Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

dokumen-dokumen yang mirip
SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Analisis kadar abu contoh batubara

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu pada produk perikanan

Cara uji kimia- Bagian 2: Penentuan kadar air pada produk perikanan

snl %ts Gara uii kadar abu, silika dan silikat dalam kayu dan PulP kayu snl Standar Nasional Indonesia rcs

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

Pupuk SP-36 SNI

Pupuk dolomit SNI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Pupuk super fosfat tunggal

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Cara uji berat jenis aspal keras

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja

Pupuk amonium sulfat

Pulp - Cara uji bilangan kappa

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

Cara uji kelarutan aspal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Pupuk amonium klorida

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Air dan air limbah Bagian 72: Cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/ BOD)

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

Desikator Neraca analitik 4 desimal

LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Pupuk kalium sulfat SNI

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

K O P A L SNI

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

Cara uji berat jenis tanah

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

Botol plastik untuk air minum dalam kemasan

G O N D O R U K E M 1. Ruang lingkup

Jahe untuk bahan baku obat

= ( ) + + ( ) 10 1

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi... Prakata... i ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Cara uji... 1 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu... 3 5 Rekomendasi... 3 Lampiran A Pelaporan... 4 Bibliografi... 5 i

Prakata SNI ini merupakan hasil kaji ulang pasal 3.5 dari SNI 06-2413-1991, Metode pengujian kualitas fisika air pasal tentang Residu total. SNI ini menggunakan referensi dari metode standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination Of Water and Wastewater, 20 th Edition (1998), 2540 B Total Solids Dried at 103 0 C - 105 o C and 2540 E Fixed and Volatile Solids Ignited at 550 o C, editor L.S.Clesceri, A.E.Greenberg, A.D.Eaton, APHA, AWWA and WPCF, Washington DC. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan oleh Subpanitia Teknis Kualitas Air dari Panitia Teknis 207S, Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait. Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 3 4 November 2004 di Depok. ii

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri 1 Ruang lingkup Cara uji untuk menentukan kadar padatan total dalam air dan air limbah, termasuk padatan total yang menguap dan padatan total yang terikat. Dalam pengujiannya, penimbangan padatan total tidak boleh lebih dari 200 mg. 2 Istilah dan definisi 2.1 berat tetap berat penimbangan dengan perbedaan hasil lebih kecil dari 4% dibandingkan penimbangan sebelumnya 2.2 contoh uji air atau air limbah untuk keperluan pemeriksaan kualitas air 2.3 padatan total semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah dipanaskan 103 o C sampai dengan 105 o C selama tidak kurang dari 1 jam 2.4 padatan total yang menguap padatan total yang menghilang setelah pemanasan pada suhu 550 o C selama tidak kurang dari 15 menit 2.5 padatan total yang terikat padatan total yang tersisa setelah pemanasan pada suhu 550 o C tidak kurang dari 15 menit 3 Cara uji 3.1 Prinsip Penguapan contoh uji pada suhu 103 o C sampai dengan 105 o C kemudian timbang hingga berat tetap. 3.2 Peralatan a) neraca analitik; b) cawan terbuat dari porselen atau platina atau silika; c) desikator; d) oven; e) tanur; f) penjepit kertas saring; g) penjepit cawan; h) alat penyaring yang dilengkapi dengan pompa penghisap; i) penangas air; dan j) pipet. 1 dari 5

3.3 Persiapan cawan a) masukkan cawan ke oven pada suhu 103 o C sampai dengan 105 o C selama 1 jam; b) keluarkan cawan dari oven dan dinginkan dalam desikator; c) segera timbang dengan neraca analitik; d) ulangi langkah 3.3.a) sampai c) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai A 1 (g)); e) Jika ingin menguji total solid yang menguap, maka masukkan cawan ke dalam tanur pada suhu 550 o C selama 60 menit; f) keluarkan cawan dari tanur dan biarkan pada suhu kamar; g) dinginkan dalam desikator, segera timbang dengan neraca analitik (catat sebagai A 2 (g)). 3.4 Pengujian padatan total a) kocok contoh uji sampai homogen; b) pipet 50 ml sampai dengan 100 ml contoh uji, masukkan ke dalam cawan. Volume contoh uji ini disesuaikan agar padatan tersuspensi yang ditimbang tidak lebih besar dari 200 mg; c) uapkan contoh uji yang ada dalam cawan sehingga kering pada penangas air; d) masukkan cawan yang berisi padatan total yang sudah kering ke dalam oven pada suhu 103 o C - 105 o C selama tidak kurang dari 1 jam; e) pindahkan cawan dari oven dengan penjepit dan dinginkan dalam desikator; f) keluarkan cawan dari desikator dan segera timbang dengan neraca analitik; g) ulangi langkah f) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai B (g)). 3.5 Pengujian padatan total yang menguap a) lanjutkan langkah 3.4.g) dengan memanaskan cawan yang berisi padatan total yang sudah ditimbang di dalam tanur pada suhu 550 o C selama 15 sampai 20 menit; b) keluarkan cawan dari tanur dan biarkan pada suhu kamar; c) dinginkan dalam desikator dan segera timbang dengan neraca analitik; d) ulangi langkah 3.5.a) sampai c) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai C (g)). 3.6 Perhitungan 3.6.1 Kadar padatan total Kadar padatan total (mg/l) = (B A 1 ) x 10 6 ml contoh uji dengan pengertian: B adalah berat tetap (g) cawan berisi padatan total setelah pemanasan 103 o C - 105 o C; A 1 adalah berat tetap (g) cawan kosong setelah pemanasan 103 o C - 105 o C; 3.6.2 Kadar padatan total yang terikat (C A 2 ) x 10 6 Kadar padatan total yang terikat (mg/l) = ml contoh uji dengan pengertian: C adalah berat tetap (g) cawan berisi padatan total setelah pembakaran 550 o C. A 2 adalah berat tetap (g) cawan kosong setelah pembakaran 550 o C; 2 dari 5

3.6.3 Kadar padatan total yang menguap Kadar padatan total yang menguap (mg/l) = kadar padatan total (mg/l) kadar padatan total yang terikat (mg/l) 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 4.1 Jaminan mutu a) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi. b) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi. c) Lakukan analisis dalam jangka waktu yang tidak melampaui waktu penyimpanan maksimum. d) Dikerjakan oleh analis yang kompeten. 4.2 Pengendalian mutu a) Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis. b) Perbedaan kadar yang diperoleh pada penetapan duplo harus kurang dari 5%. Apabila diperoleh kadar lebih dari 5% pengujian harus diulangi, apabila perbedaan kadarnya lebih kecil atau sama dengan 5% hasilnya dirata-ratakan. 5 Rekomendasi Kontrol akurasi Buat control chart untuk akurasi analisis. 3 dari 5

Lampiran A (normatif) Pelaporan Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis. 3) Tanggal analisis. 4) Rekaman hasil pengukuran duplo, triplo dan seterusnya. 5) Nomor contoh uji. 6) Tanggal penerimaan contoh uji. 7) Kadar padatan total contoh uji. 4 dari 5

Bibliografi L.S.Clesceri, A.E.Greenberg, A.D.Eaton, Standard Methods for the Examination Of Water and Wastewater, 20 th Edition (1998), 2540 B Total Solids Dried at 103 0 C - 105 o C and 2540 E Fixed and Volatile Solids Ignited at 550 o C, APHA, AWWA and WPCF, Washington DC. 5 dari 5