungai V pada S. Air Husein...III-03 Bentuk lembah sungai V pada S. Air Napalan...III-04 Bentuk lembah sungai V pada S. Air Bunginan...III-04 Foto singkapan lava andesit pada S. Air Bunginan...III-06 Foto conto andesit...iii-07 Foto singkapan tuf pada tebing G. Husein...III-08 Foto conto tuf...iii-10 x
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A LAMPIRAN B FOTO PENGAMATAN LAPANGAN ANALISIS PETROGRAFI, XRD DAN AAS LAMPIRAN C ANALISIS STRUKTUR LAMPIRAN D PETA LOKASI PENGAMATAN DAN PENGAMBILAN CONTO. PETA GEOLOGI PETA ZONA UBAHAN HIDROTERMAL PETA SEBARAN UNSUR Au, Ag, Cu, Pb, Zn xi